Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

URTIKARIA
oleh:
Adnan Winantea
201410401011055

Pembimbing :

Dr. dr. Sri Adila Nurainiwati Sp.KK


dr. Vita NoorAini A.H. Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD JOMBANG
2016

Definisi
Urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit
akibat bermacam-macam sebab, ditandai
dengan edema setempat yang cepat timbul
dan
dapat
menghilang
perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di
permukaan kulit, di sekitarnya terdapat
halo. Keluhan subyektif berupa gatal, rasa
tersengat, atau tertusuk

Epidemiologi
Laki-laki = perempuan
Umur rata-rata penderita urtikaria adalah
sekitar kurang lebih 35 tahun, jarang dijumpai
pada umur kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 60 tahun.
Ditemukan 40% bentuk urtikaria saja, 49%
urtikaria bersama angioudema, 11%
angioudema saja
Penderita atopi lebih mudah mengalami
urtikaria dibanding orang normal

Etiologi
Pada penelitian ternyata hampir 80% tidak
diketahui penyebabnya
Diduga
penyebab
urtikaria
bermacammacam:

Obat
Makanan
Infeksi
Psikis
Insect Bite
Inhalan
Kontaktan
Trauma fisik
Penyakit sistemik
Genetik

Klasifikasi
Urtikaria Akut
serangan berlangsung kurang dari 6 minggu,
atau berlangsung selama 4 minggu tapi setiap
hari

Urtikaria Kronik
Serangan berlangsung lebih dari 6 minggu.

Patofisiologi

GAMBARAN KLINIS

Predileksi

Efloresensi

Di seluruh tubuh
Tampak eritema dan
edema setempat
berbatas tegas,
kadang bagian
tengah tampak lebih
pucat. Eritema akan
memutih bila ditekan

Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan darah, urin, feses untuk menilai ada
tidaknya infeksi yang tersembunyi pada organ
dalam
Tes kulit, uji gores (scratch test) dan uji tusuk (prick
test) serta tes intradermal dapat digunakan untuk
mencari alergi inhalan, makanan, dermatofit dan
kandida

Diagnosa Banding
1. Pitiriasis Rosea
Pitiriasis
rosea
ialah
penyakit kulit yang belum
diketahui
penyebabnya,
dimulai dengan sebuah lesi
inisial berbentuk eritema
dan skuama halus.
Efloresensi: Lesi pertama
(herald patch) umumnya di
badan, soliter, berbentuk
oval dan anular, diameternya
kira-kira 3 cm.
Lesi
berikutnya
sama
dengan lesi pertama hanya
lebih
kecil,
susunannya
sejajar dengan kosta,hingga
menyerupai pohon cemara
terbalik.

2. Erythema Multiforme
Secara klinis erythema
multiforme
lesinya
berbentuk mulai dari
makula, papul, atau
lesi urtika.
Umumnya pertama kali
menyebar
didaerah
ekstremitas
bagian
bawah, lesi dapat juga
terdapat pada telapak
tangan dan punggung.
Kebanyakan
dari
erythema
multiforme
menyerang usia muda.

Penatalaksanaan
Penanganan Umum

Menghindari factor penyebab


Antihistamin
Golongan adrenergic
Kortiosteroid

Pengobatan penyebab
Pengobatan topical
Pengobatan lokal di kulit dapat diberikan
secara simtomatik misalnya antipruritus di
dalam bedak kocok atau bedak.

Golongan Obat

Dosis

Frekuensi

Antihistamin H1 (generasi ke-1, sedatif)


Hydroxizine
0,5-2 mg/kg/kali
(dewasa 25-100 mg)

Setiap 6-8 jam

Diphenhydrami
n

1-2 mg/kg/kali
(dewasa 50-100 mg)

Setiap 6-8 jam

Chlorphenirami
n Maleat

0,25 mg/kg/hari
(dibagi 3 dosis)

Setiap 8 jam

Antihistamin H1 (generasi ke-2, nonsedatif)


Setirizin
0,25 mg/kg/kali
Fexofenadin

Loratadin
Desloratadin

Antihistamin H2
Cimetidine

Ranitidine

6-24 bulan: 2 kali/hari


>24 bulan: 1 kali/hari

6-11 tahun: 30 mg
> 12 tahun: 60 mg
Dewasa : 120 mg

2 kali/hari

1 kali/hari

2-5 tahun: 5 mg
> 6 tahun: 10 mg

1 kali/hari

6-11 bulan: 1 mg
1-5 tahun: 1,25 mg
6-11 tahun: 2,5 mg
>12 tahun: 5 mg

1 kali/hari

Bayi: 10-20 mg/kg/hari


Anak: 20-40 mg/kg/hari
1
bln-16
mg/kg/hari

tahun:

5-10

Tiap
dosis

6-12

jam

(terbagi

2-4

13

Tiap 12 jam (terbagi dalam 2


dosis)

Prognosis
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik
karena penyebabnya lebih cepat diatasi,
urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena
penyebabnya sulit diidentifikasi.

IDENTITAS
Nama
: Tn. W
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 33 Tahun
Alamat
: Kedungmulyo, Jombang.
Suku Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Swasta
Tanggal pemeriksaan
: 08/06/2016

ANAMNESIS
KU : Gatal Gatal di seluruh
tubuh

Gatal gatal di seluruh


tubuh muncul kurang
lebih sudah 1 bulan ini.
Gatalnya sering
berpindah tempat,
kadang di tangan,
punggung, leher, atau
kaki. Hilang sendiri
kurang dari 24 jam.

Gatal (+), nyeri (-),


panas (-). Belum pernah
diobati.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat sakit seperti ini
sebelumnya (-)
Ada riwayat alergi makanan
udang

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat sakit seperti pasien (-)
RIWAYAT SOSIAL
Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran / GCS : compos mentis / 456
Kepala
: a-/i-/c-/dLeher
: dalam batas normal
Thorax
: dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Ekstrimitas : dalam batas normal
Genitalia
: dalam batas normal

STATUS DERMATOLOGIS
Didapatkan gambaran makula eritematosa annular yang
meninggi, gambaran Urtica (+) et regio ante-brachii
dextra dan sinistra serta cruris dextra dan sinistra.

Foto pasien

Didapatkan gambaran makula eritematosa annular yang


meninggi, gambaran Urtica (+) et regio ante-brachii dextra
dan sinistra serta cruris dextra dan sinistra.

RESUME
Tn.W
Tn.W usia
usia 33
33 tahun
tahun

Gatal
Gatal gatal
gatal di
di seluruh
seluruh tubuh
tubuh muncul
muncul kurang
kurang lebih
lebih sudah
sudah 11
bulan
bulan ini.
ini. Gatalnya
Gatalnya sering
sering berpindah
berpindah tempat,
tempat, kadang
kadang di
di
tangan,
tangan, punggung,
punggung, leher,
leher, atau
atau kaki.
kaki. Hilang
Hilang sendiri
sendiri kurang
kurang dari
dari
24
24 jam.
jam.

Gatal
Gatal (+),
(+), nyeri
nyeri (-),
(-), panas
panas (-).
(-). Belum
Belum pernah
pernah diobati.
diobati.

Riwayat
Riwayat sakit
sakit seperti
seperti ini
ini sebelumnya
sebelumnya (-),
(-), riwayat
riwayat trauma
trauma (-),
(-),
punya
punya alergi
alergi makanan
makanan Udang
Udang

Didapatkan
Didapatkan gambaran
gambaran makula
makula eritematosa
eritematosa annular
annular yang
yang
meninggi,
meninggi, gambaran
gambaran Urtica
Urtica (+)
(+) et
et regio
regio ante-brachii
ante-brachii dextra
dextra
dan
dan sinistra
sinistra serta
serta cruris
cruris dextra
dextra dan
dan sinistra.
sinistra.

Problem List

Laki laki usia 33 tahun


Gatal yang berpindah pindah 1 bulan
Alergi makanan Udang
Gambaran makula eritematosa annular yang
meninggi, urtica (+).

DIAGNOSIS
Urtikaria

DIAGNOSIS BANDING

Pitiriasis rosea
Erythema Multiforme

PLANNING
Planning Diagnosis
Laboratorium : Darah lengkap, Urine lengkap
Skin Prick Test

Planning terapi

Medikamentosa
Sistemik :
Loratadin tab 10mg 1x1

Planning Monitoring
Keluhan pasien

Planning Edukasi
- Hindari konsumsi makanan yang bisa menyebabkan alergi
- Hindari terpapar suhu yang dingin (memakai pakaian hangat)

Pembahasan
KASUS
Dari data didapatkan bahwa
pasien berusia 14 tahun

TEORI
Menurut SHELDON 1, bahwa
umur rata-rata penderita
urtikaria adalah sekitar
kurang lebih 35 tahun.

KASUS

Dari pemeriksaan
efloresensi didapatkan
gambaran makula
eritematosa annular yang
meninggi berbatas tegas,
gambaran Urtica (+) et
regio ante-brachii dextra
dan sinistra serta cruris
dextra dan sinistra.

TEORI
Tampak eritema dan edema
setempat berbatas tegas,
kadang bagian tengah
tampak lebih pucat. Eritema
akan memutih bila ditekan.

KASUS

TEORI

Terapi medikamentosa yang Hal ini sesuai dengan teori,


diberikan pada kasus ini
bahwa pengobatan sistemik
menggunakan pengobatan
pada urtikaria ini dapat
sistemik berupa Loratadine
diberikan obat Loratadine
10 mg diberikan 1 kali
dengan dosis 10 mg dan
sehari
diberikan 1 kali sehari 4.

KESIMPULAN
Urtikaria merupakan kelainan kulit yang sering
dijumpai. Urtikaria dapat timbul akibat berbagai
macam penyebab, antara lain obat, makanan, gigitan
serangga, fotosensitizer, inhalan, kontaktan, trauma
fisik, infeksi, psikis, genetic dan penyakit sistemik.
Urtikaria timbul didasari oleh eritema akibat dilatasi
kapiler, dan timbulnya edema akibat ekstravasasi
cairan karena peningkatan vaskuler. Urtikaria terjadi
karena adanya degranulasi sel mast yang akan
menyebabkan pengeluaran mediator kimia terutama
histamine. Hal ini bisa tejadi akibat reaksi imun, non
imun ataupun idiopatik. Sehingga utuk mendukung
diagnose
dilakukan
pemeriksaan
reaksi
hipersensitifitas.

Penatalaksanaan urtikaria bisa pengobatan simtomatik


berupa
pemberian
antihistamin,
kortikosteroid
ataupun golongan adrenergic yang bermanfaat pada
urtikaria kronik. Namun tetap yang paling terbaik
adalah dengan mengobati etiologi contohnya urtikaria
karena alergi. Dan pada kasus ini menggunakan
pengobatan sistemik berupa antihistamin yaitu
Loratadine 10 mg diberikan 1 kali sehari.

Terima kasih . . .

Daftar Pustaka
1. Aisah S. Urtikaria. In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Buku Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Ed. 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p.
169-175.
2. Wong, H.K. (2009). Urticaria, Acute. Emedicine, Artikel. Diakses 27 Juni 2016, dari
http://emedicine.medscape.com/article/1049858-print.
3. Vella, Widiasmoro, Hutomo. Urtikaria; Studi Retrospektif . Berkala Ilmu Kesehatan
Kulit & Kelamin. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; Vol. 22 No. 3
Desember 2010.
4. IDAI. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
5. Grattan C, Powell S, and Humphreys F. Management and diagnostic guidelines for
urticaria and angio-oedema. Brit J Dermatol 2001; 144: 708-714.
6. Siregar, Saripati Penyakit Kulit, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.
7. Akib A AP, Munasir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, Jakarta : Balai
Penerbit IDAI, 2007.
8. Wardhana. Chrinic Autoimmune Urticaria. Acta Medica Indonesiana- The Indonesian
Journal of Internal Medicine. Vol. 44 No. 2 April 2012.
9. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.
10.James, William, Andrews Disease of The Skin Clinical Dermatology. Ed. 10 th. Sauders
Elsevier. Canada, 2006.
11.Sheikh, J. Urticaria Emedicine, Artikel, diakses 8 Mei 2016, dari
http://emedicine.medscape.com/article/137362.
12.Wolf, Klaus. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. Ed. 6 th. The
McGraw-Hill. United States of America. 2009.

Anda mungkin juga menyukai