LATAR BELAKANG
Rencana Aksi Pangan dan Gizi merupakan bagian dari
upaya kita melakukan percepatan perbaikan gizi dan
peningkatan ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan
dalam berbagai Peraturan Perundangan yang ada.
UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP 2005 2025 : Pembangunan
pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi
produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan
kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya.
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan : Arah perbaikan gizi
adalah meningkatnya mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama
menjamin tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata
dan terjangkau
2
7
7
GERAKAN GLOBAL
(SCALING UP NUNTRITION/SUN) MOVEMENT
SUN merupakan respons terhadap masalah gizi global, dengan cara
menyatukan komponen pemerintah, masyarakat madani, donor, PBB,
swasta, media massa dan peneliti/akademisi dalam upaya percepatan
perbaikan gizi secara kolektif.
55 member
countries
12
www.globalnutritionreport.or
14
www.globalnutritionreport.or
15
RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RANPG) SEBAGAI SALAH SATU IMPLEMENTASI GERAKAN
NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
16
2.
3.
4.
RENCANA AKSI
PANGAN DAN
GIZI NASIONAL
2001-2005
RENCANA AKSI
NASIONAL
PANGAN DAN
GIZI
2006-2010
RENCANA AKSI
NASIONAL
PANGAN DAN
GIZI
2011-2015
RENCANA AKSI
NASIONAL
PANGAN DAN
GIZI
2015-2019
Proses
penyusunan
18
1.Perbaikan Gizi
Masyarakat terutama
pada ibu pra-hamil, ibu
hamil dan anak
2.Peningkatan
Aksesibilitas Pangan
yang beragam
3.Peningkatan
Pengawasan Mutu dan
Keamanan Pangan
4.Peningkatan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
5.Penguatan Kelembagaan
Pangan dan Gizi
KELUARAN
SASARAN PEMBANGUNAN
PANGAN DAN GIZI PADA TAHUN 2015
Prevalensi anak balita
- Gizi kurang
: 15.5%
- Pendek : 32%
Konsumsi pangan dengan asupan kalori 2.000
19
Perkembangan
kognitif, motorik,
sosio-emosional
Prestasi dan
kapasitas
belajar
1000 HPK
Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series20
Intervensi Gizi
Spesifik Berbagai
Program
-Kesehatan remaja dan gizi
ibu prahamil
-PMT ibu hamil
-Suplementasi/fortifikasi gizi
mikro
-Pemberian ASI dan
makanan pendamping ASI
-PMT anak
-Penganekaragaman
makanan
-Perilaku pemberian makan
dan stiulasi
-Penanggulangan gizi buruk
akut
-Manajemen dan
pencegahan penyakit
-Intervensi gizi dalam
kedaruratan
Pemberian
makanan, pola
asuh, stimulasi
tumbuh
kembang
Beban rendah
penyakit infeksi
Ketahanan
pangan,
ketersediaan
pangan, akses
ekonomi, dan
pemanfaatan
pangan
Sumberdaya
pengasuhan dan
pemberian
makanan (pada
tataran Ibu,
Keluarga ,
Masyarakat)
Akses dan
penggunaan
pelayanan
kesehatan,
lingkungan
sehat dan aman
Membangun
Lingkungan
Pemungkin/Enabling
-Evaluasi tepat
-Strategi advokasi
-Koordinasi vertikal dan
horizontal
-Akuntabilitas, regulasi
insentif, peraturan
perundangan
-Program kepemimpinan
-Investasi kapasitas
-Mobilisasi sumberdaya lokal
Source: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series 21
KEGIATAN
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU
DAN ANAK
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
22
KEGIATAN
BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN
KELUARGA
Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM
HARAPAN
24
HARAPAN
1. Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan RAD-PG
sebagai instrumen penting dalam
mengintegrasikan perbaikan Pangan dan Gizi.
2. Di dalam memilih intervensi hendaknya makin fokus
pada intervensi 1000 Hari HPK, karena periode ini
merupakan kesempatan EMAS menciptakan generasi
yang sehat, cerdas, dan produktif.
3. Advokasi dan sosialisasi internal perlu dilakukan
sehingga setiap individu dalam SKPD terkait
berkomitmen pada pangan dan gizi. Selanjutnya tentu
advokasi dan sosialisasi eksternal.
25
HARAPAN ....(2)
4. Kami
mengharapkan
Pemerintah
Daerah
mulai
mempersiapkan penyusunan RAD-PG 2015 2019 yang
sejalan dengan RPJMN 2015 2019.
5. Selain memiliki RAD-PG juga Daerah agar secara
sungguh-sungguh memperjuangkan pangan dan gizi
masuk ke dalam RPJMD dan Renstrada masing-masing
daerah.
6. Sebagaimana amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang
Pangan setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota harus
memiliki RAD-PG, maka Propinsi dapat membimbing
Kab dan Kota untuk menyusun RAD-PG.
26
27
28
www.bappeda.sumselprov.go
30
Lanjutan
31
Lanjutan
32
www.bappeda.sumselprov.go
Capaian (%)
NO
INDIKATOR
2010
2011
2012
2013
2014 (sd
sept)
70,1
77,66
67,26
75,08
67,60
100
100
100
100
100
50,09
51,69
57,65
63,77
72,56
80,9
78,61
83,68
83,63
83,67
71,53
90,94
88,8
91,7
87,36
Persentase RT yg
mengonsumsi garam beryodium
97,89
100
100
Angka Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2010
KAB./KOTA
2010
2011
2012
2013
1.
OKU
72.11
66,64
57,46
67.5
69.31
2.
OKI
60.88
72,03
72,70
58.3
53.73
3.
M. ENIM
64.30
65,99
69,61
75.2
67,17
4.
LAHAT
72.82
80,45
82,45
82.9
86.49
5.
MURA
62.41
61,38
63,20
69.4
66.11
6.
MUBA
56.51
71,54
60,78
86.7
67.23
7.
PALEMBANG
76.51
85,39
84,42
60.8
80.08
8.
PRABUMULIH
67.63
72,02
72,44
80.4
82.13
9.
PAGAR ALAM
51.43
85,61
84,24
76.1
78.04
10.
LUBUK LINGGAU
51.20
66,02
61,01
11.
BANYUASIN
75.38
78,68
38,20
12.
OGAN ILIR
61.92
81,53
60,03
13.
OKU TIMUR
83.91
76,93
68,44
14.
OKU SELATAN
67.23
75,37
68,61
15.
EMPAT LAWANG
51.14
72,21
77,30
16.
PALI
17.
MURATARA
PROVINSI
71.3
83.6
88.9
77.7
75.6
66.9
73.79
59.94
77.37
74.23
77,24
73,72
70,77
-
67.26
75,08
67,60
77,66
73.76
Hijau
: 75%
Kuning : 65% - 74,9%
Merah : < 65%
Hijau
: 75%
Kuning : 65% - 74,9%
Merah : < 65%
GRAFIK KECENDERUNGAN
CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU (D/S)
DAN KASUS BALITA GIZI BURUK BY NAME MENDAPAT
PERAWATAN
DI PROV. SUMSEL TAHUN 2009 2014 (Sept)
CAKUPAN PEMBERIAN
VITAMIN A BAYI TAHUN 2013
CAKUPAN PEMBERIAN
VITAMIN A BALITA TAHUN 2013
Target 2010
KECENDERUNGAN
CAKUPAN VITAMIN A BALITA
DI PROV. SUMSEL TAHUN 2009 2014
Target 2010
KECENDERUNGAN
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF
DI PROV. SUMSEL TAHUN 2009 2014
GRAFIK KECENDERUNGAN
CAKUPAN FE BUMIL 90 TABLET
DI PROV. SUMSEL TAHUN 2009 2014 (Sept)
Sumber: Riskesdas ,
2010
62
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Langkah-Langkah Stategi
1. Mulai 2013 dilaksanakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dengan
prioritas pada usia 1000 hari pertama kehidupan (hamil sd usia 2 tahun)
- Semua anak ditimbang berat badannya
- Bayi 0-6 bulan diberi ASI saja
- Semua anak 6-59 bulan diberi vitamin A dosis tinggi
- Semua anak gizi kurang diberi Makanan Tambahan Pemulihan (90 hari)
- Anak gizi buruk dirawat sesuai standar
2. Optimalisasi dana BOK 2013 untuk deteksi operasional pemantauan status gizi
balita dan penyediaan makanan tambahan pemulihan
3. Melakukan advokasi/sosialisasi secara intensif, melibatkan seluruh komponen
(lintas sektor, dunia usaha, UN system, LSM)..
64
www.bappeda.sumselprov.go
Tahun
No
1
Ketersediaan
Total Energi
Tahun
2013
(ATAP)
Tingkat
Ketersediaa
n (%)
2014
(ASEM)
Tingkat
Ketersediaa
n (%)
5.052
229,64
4.995
225,04
152,75
267,98
137,99
242,08
167,21
293,35
160,07
280,82
(Kkal/Kap/Hr)
2
Total Protein
(Gram/Kap/Hr)
Total Lemak
(Gram/Kap/Hr)
Keterangan :
Angka Kecukupan Energi (AKE) = 2.200 KKal/Kap/Hr
Angka Kecukupan Protein (AKP) = 57 Gram/Kap/Hr
No
Kelompok Pangan
1
2
3
4
5
6
7
Padi-Padian
Makanan Berpati
Gula
Buah/Biji Berminyak
Buah-Buahan
Sayur-Sayuran
Daging
8
9
10
11
12
Telur
Susu
Ikan
Minyak dan Lemak
Minuman dan Bumbu
Jumlah
Kalori
(Kkal/kap/hr)
2.971
82
112
46
45
18
31
16
6
486
1.075
164
5.052
Ketersediaan
Protein
(gr/kap/hr)
Lemak
(gr/kap/hr)
73,10
0,53
0
1,30
0,54
1,41
2,35
12,64
0,16
0
3,91
0,33
0,36
2,37
1,16
0,34
61,83
0,05
7,90
1,14
0,37
25,26
119,30
1,04
152,75
167,21
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kelompok Pangan
Padi-Padian
Makanan Berpati
Gula
Buah/Biji Berminyak
Buah-Buahan
Sayur-Sayuran
Daging
Telur
Susu
Ikan
Minyak dan Lemak
Minuman dan Bumbu
Jumlah
Kalori
(Kkal/kap/hr)
Ketersediaan
Protein
(gr/kap/hr)
Lemak
(gr/kap/hr)
2.898
100
134
36
65
51
33
16
7
411
1.051
165
71,33
0,66
0
2,09
0.73
2,78
2,49
1,21
0,38
50,71
0,02
8,05
12,33
0,20
0
2,41
0.35
1,19
2,52
1,19
0,41
22,20
116,59
1,06
4.995
137,99
160,07
KEMANDIRIANPANGANSUMATERASELATANTAHUN2014
Catatan :
Ketersediaan berdasarkan data SKPD terkait
Kebutuhan berdasarkan data BKP
AKSESIBILITAS PANGAN
berdasarkan
berdasarkan Prioritas 2
Juga terjadi disparitas penduduk sangat rawan pangan (konsumsi energi < 1.400
Kkal/hari yang cukup tinggi antarprovinsi
78
2.
3.
TAHUN
2013
2014
2015
JENIS BANTUAN
Lumbung Pangan
Lantai Jemur
RMU
Timbangan
Gabah
Lumbung Pangan
Lantai Jemur
RMU
Timbangan
Gabah
Lumbung Pangan
Lantai Jemur
RMU
Timbangan
Gabah
JUMLAH
10
10
10
10
-
3
3
40
3
3
3
3
30
Unit
Unit
Unit
Unit
Ton
Unit
Unit
Unit
Unit
Ton
Unit
Unit
Unit
Unit
Ton
LOKASI
OI, OKI,
MURA
OI, OKI,
MURA
OI, OKI,
MURA
OI, OKI,
MURA
Ilir,
Ilir,
Ilir,
Ilir,
Ilir,
MURA, Lahat
MURA, Lahat
MURA, Lahat
MURA, Lahat
MURA , Lahat
Kabupaten
Jumlah Kelompok
Lumbung Pangan
2012
37 Kelompok Lumbung
Pangan
2013
2014
2015
108 Kelompok
Lumbung Pangan
Satuan
Harga rata-rata
kg
kg
kg
9.200
7.600
8.700
kg
kg
11.800
-
kg
kg
13.700
11.900
kg
kg
kg
kg
17.700
34.100
23.500
19.000
kg
kg
80.600
111.500
Komoditi
kg
30.200
ekor
52.000
kg
18.000
butir
2.700
- Patin
kg
20.500
- Mas
kg
31.000
Kedelai
Kg
10.200
- Kampung
Telur Ayam
- Ras
- Kampung
10
11
Harga Rata-rata
Daging Ayam
- Ras
Satuan
Ikan
Skor PPH
No
Tahun
2008
83,74
2009
86,21
2010
88,47
2011
78,79
2012
80,07
2013
75,35
Keterangan :
Angka Kecukupan Energi (AKE) = 2.000 KKal/Kap/Hr
No
Kelompok Pangan
1
2
3
Padi-padian
Umbi-umbian
Pangan Hewani
5
6
7
8
9
Total
56,43
1,69
9,04
0,5
0,5
2,0
29,87
1,17
20,36
25,0
0,85
18,08
25,0
2,5
24,0
224
11,21
0,5
5,94
5,00
5,0
11
38
107
77
48
0,54
1,92
5,34
3,85
2,38
0,5
2,0
0,5
5,0
0,0
0,48
4,14
2,85
22,37
0,00
0,81
3,85
2,50
19,26
0,00
1,0
10,0
2,5
30,0
0
1.848
92,41
87,18
75,35
100
No
Kelompok Pangan
1
2
3
Padi-padian
Umbi-umbian
Pangan Hewani
5
6
7
8
9
Total
55,51
2,17
9,46
0,50
0,50
2,00
29,87
1,17
20,36
25,00
1,09
18,92
25,00
2,50
24,00
221
11,03
0,50
5,94
5,00
5,00
18
38
106
83
49
0,89
1,92
5,29
4,16
2,47
0,50
2,00
0,50
5,00
0,00
0,48
4,14
2,85
22,37
0,00
0,84
4,73
2,50
20,79
0,00
1,00
10,00
2,50
30,00
0,00
1,858
92,92
87,18
78,86
100,00
Catatan :
APBN : Bansos KRPL (ke rekening kelompok)
APBD : Pengadaan optimalisasi perkarangan untuk KRPL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
91
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
Pemantapan
dan
Peningkatan
Produksi
Pangan
1. Pelestarian lahan pangan : Audit lahan sawah, Perda
pencegahan konversi lahan pangan, pencadangan
lahan untuk pangan/beras
2. Fasilitasi dan jaminan kelancaran pasokan sarana
produksi
3. Pemetaan kawasan, penataan/peningkatan/
perbaikan infrastruktur
4. Peningkatan kualitas beras, kesuburan lahan, dan
produksi benih,
5. Jaminan
pembelian
benih
bersertifikat
oleh
pengguna yang difasilitasi pemerintah
ASPEK AKSESIBILITAS
Pengendalian harga
1.Pengawasan penjualan pupuk dan benih bersubsidi sampai
ke tingkat petani.
2.Peningkatan pengembangan pupuk organik sebagai
alternatif pupuk kimiawi
3.Dukungan terhadap subsidi harga gabah,
4.Peningkatan
pengawasan
implementasi
pembelian
pemerintah (HPP)
Peningkatan peran usahatani non pangan dan non
pertanian sebagai sumber pendapatan (sumber
devisa)
Peningkatan peran Bank-Bank Pemerintah dan
Swasta dalam penyediaan/penyertaan modal
usahatani bagi petani
www.bappeda.sumselprov.go
INDIKATOR PILAR 3
PILAR 3
PILAR 3
Mutu dan Keamanan
Pangan
INDIKATOR
Proporsi makanan yang memenuhi syarat
Persentase makanan yang mengandung
cemaran bahan berbahaya/dilarang
1. Persentase sarana produksi makanan
MD yang memenuhi standar GMP yang
terkini
2. Persentase sarana Distribusi makanan
yang memenuhi standar GRP/GDP
3. Persentase PJAS yang Memenuhi syarat
Total
Sampel
2011
1425
2012
993
2013
2014
843
975
Hasil Pengujian
MS
1209
828
720
753
TMS
Keterangan
216
(15,15%)
Formalin :40 , Rhodamin :
3, Pemanis :21, lain-lain :
165
101
(16,16%)
123
(14,59%)
2012
2013
2014
Kabupaten/
Kota
Jumlah
Sekolah
252 sekolah
Prov.Sumsel negeri
40 sekolah
Palembang negeri
6 sekolah
Banyuasin negeri
6 sekolah
MUBA
negeri
6 sekolah
OKI
negeri
6 sekolah
Lahat
negeri
6 sekolah
Prabumulih negeri
78 sekolah
Palembang swasta
Belum
dilaksanaka
Total
Sampel
Hasil Pengujian
MS
TMS
1740
212
39
15
30
30
30
25
32
30
30
30
30
30
390
352
38
Formalin :
14, Boraks :
1
Formalin :5,
Borak:1
Telah
dilakukan
penyuluhan
langsung ke
Formalin :2 pihak sekolah
dan penjual
dan juga
MS
pemberian
leaflet dan
MS
brosur
Formalin :
keamanan
35,
pangan
Rhodamin: 2
Boraks : 1
Tahun
1 2011
139
69
70
69
75
137
39
98
4 2014
121
21
100
2015
65
10
55
3 2013
Tindak lanjut
TMK
144
2 2012
Keterangan
Jumlah
Sarana
yang
Diperiksa MK
Tidak
memenuhi
Melakukan
ketentuan
Bimtek pada
CPPB,
Pemilik Usaha
higienitas
dan sanitasi
Tahun
Jumlah
Sarana
yang
diperiksa
Kesimpulan Hasil
Pemeriksaan
MK
TMK
2011
2012
2013
25
20
2014
28
10
18
201
5
18
16
Keteranga
n
TMK
Penerapan
CPPB ,
Higeine
sanitasi
Tindaklanjut
Rekomendasi
ke Deputi III
BPOM untuk
diberikan
sanksi kepada
Industri TMK
1
2
3
Tahun
2011
2012
2013
2014
Kesimpulan Hasil
Pemeriksaan
Jumlah
Sarana yang
Diperiksa
MK
TMK
409
349
357
346
274
242
3
75
113
388
265
123
Keteranga
n
Tindak
lanjut
Melakukan
pembinaan,
Tidak
melaporkan
memenuhi
ke Badan
ketentuan
POM, dan
produk
pengamana
tidak
n
terdaftar,
produk,Reko
rusak,
mendasi ke
kadularasa
DinKes
, dan
untuk
higiene
mendapat
sanitasi,
peringatan
keras
Tahun
Jumlah
Sampel
Kabupaten/Kota
1.
2014
21
2.
2015
32
16 Kabupaten/Kota
Komoditi
Lengkeng
Tomat
Kentang
OKU Selatan
Lengkeng
Kadar Residu
Pestisida
(mg/kg)
Salmonella
E.Coli
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
Tomat
Kentang
Mikrobiologi
Residu
Chlorpyrifosm 0,011
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Gol. Orgaphosphat
Gol.Karbamat
Parathion 0,005
TTD
Tahun
Jumlah
Sampel
Kabupaten/Kota
1.
2014
21
2.
2015
32
16 Kabupaten/Kota
Komoditi
Lengkeng
Tomat
Kentang
OKU Selatan
Lengkeng
Kadar Residu
Pestisida
(mg/kg)
Salmonella
E.Coli
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Gol. Orgaphosphat
Tomat
Kentang
Mikrobiologi
Residu
Chlorpyrifosm 0,011
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Gol. Orgaphosphat
TTD
Gol.Karbamat
TTD
Gol. Organochlor
TTD
Gol. Orgaphosphat
Gol.Karbamat
Parathion 0,005
TTD
www.bappeda.sumselprov.go
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aktivitas fisik
Menurut Kab./Kota
di Prov. Sumsel Tahun 2014
Target
125
Kabupaten/Kota
(1)
1. OKU
1. OKI
1. M. Enim
1. Lahat
1. Mura
1. Muba
1. Banyuasin
1. OKU Selatan
1. OKU Timur
1. Ogan Ilir
1. Empat Lawang
1. Palembang
1. Prabumulih
1. Pagaralam
1. Lubuklinggau
Sumatera Selatan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
(2)
35.86
22.29
37.76
24.01
22.79
20.23
35.20
19.25
18.38
31.79
22.20
77.35
42.13
20.51
68.44
37.06
(3)
55.95
19.14
38.83
32.56
21.38
27.55
38.79
23.23
21.56
42.72
11.40
74.11
61.80
13.91
60.83
39.03
(4)
52.06
20.09
42.94
34.90
26.87
27.09
38.40
21.27
26.18
44.39
15.87
75.13
69.09
10.05
75.62
41.40
(5)
47.89
21.11
50.22
33.29
28.07
44.33
33.54
35.35
38.52
37.84
24.85
76.83
64.50
43.88
78.79
45.32
(6)
59,57
28,10
59,30
28,59
31,10
43,24
40,49
26,99
44,25
46,27
32,81
77,49
70,36
48,70
69,96
49,48
(7)
56,81
29,75
56,28
47,32
36,35
57,70
38,81
22,28
56,81
48,16
41,79
68,54
83,65
59,64
70,00
50,93
Indikator
Meningkatnya
Rumah tangga
Pemberdayaan
Ber-Perilaku
Masyarakat
Hidup Bersih dan
Target dan Capiandan
Rumah Tangga Ber-PHBS
Tahun 2010 - 2012
Promosi Kesehatan
Sehat (PHBS)
Prioritas
Capaia
n
Tahun
2012
Targe
t
Tahun
2014
Statu
s
56,6%
70%
Pembangunan
Nasional
Renstra
Capian
Rumah Tangga Ber-PHBS Berdasarkan Provinsi Tahun 2012
Kemenkes
33,3%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Langkah-langkah Strategis
1. Mendorong program promosi
kesehatan dengan memperluas
pelibatan sektor terkait dengan sasaran
usia sedini mungkin.
2. Membuat program khusus daerah
bersama pihak ke tiga (CSR) terkait
pembangunan jamban keluarga.
129
Pencapaian
(2012)
Baseline (2009)
Aceh
47.22
33.1
Sumatera Utara
62.45
62.7
Sumatera Barat
17.97
69.5
Bengkulu
54.91
49.2
Jambi
57.58
55.3
Riau
48.77
48.8
Sumatera Selatan
46.49
61
Kepulauan Riau
36.51
42.9
Kalimantan Selatan
61.28
72.6
Kalimantan Tengah
51.28
51.3
Kalimantan Timur
79.73
75.3
Sulawesi Selatan
61.39
49.3
Gorontalo
65.18
58.9
Maluku
43.94
45.4
Maluku Utara
41.75
41.8
1
1
3
2
3
3
131
132
www.bappeda.sumselprov.go
Catatan :
APBN : Bansos KRPL (ke rekening kelompok)
APBD : Pengadaan optimalisasi perkarangan untuk KRPL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Langkah-langkah strategis
Penguatan kelembagaan pangan dan gizi
di Kabupaten/Kota
Mengoptimalkan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat di
Kabupaten/Kota
Membantu kelengkapan sarana prasana
kelembagaan pangan dan gizi di
Kabupaten/Kota
Merevitalisasi Posyandu
138
REKOMENDASI
www.bappeda.sumselprov.go
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
140
Lanjutan......
9. Peningkatan Advokasi secara berjenjang mulai dari
Bupati/Walikota, kemudian Camat dan terakhir
kepada Kades/Lurah/PKK agar memahami tentang
pentingnya RAD Pangan dan Gizi.
10.Secara teknis operasional pada tingkat wilayah adm
terdepan (Desa/Kelurahan) perlu ditetapkan
indikator kinerja pembangunan tingkat
desa/kelurahan oleh Depdagri, salahsatu
diantaranya tidak boleh ada bayi/balita yang tidak
ditimbang setiap bulan tidak boleh ada ibu hamil
141
Terima Kasih