Anda di halaman 1dari 18

Empagliflozin and

Progression of Kidney
Disease in Type 2 Diabetes

Novita Putri Wardani (2011730157)


Pembimbing:
dr. Tety Suratika, Sp.PD

Latar Belakang

Diabetes tipe 2 merupakan faktor risiko besar


terhadap penyakit makrovaskular dan
mikrovaskular.
Penyakit ginjal biasanya berkembang sekitar
35% dari pasien dengan DM tipe 2.
Empagliflozin merupakan selektif natriumglukosa cotransporter inhibitor yang dapat
mengurangi hiperglikemia pada pasien DM
tipe 2 dengan mengurangi reabsorpsi glukosa
di ginjal dan meningkatkan eksresi glukosa di
urin

Tujuan penelitian ini yaitu untuk


menilai efek dari empagliflozin
terhadap mikrovaskular,
perkembangan penyakit ginjal pada
pasien dengan DM tipe 2 yang berisiko
tinggi untuk kejadian kardiovaskular.

Metode Penelitian

Desain study: Eksperimental


Populasi penelitian meliputi pasien
yang memiliki DM tipe 2, memiliki
penyakit jantung, dan eGFR minimal 30
ml per menit per 1,73 m2.
Pasien secara acak menerima
empagliflozin (dosis 10 mg atau 25
mg) atau placebo satu hari sekali.

Cardiovascular Outcomes
Penelitian ini untuk menilai 3 kejadian buruk

besar pada penyakit jantung yaitu kejadian


pertama meninggal karena penyakit jantung,
miokard infark nonfatal, dan stroke nonfatal.

Microvascular and renal outcomes


Menilai kejadian pada mikrovaskular seperti

fotokoagulasi retina, perdarahan vitreous,


kebutaan pada DM dan worsening
nephropathy.

Hasil

Total 7020
pasien

590 lokasi
di 42
negara

Menerima
satu dosis
obat

Hasil

Cardiovasculary outcomes
Menunjukkan penurunan risiko yang signifikan

terhadap 3-point MACE pada kelompok


empagliflozin dibandingkan dengan kelompok
placebo

Microvascular outcomes
Kejadian penyakit mikrovaskular seperti

worsening nephropathy, perdarahan vitreous,


kebutaan pada DM terjadi pada 577 dari 4132
pasien (14%) pada kelompok empagliflozin dan
424 dari 2068 pasien (20,5%) pada kelompok
placebo.

Diskusi

Pasien DM tipe 2 dengan risiko tinggi


kejadian penyakit jantung yang
menerima pengobatan empagliflozin
memiliki risiko lebih rendah terkena
penyakit mikrovaskular dibanding
kelompok yang menerima placebo.
Empagliflozin berhubungan dengan
penurunan hiperglikemia dan penurunan
untuk berat badan dan tekanan darah
dibanding placebo

Empagliflozin mengurangi reabsorpsi


sodium di tubular proximal sehingga
nantinya akan menurunkan
hiperfiltrasi.

Pada penelitian ini menunjukkan


bentuk yang sama pada fungsi ginjal.
Penilaian fungsi ginjal meningkat
setelah pemberhentian empagliflozin,
mengindikasikan bahwa perubahan
hemodinamik glomerulus menetap
bahkan setelah pengobatan jangka
panjang.

Kesimpulan

Pada pasien dengan DM tipe 2 yang


memiliki risiko tinggi penyakit jantung,
penggunaan empagliflozin
berhubungan dengan menurunnya
risiko terkena penyakit ginjal
dibandingkan dengan placebo.

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai