Anda di halaman 1dari 63

PRESENTASI

MESIN LISTRIK II
BY : KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH :
Indra Alfianto

21060113120023

Anastasia Br Napitupulu 21060113120025


Agam Yulianto 21060113120026
Yoga Wahyu W 21060113120030
Andri Laksono 21060113120031
Berkat Surya Putra Hia

21060113120034

Mukti Ali 21060113120035


Irfan Yoga Marrantika

21060113120036

Alip Mahmud 21060113120037


Muhammad Aulan Niam 21060113120038

KARAKTERISTI
K BEBAN
Mukti Ali
21060113120035

KARAKTERISTIK BEBAN
Generator Tanpa Beban :

Dalam keadaan tanpa beban arus

jangkar tidak mengalir pada stator, sehingga tidak terdapat pengaruh


reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Bila
besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan keluaran juga akan
naik sampai titik saturasi (jenuh).

Mukti Ali
21060113120035

SATURASI NO LOAD

Generator Beroperasi Tanpa Beban

Mukti Ali
21060113120035

SATURASI NO LOAD
Generator sinkron 2 kutub, tanpa beban.
Digerakkan oleh turbin dengan kecepatan konstan.
Terminal output A, B, C, N.
Variabel exciting current Ix.

Mukti Ali
21060113120035

SATURASI NO LOAD

Rangkaian Representasi Generator Tanpa


Beban

Mukti Ali
21060113120035

SATURASI NO LOAD
Eo tegangan terminal dan netral.
Semakin besar Ix, semakin besar Eo, proporsi yang sama.
Ketika saturasi, kenaikan tegangan Eo semakin kecil dengan penambahan nilai Ix yang sama.
Karakteristik yang sama dengan generator DC.

Mukti Ali
21060113120035

SATURASI NO LOAD

Kurva Saturasi Generator Tanpa Beban

Mukti Ali
21060113120035

REAKTANSI PADA RANGKAIAN


EKIVALEN GENERATOR
SINKRON AC

Indra Alfianto
21060113120023

Generator yang Dihubungkan dengan


Beban 3 Fasa

Indra Alfianto
21060113120023

Rangkaian Elektrik Generator Sinkron

Indra Alfianto
21060113120023

Rumus Reaktansi Belitan


s=
X
Dimana :
Xs = Reaktansi Sinkron Per Fasa (
= Frekuensi Generator (
= Induktansi Semu Belitan Stator, Per

Indra Alfianto
21060113120023

Rangkaian Ekuivalent dari Generator


Sinkron 3 Fasa

Indra Alfianto
21060113120023

MENENTUKAN
NILAI XS
Yoga Wahyu W
21060113120030

MENENTUKAN NILAI XS
Menentukan nilai tak tentu dari Xs dapat dilakukan dengan pengujian hubung
terbuka dan hubung tertutup.
Selama pengujian hubung terbuka kecepatan generator di kendalikan dalam
kecepatan nominal/rating dan arus eksitasi dinaikan hingga mencapai nilai tegangan
line to line.
Kemudian arus eksitasi di turunkan hingga mencapai titik 0 dan 3 terminal stator di
short sirkuit bersama.
Dengan generator kembali mencapai kecepatan nominal, arus eksitasi akan secara
bertahap meningkat kembali ke nilai asli .

Yoga Wahyu W
21060113120030

NILAI XS DAPAT DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN


RUMUS :

Dimana
Xs

= resistasi sinkron per fasa ()

En

= nilai tegangan line to line hubung buka (V)

Ise

= arus hubung singkat per fasa (A)


Yoga Wahyu W
21060113120030

Reaktansi sinkron tidaklah konstan, namun bervariasi


dengan derajat kejenuhan. Ketika besi dalam keadaan
sangat jenuh, maka niai X dapat menjadi hanya
setengah dari nilai jenuh. Meskipun dengan rentang
yang bertambah, kita biasanya memakai nilai X yang
tidak jenuh, karena menghasilkan hasil yang cukup
akurat untuk banyak kasus.

Yoga Wahyu W
21060113120030

CONTOH SOAL
Generator sinkron 3 fasa dengan rangkaian terbuka
menghasilkan tegangan 6928 V ketika arus eksitasi dc 50
A.Kemudian terminal AC di hubung singkat dan arus pada
ketiga kawat bernilai 800 A.
a. Hitung reaktansi sinkron per fasa .
b. Hitung tegangan jika tiga resistor 12 ohm
wye pada masing-masing terminal.

dihubungkan

Yoga Wahyu W
21060113120030

JAWAB
a.

Tegangan induksi line to netral :

Ketika terminal dihubung tertutup , nilai impedansi


membatasi aliran arus yang disebabkan oleh adanya reaktansi
sinkron, sehingga :

Jadi reaktansi sinkron per fasa adalah 5


Yoga Wahyu W
21060113120030

b. Rangkaian Ekuivalen

* Impedansi rangkaian adalah

Yoga Wahyu W
21060113120030

* Nilai Arus

* Tegangan yang melewati resistor beban

* Tegangan pada saat berbeban

Yoga Wahyu W
21060113120030

CONTOH SOAL

Indra Alfianto
21060113120023

IMPEDANSI
DASAR, PER
UNIT XS
Anastasia Napitupulu
21060113120025

IMPEDANSI DASAR PER UNIT (XS)

Per Unit sistem

Base Voltage
(Eb)

Base Power
(Sb)
Anastasia Napitupulu
21060113120025

IMPEDANSI DASAR PER UNIT (XS)


Rumus yang digunakan :

Dimana :
Zb = Impedansi Dasar (Zln) dari generator []
Eb = Tegangan Dasar (Eln) [V]
Sb = Daya Dasar per fasa [VA]

Anastasia Napitupulu
21060113120025

Dimana impedansi dasar (Zb) digunakan untuk


menjadi dasar perbandingan bagi impedansi
lain yang dimiliki generator. Dengan demikian,
reaktansi synchronous dapat menunjukan nilai
per-unit dari Zb. Seperti pada umumnya, Xs (pu)
biasanya berkisar antara 0.8 dan 2 bergantung
desain dari mesin.

Anastasia Napitupulu
21060113120025

SOAL :
Sebuah generator ac synchronous (30 MVA, 15 kv, 60 Hz) memiliki:
reaktansi asli (Xpu) = 1.2 pu
Resistansi = 0.02 pu
Hitunglah:
a) E base (tegangan dasar), S base (daya semu dasar) dan Zb
(impedansi dasar) dari generator.
b) Nilai reaktansi synchronous aktual
c) Nilai tahanan kumparan yang akutual per phase
d) Nilai total rugi-rugi besi ketika beban penuh
Anastasia Napitupulu
21060113120025

JAWABAN :
a) Tegangan Dasar (Eb) :
b) Reaktansi Synchronous (Xs) :
Xs = X (pu) * Zb
= 1.2 Zb
= 1.2 * 7.5
=9
c) Resistansi per phase (R):

Daya Dasar (Sb) :


S

S = 107 VA
Impedansi Dasar (Zb) :

R = R (pu) * Zb
= 0.02 Zb
= 0.02 * 7.5

= 0.15
d) Rugi-rugi besi per unit pada beban penuh :
Rugi-rugi besi untuk 3 phase adalah
P = 0.02 Sb
= 0.02 * 30
= 0.6 MW

Anastasia Napitupulu
21060113120025

SHORT CIRCUIT
RATIO (SCR)
Andri Laksono
21060113120031

Short Circuit RATIO (SCR)


Adalah perbandingan arus eksitasi untuk menghasilkan tegangan nominal tanpa
beban dibandingkan dengan arus eksitasi untuk menghasilkan arus nominal saat
terminal generator di-short-circuit-kan
Dari pernyataan mengenai reaktansi sinkron dalam nilai per-unit dalam Zb, short
circuit ratio tekadang digunakan. Itu merupakan arus medan Is1yang diperlukan
untuk menghasilkan nilai open circuit dari tegangan armarture Eb menuju arus
medan Is2 diperlukan untuk menghasilkan nilai arus Ib pada short-circuit yang
disokongnya.

Andri Laksono
21060113120031

Pada short circuit ratio (Is1/Is2) adalah berbanding terbalik dengan nilai per-unit dari
X, sesuai definisi pada persamaan 16.2.Dengan demikian, jika nilai per-unit dari X
adalah 1,2 maka nilai dari short circuit rationya menjadi 1/1,2 atau 0,8333

Andri Laksono
21060113120031

SYNCHRONOUS
GENERATOR UNDER
LOAD

Alip Mahmud
21060113120037

SYNCHRONOUS GENERATOR UNDER LOAD

KARAKTERISTIK
DARI
SEBUAH
GENERATOR SINKRON BERGANTUNG PADA
TIPE DARI BEBAN YANG DISUPLAI. ADA
BANYAK JENIS TIPE PEMBEBANAN. TAPI
JENIS
PEMBEBANAN
YANG
BANYAK
TERSEBUT DAPAT DIKURANGI MENJADI 2
KATEGORI BASIC.
1. ISOLATED LOAD
2. THE INFINITE BUS (SECTION 16.16)
Alip Mahmud
21060113120037

Generator 3 fasa yang menyuplai daya ke


beban memiliki power factor
lagging.
Gambar
diatas
merepresentasikan
rangkaian ekuivalen generator sinkron 1
fasa.
Alip Mahmud
21060113120037

UNTUK
MENGGAMBARKAN
DIAGRAM
FASOR DARI RANGKAIAN SIRKUIT GAMBAR
16.19, ADA KETENTUAN KETENTUAN
YANG HARUS KITA CATAT, DIANTARANYA

Alip Mahmud
21060113120037

Eo mendahului (leads) terhadap E sebesar


derajat. Sehingga dari gambar diagram
fasor dapat kita lihat bahwa Eo lebih besar
dibandingkan E.
Alip Mahmud
21060113120037

APA YANG TERJADI


APABILA BEBAN YANG
DIGUNAKAN BERSIFAT
KAPASITIF ???

Alip Mahmud
21060113120037

Untuk menjawabnya kita dapat


menganalisis dari diagram fasor dibawah
ini

Efeknya reaktansi induktif masuk kedalam


resonansi dengan reaktansi kapasitif.
Jadi apabila beban kapasitif dimasukkan
maka tegangan terminal yang besar dapat
dihasilkan dengan arus eksitasi yang kecil. Alip Mahmud

21060113120037

CONTOH SOAL

Alip Mahmud
21060113120037

Alip Mahmud

Alip Mahmud
21060113120037

Alip Mahmud
21060113120037

Alip Mahmud
21060113120037

Alip Mahmud
21060113120037

Alip Mahmud
21060113120037

KURVA REGULASI
GENERATOR SINKRON
TIGA FAKTOR DAYA BEBAN
YANG BERBEDA

Agam Yulianto
2160113120026

KURVA REGULASI GENERATOR SINKRON TIGA FAKTOR


DAYA BEBAN YANG BERBEDA

Agam Yulianto
2160113120026

Gambar 16.23 menunjukkan kurva


regulasi untuk daya 36 MVA dan
tegangan 21 KV, Generator 3-phase.
Dimana memiliki faktor daya satu, 0,9
faktor daya lagging, dan 0,9 faktor daya
leading. nilai Eo ditetapkan sehingga
titik awal untuk semua kurva adalah
dinilai line-to-netral tegangan terminal
(12 kV) serta arus (1000 A).
Agam Yulianto
2160113120026

HITUNG PERATURAN REGULASI SESUAI


DENGAN KURVA 16.23
tegangan line-to-netral pada beban penuh
Eb = 12 KV
Tegangan tak berbeban
Enl=

15 KV

Persentasi regulasi
%Regulasi = 100
= 100 = 25 %
Agam Yulianto
2160113120026

SINKRONISASI
GENERATOR
Muhammad Aulan Niam
2160113120038

UNTUK MELAKUKAN OPERASI PARALEL


GENERATOR MAKA DILAKUKAN TAHAP
SINKRONISASI TERLEBIH DAHULU. BEBERAPA
PARAMETER YANG HARUS SAMA UNTUK SYARAT
SINKRONISASI ADALAH:
1. TEGANGAN
2. FREKUENSI
3. URUTAN FASA
DENGAN BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI MAKA
PROSES SINKRONISASI DAPAT DILAKUKAN SECARA
OTOMATIS PADA SYNCHRONIZING PANEL.
Muhammad Aulan Niam
2160113120038

SYNCHRONIZING PANEL
Muhammad Aulan Niam
2160113120038

DIAGRAM SEDERHANA DARI ALUR PROSES


SINKRONISASI

Muhammad Aulan Niam


2160113120038

URUTAN FASA
UNTUK MENGETAHUI SINKRONISASI PADA URUTAN DAN
BEDA FASA MAKA DAPAT DILAKUKAN DENGAN METODE
LAMPU GELAP-TERANG. KETIKA URUTAN DAN BEDA FASA
SUDAH SINKRON DAPAT DILIHAT PADA NYALA LAMPU
UNTUK L1 DAN L2 NYALA TERANG, DAN L3 GELAP.

Muhammad Aulan Niam


2160113120038

TEGANGAN, FREKUENSI DAN SYNCHROSCOPE


TEGANGAN DAN FREKUENSI DARI GENERATOR YANG AKAN DIPARALEL
HARUS BERNILAI SAMA MENDEKATI RATING BUS PADA GENERATOR
YANG TELAH BEROPERASI. UNTUK MEMASUKKAN SAKLAR
SINKRONISASI MAKA DAPAT MELIHAT JARUM PADA SYNCHROSCOPE
TERSEBUT DALAM POSISI 0 ATAU ARAH JARUM JAM 12.
GAMBAR SYNCHROSCOPE

Muhammad Aulan Niam


2160113120038

(INCOMING GENERATOR) DALAM KEADAAN TERBUKA, ATAU DENGAN KATA


LAIN INCOMING GENERATOR TERISOLASI DENGAN SISTEM.
2. PASTIKAN AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) DALAM
KEADAANAUTOMATIC, BUKAN MANUAL.
3. START PRIME MOVER SAMPAI PADA SPESIFIKASI PUTARAN TANPA
BEBAN.
4. GUNAKAN GOVERNOR CONTROL UNTUK MENGESET FREKWENSI
INCOMING GENERATOR LEBIH TINGGI 1/10 DARI FREKWENSI SISTEM.
5. GUNAKAN AVR UNTUK MENGESET TEGANGAN INCOMING GENERATOR
SAMA ATAU LEBIH TINGGI DARI SISTEM.
6. GUNAKAN SYNCHROSCOPE PADA INCOMING GENERATOR DAN SET
FREKWENSI INCOMING GENERATOR BERPUTAR PERLAHAN LAHAN DI
DAERAH FAST MENDEKATI 0.
7. TUTUP BREAKER INCOMING GENERATOR SAAT 1 SAMPAI 2 DERAJAT
PADA SYNCHROSCOPE SEBELUM POSISI 0. DENGAN ASUMSI BREAKER MEPUNYAI
MASSA LEMBAM DENGAN DEMIKIAN PENUTUPAN BREAKER TEPAT PADA ANGKA 0
PADA SYNCHROSCOPE.
8. MATIKAN SYNCHROSCOPE
9.DENGAN GOVERNOR CONTROL, BUAT PERPINDAHAN BEBAN KE
INCOMING GENERATOR SECARA PERLAHAN LAHAN.
10.JIKA POWER FAKTOR YANG TERBACA ANTARA 2 GENERATOR ATAU LEBIH
YANG DIPARALEL TIDAK SAMA MAKA, SET AVR MASING MASING
Muhammad Aulan Niam
2160113120038
GENERATOR SAMPAI POWER FAKTOR SETIAP GENERATOR MENDEKATI

GENERATOR
SINKRON PADA
SISTEM JARINGAN
BESAR (INFINITE
BUS)

BERKAT S.PUTRA HIA


2160113120034

Jarang sekali kita menemukan hanya dua


generator yang terhubung secara paralel
kecuali di lokasi terpencil.
Jauh
lebih
umum
menghubungkan
generator pada sistem tenaga besar yang
sudah
terhubung
dengan
banyak
alternator.
BERKAT S.PUTRA HIA
2160113120034

Infinite Bus adalah sebuah sistem yang


begitu
kuat
sehingga
membebani
tegangan dan frekuensi pada tiap-tiap alat
yang terhubung ke terminalnya.
Saat terhubung ke sistem besar, generator
sinkron menjadi bagian dari jaringan yang
terdiri dari ratusan generator lain yang
mengirim energi kepada ribuan beban.
BERKAT S.PUTRA HIA
2160113120034

Hal ini mustahil, oleh karena itu, kita harus


mengetahui sifat beban yang terhubung
pada terminal dari generator tersebut.
Contohnya apakah beban tersebut besar
atau kecil ? Apakah beban tersebut resistif
atau kapasitif?

BERKAT S.PUTRA HIA


2160113120034

Lalu bagaimana cara mengatur seberapa


besar tenaga yang mesin kirimkan?
Perlu diingat bahwa baik nilai dan
frekuensi dari tegangan terminal di
generator itu tetap. Oleh karena itu, kita
hanya dapat memvariasikan besar arus
eksitasinya ( Ix ) dan besar torsi mekanik
yang diberikan oleh turbin.
BERKAT S.PUTRA HIA
2160113120034

TERIMAKASIH
ANY QUESTION ???

Anda mungkin juga menyukai