Anda di halaman 1dari 30

HEMOROID

Putri Juwita Dharmalia

DEFINISI

Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah


vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis
Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan pembengkakan
submukosa pada lubang anus

Dalam masyarakat umum hemoroid lebih dikenal dengan


wasir/ambeien

ETIOLOGI

Kongesti vena yang disebabkan oleh


gangguan aliran balik vena hemoroidalis

FAKTOR
RESIKO
Anatomik
vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan
pleksus hemoroidalis kurang mendapat sokongan dari
otot dan fascia
sekitarnya.
Umur
pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh
jaringan tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis dan
atonis.
Keturunan
dinding pembuluh darah lemah dan tipis.
Pekerjaan
orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus
mengangkat barang berat mempunyai predisposisi
untuk
hemoroid.

FAKTOR
RESIKO

Mekanis
semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya
tekanan intra
abdomen, misalnya penderita hipertrofi
prostat, konstipasi menahun dan sering mengejan pada
waktu defekasi.
Endokrin
pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan
anus oleh karena ada sekresi hormone relaksin.
Fisiologi
bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada
penderita sirosis hepatis.

PATOGENESIS

mengedan saat defekasi, konstipasi menahun, kehamilan, obesitas

peningkatan tek intra abdominal

ditransmisikan ke anorektal (berulang)

Hambatan venous return

Pelebaran/penonjolan pleksus venosus

tekanan terlalu kuat dan feses keras perdarahan


luka akibat perdarahan infeksi peradangan

KLASIFIKASI HEMOROID

Hemoroid
Interna

Hemoroid
Eksterna

Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus


v. hemorrhoidalis superior, di atas
mucocutaneus junction, dan diliputi
mukosa.
Posisi tersering yaitu kiri lateral (arah jam
3), kanan posterior (arah jam 7), dan kanan
anterior (arah jam 11).

Hemoroid eksterna adalah pelebaran


pleksus v. hemorrhoidalis inferior, di bawah
mucocutaneus junction, dan diliputi epitel
anal canal

HEMOROID INTERNA
perdarahan merah segar tanpa nyeri pada waktu defekasi
tidak terdapat prolaps keluar canal anal

Derajat 1 pada anoskopi terlihat hemoroid yang membesar dan menonjol


ke dalam lumen

menonjol melalui kanalis analis pada saat


mengedan ringan tapi dapat masuk kembali
Derajat 2
secara spontan
hemoroid menonjol saat mengedan dan harus
didorong kembali masuk secara manual ke
Derajat 3
dalam anus sesudah defekasi
merupakan hemoroid yang menonjol keluar
Derajat 4 dan tidak dapat didorong masuk

HEMOROID INTERNA

HEMOROID EKSTERNA

Pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior


terdapat di bawah linea dentata dan ditutupi oleh epitel
gepeng

TANDA DAN GEJALA

Keluar darah segar tidak tercampur feses saat


BAB
Prolaps
Perasaan tak nyaman di anus (pruritus anus)
Pengeluaran lendir
trombosis yang luas dengan edema dan radang
nyeri
Anemia sekunder
Tampak kelainan yang khas pada anus

DIAGNOSIS

Anamne
sis

Pemeriks
aan Fisik

Keluhan klinis berdasarkan klasifikasi


hemoroid (derajat 1-4)

inspeksi perianal melihat ada atau


tidaknya fisura, fistula, polip, atau tumor
ukuran, perdarahan, dan tingkat
keparahan inflamasi juga harus dinilai
Rectal Toucher (RT)

PEMERIKSAAN FISIK

Apabila hemoroid
mengalami prolaps, lapisan
epitel penutup bagian yang
menonjol ke luar
mengeluarkan mukus yang
dapat dilihat apabila
penderita diminta
mengedan.

Pemeriksaan colok dubur


hemorid interna tidak dapat
diraba sebab tekanan vena
didalamnya tidak cukup
tinggi, dan biasanya tidak
nyeri. Colok dubur
diperlukan untuk
menyingkirkan karsinoma
kolon rektum.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Anoskopi dimasukkan dan diputar untuk mengamati


keempat kuadaran. Hemoroid interna terlihat sebagai
struktur vaskular yang menonjol kedalam lumen. Apabila
penderita diminta mengedan sedikit, ukuran hemorid akan
membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Protosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan


bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau
proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi, karena
hemorid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang
menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah
samar.

DIAGNOSIS BANDING

Fissura ani
Hematom perianal
Polip koloreKtal
Karsinoma kolorektal

KOMPLIKASI

Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi


apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar.
Perdarahan kronis dan apabila berulang anemia
(kronis) karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa
mengimbangi jumlah yang keluar tidak menimbulkan
keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah karena
adaptasi.
Apabila hemoroid keluar dan tidak dapat masuk lagi
(inkarserata) mudah infeksi sepsis dan bisa
mengakibatkan kematian.

Penatalaksanaan

Medis

Nonfarmakologi
s

Terapi Bedah

Farmakologis

NON FARMAKOLOGI

Perbaikan
polapola
makan
dan
Perbaikan
pola/cara
defekasi
hidup
Perbaiki
minum

FARMAKOLOG
I
OBAT UNTUK MEMPERBAIKI
DEFEKASI

1. Suplemen serat (fiber supplement)


Contoh : psyllium atau isphagula husk
bulk laxative : menyerap air membesarkan
volume tinja meningkatkan peristaltik
2. Obat laksan/pencahar
contoh: natrium dioktil sulfosuksinat
sebagai anionic surfactant merangsang sekresi
mukosa usus halus meningkatkan penetrasi
cairan ke dalam tinja

OBAT SIMPTOMATIK

Bertujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan


rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus
Anestetik topikal mengurangi rasa nyeri, contoh:
Lidocaine ointment 5%
Analgesik: acetaminophen
Mild astringent mengurangi rasa gatal pada
perianal, contoh: Hamamelis water

OBAT UNTUK
MENGHENTIKAN
PERDARAHAN

Menggunakan obat dengan campuran diosmin


(90%) dan hesperidin (10%) dalam bentuk
micronized
Contoh: Ardium HD ( Micronized purified
flavonoid fraction)
Mekanisme kerja: kontraksi vena menurunkan
ekstravasasi dari kapiler dan menghambat reaksi
inflamasi terhadap prostaglandin (PGE2, PGF2).

SCHLEROTHERAPHY

Untuk grade I dan II yang tidak sembuh


dengan perubahan diet dan pencegahan
mengejan
Inj. Phenolin oil 5% 3-5 ml (scleroting
agent) submukosa pada pangkalnya,
interval 4-6 minggu peradangan steril
reaksi fibrosis obliterasi hemoroid
atropi hemoroid

BEDAH
Indikasi pembedahan menurut HIST
(Hemorrhoid Institute of South Texas):
a. Hemoroid interna derajat II berulang
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit
penyerta seperti fisura
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif
f. Permintaan pasien

Rubber Band Ligation


Pada hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps
Dengan Barrons band mukosa di atas hemoroid yang
menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung
ligator khusus Gelang karet didorong dari ligator
ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus
hemoroidalis obliterasi pembuluh darah hemoroid (nekrosis
iskemik)

Cryotherapy
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan
temperatur yang sangat rendah untuk merusak
jaringan akibat kristal yang terbentuk di dalam sel,
menghancurkan membran sel dan jaringan
* Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang
nekrotik sukar ditentukan luasnya

Hemoroidektomi
Indikasi
Hemoroid derajat III dan IV
Derajat IV dengan trombosis
Perdarahan berulang dan anemia
Terapi biasa gagal

Prinsip
Eksisi sehemat mungkin pada anoderm dan kulit
yang normal dengan tidak mengganggu sfingter ani
Eksisi hemoroid dan mukosa di dasarnya dan
sedikit kulit defek kulit dan mukosa penutupan
luka sekunder

KOMPLIKASI

Anemia
Syok Hipovolemik
Inkarserasi
Infeksi
Sepsis

Komplikasi Pasca
Tindakan Invasif

perdarahan sekunder

abses
selulitis
inkontinensia
fissura
fistula

PROGNOSIS

Dengan terapi yang sesuai, pasien yang


simptomatik akan menjadi asimtomatik
Terapi operatif dengan hemoroidektomi
hasilnya sangat baik, namun bisa rekuren
dengan angka kejadian rekuren sekitar 25%

Anda mungkin juga menyukai