Anda di halaman 1dari 14

KEHAMILAN TIDAK

DIINGINKAN
(KTD)
Oleh :
dr. Yuni Ismulyati
Puskesmas Kebondalem Pemalang
PENGERTIAN
• KTD atau kehamilan tidak diinginkan adalah suatu konsidi pasangan yg
tidak menghendaki adanya kehamilan yg merupakan akibat dari suatu
perilaku seksual baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
• Kondisi ini dapat menimpa siapa saja, baik yg sudah menikah maupun
belum,baik remaja, pasangan muda, ibu-ibu setengah baya dan dari
golongan manapun.
• Menurut WHO memperkirakan dari 200juta kehamilan pertahun; 38%
diantaranya merupakan kehamilan yg tidak diinginkan, biasanya terjadi
karena gagal kontrasepsi dan faktor psikologi(karena banyak anak,anak
masih kecil,KDRT, takut pd orang tua dan masyarakat)
FAKTOR KTD
• Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yg
dapat menyebabkan kehamilan
• Tidak mengutamakan alat kontrasepsi, terutama untuk perempuan yg
telah menikah
• Kegagalan alat kontrasepsi
• Kehamilan yg mengakibatkan oleh pemerkosaan
• Kondisi kesehatan tubuh yg tidak mengizinkan kehamilan
• Persoalan ekonomi
• Alasan karie atau masih sekolah
• Kehamilan karena incest
• Konsisi janin yan dianggap cacat berat atau berjenis kelamin yg tidak
diinginkan
SEBAB KTD
• KTD banyak terjadi karena pola hubungan suami istri tidak seimbang,yg
mengakibatkan hubungan seksual sebagai awal terjadinya kehamilan
seringkali dipahami sebagai kewajiban istri (agama). Istri diposisikan
melayani suami kapan saja sementara akibat hubungan ini hanya istri
seorang yg menanggung.
• Pemahaman/pengetahuan tentang proses terjadinya kehamilan sangat
minim.
• Pemahaman/pengetahuann tentang kontrasepsi yg masih rendah
NASIB REMAJA PUTRI
• Nilai norma dimasyarakat telah meletakan remaja putri jauh diluar jarak
pandang kesehatan reproduksi
• UU no 20 thn 1992 mentabukan pula pemberian layanan KB untuk remaja putri
yg belum menikah.
• Mitospun memojokan remaja putri untuk melakukan hubungan atas dasar suka
sama suka, bahwa hubungan seks yg hanya dilakukan sekali tidak akan
menyebabkan kehamilan.
• Ketika pencegahan gagal dan berujung pd kehamilan, remaja putrilah yg harus
bertanggung jawab dan menanggung akibatnya.
 Kehamilan tidak diinginkan terjadi karena penundaan dan peningkatan
jarak usia nikah dan semakin dininya usia menarche, kondisi ibu yg tidak
mengizinkan hamil, ketidaktahuan pengetahuan tentang perilaku seksual
dapat menyebabkan kehamilan, keadaan ekonomi yg tidak
memungkinkan, tidak menggunakan alat kontrasepsi selama hubungann
seksual(harga mahal, stok terbatas, tidak tau kegunaannya )
DAMPAK KTD
 Menghadapi rasa malu bagi individu dan keluarga
 Kemungkinan “pernikahan kompromi”
 Ditinggalkan pasangan
 Single mother
 Stigma pada anak
 Pemutusan secara dini dari sekolah
 Pemutusan pemasukan dan pekerjaan
TINDAKAN REMAJA KETIKA MENGALAMI KTD
• Banyak sekali remaja yg mengalami KTD menangani masalah mereka
sendiri secara diam-diam tanpa bantuan medis dan orangtua. Hal ini
terjadi karena remaja takut dg orangtua dan masyarakat tanpa
mempedulikan tubuhnya sehingga banyak dari mereka yg mengakhiri
kehamilannya.
• Biasanya orng yg pertama kali tahu adalah pacarnya dan berharap
pacarnya mau bertanggung jawab, selanjutnya sahabat karibnya.
• Perempuan muda bisa melanjutkan KTD dg sah jika segera menikah dan
kebanyakan dilakukan aborsi karena tidak adanya pernikahan.
• KTD mendorong ibu untuk aborsi. Dan masakah yg harus kita hadapi
bersama skrng ini adalah tingginya angka aborsi dikalangan remaja.
 Tingkat aborsi diindonesia setahun mencapai 2,3 juta: 1 juta abortus
spontan, 0.6 juta karena kegagalan kb, 0.7 juta karena tidak berkb, dari
data tersebut lebih dari 50% merupakan aborsi unsafe.
 Reaksi awal remaja putri umumnya keinginan dan usaha untuk aborsi. Dan
memilih cara –cara yg tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan
PERSPEKTIF SEKSUALITAS DAN BUDAYA
• Penelitian antropologi reproduksi mencatat hubungan yg kompleks menjakup
kejadian kehamilan berkaitan dg niat, harus menguji ketidaksetaraan gender
dan kontruksi budaya tentang hubungan dan seksualitas membentuk hubungan
wanita dan pasangannya, hubungan wanita dan keluarga, teman sebaya,
layanan kesehatan.
• Sikap dan perilaku pasangan pria dapat mempengaruhi niat wanita, perilaku
seksual, penggunaan kontrasepsi dan menjadi orang tua dalam perkawinan.
PENCEGAHAN KTD
 Pendidikan kesehatan remaja tidak hanya remaja disekolah tetapi juga
keluarga dan masyarakat
 Keterbukaan dan komunikasi dalam keluarga
 Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
 Memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif
 Hindari perbuatan yg dapat menimbulkan dorongan seksual
 Memperoleh informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat kb(yg sudah
menikah)
PENANGGULANGAN KASUS KEHAMILAN PADA REMAJA
 Apabila kehamilan terjadi pada remaja , maka ada beberapa hal agar
kehamilan yg terjadi tidak berbahaya dan dapat diselesaikan dg baik:
- bersikap bersahabat dengan remaja
- memberi konseling pada remaja
- apabila ada masalah yg serius diberi jalan keluar yg baik dan konsultasi
ke SpOG, psikolog dan psikiater
Memberikan alternatif penyelesaian yaitu:
 Diselesaikan dg kekeluargaan
 Segera menikah
 Konseling kehamilan dan persalinan
 Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
 Bila ada gangguan jiwa rujuk ke psikiater
 Bila ada resiko tinggi kehamilan rujuk ke SpOG
 Bila tidak terselesaikan dg menikah keluarga supaya menerima sebaik-
baiknya
 Bila ingin menggugurkan , berikan konseling resiko pengguguran
 Persiapan mengikuti kb
 Membentuk jejeringan dg yayasan yg direkomendasikan depsos untuk
mengadopsi bayi dari hasil KTD
 Sebaiknya remaja yg masih sekolah tidak dikeluarkan dari sekolah atau
diberikan cuti hamil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai