Emulsifikasi Kosmetik
Beberapa bahan kimia yang
diperlukan untuk menstabilkan
emulsi atau krim sebenarnya dapat
menyebebkan efek kulit yang tidak
diinginkan.
Penggunaan minyak murni pada
kulit cenderung meninggalkan hasil
yang berminyak. Dengan demikian
pengenceran dengan pelarut yang
aman sangat diperlukan.
Definisi
Emulsi kosmetik dapat
didefinisikan sebagai campuran dari
satu atau lebih minyak pada fase cair
dengan penstabil emulsi yang dapat
diterima.
Pengemulsi adalah bahan yang
memungkinkan untuk menyebarkan
fase internal dalam bentuk tetesan
halus (gelembung-gelembung) dalam
fase luar
Sifat Emulsi
Proses emulsifikasi bergantung pada penggunaan
pengemulsi yang efektif. Kehadiran pengemulsi di
dekat antar muka dapat menurunkan tegangan
dari antar muka tersebut, dan tingkat pemisahan
menjadi dua fase menurun dengan signifikan.
Pengemulsi manapun tidak dapat mengatasi
ketidakstabilan termodinakika(kecenderungan
untuk memisahkan) dari makroemulsi, sebaliknya
pengemulsi hanya menunda pemisahan.
Pembentukan Emulsi
1. Langkah pertama dalam membentuk emulsi adalah
subdivisi dari fase internal dan fase kontinyu yaitu
pembentukan dispersi. Penurunan ukuran partikel dari
fase internal selama proses dispersi menyebabkan
kenaikan energi bebas antar muka.
2. Sebagai aturan, jenis dispersi dalam emulsi kosmetik
tidak dapat dicapai tanpa kekuatan mekanik. Energi
yang dibutuhkan disediakan oleh agiator pada
perangkat serupa selama periode waktu pengemulsi
ditambahkan, fungsinya mencegah perpaduan dari
fase internal, sedangkan perangkat agitasi
membentuk daerah antar muka yang baru.
3.
AGITASI
Suatu pecahnya fase internal menjadi partikel
kecil membutuhkan energi pengadukan,
homogenisasi, dan proses lainnya untuk
membuat partikel kecil dari fase terdispersi.
Agitasi yang berlebihan dapat menyebabkan
ketidakstabilan pada emulsifikasi.
Tingkat dan waktu agitasi yang diperlukan
tergantung pada jumlah campuran,
kekentalannya dan rasio fase. Selain itu waktu
yang diperlukan dan siklus pemanasan dan
pendinginannya harus dikontrol.
HOMOGENITAS
Setelah emulsi awal telah dibentuk oleh agitasi,
pengurangan ukuran partikel selanjutnya dapat
dilkukan dengan melewati produk melalui
homogenizer.
BUSA
Busa selama pembuatan emulsi adalah hasil dari
penurunan tegangan permukaan karena adanya
pengemulsi. Pembentukan busa yang stabil
terutama dalam sistem kental sangat merepotkan.
Beberapa zat seperti alkohol rantai panjang dan
silikon cenderung mempercepat penghilangan busa,
tetapi penggunaannya dapat mempengaruhi
karakter emulsi.
Pengemulsi pembantu
Pengemulsi pembantu digunakan untuk
meningkatkan stabilitas semua jenis emulsi
tidak hanya minyak dalam air. Penambahan
emlsi pembantu dapat meningkatkan
viskositas/kekentalan contohnya padatan
polar dan non polar (karbon) dan beberapa
lipid tinggi leleh (gliceryl tribehenat) dapat
digunakan sebagai pengemulsi pembantu.
Barium sulfat dengan adanya sodium laurat
berguna untuk emulsi minyak dalam air pada
pH tinggi.
Emulsi W/O
Berbeda denga pengemulsi o/w, emulsi ini
memerlukan penggunaan pengemulsi dengan HLB
rendah sekitar 5-7. Disamping itu rasio fase air
harus mendukung minyak untuk pembentukan
fase minyak. Fae minyak dalam yaitu sekitar 30%
dari total.
Campuran emulsi minyak/air dapat mencakup zat
yang larut dalam air dan tidak larut dalam air,
namun untuk emulsi air/minyak hampir secara
eksklusif minyaknya larut. Contohnya lanolin telah
digunakan selama bertahun-tahun sebagai
pengemulsi air/minyak.
Stabilitas emulsi
Para formulator kosmetik menggunakan
pengemulsi untuk mengurangi tegangan
antar muka, mereka mencari cara untuk
peleburan hambatan mekanik listrik.
Mereka menghabiskan banyak energi
pada pengurangan ukuran partikel pada
fase intern, dan mereka memanipulasi
kekentalan untuk menjaga fase internal
dari penggabungan.
Terimakasi
h