Anda di halaman 1dari 25

PENDAHULUAN

PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, yang
sebagian besar (80%) menyerang paruparu
Mycobacterium tuberculosis termasuk
basil gram positif, berbentuk batang,
dinding selnya mengandung komplek
lipida-glikolipida serta lilin (wax) yang sulit
ditembus zat kimia

Lanjutan..

Jenis Penyakit TBC

Penularan TBC

Gejala Klinis Penyakit TBC


Mengalami batuk dan berdahak terusmenerus selama 3 minggu atau lebih
Batuk darah atau pernah batuk darah
Sesak nafas, nyeri dada, badan lemah,
nafsu makan dan berat badan
menurun, rasa kurang enak badan
(malaise), berkeringat malam
walaupun tanpa kegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan

Gejala TB Pada Anak-anak


Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa
sebab yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun
sudah dengan penanganan gizi yang baik.
Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas
(bukan tifus, malaria atau infeksi saluran nafas akut)
dapat disertai dengan keringat malam.
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit,
paling sering di daerah leher, ketiak dan lipatan paha.
Gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lebih dari 30
hari (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda
cairan di dada dan nyeri dada.
Gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang
tidak sembuh dengan pengobatan diare, benjolan
(massa) di abdomen, dan tanda-tanda cairan dalam
abdomen

Obat Penyakit TBC

Obat Penyakit TBC


Penggunaan Obat Anti TB yang
dipakai dalam pengobatan TB adalah
antibotik dan anti infeksi sintetis
untuk membunuh kuman
Mycobacterium.
Aktifitas obat TB didasarkan atas tiga
mekanisme, yaitu aktifitas
membunuh bakteri, aktifitas
sterilisasi, dan mencegah resistensi.

Pengobatan Penyakit TB
Obat primer : INH (isoniazid),
Rifampisin, Etambutol, Streptomisin,
Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi
dengan toksisitas yang masih dapat
ditolerir, sebagian besar penderita dapat
disembuhkan dengan obat-obat ini.
Obat sekunder : Exionamid,
Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin

Isoniazid
Nama generik
Nama dagang
pulmolin,

: isoniazid
: inoxin, kapedoxin,

suprazid
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi
dengan obat lain
Kontra-indikasi : penyakit hati yang aktif
Bentuk sediaan : tablet
Dosis dan aturan pakai :
a. dewasa : 5 mg/kg per hari (dosis yang biasanya
300 mg/hari), 10 mg/kg/hari 3 kali seminggu
atau
15 mg/kg 2 kali seminggu (maksimal 900 mg)

Lanjutan..
b. Anak : 10-15 mg/kg/hari dalam 12 dosis
terbagi
(maksimal 300 mg/hari), 20-30 mg/kg 3
kali
seminggu (maksimal 900 mg)
Efek samping :
mual, muntah, konstipasi, neuritis perifer,
dengan dosis tinggi, neuritis optic, kejang,
episode psikosis, vertigo, reaksi hipersensitif
seperti demam, eritema multiforme, purpura,
agranulositosis, anemia hemolitik, anemia
aplastik, hepatitis (terutama pada usia lebih
dari 35 tahun), sindrom Sistemik Lupus Eritema,
elagra, hiperrefleksia,hiperglikemia dan
ginekomastia
Resiko khusus : kelainan fungsi hati

Lanjutan..
Obat
ini
untuk
terapi
semua
bentuk
tuberkulosis aktif, disebabkan kuman yang peka
dan untuk profilaksis orang berisiko tinggi
mendapatkan infeksi. Dapat digunakan tunggal
atau bersama-sama dengan antituberkulosis
lain
Kerja
Obat,
Bersifat
bakterisid,
dapat
membunuh 90% populasi kuman dalam
beberapa hari pertama pengobatan. Efektif
terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif,
yaitu kuman yang sedang berkembang.
Mekanisme kerja berdasarkan terganggunya
sintesa mycolic acid, yang diperlukan untuk
membangun dinding bakteri.

Lanjutin..
Peringatan / Perhatian Diperingatkan hatihati jika menggunakan Isoniazid pada
sakit hati kronik, disfungsi ginjal, riwayat
gangguan konvulsi.
Perlu dilakukan monitoring bagi peminum
alkohol
karena
menyebabkan
hepatitis,
penderita yang mengalami penyakit hati kronis
aktif dan gagal ginjal, penderita berusia lebih
dari 35 tahun, kehamilan, pemakaian obat
injeksi dan penderita dengan seropositif HIV.
Disarankan menggunakan Piridoksin 10-2 mg
untuk mencegah reaksi adversus.

Rifampisin
Nama generik : rifampisin
Nama dagang : lanarif, medirif, rifabiotic,
rimactane,
rifamtibi, rifacin
Indikasi
: bruselosis, legionelosis, infeksi
berat
stafilokokus kombinasi
dengan obat lain.
Tuberkulosis dalam kombinasi
dengan
obat lain.
Kontra-indikasi : jaundice (sakit kuning)
Bentuk sediaan : kapsul, kaptab

Lanjutan
Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg
(8-12 mg/kg) per hari, maksimal 600
mg/hari 2 atau 3 kali seminggu
Efek samping : gangguan saluran
cerna seperti anoeksia, mual,
muntah, sakit kepala.

Etambutol
Nama generik : etambutol
Nama dagang : bacbutol, corsabutol,
parabutol
Indikasi
: tuberkulosis dalam
kombinasi
dengan obat
lain
Kontra-indikasi : anak di bawah 6 tahun,
neurotis optic, gangguan
penglihatan
Bentuk sediaan : tablet

Lanjutan..
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 1525 mg/kg/hari, 50 mg/kg 2 kali
seminggu, 25-30 mg/kg 3 kali seminggu
anak (di atas 6 tahun) : 15-20 mg/kg/hari
(maksimal 1 g/hari), 50 mg/kg 3 kali
seminggu (maksimal 4 g/dosis)
Efek samping : neuritis optic, buta
warna merah/hijau, neuritis perifer
Resiko khusus : kelainan ginjal

Streptomisin
Nama generik : streptomisin
Nama dagang : streptomisin sulfat meiji
Indikasi
: tuberkulosis dalam
kombinasi
dengan obat lain
Kontra-indikasi : hipersensitif terhadap
aminoglikosida
Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5
g/vial

Lanjutan..
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15
mg/kg/hari (maksimal 1g), 25-30 mg/kg 2
kali seminggu (maksimal 1,5g), 25-30
mg/kg 3 kali seminggu (maksimal 1g)
anak : 20-40 mg/kg/hari (maksimal 1
g/hari), 20-40 mg/kg 2 kali seminggu
(maksimal 1 g), 25-30 mg/kg 3 kali
seminggu)
Efek samping : ototoksisitas,
nefrotoksisitas yang biasanya terjadi pada
orang tua atau gangguan fungsi ginjal
Resiko khusus : kelainan ginjal

Pirazinamid
Nama generik : pirazinamid
Nama dagang : corsazinamid, prazina,
sanazet,
TB Zet
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lain
Kontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati
berat,
hipersensitifitas terhadap
pirazinamid
Bentuk sediaan : tablet
Dosis dan aturan pakai :
dewasa : 15-30 mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali
seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3
kali seminggu.

Lanjutan..
anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2
g/hari), 50 mg/kg/dosis 2 kali seminggu
(maksial 4 g/dosis)
Efek samping : hepatotoksisitas
termasuk demam, anoreksia,
hepatomegali, splenomegali, jaundice,
kerusakan hati, mual, muntah,
urtikaria, artralgia, anemia
sideroblastik.
Resiko khusus : kelainan hati kronik

Efek samping ringan dari Obat Anti


Tuberkulosis (OAT)

OBAT

Penyimpanan Obat Yang


Benar
Obat ini harus disimpan :
Jauhkan dari jangkauan anak anak.
Hindarkan dari panas dan cahaya
langsung
Simpan ditempat kering dan tidak
lembab
Untuk sediaan cairan seperti sirup
agar tidak disimpan didalam kulkas.

Anda mungkin juga menyukai