Anda di halaman 1dari 16

BAB I.

DISTIBUSI
FREKUENSI
Fatma Arfan, ST

Variabel

Penyelidikan

Ialah objek yang diselidiki


Misal: Seorang ahli pertanian menyelidiki
benih-benih baru.
Nilai

Variabel

Hasil dari penyelidikan tersebut.


Misal: Hasil benih baru perhektar.

Istilah-istilah yang berkaitan

Nilai

Variabel Kontinu

Nilai yang berkelanjutan


Misal: Tinggi badan si A adalah 165 cm, tetapi
sesungguhnya tidak tepat 165 cm melainkan 164,5 cm
(ada pembulatan angka)
Nilai

Variabel Disikrit

Nilai yg memiliki batas.


Misal: Benar atau Salah, Lulus atau gagal. Tidak ada
setengah benar / setengah salah, dll

Nilai variabel Kontinu & Diskrit

Distribusi Frekuensi Tunggal


Misal
Nilai-nilai mata pelajaran berhitung dari SD X
7

Tabel 1
Tabel nilai-nilai mata pelajaran Berhitung dari SD X

Nilai
(X)

Frekuensi
(f)

23

28

16

Jumlah

72

Mode
Mode, ialah nilai (variabel) yang
mendapat frekuensi tertinggi

X : singkatan dari nilai


f : singkatan dari frekuensi

Tabel 1 disebut Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal


Karena tidak ada pengelompokan nilai-nilai variabel pada kolom
pertama.

Distribusi Frekuensi Bergolong


Misal:

Tabel 2
Tabel hasil psikotes calon mahasiwa

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21-23

18-20

23

15-17

28

12-14

16

9-11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Adanya pengelompokan atau


penggolongan pada nilai
kolom.

Interval

Kelas

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21-23

18-20

23

15-17

28

12-14

16

9-11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Terdapat 7 Interval Kelas

Istilah-istilah dalam Distribusi


Bergolong

Batas

Kelas

Nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dari


kelas yg lain.
Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21-23

18-20

23

15-17

28

12-14

16

9-11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Angka 21 dan 23 adalah batas


kelas.
Angka 18 dan 20 adalah batas
kelas.
Begitu pula 3 dan 5 adalah
batas kelas.
Sama hal denga 15 dan 17, 12
dan 14. dst.

Istilah-istilah dalam Distribusi Bergolong

Batas

Atas & Batas Bawah

Batas Bawah

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21 - 23

18 - 20

23

15 - 17

28

12 - 14

16

9 - 11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Batas Atas

Batas

Semu & Batas Nyata

Jika digambarkan akan


terlihat seperti ada
lubangnya 2,5 5,5 8,5
11,5 14,5 17,5
20,5 23,5

Batas-batas kelas yang


mengandung lubang diantara
kelas yg satu dengan kelas yg
lainnya inilah disebut batas
semu.

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21 - 23

18 - 20

23

15 - 17

28

12 - 14

16

9 - 11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Adapun batas-batas yg tidak


mengandung lubang, itulah batas
nyata.

Lebar

Kelas

Misal pada table sebelumnya terdapat angka


21-23, dan ini merupakan batas kelas saja
(batas semu), diantara 21 dan 23 masih ada
angka 22. jadi sebenarnya tiap-tiap angka
tersebut memiliki lebar. Maka dari contoh
bahwa lebar kelas yang dimiliki adalah 3.
Lebar kelas diberi symbol i atau h

Titik

Tengah

Adalah angka atau nilai variabel yang terdapat


di tengah-tengah interval kelas.
Misal, jika interval kelas memuat angka-angka
13, 14, dan 15, maka angka 14 adalah titik
tengah nya.
Bila luasnya genap, misal 20, 21, 22, dan 23.
cara mengetahuinya adalah
(21+22) = 21,5
Atau dari nilai-nilai yg bersebrangan (20+23) =
21,5

Jumlah

Interval

Adalah banyaknya interval


yang digunakan dalam
penyusunan
distribusi.
Pada
table
jumlah
intervalnya ada 7

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21 - 23

18 - 20

23

15 - 17

28

12 - 14

16

9 - 11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Jarak

Pengukuran

Adalah angka tertinggi dari


pengukuran dikurangi angka
terendah.
Misal
mengukur
tinggi badan suatu kelompok,
pengukuran tertinggi adalah 23
cm dan yg terendah ialah 3 cm,
maka hasil nya adalah 21cm
Jarak pengukuran itu biasa
disebut range of measurement
(R)

Kelompok Nilai

Frekuensi
(f)

21 - 23

18 - 20

23

15 - 17

28

12 - 14

16

9 - 11

11

6-8

3-5

Jumlah

71

Jika

R sudah diketahui dan jumlah interval


kelas sudah ditentukan, maka i pada
dasarnya sudah ditentukan. Dengan
rumus:

Menentukan Lebar Interval (i)

DISTRIBUSI

FREKUENSI MENINGKAT

(CUMULATIVE FREQUENCY DISTRIBUTION)


Nilai
(X)

Frekuensi
(f)

Frekuensi
Meningkat dari
Bawah

Frekuensi
Meningkat dari
Atas

72

23

68

27

28

45

55

16

17

71

72

Jumlah

72

Distribusi frekuensi meningkat: cf

Cara mendapatkannya adalah dengan kolom pertama ditambahkan


dengan frekuensi selanjutnya.

Contoh: 17 didapatkan berdasarkan hasil dari 1 + 16 = 17

Apakah

Distribusi Frekuensi itu?

Adalah penyusunan bahan-bahan atas dasar nilai variabel dan frekuensi tiap-tiap
nilai variabel itu.
Tabel untuk distribusi frekuensi disebut tabel distribusi frekuensi, table distribusi
atau table frekuensi saja.
Distribusi Tunggal: Frekuensi yang tidak menggunakan penggolong-golongan
Distribusi bergolong: Menggunakan interval-interval kelas.
Distribusi frekuensi meningkat dapat digunakan dalam distribusi tunggal dan
bergolong.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai