Outreach
Outreach
Pendahulua
n
35 juta hidup dgn HIV, 2,1 juta kasus baru,
1,5 juta kematian akibat AIDS (2013)
Indonesia: DKI, Jatim, Papua,
Jabar, Bali, Sumut, Jateng, Kalbar,
Riau, Sulsel
Jateng: kasus HIV sejumlah
6.945 kasus, AIDS 5.869 kasus
dan yang meninggal sebanyak
1.188 kasus
Semarang: 420 kasus AIDS
dan 920 kasus HIV
Laki-laki>
permpuan
HIV dominan
pada
heteroseksual,
diikuti ,
pengguna
napza suntik
LSL
>>> IRT
HIV/
AIDS
????
?
RESOSIALIS
ASI
OUTREACH
Tujuan
Umum
Strategi
Target
Outreach
Outreach
Sasaran
Outreach
1.Bagaimana
manajemen
pelaksanaan
Indikator
Outreach
Mengetahui keberhasilan program
program outreach PKBI Kota
outreach
1.Penggunaan
1.Memfasilitasi
kondom
tersedianya
selama
kondom.
proses
Semarang
diPekerja
wilayah
Resosialisasi
1.
Wanita
Seks
(WPS)
1.Angka
IMS
dan
HIV/AIDS
WPS
2.Outreach
praktek
pekerja
difokuskan
seks
pada
dilakukan
gang
oleh
yang
Argorejo Semarang?
Tujuan
Khusus
2.
Petugas
terkendali.
100%
memiliki
WPS
risiko
di
Resosialisasi
tinggi. penggunaan
Argorejo.
2.Bagaimana
presentase
Mengetahui
presentase
penggunaan
Resosialisasi/Mucikari
2.Skrining
3.Advokasi
Infeksi
kepada
Menular
tokoh
masyarakat
Seksual
(IMS)
kondom pelanggan
selama
pelayanan
2.100%
WPS
melakukan
kondom
secara
maupun
rutin
stakeholder
setiap
2 untuk
minggu
yang
dilakukan
Wanita
Pekerja Seks
3.
Peer
Educator
skrining
setiap
2
minggu
dan
Mengetahui
tingkat
rutinitas
skrining
dilakukan
mendukung
oleh
program
100% WPS
penurunan
di
(WPS)
di
Resosialisasi
Argorejo?
4.VCT
Pelanggan
WPS
Infeksi
Menular
Seksual
(IMS)
tiap 2
setiap
3
bulan
secara
Resosialisasi
angka
IMS
dan
Argorejo.
HIV/AIDS.
3.Bagaimana tingkat rutinitas skrining
minggu
3.VoluntaryCounselling
4.Bekerjasama
dengan
dinas
Test
(VCT)
kesehatan
rutin.
Infeksi Menular
Seksual
(IMS)
tiap 2
Mengetahui
tingkatrutin
dilakukan
untuk
mendukung
secara
program
setiap
3 bulan
minggu yang dilakukan
oleh oleh
WPS
di
3.Penggunaan
kondom
rutinitasVoluntaryCounselling
Test (VCT)
oleh
memerangi
100%
WPS
penyebaran
di
Resosialisasi
HIV/AIDS.
Resosialisasi Argorejo?
WPS
100%.
tiap3
bulan
4.Bagaimana
Argorejo. tingkat rutinitas Voluntary
Counselling Test (VCT) yang dilakukan
tiap 3 bulan oleh WPS di Resosialisasi
OUTREACH
Suatu metode komunikasi yang bertujuanuntuk
mengubah perilaku pelanggan menjadi perilaku
yang diharapkan, baik perilaku individual ataupun
kelompok.
AWARNESS
PEMAHAMAN
PENGERTIAN
MENENTUKAN
SIKAP
MENCOBA
MENGADOPSI
KOMUNIKA
SI
EMPA
TI
TARGET
Pesan inti
HIV-AIDS dan
IMS
Pesan tambahan
gizi berimbang
dan istirahat
teratur
P
E
S
A
N
WP
S
Pesan dasar
kesehatan
reproduksi, faktor
yang berpengaruh
pada organ
reproduksi,
bagaimana menjaga
kesehatannya agar
keturunan yang
dihasilkan juga sehat
1960
1963
29 Agustus
1966
Resosialisasi Argorejo
terletak di tanah seluas
3,5 hektar, yang terdiri
dari satu RW dan enam
RT kelurahan Kalibanteng
Barat Kecamatan
Semarang Barat, Kota
Semarang, Jawa Tengah.
Sri Kuncoro
SK
Soe Koen
Ing
Sunan Kuning
PENYEBARAN IMS
IMS ditransmisikan di antara atau dari individi berisiko
tinggi (Wanita Pekerja Seks (WPS), Waria, Pelanggan
Pekerja Seks/Waria, pengguna narkoba suntik (Penasun),
dan lelaki suka lelaki (LSL) ) dengan angka infeksi yang
tinggi dan individu yang kerap berganti-ganti padangan
seksual.
ULSERASI
CD4
Resosialisasi
Sunan Kuning
MASJID
GEDUNG
RESOS
Ibu Hartatik
MAKAM
Ibu Yem
Wartel
Ibu Tinah
Penjahit
Kuncung
Nur
Ibu Parmi
Hartiningsih
Ibu Riadi
Lastri
Warsiti
W.Gaul
Embing
Tinuk/Suwandi
Anik
W.LinduAji
W.WatuLumbung
Sukini
E.Sarini
Ibu Wartini
Mariah
W.Mega
Syukron
Rakinah
Yono
Ibu Temu
W.Fanny
(Resos)
W.Rini
Angkasa
W.Amarilis
(Founji)
Hardiono
SriMurti
Sumi
Ibu Sarini
Ibu Nuryati
Ibu Suwanti
Ibu Giri
Yohanes
Sopiah
Ngadimo
Toko
(slamet)
W.KenanganDamai
Bu Tun
Ibu Murtinah
Ibu Sofia
W.Evi
Waginah
(oshin)
W.WijayaKusuma
Isgondo
Ibu Sri
Ibu Evi
(Kosong)
Ibu Nasriah
W.Yani
Yani
Dewi
W.505
W.MawarJingga
Yatmi
Topo
MbahSurip
(Dian)
(Resos)
Mariono
Pak Muri
W.Larisma
Hartono
Haryati
SriJarum
Karsono
(Sati)
Ibu Karni
Ibu Tawi
Mak Yah
Bengkel
Cahyo
Susi
W.Melati
Deny Susanti
Sutiyem
W.Teratai
W.Arema
Tarti Mujiono
W.TiasAsri
Ibu Santi
Bu Rus
Sikem
SawungKencana
W.Pangestu
Sastro
Suwarti
W.Kenangan
BarbieHouse
W.Damai9
Karaoke
SriSuharti
Kasmiyati
Rusmiati
Karaoke
AdemAyem
Yeni
W.Parahyangan
W.3Dewa
Sulistyowati
SlametEfendi
W.NS Ucrit
W.Anugerah
Sutiah/Hendro
Rini
W.Indah
Jumarni
Yani
Sembako
Solekah
Dede
W.TilamSari
SriHartatik
Sutinem
Masiyem
W.Angga
SriAgustina
Tanu
Saimun
W.Idola
Sumardi
W.PojokAsri
Suwarno
Yuli
Nur Sumiyati
Mulyono
Panorama
Sumiyati
Sularman
Lusi
W.Ambon
(Ambon)
Pani
Mantuk
W.ArumDalu
SriJumi
Ibu Nuryeni
W.Kantil
Ibu Warni
Ibu Maya
W.Hakim
W.Adem Asri
Tatik
Ibu Jumirah
W.Edo
Ibu Murni
Bu Cerry
Bp Rohmat
Ibu Sumini
W.Anugrah
W.Anugrah
Sudirjo
Paryumi Atas
Paryumi Bawah
(Rikem)
W.Putri
Sriyati
sri peni
Kumala
Mardi
Dewi
Tarti
Ahmad
(Resos)
Suratmin
Veri
KumonoCoro
Mak Tik
Karaoke
Pak To
W.Ragil Kuning
Sawonggaling
Kartini Atas
Caf
Material
W.Melati
(sutinem)
Wisma Maya
Sumiati
Temu
Bp Anas
W.Samudra
W.ManggaDua
Hadi
Mak Siti
Budi Triyono
Tri/Samijem
Surip
(Rusmiati)
W.ArgaMulya
Kartini Bawah
Rukayah
Martik
W.Pelangi
BarbieHouseIII
Suwarti
Darsono
Karti
W.3Saudara
SumToge
Slamet
Suwandi
Aris/Catur
W.GiriAsri
Insyiah
Warung
JokoSulistyo
Toko
Rus Alfiah
Sutiyem
Sidiq
Ibu Kumaedah
Harno
W.WaruDoyong
Darsono
(Sayani)
(Ketua Resos)
Unarni
Daryono
Agus Sugito
Sutiyem
Suwandi EP
SriRidwan
W.Bagong
W.PojokAsri
Ahmadi
Marfuah
W.Gabriel
Darmi
W.Arimbi
W.Adem Ayem
W.Q-yu
Toko
Berkah
Ketua RT 2
Suparmi
BarbieHouse
Griya ASA
Pijat
Surati
Miami
Lokasi:
Resosialisasi
Sunan
Kuning
berlokasi di RW 04 Kelurahan Kalibateng
Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota
U
Semarang.
Sopiah
Toko
W.Cempaka
Parti Gogo
Sukiyatno
Masronah
Meilina
Bp Karmi
(ketua RT 1)
Sarman
540 orang
6 gang
Wisma
Mucikari/GM
158 wisma
aktif
158 orang
Operator
250 orang
Pendamping Edukator RT 01 06
12 orang
aktif
STRUKTUR PAGUYUBAN
RESOSIALISASI ARGOREJO
Wawancara dengan
Pengurus Resosialisasi
Resosialisasi
Sunan
Kuning
merupakan resosialisasi yang dibina
pemerintah kota (Disospora) atas
tujuan
membantu
menjaga
kesehatan,
pengamanan,
dan
pengentasan sesuai dengan hasil
pertemuan mucikari tahun 2003.
Akibatnya
kala itu ratusan WPS berkeliaran di Kota
1993
Semarang, sehingga pada tanggal 15 Agustus
1996 kembali lagi disatukan di Jl. Pramuka.
Sempat dibangun kawasan lokalisasi resmi di
wilayah Pudak Payung, namun dirobohkan oleh
masyarakat sekitar. Ditenggarai perobohan
tersebut disebabkan limbah dari resosialisasi
mengarah ke Sungai Kaligarang yang merupakan
sumber air PAM Kota Semarang.
Pada tanggal 19-23 September 2003, diadakan
pertemuan mucikari nasional di Hotel Siliwangi
lokalisasi ditutup, dan
Semarang. Pertemuan ini membahas perubahan
ratusan WPS dipulangkan
lokalisasi menjadi suatu resosialisasi dan rehabilitasi
ke daerah masingKuning
masih
yang menampung Lokalisasi
WPS untuk Sunan
dibina serta
dalam
tujuan
masing. merupakan tempat lokalisasi
membantu pemberantasan HIV-AIDS yang kala itu
ilegal
yang tidak
dibina,
makin merebak dan
disinyalir
bersumber
darisehingga
kelompok
risiko
tinggi seperti
WPS. lokalisasi.
dilakukan
penutupan
Program
kesehatan
merupakan
upaya
pengendalian
penularan
infeksi menular seksual, infeksi HIVAIDS pada populasi WPS dan
pelanggan WPS di resosialisasi.
WPS
diberikan
pembelajaran
mengenai kesehatan dalam kelas
besar tiap hari Senin dan Kamis.
Program pemakaian
masih menjadi permasalahan utama dari
kondom/kondomisasi
kondomisasi. resosialisasi
Selain diberikan
itu, belum 100%
nya penggunaan
kondom
kepada
WPS 100%
juga diakibatkan oleh karena kurang ketatnya
pengawasan oleh pengasuh ataupun pengurus,
hal ini
juga dapat
dikarenakan
kurangnya jumlah
Upaya
membantu
pelaksanaan
sumber daya manusia yang berperan aktif dalam
pengendalian
HIV-AIDS
kepengurusan.
Sanksi
Bagi WPS yang tidak mentaati program
yang telah dicanangkan, dikenakan sanksi
berupa kuliah malam dari pk 19.00-03.00.
Bagi WPS yang ijin tidak mengikuti
kegiatan tersebut karena alasan pulang
kampung, ditarik biaya Rp. 50.000
sebagai jaminan yang akan dikembalikan
setelah kembali dari kampung halaman.
Bagi WPS yang tidak mentaati program
selama 1 bulan akan diusir dari
resosialisasi Sunan Kuning.
Pengentasan
WPS diwajibkan untuk menabung minimal
50.000
tiap bulannyadan
di Bank
yang
Rp.
Upaya
resosialisasi
alihBRI
profesi,
baru dapat
ketika
bulan puasa.
yaitu
WPSdiambil
harus
menabung
dan
Keterampilan yang
diberikan
meliputi
diharapkan
untuk
dapat
keluar
membuat kerajinan sandal, manik manik
setelah
bekerja
selama
3
tahun
perhiasan dan tataboga. Masalah
dengan
berupa atau
materi
penipuanmodal
oleh pelanggan
calondan
keterampilan/skill
dengan ketika
tujuan
suami
sering menjadi penghalang
untuk
dapat
ada WPS
yang akan kembali
mentas dari lagi
resosialisasi
ini.
bermasyarakat
dengan
bekal
Wawancara dengan
Mucikari
Mucikari pemilik wisma yang ada di
wilayah resosialisasi
Jumlah mucikari : 158 orang
Jumlah wisma di Sunan Kuning160 wisma
yang aktif
Pelayanan karaoke, karaoke plus, dan
kamar
Setiap pelayanan yang diberikan PK ataupun
WPS, mucikari memperoleh Rp 25.000 - Rp
50.000 sebagai biaya penggunaan tempat.
Kewajiban Mucikari
1. Mengingatkan WPS dan pelanggan untuk selalu
menggunakan kondom dengan cara poster,
penyuluhan
2. Mengingatkan anak asuhnya untuk mengikuti
kegiatan pembinaan, screening dan senam
3. Pencatatan anggota wisma (baik penghuni
wisma maupun kost) dilaporkan ke Ketua
Pengurus Resosialisasi untuk check and control
balance jumlah WPS dan mencegah
bertambahnya WPS liar di wilayah Sunan Kuning
4. Dilarang menerima anak asuh yang masih dalam status terikat pernikah
yang sah
5. Dilarang menerima anak asuh yang tidak memiliki surat keteringan bukti
diri/ kost/ belum terdaftar di pengurus resosialisasi
6. Dilarang menerima pindahan anak asuh yang masih dalam satu wilayah
resosialisasi
7. Membantu pengurus resosialisasi dalam prosis pembinaan, rehabilitasi
dan kontrol kesehatan
8. Bagi pengasuh sewa/kontrak harus memiliki surat perjanjian kontrak yang
disaksikan dan diketahui oleh pengurus resosialisasi dan kepala kelurahan
9. Pengasuh wajib mengikuti rapat rutin bulanan pengurus resosialisasi
10.Pengasuh wajib lapor bulanan menbayar iuran bulanan setiap hari Rabu
pertama
11.Waktu aktivitas operasional dimulai pukul 11.00 - 23.00 WIB, dan
diberikan toleransi s/d pukul 01.00 WIB/ melaporkan pengunjung ke
petugas wajib lapor di Gedung Pendidikan Argorejo
12.Sanggup menaati semua peraturan/tata tertib yang disepakati bersama
oleh pengurus resosialisasi maupun, RT dan RW setempat
Bagi wisma yang memiliki usaha karaoke, terdapat pula tata tertib
karaoke berdasarkan musyawarah warga tanggal 25 Februari 2006.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Wisma P
Wisma P membuka usaha karaoke plus. Terdapat 1
ruangan yang disewakan untuk karaoke dan 2 kamar
tidur.
Tn.T memiliki 1 operator, Tn. Y yang bertanggung
jawab sebagai teknisi peralatan karaoke. Pendapatan
operator dari mucikari sekitar Rp. 1.000.000,perbulan. Operator tinggal di wisma tempatnya
bekerja.
Dari usaha karaoke mucikari memperoleh Rp.
20.000-35.000 dari pelanggan yang menyewa kamar
karaoke. Pendapatan lain berasal dari penjualan
makanan dan minuman bagi pengguna jasa karaoke
Pembinaan
Peraturan
melibatkan
dari Klinik berbagai
Griya Asa adalah setiap WPS wajib
sektor: skrining
pengurus
LSMsetiap 2 minggu sekali dan
IMS resosialisasi,
(periksa vagina)
peduli resosialisasi,
VCT setiap 3Dinas
bulan Sosial,
sekali. Dinas
senam diadakan setiap hari Sabtu pukul 06.00 07.00.
WPSPuskesmas,
Kesehatan,
Kepolisian
yang menderita
IMS akan diistirahatkan dari
Kegiatan
tamu meliputi
Tujuan kegiatan senam adalah
untuk penerimaan
menjaga kebugaran
bahkan pekerjaannya
TNI yang bekerja
sama
dengan selesai.
hingga
pengobatan
pelayanan karaoke, karaoke plus dan
dan kesehatan WPS.
Koramil Untuk
setempat,
dan positif
Agamawan
WPS yang
HIV akan dipulangkan untuk
Setiap WPS membeli kondom
ngamar. per minggu setiap ada
(Ustadz).
memperoleh terapi antiretroviral drugs (ARV) dan tidak
Tamu
kegiatan senam terutama
dijual yang
dengan
membayar
Rp
datang
pada pukul
11
Pembinaan
untuk gang
1, 2 dan 3
diperkenankan
bekerja
20.000,- dan WPS akan mendapat
kondom,
namun
malam 3 buah
2 pagi
diadakan
lapor ke
dilakukan setiap hari Senin, untuk WPS
jika kurang WPS dimitakantor
untuk membeli
kembali dan
resosialisasi
mengenai
yang kos setiap hari Selasa dan untuk
apabila ada pertemuan di
kantor resosialisasi
WPStamu
akan wajib
penerimaan
tamu dan
gang 4, 5, dan 6 setiap hari Kamis.
diminta untuk membeli kondom
kembali.identitas diri.
meninggalkan
angka kehadiran menurut PE 90 Dari hasil wawancara, diperoleh pencapaian distribusi
95% buku absensi, sehingga bagi
kondom di 6 gang resosialisasi mencapai 100%.
WPS yang tidak hadir akan dikenakan
untuk penggunaannya selama proses pelayanan sekitar
sanksi berupa teguran hingga denda.
90% mayoritas karena faktor pelanggan.
WAWANCARA DENGAN
OPERATOR
mengoperasikan fasilitas karaoke di resosialisasi.,
mencari pemandu karaoke, melayani para tamu karaoke
dalam hal ini menyajikan makanan ataupun minuman,
mengamankan barang milik pemandu karaoke. Seorang
operator tidak diperbolehkan menjadi pasangan seks dari
WPS. Jika operator dianggap tidak mematuhi atutan
resosialisasi akan dikenakan sanki
Identitas
Pengetahuan
Pertanyaan
AIDS/skrining/VCT
2
Pertanyaan
Ya Tida
o
1
Ya Tidak
k
2
kebutuhan WPS
14 Pengurus resosialisasi, Koordinator lapangan,
IMS/HIV-AIDS
3
seksual (100%)
0
12 Pelanggan yang menolak sebagai alasan utama
rutin
5
PERMASALAHAN
Pelaksanaan penggunaan kondom selama
pelayanan di Resosialisasi Sunan Kuning hanya
80-90% karena pelanggan sering menolak.
PEMECAHAN MASALAH
Diperlukan edukasi pada masyarakat mengenai penggunaan
kondom bila melakukan hubungan seksual dengan kelompok
risiko tinggi.
Diperlukan edukasi pada WPS mengenai penyakit dan bahaya
IMS dan HIV-AIDS sehingga diharapkan makin meningkatkan
kesadaran WPS untuk mencegah transmisi secara simultan.
SARAN
Perlu diadakan suatu evaluasi berkala mengenai pelaksanaan
program outreach PKBI Kota Semarang yang sudah ada dan
melakukan revitalisasi program (apabila diperlukan) di Wilayah
Resosialisasi Sunan Kuning Semarang agar program
pencegahan dan pengendalian penyakit IMS maupun HIV-AIDS
dapat berjalan semakin baik.
TERIMAKASIH