Anda di halaman 1dari 12

DIABETES

MELITUS
Iwan, S.Kp

DIABETES MELITUS

Adalah penyakit hiperglikemia yg ditandai oleh ketiadaan


absolut insulin atau insensitivitas sel thd insulin
Diabetes kata yunani berarti
mengalirkan/mengalihkan; melitus kata latin utk
madu, atau gula. Jadi diabetes melitus adalah penyakit
dimana seseorang mengeluarkan/mengalirkan sejumlah
besar urin yg terasa manis.
Ada 3 btk diabetes melitus yaitu:

DM Tipe I
DM Tipe II
Diabetes Gestasional

DM Tipe I

Adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolut insulin (IDDM)


Pengidap penyakit ini hrs mendapat insulin pengganti
Sering diijumpai pada org yg tdk gemuk dibawah usia 30 tahun, tapi
saat ini tipe I ini dapat timbul pd segala usia

Penyebab DM Tipe I
Destruksi sel-sel beta pankreas oleh lingkungan. Biasanya dicetuskan
setelah infeksi virus (Mumps, rubela. Juga oleh pajanan obat atau
toksin (gol. Nitrosamin)
Kecendrungan genetik (gen diabetogenik). Lokus-lokus gen
histokompatibilitas (mengontrol pengenalan antigen-antigen oleh
sistem imun) yg dikode pd kromosom 6. gen terkait-insulin spesifik
lainnnya dokode dikromosom 11 diduga berperan dalam
pembentukan DM tipe I melalui replikasi sel beta

KARAKTERISTIK DM TIPE I

Pankreas tdk/sedikit hasilkan insulin glukosa darah


meningkat. Pd saat yg sama hati melakukan
glukoneogenesis (substrat asam amino, asam lemak,
dan glikogen) Konsentrasi substrat ini dalam darah
meningkat tdk ada efek insulin. Hal ini menybabkan
sel-sel mengalami kelaparan. Hanya sel darah merah
dan otak yg tdk kekurangan glukosa.
Semua sel lain menggunakan asam lemak bebas
hasilkan energi.
Metabolisme asam lemak bebas pd siklus kreb
hasilkan ATP yg diperlukan untuk jalankan fungsi sel
Produksi keton oleh hati meningkat. Keton bersifat asam
sehingga PH Plasma meningkat asodosis

DM TIPE II

Adalah penyakit hiperglikemia akibat insentivitas sel thd


insulin
Insulin tetap dihasilkan (sedikit bahkan normal)
NIDDM
Sering dijumpai pada usia diatas 30 tahun

Penyebab DM Tipe II
Berkaitan dengan kegemukan
Faktor genetik
Penurunan jumlah reseptor insulin terhadap insulin (down
regulation)
Menghasilkan otoantibodi insulin yg berkaitan dg reseptor
insulin

KARAKTERISTIK DM TIPE II

Individu tetap mhasilkan insulin, tapi sering


terjadi kelambatan dalam sekresi setelah makan
atau berkurangnya jml total insulin yg
dikeluarkan.
Sel tubuh, tu sel otot dan adiposa mempelihatkan
resistensi thd insulin yg tdp dalam darah.
Glukoneogenesis pada hati serta terjadi
penguraian simpanan trigliserida, protein, dan
glikogen untuk bahan bakar alternatif
DM Tipe II jarang terjadi ketosis

DIABETES GESTASIONAL

Terjadi pd wanita hamil yg sebelumnya tdk mengidap diabetes.


50 % wanita pengidap kelainan ini akan kembali ke status non diabetes
setelah kehamilan berakhir. Namun resiko mengidap DM Tipe II pada waktu
mendtang lebih besar dari pada normal

Penyebab Diabetes Gestasional

Berkaitan dg peningkatan kebutuhan energi dan kadar estrogen dan hormon


pertumbuhan yg terus meninggi selama kehamilan
Hormon pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran insulin gbran
sekresi berlebihan menurunkan responsivitas sel
Hormon pertumbuhan memiliki beberapa efek anti-insulin glikogenolisis
dan penguraian jaringan lemak

Efek Diabetes Gestasional

Resiko malformasi kongenital


Lahir mati
Bayi bertubuh besar

Gambaran Klinis Diabetes


Poliuria
Melitus

Polidipsi
Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme
protein di otot dan ketidak mampuan sebagian besar sel
untuk menggunakan glukosa sebagai energ, juga karena
adanya gangguan vaskularisasi
Polifagi akibat keadaan pasca absorptif yg kronik,
katabolisme protein dan lemak, dan kelaparan relatif selsel, sering terjadi penurunan BB
Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan
konsentrasi glukosa di sekresi mukus, gangguan fungsi
immun, dan penurunan aliran darah pada penderita
diabetes kronik

KOMPLIKASI AKUT DM
KETOASIDOSIS DIABETES
Di jumpai pada Tipe I
Perburukan drastis pada semua gejala diabetes
Kadar glukosa meningkat secara drastis akibat
glukoneogenesis dan penguraian lemak secara progresif
utk pembentukan ATP ketonuria bau buah pada
napas
Keton meningkatkan keasaman darah asidosis
metabolik pernapasan kussmaul
Timbul poliuria dan dehidrasi, mual muntah yg
memperparah dehidrasi sel kadar Kalium total tubuh
turun
Ketoasidosis mengancam jiwa

KOMA NONKETOTIK HIPERGLIKEMIA HIPEROSMOLAR

Dijumpai pada pengidap DM tipe II


Hiperglikemia berat kadar gula darah > 300 mg per 100 ml osmolalitas
plasma meningkat melebihi 310 mOsm/l pengeluaran berliter-liter urine, rasa
hasu yg hebat, defesit kalium yg parah koma dan keamatian (15-20 %)

Efek Somogy
Penurunan kadar glukosa darah pd malam hari diikuti oleh peningkatan pada
pagi harinya.
Hipoglikemia pd malam hari dikaitkan dg penyuntikan insulin pada sore harinya
Fenomena Fajar
Hiperglikemia pada pagi hari (antara jam 5 dan 9) disebabakan karena
peningkatan sikardian kadar glukosa pada pagi hari
Dijumpai pada tipe I dan II
Dipengaruhi oleh hormon kortisol dan GH

Komplikasi Jangka Panjang


Mikroangiopati
Terjadi karena penebalan membran basal pada pembuluh-pembuluh kecil
mgkn berkaitan dg tingginya kadar glukosa darah.
Penebalan mikrovaskuler iskemia dan penurunan penyaluran oksigen
dan zat-zat kejaringan
Hiposia kronik merusak dan menghancurkan sel serta sebabkan
hipertensi
Gg sirkulasi yg buruk Gg pd reaksi imun dan peradangan
Makroangiopati
Oleh krn aterosklerosis sebagai akibat hiperglikemia, metabolik glukosa,
atau tingginya kadar lemak darah
Akibat kerusakan tsb permeabilitas sel endotel meningkat molekul2 yg
mengandung lemak masuk ke arteri. Kerisakan endotel reaksi immun
dan peradangan pengendapan trombosit, makrofag dan jaringan fibrosa
sel-sel otot polos berproliferasi penebalan dinding endotel
hipertensi semakin merusak lapisan sel endotel karena gaya merobek
sel-sel endotel emboli stroke

Gangguan penglihatan
Retinopati diabetik tdk mdpt oksigen. Pd akhirnya
timbul kebutaan
Kerusakan ginjal
Sering pd glomerulus akibat hipoksia
Penebalan kapiler membentuk nodul kimmelstie-wilson
menghbt aliran darah
Sistem saraf perifer
Neuropati hipoksia kronik sel-sel saraf, demielinisasi
segmetal saraf-saraf perifer perlambatan hantaran
saraf dan berkurangya sensitivitas

Anda mungkin juga menyukai