Yuni Ismulyati
Pembimbing :
dr. Heriyanto, Sp.S
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn, HS
Usia
: 77 tahun
Status perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
Kalinegara
No. RM
: 134887
Masuk Tanggal
: 26 Maret 2016
Pukul
: 15.45 WIB
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan istri pasien
KELUHAN UTAMA
Tangan dan tungkai kanan tidak
dapat digerakkan
Keluhan Tambahan
Tidak bisa bicara dan penurunan
kesadaran
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Riwayat Penyakit Sekarang :
pasien tidak bisa menggerakkan tangan
dan tungkai kanan sesaat setelah
membersihkan rumah. Pasien juga tidak
bisa bicara dan kesadarannya menurun.
Menurut keluarga, sebelumnya pasien
mengalami sakit kepala, mual dan
muntah. Muntah terjadi 4x. Menurut
keluarga pasien, muka dan bibir pasien
tidak ada mencong.
RESUME ANAMNESIS
Tn H 77 tahun. Lemah pada anggota gerak
sebelah kanan. Nyeri kepala (+). Pasien sulit
diajak bicara dan kesadarannya menurun.
Riwayat HT tidak terkontrol. Kebiasaan merokok
(+).
PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 190/130 mmHg
Nadi
: 63x/menit
RR
: 24x/menit
Suhu
: 36,5 C
B. Status interna
Kesadaran
: Apatis
Anemis : Ikterik : Rhonki halus/ kasar
: -/ Wheezing
: -/ Bunyi jantung
: reguler
Abdomen
: peristaltik (+) normal
Nyeri lumbal : Ekstremitas : oedem -/- , akral dingin
STATUS NEUROLOGI
B. Status neurologi
GCS : E4 Vx Mx
Meningeal sign
Kaku kuduk : Kernig
:Brudzinski I-IV
:Laseque
:Nervi craniales
1. N. Olfaktorius (N I)
: tidak dilakukan
2. N. Opticus (N II)
a. Visual acuity : tidak dilakukan
b. Visual field : tidak dilakukan
c. Warna : tidak dilakukan
d. Funduskopi : tidak dilakukan
=
STATUS NEUROLOGI
STATUS NEUROLOGI
STATUS NEUROLOGI
7. N. Glossopharyngeus & N vagus (N IX, N X)
a. Inspeksi oropharing keadaan istirahat : sulit dievaluasi
b. inspeksi oropharing keadaan fonasi : sulit dievaluasi
c. Refleks
: sulit dievaluasi
d. Sensorik khusus : sulit dievaluasi
e. Suara serak atau parau : sulit dievaluasi
f. Menelan
: sulit dievaluasi
8. N. Accessorius (N XI)
a. Kekuatan m.Trapezius
: sulit dievaluasi
b. Kekuatan m.Sternocleidomasteideus : sulit dievaluasi
9. N. Hypoglossus (N XII)
a. Kondisi diam
: ditengah
b. Bergerak : mencong ke kiri
STATUS NEUROLOGI
Motorik
a. Observasi
:
b. Palpasi
:
c. Perkusi
:
d. Tonus
KaKi 2/5
e. Kekuatan otot
I. Ex atas
M. Deltoid
:
M. Biceps brachii :
M.Triceps
:
M.Brachioradialis :
M.Pronator teres :
Genggaman tangan
normal
kenyal sisi kanan, spastik
normal (cekung 1-2 detik)
:kuat tonus atas KaKi 2/5, bawah
Kanan
Kanan
Kanan
Kanan
Kanan
2, kiri 5
2, kiri 5
2, kiri 5
2, kiri 5
2, kiri 5
: Kanan 2, kiri 5
STATUS NEUROLOGI
I. Ex bawah
M.
M.
5
M.
M.
M.
M.
Iliopsoas
Quadriceps
: Kanan 2, kiri 5
: Kanan 2, kiri
Hamstring
Tibialis anterior
Gastrocnemius
Soleus
:
:
:
:
Kanan
Kanan
Kanan
Kanan
Sensorik
a. Protopatik (nyeri/suhu, raba halus/kasar)
dievaluasi
b. Propioseptif (gerak/posisi, getar tekan)
dievaluasi
2,
2,
2,
2,
kiri
kiri
kiri
kiri
5
5
5
5
: sulit
: sulit
a. Kombinasi
I.Stereognosis
II.Barognosis
: sulit
III.Graphestesia
IV.2 point tactile discrimination
V.Sensory extinction
VI.Loss of body image
: sulit dievaluasi
dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
STATUS NEUROLOGI
Reflek fisiologis
a.Refleks superfisial
i.BHR
:ii.Cremaster : B. Reflek tendon/periosteum
I. BPR/biceps: +/+
II.TPR/triceps
: +/+
III.KPR/patella
: +/+
IV.APR/achilles
: +/+
V. Klonus
-Lutut/patella
:-Kaki/ankle : -
STATUS NEUROLOGI
Reflek patologis
a. Babinski : +/b. Chaddock
: /c. Oppenheim
: -/d. Gordon : -/e. Gonda
: -/f. Schaeffer
: -/g. Rossolimo
: -/h. Mendel-bechtrew
: -/i. Hoffman : -/j. Tromner : -/Refleks primitif
a. Grasp reflex
: tidak dilakukan
b. Palmo-mental reflex : tidak dilakukan
STATUS NEUROLOGI
Px cerebellum :
a. Koordinasi
I. Asinergia/disinergia
: sulit dievaluasi
II. Diadokinesia
: sulit dievaluasi
III. Metria
: sulit dievaluasi
IV. Tes memelihara sikap
: sulit dievaluasi
Rebound phenomenon
: sulit dievaluasi
Tes lengan lurus
: sulit dievaluasi
B. Keseimbangan
II. Sikap duduk
: sulit dievaluasi
III. Sikap berdiri
: sulit dievaluasi
Wide base/broad base stance
: sulit dievaluasi
Modifikasi romberg
: sulit dievaluasi
Dekomposisi sikap
: sulit dievaluasi
Iii. Berjalan / gait
tandem walking
Berjalan memutari kursi/meja
Berjalan maju mundur
Lari ditempat
C. Tonus
D. Tremor
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
: sulit dievaluasi
:-
STATUS NEUROLOGI
Px fungsi luhur
1. Aphasia
:Global
2. Alexia
: sulit dievaluasi
3. Apraksia
: sulit dievaluasi
4. Agraphia
: sulit dievaluasi
5. Akalkulia
: sulit dievaluasi
6. Right-left disorientation : sulit dievaluasi
7. Fingeragnosis
: sulit dievaluasi
Tes sendi sakro iliaka
a. Patricks
: sulit dievaluasi
b. Kontra patricks
: sulit dievaluasi
Tes provokasi n. Ischiadicus
a. Laseque
: sulit dievaluasi
b. Sicards
: sulit dievaluasi
c. Bragards
: sulit dievaluasi
d. Minors
: sulit dievaluasi
e. Neris
: sulit dievaluasi
f. Doorbells
: sulit dievaluasi
g. Kemp test
: sulit dievaluasi
iii. Assesment
IV. PLANING
A. Diagnosis
Tes darah (gula
darah)
CT scan kepala
tanpa kontras
B. Terapi
Tirah baring
Infus assering + tarontal 14 tpm
Inj. Lapibal 2x1
Drip gotropil 12gr dalam 20 menit
Inj. Neuciti 4 x 500gr
Inj. Extrace 2 x 500 gr
Tonicard 2 x 1
Neofer
Rinclo 1 x 1
Disolf 3 x 1 a.c.
(JANGAN PAKAI NAMA DAGANG)
c. Monitoring
TTV
d. Edukasi
Sering pindah posisi
Kontrol gula darah (kurangi yang
manis)
Kontrol tekanan darah (kurangi asin)
Sering diajak dan dilatih bicara
Hasil laboratorium
(27/3/16)
GDS sewaktu : 128 mg/dL
GDS II PP : 160 mg/dL
Gambar Head CT
SCAN tanpa
kontras
Kesan :
Intracerebral
hemorrhage ganglia
basalis sinistra
Tidak tampak
lateralisasi
tanda-tanda
kenaikan TIK
Awal atropy cerebri
STROKE
Menurut WHO, stroke suatu tanda klinis yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke
hemoragik
adalah
stroke
yang
diakibatkan oleh perdarahan arteri otak
didalam
jaringan
otak
(intracerebral
hemorrhage)
dan/atau
perdarahan
arteri
diantara lapisan pembungkus otak, piamater
dan arachnoidea
Klasifikas
i stroke
dapat dimodifikasi :
Hipertensi
Diabetes Melitus
Penyakit Jantung
Transient Ischemic Attack
(TIA)
Obesitas
Hiperkolesterolemia
Merokok
Alkohol
Stres
Penyalahgunaan Obat
Infark otak
TIA (+)
TIA (-)
Beraktivitas/istirahat
Jarang
Jarang
Sering
Hipertensi
Sedang, normotensi
Rangsangan meningen
Tidak ada
Ada
CT-Scan kepala
Angiografi
mikroaneurisma
(aneurismas
Charcot-Bouchard)
Pendarahan Subarachnoid
perdarahan yang masuk ke dalam rongga subarachnoid.
Umumnya akibat rupture aneurisma
lokasi di sirkulus Willisi dan percabangannya.
aneurisma pecah darah ruang subarakhnoid atau merembes ke dalam
parenkim otak rangsang meningen positif
DIAGNOSIS
Anamnesis
Stroke hemoragik biasanya menunjukkan gejala peningkatan tekanan
intrakranial dibandingkan daripada tipe lain dari stroke.
Pokok manifestasi dari stroke ini adalah hemiparese, hemiparestesia, afasia,
disartria, & hemianopsia.
Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan status generalis
Pemeriksaan ketangkasan Gerak
Penilaian tenaga otot otot
Penilaian refleks tendon
Penilaian refleks patologis, seperti:
Refleks Babinsky
Refleks Oppenheim
Refleks Gordon
Refleks Schaefer
Refleks Gonda
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung jenis, trombosit, masa
perdarahan, masa pembekuan, Laju Endap Darah (LED)
Fungsi Ginjal (ureum, kreatinin)
Fungsi hati (SGOT/SGPT)
Urine Lengkap
Elektrolit (Na, AK, Cl) dan AGD (Analisa Gas Darah)
Asam Urat
Kholesterol, Trigliserid
CT scan
Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan Angiografi.
Pemeriksan USG
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan stroke hemoragik adalah sebagai berikut :
Penatalaksanaan Umum Stroke Akut
Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
Stabilisasi hemodinamik
Pemeriksaan awal fisik umum
Pengendalian TIK
Penanganan transformasi hemoragik
Pengendalian kejang
Pengendalian suhu tubuh
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana umum :
Tatalaksana PSA derajat I dan II adalah sebagai berikut :
oIdentifikasi dan atasi nyeri kepala sedini mungkin
oTidah baring total dengan posisi kepala ditinggikan 30, beri O2 2 3 LPM bila
perlu
oHati hati dalam penggunaan sedatif
oUsahakan euvolemia dan monitor ketat sistem kardiopulmoner dan kelainan
neurologi yang ada
Tatalaksana PSA dereajat III, IV, dan V :
oLakukan penatalaksanaan ABC
oPerawatan dilakukan di ruang intensif
oLakukan intubasi ETT untuk mencegah aspirasi dan menjamin jalan napas yang
adekuat.
oHindari pemakaian sedatif
KOMPLIKASI
Komplikasi neurologik :
Edema otak (herniasi otak)
Vasospasme (terutama pada PSA)
Hidrosefalus
Higroma
PROGNOSIS
Kemungkinan hidup setelah menderita stroke bergantung pada
lokasi, ukuran, patologi lesi, ukuran, patologi lesi, serta usia
pasien dan penyakit yang menyertai sebelum stroke.
Stroke hemoragik memiliki prognosis buruk. Pada 30 hari
pertama risiko meninggal 50%, sedangkan pada stroke iskemik
hanya 10%.