Sekenario 3
Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi
program pemberantasan DHF masih
didapatkan prevalensi DHF berkisar 50/1000
dengan tingkat CFR 20/1000, rata-rata
penderita datang terlambat sehingga
terlambat juga dirujuk ke rumah sakit.
Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan
dari Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah 60%.
Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi
program pemberantasan penyakit DHF dan
ingin didapatkan insiden serendah-rendahnya
dan CFR 0%.
Epidemiologi
Host (manusia)
Faktor resiko : infeksi sekunder dengue, penduduk padat, kebiasaan
menampung, pendidikan dan pengetahuan kurang
Epidemiologi
Transmisi
Lingkungan
tempat penampungan/genangan air bersih
Daerah dengan indeks curah hujan tinggi
kelembaban udara meningkat jangka waktu hidup nyamuk lebih
lama
Puskesmas
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten atau kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan
Program Puskesmas
Puskesmas banyak dibangun dengan tujuan utamanya
adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya, mewujudkan keadaan sehat fisik,
jasmani, mental, rohani-spritual, dan sosial bagi setiap
orang di wilayah kerja Puskesmas agar dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Paradigma sehat
Puskesmas yang akan mendorong untuk berkomitmen
dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Pertanggungjawaban wilayah
menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
kemandirian masyarakat
Pemerataan
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
teknologi tepat guna
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan
1. Upaya Promosi
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan
Penyakit Menular
4. Kesehatan Ibu & Anak serta KB
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Penyehatan Air
Penyehatan Makanan dan Minuman
Penyehatan Perumahan dan Sanitasi
Dasar
Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Pelayanan Klinik Sanitasi
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
Program imunisasi
Program TB paru dgn Kegiatan Penemuan Penderita TBC
Program Malaria dgn angka insiden Malaria (AMI)
Program ISPA dengan Frekuensi penemuan dan
penanggulangan pneumonia
Proogram diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
Program rabies
Program surveilans
Pengobatan
Surveilans
proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
interpretasi data, serta penyebarluasan informasi ke
penyelenggara program, instansi dan pihak terkait
secara sistematis dan terus menerus tentang situasi
DBD dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit tersebut agar
dapat dilakukan tindakan pengendalian secara efisien
dan efektif
Surveilans
Memantau penyakit
secara pasif, dengan
1. Aktif
data
2. menggunakan
Pasif
penyakit yang harus
dilaporkan.
Kelebihan : relatif murah
dan mudah untuk
dilakukan analisis
perbandingan penyakit
internasional.
Kekurangan : kurang
sensitif
Program Solving
Menentukan prioritas masalah,
Menentukan prioritas jalan keluar
terlebih dahulu
Evaluasi Program
tahapan yang terakhir, langkah-langkah yang harus kita
lakuan
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan
nilai/jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu
program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu pengukuran terhadap akibat yang telah
ditimbulkan
Program pencegahan dan pemberantasan DBD telah
dimasukkan dalam program wajib atau pokok
puskesmas yang ada indikator keberhasilannya sendiri,
baik secara nasional maupun regional.
Fungsi
Sebagai seorang dokter
Sebagai seorang manajer
Kegiatan Pokok
Melaksanakan Fungsi Manajerial
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita. Menerima rujukan
dan konsultasi.
Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan
PKMD
Kegiatan Lain
Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas
5 stars doctor
1. Health care provider (penyedia layanan kesehatan) yaitu kemampuan dokter
sebagai tenaga medis, memberikan tindakan terhadap keluhan-keluhan pasiennya.
Tindakan kesehatan yang dilakukan dapat berupa kuratif, preventif, promotif dan
rehabilitatif.
2. Decision maker (pembuat keputusan), salah satu peran seorang dokter yaitu
memberikan keputusan terhadap suatu permasalahan, yang sudah ditimbang dari
sudut pandang medis dari ilmu yang dikuasainya.
3. Community leader (pemimpin komunitas), didalam lingkungan bermasyarakat,
seorang dokter harus dapat mengayomi masyarakat untuk dapat hidup sehat, dapat
menjadi contoh bagi komunitas disekelilingnya
4. Manager (manajer), adakalanya seorang dokter akan menjadi pemimpin dari sebuah
lembaga kesehatan (puskesmas, DinKes atau Rumah Sakit), untuk itu, kemampuan
mengelola sistem, staf, dan berkolaborasi dengan struktur lembaga merupakan
sesuatu yang perlu dimiliki oleh setiap dokter.
5. Communicator (penyampai), memutuskan untuk menjadi seorang dokter, berarti
memutuskan untuk menjadi pekerja sosial, yang berhubungan dengan manusia.
Kesimpulan