Anda di halaman 1dari 20

Chikungunya

Kartika Yulianti
1310211028

Chikungunya berasal dari bahasa suku Swahili yang


berarti Orang yang jalannya membungkuk dan
menekuk lututnya, suku ini bermukim di dataran tinggi
Makonde Provinsi Newala, Tanzania (yang sebelumnya
bernama Tanganyika).
gejala khas dan dominan yaitu nyeri sendi
(arthalgia)

Epidemiologi

Dari tahun 2007 sampai tahun 2012 di Indonesia


terjadi KLB Chikungunya pada beberapa provinsi
dengan 149.526 kasus tanpa kematian.
KLB sering terjadi pada awal dan akhir musim
hujan.

Etiologi
virus

Chikungunya (CHIKV)
Class Arbor Virus (Arthropod Borne)
Family Togaviridae
Genus Alpha Virus
Species Chikungunya Virus

Cara

transmisi :
vector-borne yaitu melalui gigitan nyamuk
Aedes sp yang terinfeksi.
- Aedes aegypti
- Aedes albopictus.

Faktor risiko
1.
2.
3.

Perpindahan penduduk dari daerah terinfeksi


Sanitasi lingkungan yang buruk.
Berkembangnya penyebaran dan kepadatan
nyamuk (sanitasi lingkungan yang buruk)

Manifestasi klinis

Demam 2-3 hari selanjutnya lalu terjadi penurunan suhu


tubuh selama 1-2 hari kemudian naik lagi membentuk
kurva Sadle back fever (Bifasik).
menggigil
muka kemerahan (flushed face).
nyeri di belakang bola mata dan bisa terlihat mata
kemerahan (conjunctival injection).
Nyeri sendi ringan (arthralgia) - berat menyerupai
artritis rheumathoid, terutama di sendi sendi
pergelangan kaki (dapat juga nyeri sendi tangan)
kasus berat : terdapat tanda-tanda radang sendi, yaitu
kemerahan, kaku, dan bengkak(pergelangan kaki,
pergelangan tangan, siku, jari, lutut, dan pinggul)

Nyeri otot (fibromyalgia) bisa pada seluruh otot


terutama pada otot penyangga berat badan seperti
pada otot bagian leher, daerah bahu, dan anggota
gerak.
Kemerahan di kulit bisa terjadi di seluruh tubuh
berbentuk makulopapular (viral rash),
sentrifugal (mengarah ke bagian anggota
gerak, telapak tangan dan telapak kaki), pada
hari pertama demam, tetapi lebih sering muncul pada
hari ke 4 - 5 demam.
Lokasi : daerah muka, badan, tangan, dan kaki.

Diagnosis
Kriteria Klinis:
Demam mendadak > 38,5C dan nyeri persendian hebat
(severe athralgia) dan atau dapat disertai ruam (rash).

Kriteria Epidemiologis:
Bertempat tinggal atau pernah berkunjung ke
wilayah yang sedang terjangkit Chikungunya dengan
sekurang-kurangnya 1 kasus positif RDT/ pemeriksaan
serologi lainnya, dalam kurun waktu 15 hari sebelum
timbulnya gejala (onset of symptoms)

Kriteria Laboratoris:
sekurang-kurangnya salah satu diantara pemeriksaan
berikut:
Isolasi virus
Terdeteksinya RNA virus dengan RT-PCR
Terdeteksinya antibodi IgM spesifik virus Chik pada
sampel serum
Peningkatan 4 kali lipat (four-fold) titer IgG pada
pasangan sampel yang diambil pada fase akut dan
fase konvalesen (interval sekurang-kurangnya 2-3
minggu)

Berdasarkan kriteria di atas, Diagnosis


Demam Chikungunya digolongkan dalam 3
kategori yaitu:
1.
2.

3.

KASUS TERSANGKA (Suspected case/


Possible case) : Penderita dengan kriteria klinis.
KASUS PROBABEL (Probable case) :
Penderita dengan kriteria klinis + kriteria
epidemiologis
KASUS KONFIRM (Confirmed case) :
Penderita dengan kriteria laboratoris.

Terapi
1. Simtomatis
Antipiretik : Parasetamol atau asetaminofen (untuk
meredakan demam)
Analgetik : Ibuprofen, naproxen dan obat Anti-inflamasi Non
Steroid (AINS) lainnya (untuk meredakan nyeri
persendian/athralgia/arthritis) Catatan: Aspirin (Asam Asetil
Salisilat) tidak dianjurkan karena adanya resiko perdarahan
pada sejumlah penderita dan resiko timbulnya Reyes
syndrome pada anak-anak dibawah 12 tahun.
2. Suportif
Tirah baring (bedrest), batasi pergerakkan
Minum banyak untuk mengganti kehilangan cairan tubuh
akibat muntah, keringat dan lain-lain.
Fisioterapi
3. Pencegahan penularan
- Penggunaan kelambu selama masa viremia {sejak timbul
gejala (onset of illness) sampai 7 hari

Komplikasi
kolaps

pembuluh darah
Renjatan
Miokarditis
Ensefalopati

Anda mungkin juga menyukai