TB-HIV
Kasus
Kasus
Pasien post pengobatn tb selama 9 bulan. 2 thn yll pasien mengeluh batuk
yang hilang timbul kurang lebih 1 bulan Dan membaik dgn
pengobatan.pasien batuk lagi kurang lebih 1 bulan Dan membaik dgn
pengobatan, lalu pasien batuk kurang lebih 2 bulan Dan tidak membaik
dengan pengobatan.
Batuk berdahak, warna kekuningan, namu Susah keluar, lendir darah (-),
batuk memberat jika dingin, srg demam, berkeringat malam hari, nafsu
makan berkurang, bb turun krg lbh 15 kg.
Pasien adalah seorang penderita B20 krg lbh selama 6 th. Pasien mengaku
di DX.b20 sjk thn 2009,dan diperoleh Dari almarhum suami pertama yang
dahulunya seorang pecandu narkoba suntik. Dengan suami pertamanya,
pasien dikaruniai satu orang anak dan anaknya baru saja meninggal 7
bulan yang lalu karena B20 dan meningitis. Pasien saat ini sdh menikah
Sejarah
an
k
a
n
d
ia
n
ia
n
0
e
i
n
u
2
u
d
B as
l
d
su
p
n
a g,
n
ga
al
d
a
g
g
er
0
n
g
i
n
B
g
b
i
n
T
TB en B2
in
n
m
e
i
e
x
n
e
x
s
d
e
r
i
t
l
e
r s
D
i
D
m
a
p
h
c
i
8
e am
n
d br u n m
0 ika 9 i di n s no
3
S
e
0
i
1 en
e sie
s
5 nh
2 en 00 m ka iag
0
F
i
a
1
2
s
M 2 ua ku erd
5 pa
2 ip
a
20 sie
1
1
P
S ila t
Pa
20 nak
20 uam
D ga
a
S
ju
a
n
gu k
g
ah
it
n
k
i ni
n
pe s u n
Ju me
n
ie m
15 en HA
s
u
0
a ar
2 si OD
p
j
i a
Pa gn
m
b
a o
d
u
S ark
N
iI
am
DIAGNOSIS
Diagnosis
Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan
berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan
fisik/jasmani, pemeriksaan bakteriologik,
radiologik dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
Gejala klinik
Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi
2 golongan, yaitu gejala respiratorik (atau
gejala organ yang terlibat) dan gejala
sistemik.
Gejala respiratorik
batuk 3 minggu
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
Gejala sistemik
Demam
malaise,
keringat malam,
anoreksia,
berat badan menurun
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Bakteriologik
a. Bahan pemeriksaan
Dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan
bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar
(bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan
jaringan biopsi.
b. Cara pengumpulan dan pengiriman bahan
Cara pengambilan dahak 3 kali, setiap pagi 3 hari
berturut-turut atau dengan cara:
Sewaktu/spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
Pagi ( dahak keesokan harinya )
Sewaktu/spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi)
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA dengan atau tanpa foto
lateral.
Pemeriksaan lain atas indikasi : foto apiko-lordotik, oblik, CTScan.
tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam-macam
bentuk (multiform).
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral atau bilateral
Pemeriksaan Penunjang
1. Polymerase chain reaction (PCR):
Pemeriksaan PCR adalah teknologi yang dapat
mendeteksi DNA, termasuk DNA
M.tuberculosis.
Alternatif 1
Alternatif 2
Keterangan:
a. Tanda-tanda bahaya yaitu bila dijumpai salah satu dari tanda- tanda berikut:
frekuensi pernapasan 30 kali/menit, demam > 390 C, denyut nadi > 120
kali/menit, tidak dapat berjalan bila tdk dibantu.
b. Untuk daerah dengan angka prevalensi HIV pada orang dewasa > 1% atau
prevalensi HIV diantara pasien TB > 5%, pasien suspek TB yang belum diketahui
status HIV-nya maka perlu ditawarkan untuk tes HIV. Untuk pasien suspek TB yang
telah diketahui status HIV-nya maka tidak lagi dilakukan tes HIV.
c. Untuk daerah yang tidak tersedia test HIV atau status HIV tidak diketahui
(misalnya pasien menolak utk diperiksa) tetapi gejala klinis mendukung
kecurigaan HIV positif.
d. BTA Positif = sekurang-kurangnya 1 sediaan hasilnya positif; BTA Negatif = bila 3
sediaan hasilnya negatif.
e. PPK = Pengobatan Pencegahan dengan Kotrimoksazol.
f. Termasuk penentuan stadium klinis (clinical staging), perhitungan CD4 (bila
tersedia fasilitas) dan rujukan untuk layanan HIV.
g. Pemeriksaan-pemeriksaan dalam kotak tersebut harus dikerjakan secara
bersamaan (bila memungkinkan) supaya jumlah kunjungan dapat dikurangkan
sehingga mempercepat penegakkan diagnosis.
h. Pemberian antibiotik (jangan golongan fluoroquionolones) untuk mengatasi typical
& atypical bacteria.
i. PCP = Pneumocystis carinii pneumonia atau dikenal juga Pneumonia Pneumocystis
jiroveci
j. Anjurkan untuk kembali diperiksa bila gejala-gejala timbul lagi.
Terapi Farmakologis TB
1.
2.
Terapi Farmakologis TB
1.
2.
3.
4.
5.
Isoniazid ( H )
Rifampicin ( R )
Bakteriosi
Pyrazinamide ( P )
Streptomycin ( S )
Ethambutol ( E )
Bakteriostatik
Pengkajian (tambahan)
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
penumpukkan sekret pada jalan nafas d/d
istirahat yang kurang, sulit berkomunikasi
karena batuk terus menerus, dan tidak bisa
mengeluarkan dahak.
Rencana Keperawatan
Outcome:
Setelah dilakukan tindakkan keperawatan
selama 1x24 jam diharapkan pasien dapat
menunjukkan keefektifan jalan nafas dengan
kriteria hasil:
TTV dalam batas normal
Komunikasi menjadi lancar
Bisa mengeluarkan dahak
Istirahat tidak terganggu
Intervensi:
Kaji fungsi pernafasan seperti bunyi nafas,
kecepatan irama dan penggunaan otot
tambahan.
Kaji kemampuan pasien dalam mengeluarkan
dahak serta batuk efektif.
Berikan pasien posisi semi fowler dan lakukan
fisioterapi dada jika perlu.
Ajarkan pasien untuk melakukan batuk efektif
dan latihan nafas dalam.
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam
pemberian terapi farmakologi
Outcome:
Setelah dilakukan tindakkan keperawatan
selama 2x24 jam diharapkan nutrisi pasien
dapat terpenuhi dengan kriteria hasil:
Berat badan meningkat
Nafsu makan meningkat
Mual muntah berkurang
Intervensi:
Kaji status nutrisi pasien seperti intake dan
output, berat badan, kemampuan menelan.
Pastikan pola diet yang disukai atau yang
tidak disukai pasien
Anjurkan pasien untuk makan sedikit tetapi
sering dan dalam keadaan hangat.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
komposisi diet.
Model Kolaboratif
DOKTER
Registered
Nurse
PASIEN
Pemberi
Pelayanan
Lain
Terimakasih