DISTIBUSI
FREKUENSI
Fatma Arfan, ST
Variabel
Penyelidikan
Variabel
Nilai
Variabel Kontinu
Variabel Disikrit
Tabel 1
Tabel nilai-nilai mata pelajaran Berhitung dari SD X
Nilai
(X)
Frekuensi
(f)
23
28
16
Jumlah
72
Mode
Mode, ialah nilai (variabel) yang
mendapat frekuensi tertinggi
Tabel 2
Tabel hasil psikotes calon mahasiwa
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21-23
18-20
23
15-17
28
12-14
16
9-11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Interval
Kelas
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21-23
18-20
23
15-17
28
12-14
16
9-11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Batas
Kelas
Frekuensi
(f)
21-23
18-20
23
15-17
28
12-14
16
9-11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Batas
Batas Bawah
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21 - 23
18 - 20
23
15 - 17
28
12 - 14
16
9 - 11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Batas Atas
Batas
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21 - 23
18 - 20
23
15 - 17
28
12 - 14
16
9 - 11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Lebar
Kelas
Titik
Tengah
Jumlah
Interval
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21 - 23
18 - 20
23
15 - 17
28
12 - 14
16
9 - 11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Jarak
Pengukuran
Kelompok Nilai
Frekuensi
(f)
21 - 23
18 - 20
23
15 - 17
28
12 - 14
16
9 - 11
11
6-8
3-5
Jumlah
71
Jika
DISTRIBUSI
FREKUENSI MENINGKAT
Frekuensi
(f)
Frekuensi
Meningkat dari
Bawah
Frekuensi
Meningkat dari
Atas
72
23
68
27
28
45
55
16
17
71
72
Jumlah
72
Apakah
Adalah penyusunan bahan-bahan atas dasar nilai variabel dan frekuensi tiap-tiap
nilai variabel itu.
Tabel untuk distribusi frekuensi disebut tabel distribusi frekuensi, table distribusi
atau table frekuensi saja.
Distribusi Tunggal: Frekuensi yang tidak menggunakan penggolong-golongan
Distribusi bergolong: Menggunakan interval-interval kelas.
Distribusi frekuensi meningkat dapat digunakan dalam distribusi tunggal dan
bergolong.
Kesimpulan