Anda di halaman 1dari 16

TEORI DUALITAS

D0104 Riset Operasi I


Kuliah XI - XIII

Latar Belakang
Setiap permasalahan programa linier mempunyai
problem yang kedua yang berhubungan
dengannya.
Satu problem disebut sebagai primal dan yang
lainnya disebut dual.
Kedua problem sangat dekat berhubungan,
sehingga solusi optimal disatu problem
menghasilkan informasi yang lengkap untuk solusi
optimal yang lainnya.

Definisi Dari Dual Problem

Dual Problem Bila Dalam Bentuk Kanonik


Pertimbangkan bentuk kanonik dari LP :
Maksimasi :

X0 cjxj
j 1

Pembatas :

a x
j 1

ij

xj 0

bi

i = 1, 2, , m
j = 1, 2, , n

Dual Problem Dalam Bentuk Kanonik


Jika permasalahan mengacu sebagai Primal, hubungan
dalam dualnya adalah sebagai berikut :
Minimasi :

y0 bi yi
i 1

Pembatas :

a
i 1

x cj

ij i

yj 0

i = 1, 2, , m
j = 1, 2, , n

y1, y2, , ym : merupakan variabel dual

Problem Dual Bila Primal Dalam


Bentuk Standard
n

Maksimasi

x0 c j x j
j 1
n

Pembatas

j 1

ij

Primal

x j bi

i = 1, 2, , m

xj 0

j = 1, 2, , n

Problem

Maksimasi

y0 bi yi
i 1

Pembatas

a
i 1

ij

yi c j

j = 1, 2, , n

yi tidak dibatasi tanda untuk semua i

Dual
Problem

Problem Dual Bila Primal Dalam


Bentuk Standard
n

Maksimasi

x0 c j x j
j 1

Pembatas

j 1

ij

Primal

x j bi

i = 1, 2, , m

Problem

xi tidak dibatasi tanda untuk semua i


n

Maksimasi
Pembatas

y0 bi yi
m

i 1

aij yi c j

j = 1, 2, , n

yi 0

i = 1, 2, , m

i 1

Dual
Problem

Membentuk
Dual Problem dari Primal Problem
atau Sebaliknya
Langkahnya sebagai berikut :
1. Tiap batasan di suatu problem berhubungan dengan
variabel pada variabel lainnya.
2. Elemen pada RHS pembatas pada suatu problem sama
dengan koefisien fungsi obyektif yang sesuai pada
problem lainnya.
3. Satu problem empunyai tujuan maksimasi lainnya
minimasi.
4. Problem maksimasi mempunyai pembatas ( ) dan
minimasi mempunyai pembatas ( ).
5. Variabel untuk kedua problem adalah non-negatif.

Contoh :
Maksimasi : X0 = 5 X1 + 6 X2
Pembatas : X1 + 9 X2 60 y1
2X1 + 3 X2 45 y2
5X1 - 2 X2 20 y3

Primal
Problem

X2 30 y4
X1, X2 0
Minimasi : y0 = 60y1 + 45y2 + 20y3 + 30y4
Pembatas : y1 + 2 y2 + 5y3

60

9y1 + 3 y2 2y3 + y4 45
y1 ,y2 ,y3 ,y4 0

Dual
Problem

Penyelesaian Dual Simplex


Maksimasi : X0 = 2 X1 + X2
Pembatas : 3 X1 + X2 3
4 X1 + 3 X2 6
X1 +2 X2 3
X1, X2 0

Minimasi : X0 = 2 X1 + X2
Pembatas : -3 X1 - X2 3
- 4 X1 - 3 X2 6
X1 +2 X2 3
X1, X2 0

Dengan mengubah fungsi obyektif Maksimasi menjadi


Minimasi dan fungsi pembatasnya menjadi bertanda ,
kemudian dibentuk tabel simpleksnya adalah sbb :

Penyelesaian Dual Simplex


Metoda Simpleks yang biasa, memberikan hasil
didasarkan pada kondisi optimalitas dan layak
(feasibility), sebagai berikut :
Kondisi Layak : Leaving Variabel adalah variabel
basis yang mempunyai nilai paling negatif.
Kondisi Optimalitas : Entering Variabel dipilih
diantara non-variabel basis dengan cara
Rasio dari koefisien fungsi obyektif dengan koefisien
pembatas yang terpilih sebagai leaving var.
Entering Var. adalah salah satu yang mempunyai rasio terkecil
untuk problem minimasi, atau nilai terkecil absolut untuk
problem maksimasi.

Penyelesaian Dual Simplex


Merubah fungsi pembatas dari Ketidaksamaan kedalam bentuk
Persamaan
Minimasi : X0 = 2 X1 + X2
Pembatas : -3 X1 - X2 + S1
- 4 X1 - 3 X2
X1 +2 X2
X1, X2 0

=-3

+ S2

=-6

+ S3 = 3

Penyelesaian Dual Simplex


Var
Basis

X0

bj

Koefisien dari
X1
X2
S1

S2

S3

1
-1
-3

0
1
0

0
0
1

0
0
0

S1

-3

S2

-6

2
-3
-4

-2

-1

S3

RHS
Ratio

Leaving
Variabel

Menentukan
Rasio

Untuk Mendapatkan Entering Variabel Dengan


Memilih Nilai Rasio
Variabel

X1

X2

S1

S2

S3

X0 equation

-2

-1

S2 equation -4

-3

Rasio

1/2

0 (leaving var)

1/3

X2 terpilih sebagai entering variabel karena merupakan nilai


terkecil (minimasi problem)
Kembali

Penyelesaian Dual Simplex


Var
Basis

X0

bj

Koefisien dari
X1
X2
S1

S2

S3

S1

-1

X2

2
-5/3
4/3

1
0
1

0
1
0

0
0
-1/3 0
-1/3
0

S3

-1

-5/3

2/3

-2/3

-1/3

RHS
Ratio
Leaving
Variabel

Hasil optimal tapi belum feasibel maka dengan cara yang sama seperti
iterasi sebelumnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil
yang optimal dan feasibel.

Penyelesaian Dual Simplex


Var
Basis

X0

bj

Koefisien dari
X1
X2
S1

X1

3/5

X2

6/5

-2
1
0

S3

-1

12/5

-2/5

S2

S3

-1
0
1

0
-3/5
4/5

0
1/5
-3/5

0
0
0

-1/5

RHS
Ratio

Nilai Optimal dan Feasible untuk permasalahan ini adalah :


Maks X0 = Min X0 = 12/5, X2 = 3/5, X2 = 6/5

Peran Teori Dualitas Pada


Analisa Sensitivitas
Analisa Sensitivitas mencakup investigasi
pengaruh solusi optimal dalam melakukan
perubahan nilai pada parameter model.
Perubahan nilai parameter pada problem primal
juga berhubungan dengan nilai pada problem dual
nya.
Dalam banyak hal akan lebih baik menganalisa
problen dual secara langsung untuk menentukan
pengaruh komplemennya pada problem primal.

Anda mungkin juga menyukai

  • Transistor
    Transistor
    Dokumen22 halaman
    Transistor
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Semi Kon Duk Tor
    Semi Kon Duk Tor
    Dokumen30 halaman
    Semi Kon Duk Tor
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen17 halaman
    Penda Hulu An
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Field Effect Transistor
    Field Effect Transistor
    Dokumen32 halaman
    Field Effect Transistor
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Transistor
    Transistor
    Dokumen22 halaman
    Transistor
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Alat Pengendali Industri
    Alat Pengendali Industri
    Dokumen22 halaman
    Alat Pengendali Industri
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Modul 2
    Modul 2
    Dokumen9 halaman
    Modul 2
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Modul 5
    Modul 5
    Dokumen7 halaman
    Modul 5
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Transistor
    Transistor
    Dokumen22 halaman
    Transistor
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Modul 1
    Modul 1
    Dokumen10 halaman
    Modul 1
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Modul 4
    Modul 4
    Dokumen9 halaman
    Modul 4
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Uji Sampel Tunggal
    Uji Sampel Tunggal
    Dokumen13 halaman
    Uji Sampel Tunggal
    Marhamah Amah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 KWN
    Bab 1 KWN
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 KWN
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • 7297 Modul 5 (MRP)
    7297 Modul 5 (MRP)
    Dokumen45 halaman
    7297 Modul 5 (MRP)
    Ganjar Rohman
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 KWN
    Bab 1 KWN
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 KWN
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Uji Sampel Tunggal
    Uji Sampel Tunggal
    Dokumen13 halaman
    Uji Sampel Tunggal
    Marhamah Amah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Tommy Saputra Simarmata
    Belum ada peringkat
  • Analisis Varian Satu Arah
    Analisis Varian Satu Arah
    Dokumen21 halaman
    Analisis Varian Satu Arah
    Akbar 'Kanserio' Bahar
    Belum ada peringkat