Anda di halaman 1dari 31

HIDROGEN

KIMIA ANORGANIK I
NURUL ISMILLAYLI, S.Si., M.Sc.

Program Studi Kimia, Universitas Mataram

Materi
Sumber-sumber Hidrogen di Alam
Pembuatan, Sifat-sifat, dan Kegunaan Hidrogen.
Pembuatan, Sifat-sifat dan Kegunaan Senyawaan
Hidrogen
Ikatan Hidrogen
Isotop Hidrogen

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

KELIMPAHAN

Kelimpahan hidrogen di bumi nomer 3 setelah silikon dan


oksigen terutama ditemukan dalam bentuk air atau bergabung
dengan karbon dalam molekul-molekul organik (hidrokarbon,
tanaman, dan jasad hewan).
Di alam hidrogen yang mempunyai 3 isotop yaitu:
1. Hidrogen (1H)
2. Deuterium (2D)
3. Tritium (3T)

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Sifat Umum

Nama : hidrogen
Simbol: H
Nomor atom: 1
Berat atom: 1.00794 (7)
Golongan: 1
Nama golongan: tidak ada
Perioda: 1
Blok: s
Wujud :gas pada 298 K (gas teringan)
Warna : tidak berwarna
Klasifikasi : non-logam
Keberadaan :Komersial dalam tangki bertekanan
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Sifat-sifat Fisik

H2 adalah merupakan zat berupa gas tak berwarna


sedikit larut dalam semua pelarut
Pada 298K dan 1 tekanan 1 barr, H2 hampir mendekati hukumhukum gas ideal.
Struktur padat H2 dapat digambarkan sebagai kisi hcp,
Harga titik lebur, entalphi pembentukan, titik didih, dan entalphi
penguapan sangat rendah yang dikarenakan adanya ikatan van
der waals yang lemah di dalam molekul-molekul H 2.
Ikatan kovalen dalam H2 tidak sekuat ikatan tunggal di dalam
molekul diatomik.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Sifat fisik H2

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Electronic Configuration

www.webelements.com

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Standard Reduction Potentials

www.webelements.com

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Pembakaran Hidrogen
Tabel perbandingan kalor yang dihasilkan dari beberapa
bahan bakar

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Kegunaan
1. Proses produksi metanol, etanol dan alkohol yang lebih tinggi dari
syngas
2CO + H2

CH3CH2OH + H2O

2. Reaksi hidrogenasi molekul organik


R2C=CHR2 + H2

R2HC-CHR2

3. Pembentukan logam dari oksidanya


MO2 + 2H2

M + 2H2O

4. Hidrogen sebagai Bahan Bakar

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Where Does Hydrogen Come From?

Steam Reforming
Partial Oxidation

Water

Biomass

currently most
energy efficient
requires
improvements
not cost
effective

Electrolysis
Thermochemical

requires high
temperatures

Gasification

requires
improvements

Microbial

slow
kinetics

95% of hydrogen is currently produced by steam reforming

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Pembuatan Hidrogen
In the laboratory :
mereaksikan asam-asam encer dan logam-logam yang cocok (misalnya,
Fe dan Zn):
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g).
Fe + H2SO4

FeSO4 + H2

mereaksikan logam-logam tersebut dengan larutan aqueous alkali yang


membentuk hidroksida amfoter (misalnya, Zn dan Al):
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g).
mereaksikan hidrida-hidrida logam dengan air
CaH2 + 2H2O Ca(OH)2 + 2H2
Logam-logam golongan I membebaskan H2 dari air:
2K + 2H2O 2KOH + H2, tetapi reaksi seperti ini tidak cocok untuk
penggunaan preparatif sebab reaksi ini berlangsung sangat dahsyat.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont
industrial :
CH4 + H2O CO + 3H2 (1100C)
C(coke) + H2O CO + H2 (1000C)
CO + H2O

CO2 + H2

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Reaktifitas

Dibawah kondisi ambient, hidrogen bersifat tidak sangat reaktif. Ketidak


reaktifan, pada awalnya lebih disebabkan faktor kinetika daripada faktor
termodinamika yang ditimbulkan oleh kekuatan ikatan H-H.
Campuran hidrogen dan udara tidak bereaksi jika tidak api, bila ada api
menghasilkan warna nyala karakteristik merah yang hanya
menghasilkan produk H2O.

H2 2H*
H2 + O2 2OH*
inisiasi
H* + O2 OH* + *O*
* *
O + H2 OH* + H*
OH* + H2 H2O + H*

inisiasi
percabangan
percabangan
propagasi

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont
Halogen bereaksi dengan H2:
H2 + X2 2HX
(X = F, Cl, Br, I) dengan kecenderungan reaksi
menurun dari atas ke bawah.
Hidrogen bereaksi dengan berbagai macam logam bila dipanaskan dan
menghasilkan hidrida-hidrida logam, MHnwalaupun tidak stoikiometri,
(contoh,TiH1,7).
Dengan aksi muatan listrik, H2 dapat terdissosiasi sebagian menjadi atomatom khususnya pada tekanan rendah. Ini bisa menjadi sumber unsur yang
reaktif dan memungkinkan penggabungan dengan unsur-unsur lain seperti
Sn dan As yang sesungguhnya tidak bereaksi secara langsung dengan H2.
Reaksi antara N2 dan H2: 3H2(g) + N2(g)

2NH3(g)

Namun demikian, reaksi ini sangat lambat dan campuran N2 dan H2 masih
tetap tak dapat ditentukan dengan pasti. Manipulasi temperatur dan
tekanan dan penggunaan katalis menjadi esensil untuk memperoleh produk
reaksi yang optimum.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont

Interaksi antara permukaan katalis dan H2 akan memperlemah


ikatan dan membantu pemutusan ikatan H-H. Untuk skala
industri, hidrogenasi dari sejumlah besar senyawa-senyawa
organik tak jenuh berlangsung pada permukaan logam seperti
Ni, Pd, dan Pt. Penggunaan katalis homogen menjadi semakin
meningkat dan penting, misalnya, pada reaksi :

RHC=CH2 + H2 + CO
hidroformilasi).

kat Co2(CO)8

RCH2CH2CHO (proses

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Ikatan E-H Polar dan Non-polar

Pada senyawa-senyawa type EHn (E= unsur apa saja) sebagai hidrida,
perbedaan harga elektronegatifitas antara E dan H menyatakan bahwa
ikatan E-H bisa polar atau non-polar yang mana hal ini cenderung
mensiratkan adanya H- (paling tidak H-).
Untuk H, XP = 2,2 dan sejumlah ikatan E-H dimana E adalah unsur blokp (misalnya, B-H, C-H, Si-H, P-H) adalah non-polar. Oleh karena logamlogam ini elektropositif, maka atom H dalam ikatan M-H membawa
muatan parsial -.
Sebaliknya, oleh karena N, O, dan F adalah unsur-unsur yang lebih
elektronegatif dibanding H, maka atom-atom H di dalam ikatan-ikatan NH, O-H, dan F-H membawa muatan parsial +
Lingkungan molekuler dari ikatan E-H juga mempengaruhi magnitude
dari dipol ikatan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan ikatan. Hal ini
ditunjukkan oleh perbandingan harga-harga pKa untuk CH3CO2H (=4,75)
dan untuk CF3CO2H (=0,23)
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Ikatan Hidrogen

Interaksi ini terjadi antara satu atom H yang terikat kepada satu atom
elektronegatif dan satu atom elektronegatif yang memiliki pasangan elektron
bebas, misalnya, X-H...Y dimana atom Y bisa sama atau tidak sama dengan
X. Untuk terjadinya interaksi ikatan hidrogen, atom X tidaklah harus sangat
elektronegatif.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Pengaruh Ikatan Hidrogen

Spektrum IR dari suatu hidrat, alkohol, atau asam karboksilat menunjukkan


suatu serapan karakteristik sekitar 3500 cm -1. Perluasan tipikal dari pita serapan
ini dapat dijelaskan dengan keterlibatan atom hidrogen O-H dalam ikatan
hidrogen. Dalam hal dimana kita dapat membandingkan frekuensi regangan dari
molekul yang sama dan tanpa keterlibatan ikatan hidrogen (misalnya, air cair
dan air uap), satu pergeseran ke bilangan gelombang yang lebih tinggi dapat
diobservasi sebagai hilangnya ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan titik lebur dan titik didih NH 3, H2O, dan HF
lebih tinggi dibanding harga yang diharapkan bila membandingkan sifat bawaan
senyawa-senyawa tersebut.
Adanya ikatan hidrogen memberikan dampak yang penting pada struktur
padatan senyawa-senyawa, misalnya, pada es dan asam-asam karboksilat.
Struktur keadaan padat dari beberapa asam-asam karboksilat sederhana lebih
kompleks dibanding senyawa-senyawa sederhana lainnya. Bagian padat dari
diagram packing keadaan padat untuk asam format deuterasi yang mana
orientasi dari molekul DCO2D menyebabkan pembentukan jaringan ikatan
hidrogen yang lebih kompleks dibanding suatu dimer sederhana. Struktur
keadaan padat dari asam asetat sama kompleksnya.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida Biner: Klassifikasi dan Sifat-sifat Umum

Ada empat klas utama dari hidrida biner yaitu,


metallik,
garam,
molekuler,
polimer dengan sejumlah hidrida masuk ke
dalam intermediate atau kategori perbatasan.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida logam Interstisial

Ukuran atom hidrogen yang cukup kecil sehingga bisa menempati


lubang-lubang di dalam kisi logam dan terjadinya absorbsi H 2 oleh
sejumlah logam (juga alloy) menyebabkan terjadinya pembentukan
hidrida logam yang mana atom hidrogen menempati lubanglubang/celah-celah, disebut sebagai hidrida interstisial logam.
Sebagai contoh adalah hidrida non-stoikiometri TiH 1,7, HfH1,98, dan HfH2,10
terbentuk bila titanium dan hafnium bereaksi dengan H2.mNiobium
membentuk satu seri hidrida non-stoikiometri dengan rumus NbH x (0 < x
1) pada kandungan hidrogen yang rendah.
Sifat yang menarik dari hirida-hidrida logam adalah kemampuannya
melepaskan hidrogen selama pemanasan dan ini menyebabkan hidridahidrida ini dapat digunakan sebagai tempat/bejana penyimpanan
hidrogen.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida Salin
Hidrida salin terbentuk bila logam-logam golongan 1 atau 2 (kecuali Be)
dipanaskan dengan H2.
Semua hidrida salin didapati dalam bentuk padat dengan titik lebur yang
tinggi dan berwarna putih (misalnya, LiH, TL = 953K, NaH, TL = 1073K
dengan peruraian).
Kristal hidrida golongan 1 mengikuti kisi NaCl dan adanya ion H - ditunjukkan
oleh persetujuan yang baik antara kisi energi yang diperoleh dari siklus
Born-Haber dan dari data sinar-X. Bukti lain adalah adanya fakta bahwa
elektrolisis leburan LiH membebaskan H 2 pada anoda.
2H- H2 + 2e-

anoda

Li+ + e- Li
katoda
Reaktifitas hidrida-hidrida golongan 1 meningkat dengan naiknya nomor
atom dan ukuran ion logam. Dalam hal ini, harga-harga fH0 menjadi lebih
negatif yang mana harga LiH menjadi lebih negatif secara signifikan
dibanding harga-harga hidrida-hidrida logam alkali lainnya.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont

Hidrida salin bereaksi cepat dengan pelarut-pelarut protik


seperti H2O:

(NaH + H2O NaOH + H2), NH3, atau EtOH, menunjukkan


bahwa ion H- adalah merupakan basa sangat kuat. Penggunaan
yang luas adalah pada pembuatan NaH dan KH yang berfungsi
sebagai pen-deprotonasi. Ph2PH + NaH Na[PPh2] + H2

Dari hidrida-hidrida salin, LiH, NaH, dan KH adalah yang paling


banyak digunakan, tetapi karena sifat senyawa-senyawa ini
yang sensitif terhadap kelembaban (uap) maka reaksi harus
dilangsungkan tanpa air. Reaksi yang signifikan khusus adalah
reaksi antara LiH dan Al2Cl6 yang menghasilkan litium
tetrahidridoaluminat(1-), Li[AlH4], yang disebut litium aluminium
hidrida atau lithal.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida Molekuler dan Kompleks-kompleks Turunannya


Hidrida-hidrida halogen, belerang, dan nitrogen dibuat dengan
mereaksikan unsur-unsurnya dengan H2 dibawah kondisi yang sesuai.
Contohnya, 3H2(g) + N2(g)
2NH3(g).
Hidrida-hidrida lainnya terbentuk dengan jalan mereaksikan garam-garam
logam (yang sesuai) dengan air, larutan aqua asam atau NH4Br dalam
amonia cair, atau dengan menggunakan [BH4]- atau [AlH4]-.
Sebagai contoh, ECl4

Li[AlH4]

EH4

E = Si, Ge, atau Sn

Kebanyakan hidrida-hidrida molekuler bersifat volatil dan mempunyai


struktur yang sederhana yang diamati dengan teori VSEPR. Tetapi BH 3,
walaupun terdapat dalam fase gas, dapat mengalami dimerisasi
menghasilkan B2H6 dan GaH3 dengan sifat-sifat yang sama.
Kompleks-kompleks anionik molekuler hidrida dari unsur-unsur blok-p
termasuk tetrahedral [BH4]- dan [AlH4]-. Baik LiAlH4 maupun NaAlH4 terurai
perlahan-lahan menghasilkan Li3AlH6 dan Na3AlH6 dan Al
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida Intermediate

hidrida-hidrida diluar ketiga kategori sebelumnya, seperti hidrida


dari Pd, Cu, lantanoida, dan aktinoida.
Palladium dapat menyerap sejumlah besar H2 atau D2. Hidrogen
terabsorbsi memiliki mobilitas yang tinggi, tetapi bentuknya
belum ditemukan, walaupun komposisi terbatas diketahui
seperti PdH0,7

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Isotop-isotop Hidrogen
Hidrogen memiliki tiga macam isotop yaitu, protium, deuterium, dan tritium.
Ketiga isotop tersebut menunjukkan perbedaan yang lebih besar dalam
sifat-sifat fisika dan kimia dibanding isotop-isotop lainnya.
Sumber perbedaan antara H dan D, atau antara pasangan senyawasenyawa seperti H2O dan D2O adalah dikarenakan perbedaan massa yang
kemudian mempengaruhi vibrasi dasar bilangan gelombang dan energi
titik nol. Vibrasi dasar dari H2, HD, dan D2 berturut-turut adalah pada 4159,
3630, dan 2990 cm-1, dan dari data ini energi titik nol dari H2 dan D2
terhitung adalah 26 dan 18,4 kJ mol-1.
Total energi ikatan elektron untuk molekul-molekul di atas adalah sama,
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan energi dissosiasi molekulmolekul tersebut sebesar 7,6 kJ mol-1, ikatan D-D lebih kuat dari ikatan HH. Dengan cara yang sama, suatu ikatan X-D lebih kuat dari ikatan X-H,
dan perbedaan ini yang menyebabkan adanya pengaruh kinetika isotop.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont
Adanya deuterium dalam air ditunjukkan oleh penulisan [2H1] air atau air-d2 dan cara
yang sama bisa diterapkan untuk senyawa-senyawa lain. Senyawa-senyawa dimana
atom-atom H telah digantikan oleh D dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya, pelarut-pelarut dalam spektroskopi 1H NMR.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Cont
Tritium
Tritium terdapat di lapisan atas atmosfir dan terbentuk secara
alamiah dengan reaksi: 14N7 + 1no 12C6 + 3H1 yang melibatkan
neutron dari luar angkasa.
Tritium sintetik pertama kali diperoleh dengan cara membombardir
senyawa-senyawa deuterium seperti [ND4]2SO4 dengan neutron
cepat, tetapi sekarang ini dibuat dari: litium deuterida, LiF atau Mg/Li
yang diperkaya dalam 6Li3 : 6Li3 + 1no 4He2 + 3H1. Tritium adalah
zat radioaktif yang dapat memancarkan sinar dengan waktu paruh
12,3 tahun. Tritium banyak digunakan sebagai pencacah (tracer),
baik dalam studi kimia maupun biologi.

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Ion hidrogen (proton)

Energi ionisasi hidrogen H(g) H+(g) + e- sebesar 1312 kJ mol-1. Harga ini
cukup tinggi untuk menghambat terjadinya ion H+ pada keadaan biasa.
Namun demikian, proton terhidrasi atau ion oksonium, [H 3O]+, adalah
suatu spesies yang penting dalam larutan aqueous dimana hidH0(H+, g)
= -1091 kJ mol-1.
Ion [H3O]+ adalah suatu spesies yang telah ditentukan dengan baik
secara kristallografi yang dikarakterisasi dalam berbagai macam garam.
Bila kristal suatu senyawa bertumbuh dari suatu pelarut, maka kristal
tersebut mengandung pelarut terkristalisasi. Jika pelarut adalah air,
maka senyawa dimaksud adalah suatu hidrat. Rumus dari senyawa
tersolvasi menunjukkan perbandingan molar yang mana terdapat pelarut
terkristalisasi, misalnya, CuSO4. 5H2O, tembaga(II) sulfat pentahidrat
atau tembaga(II) sulfat-air (1/5).

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Hidrida ionik
Perubahan entalphi EAH (298 K) untuk penangkapan satu elektron ke
satu atom H: H(g) + e- H-(g) adalah sebesar -73 kJ mol-1. Semua hidrida
logam alkali terdapat dalam bentuk kristal dengan kisi NaCl.
Peningkatan ukuran yang besar terjadi dari atom H (rkov = 37 pm) ke ion
H- yang disebabkan oleh tolakan antar elektron ketika satu elektron
kedua memasuki orbital atom 1s.
Hidrida dari logam-logam blok-s (tidak termasuk Be) dapat dibuat
dengan pemanasan logam dan H2:
1/2H2(g) + e- H-(g) rH = 1/2D(H-H) + EAH
=aH0 + EAH
= +145 kJ mol-1
Bila kita bandingkan rH untuk reaksi di atas dengan rH untuk
pembentukan F- dari F2 (-249 kJ mol-1) atau untuk pembentukan Cl- dari
Cl2 (-228 kJ mol-1), kita dapat memahami mengapa hidrida ionik adalah
spesies yang relatif tidak stabil (sebab ukuran H- kira-kira sama dengan
ukuran F-).
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

Anda mungkin juga menyukai