KIMIA ANORGANIK I
NURUL ISMILLAYLI, S.Si., M.Sc.
Materi
Sumber-sumber Hidrogen di Alam
Pembuatan, Sifat-sifat, dan Kegunaan Hidrogen.
Pembuatan, Sifat-sifat dan Kegunaan Senyawaan
Hidrogen
Ikatan Hidrogen
Isotop Hidrogen
KELIMPAHAN
Sifat Umum
Nama : hidrogen
Simbol: H
Nomor atom: 1
Berat atom: 1.00794 (7)
Golongan: 1
Nama golongan: tidak ada
Perioda: 1
Blok: s
Wujud :gas pada 298 K (gas teringan)
Warna : tidak berwarna
Klasifikasi : non-logam
Keberadaan :Komersial dalam tangki bertekanan
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Sifat-sifat Fisik
Sifat fisik H2
Electronic Configuration
www.webelements.com
www.webelements.com
Pembakaran Hidrogen
Tabel perbandingan kalor yang dihasilkan dari beberapa
bahan bakar
Kegunaan
1. Proses produksi metanol, etanol dan alkohol yang lebih tinggi dari
syngas
2CO + H2
CH3CH2OH + H2O
R2HC-CHR2
M + 2H2O
Steam Reforming
Partial Oxidation
Water
Biomass
currently most
energy efficient
requires
improvements
not cost
effective
Electrolysis
Thermochemical
requires high
temperatures
Gasification
requires
improvements
Microbial
slow
kinetics
Pembuatan Hidrogen
In the laboratory :
mereaksikan asam-asam encer dan logam-logam yang cocok (misalnya,
Fe dan Zn):
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g).
Fe + H2SO4
FeSO4 + H2
Cont
industrial :
CH4 + H2O CO + 3H2 (1100C)
C(coke) + H2O CO + H2 (1000C)
CO + H2O
CO2 + H2
Reaktifitas
H2 2H*
H2 + O2 2OH*
inisiasi
H* + O2 OH* + *O*
* *
O + H2 OH* + H*
OH* + H2 H2O + H*
inisiasi
percabangan
percabangan
propagasi
Cont
Halogen bereaksi dengan H2:
H2 + X2 2HX
(X = F, Cl, Br, I) dengan kecenderungan reaksi
menurun dari atas ke bawah.
Hidrogen bereaksi dengan berbagai macam logam bila dipanaskan dan
menghasilkan hidrida-hidrida logam, MHnwalaupun tidak stoikiometri,
(contoh,TiH1,7).
Dengan aksi muatan listrik, H2 dapat terdissosiasi sebagian menjadi atomatom khususnya pada tekanan rendah. Ini bisa menjadi sumber unsur yang
reaktif dan memungkinkan penggabungan dengan unsur-unsur lain seperti
Sn dan As yang sesungguhnya tidak bereaksi secara langsung dengan H2.
Reaksi antara N2 dan H2: 3H2(g) + N2(g)
2NH3(g)
Namun demikian, reaksi ini sangat lambat dan campuran N2 dan H2 masih
tetap tak dapat ditentukan dengan pasti. Manipulasi temperatur dan
tekanan dan penggunaan katalis menjadi esensil untuk memperoleh produk
reaksi yang optimum.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Cont
RHC=CH2 + H2 + CO
hidroformilasi).
kat Co2(CO)8
RCH2CH2CHO (proses
Pada senyawa-senyawa type EHn (E= unsur apa saja) sebagai hidrida,
perbedaan harga elektronegatifitas antara E dan H menyatakan bahwa
ikatan E-H bisa polar atau non-polar yang mana hal ini cenderung
mensiratkan adanya H- (paling tidak H-).
Untuk H, XP = 2,2 dan sejumlah ikatan E-H dimana E adalah unsur blokp (misalnya, B-H, C-H, Si-H, P-H) adalah non-polar. Oleh karena logamlogam ini elektropositif, maka atom H dalam ikatan M-H membawa
muatan parsial -.
Sebaliknya, oleh karena N, O, dan F adalah unsur-unsur yang lebih
elektronegatif dibanding H, maka atom-atom H di dalam ikatan-ikatan NH, O-H, dan F-H membawa muatan parsial +
Lingkungan molekuler dari ikatan E-H juga mempengaruhi magnitude
dari dipol ikatan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan ikatan. Hal ini
ditunjukkan oleh perbandingan harga-harga pKa untuk CH3CO2H (=4,75)
dan untuk CF3CO2H (=0,23)
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Ikatan Hidrogen
Interaksi ini terjadi antara satu atom H yang terikat kepada satu atom
elektronegatif dan satu atom elektronegatif yang memiliki pasangan elektron
bebas, misalnya, X-H...Y dimana atom Y bisa sama atau tidak sama dengan
X. Untuk terjadinya interaksi ikatan hidrogen, atom X tidaklah harus sangat
elektronegatif.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida Salin
Hidrida salin terbentuk bila logam-logam golongan 1 atau 2 (kecuali Be)
dipanaskan dengan H2.
Semua hidrida salin didapati dalam bentuk padat dengan titik lebur yang
tinggi dan berwarna putih (misalnya, LiH, TL = 953K, NaH, TL = 1073K
dengan peruraian).
Kristal hidrida golongan 1 mengikuti kisi NaCl dan adanya ion H - ditunjukkan
oleh persetujuan yang baik antara kisi energi yang diperoleh dari siklus
Born-Haber dan dari data sinar-X. Bukti lain adalah adanya fakta bahwa
elektrolisis leburan LiH membebaskan H 2 pada anoda.
2H- H2 + 2e-
anoda
Li+ + e- Li
katoda
Reaktifitas hidrida-hidrida golongan 1 meningkat dengan naiknya nomor
atom dan ukuran ion logam. Dalam hal ini, harga-harga fH0 menjadi lebih
negatif yang mana harga LiH menjadi lebih negatif secara signifikan
dibanding harga-harga hidrida-hidrida logam alkali lainnya.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Cont
Li[AlH4]
EH4
Hidrida Intermediate
Isotop-isotop Hidrogen
Hidrogen memiliki tiga macam isotop yaitu, protium, deuterium, dan tritium.
Ketiga isotop tersebut menunjukkan perbedaan yang lebih besar dalam
sifat-sifat fisika dan kimia dibanding isotop-isotop lainnya.
Sumber perbedaan antara H dan D, atau antara pasangan senyawasenyawa seperti H2O dan D2O adalah dikarenakan perbedaan massa yang
kemudian mempengaruhi vibrasi dasar bilangan gelombang dan energi
titik nol. Vibrasi dasar dari H2, HD, dan D2 berturut-turut adalah pada 4159,
3630, dan 2990 cm-1, dan dari data ini energi titik nol dari H2 dan D2
terhitung adalah 26 dan 18,4 kJ mol-1.
Total energi ikatan elektron untuk molekul-molekul di atas adalah sama,
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan energi dissosiasi molekulmolekul tersebut sebesar 7,6 kJ mol-1, ikatan D-D lebih kuat dari ikatan HH. Dengan cara yang sama, suatu ikatan X-D lebih kuat dari ikatan X-H,
dan perbedaan ini yang menyebabkan adanya pengaruh kinetika isotop.
Cont
Adanya deuterium dalam air ditunjukkan oleh penulisan [2H1] air atau air-d2 dan cara
yang sama bisa diterapkan untuk senyawa-senyawa lain. Senyawa-senyawa dimana
atom-atom H telah digantikan oleh D dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya, pelarut-pelarut dalam spektroskopi 1H NMR.
Cont
Tritium
Tritium terdapat di lapisan atas atmosfir dan terbentuk secara
alamiah dengan reaksi: 14N7 + 1no 12C6 + 3H1 yang melibatkan
neutron dari luar angkasa.
Tritium sintetik pertama kali diperoleh dengan cara membombardir
senyawa-senyawa deuterium seperti [ND4]2SO4 dengan neutron
cepat, tetapi sekarang ini dibuat dari: litium deuterida, LiF atau Mg/Li
yang diperkaya dalam 6Li3 : 6Li3 + 1no 4He2 + 3H1. Tritium adalah
zat radioaktif yang dapat memancarkan sinar dengan waktu paruh
12,3 tahun. Tritium banyak digunakan sebagai pencacah (tracer),
baik dalam studi kimia maupun biologi.
Energi ionisasi hidrogen H(g) H+(g) + e- sebesar 1312 kJ mol-1. Harga ini
cukup tinggi untuk menghambat terjadinya ion H+ pada keadaan biasa.
Namun demikian, proton terhidrasi atau ion oksonium, [H 3O]+, adalah
suatu spesies yang penting dalam larutan aqueous dimana hidH0(H+, g)
= -1091 kJ mol-1.
Ion [H3O]+ adalah suatu spesies yang telah ditentukan dengan baik
secara kristallografi yang dikarakterisasi dalam berbagai macam garam.
Bila kristal suatu senyawa bertumbuh dari suatu pelarut, maka kristal
tersebut mengandung pelarut terkristalisasi. Jika pelarut adalah air,
maka senyawa dimaksud adalah suatu hidrat. Rumus dari senyawa
tersolvasi menunjukkan perbandingan molar yang mana terdapat pelarut
terkristalisasi, misalnya, CuSO4. 5H2O, tembaga(II) sulfat pentahidrat
atau tembaga(II) sulfat-air (1/5).
Hidrida ionik
Perubahan entalphi EAH (298 K) untuk penangkapan satu elektron ke
satu atom H: H(g) + e- H-(g) adalah sebesar -73 kJ mol-1. Semua hidrida
logam alkali terdapat dalam bentuk kristal dengan kisi NaCl.
Peningkatan ukuran yang besar terjadi dari atom H (rkov = 37 pm) ke ion
H- yang disebabkan oleh tolakan antar elektron ketika satu elektron
kedua memasuki orbital atom 1s.
Hidrida dari logam-logam blok-s (tidak termasuk Be) dapat dibuat
dengan pemanasan logam dan H2:
1/2H2(g) + e- H-(g) rH = 1/2D(H-H) + EAH
=aH0 + EAH
= +145 kJ mol-1
Bila kita bandingkan rH untuk reaksi di atas dengan rH untuk
pembentukan F- dari F2 (-249 kJ mol-1) atau untuk pembentukan Cl- dari
Cl2 (-228 kJ mol-1), kita dapat memahami mengapa hidrida ionik adalah
spesies yang relatif tidak stabil (sebab ukuran H- kira-kira sama dengan
ukuran F-).
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram