Kelompok 2 :
Ayu Sukarni Putri (1301011)
Frehmi Yulianti (1301036)
Geby Orlance (1301037)
Melda Rahmatul Karimah
(1301051)
DEFINISI KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN
SEDIAAN FARMASI
ASAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA
KESEHATAN
Latar Belakang
Adanya 5 dasar pertimbangan perlunya dibentuk
undang-undang kesehatan
Tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertera di
pembukaan UUD 45 memajukan kesejahteraan
umum.
PENGANTAR
Payung Hukum Bagi Penyelenggara
Pelayanan Kesehatan
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
HAM
&
Salah 1 Unsur
KESEJAHTER
AAN
5
Uu No.23 th
1992
tidak sesuai
lagi
INVESTASI
2
Prinsip
Nondiskrimi
natif
Partisipatif
Berkelanjuta
n
4
Tanggung
Jawab
Pemerintah
dan
masyarakat
CONT
UU No.23 Th
1992
UU No.36 Th
2009
P.
SEH
AT
P.
SAK
IT
BERGESER
Ket : P =
BAB II
ASAS PEMBANGUNAN & TUJUAN
PASAL 2
ASAS PEMBANGUNAN
Pembangunan
kesehatan
harus
memperhatikan
berbagai asas yang memberikan arah pembangunan
kesehatan dan dilaksanakan melalui upaya kesehatan sbb :
a. Asas Perikemanusiaan
b. Asas Keseimbangan
c. Asas Manfaat
d. Asas Perlindungan
e. Asas Penghormatan
f. Asas Keadilan
g. Asas Gender dan Nondiskriminatif
h. Asas Norma Agama
BAB II
TUJUAN ,Pasal 3
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan SDM yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah
upaya untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang
lebih baik dari sebelumnya.
Derajat kesehatan yang setinggi-tingginya mungkin
dapat dicapai pada suatu saat sesuai dengan kondisi
dan situasi serta kemampuan yang nyata dari
setiapp orang atau masyarakat.
Upaya
kesehatan
harus
selalu
diusahakan
peningkatannya
secara
terus
menerus
agar
masyarakat
yg
sehat
sbg
investasi
dalam
pembangunan dapat hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
TENAGA KESEHATAN
HAK
BAGIAN KESATU
Pasal 4
Setiap orang berhak atas kesehatan.
Lanjutan...
Pasal 5
(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
(2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,dan terjangkau.
(3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung
jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya.
Lanjutan...
Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat
bagi pencapaian derajat kesehatan.
Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan
edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung
jawab.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang
telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
BAB III
KEWAJIBAN
BAGIAN KEDUA
Pasal 9
(1) Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan,
upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Lanjutan...
Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang
lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat,
baik fisik, biologi, maupun sosial.
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat
untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Lanjutan...
Pasal 12
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
Pasal 13
(1) Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial.
(2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Untuk mewujudkan upaya kesehatan
Sumber daya di bidang kesehatan
semua perangkat keras dan lunak
yang diperlukan sebagai pendukung
penyelengaraan upaya kesehatan
Diantaranya : segala bentuk dana,
tenaga,
perbekalan
kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan
serta fasilitas pelayanan kesehatan
dan teknologi
TENAGA KESEHATAN
Bagi
tenaga
kesehatan
dalam
melaksanakan
tugas
profesinya
berkewajiban untuk :
a. Menghormati hak pasien
b. Menjaga kerahasiaan identitas dan
data kesehatan pribadi pasien
c. Memberikan informasi yang berkaitan
dengan kondisi dan tindakan yang
akan dilakukan
d. Meminta persetujuan thd tindakan yg
akan dilakukan
e. Membuat dan memelihara rekam
medis
(UU No.32 Th 1996 ttg tenaga kesehatan sesuai dg UU
BAB V
BAGIAN KEDUA
2. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Fasilitas pelayanan kesehatan terdiri
atas : (Pasal 30, (1) )
a. Pelayanan kesehatan perseorangan
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Fasilitas pelayanan kesehatan tsb
meliputi: (Pasal 30. (2) )
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
BAB V
BAGIAN KETIGA
3. PERBEKALAN KESEHATAN
Perbekalan
kesehatan
diperlukan
dalam
penyelenggaraan
upaya
kesehatan meliputi sediaan
farmasi, alkes dan perbekalan
kesehatan lainnya
Pengelolaan
perbekalan
kesehatan dilakukan agar
kebutuhan dasar masyarakat
akan perbekalan kesehatan
terpenuhi (Pasal 37, (1) )
3. PERBEKALAN KESEHATAN
3. PERBEKALAN KESEHATAN
BAB V
BAGIAN KEEMPAT
4. TEKNOLOGI DAN PRODUK
TEKNOLOGI
Dengan jaminan :
Tidak merugikan manusia yang
dijadikan uji coba dan dilakukan
oleh orang yang berwenang
serta atas persetujuan orang
yang di uji coba. (Pasal 44 , (2)
& (3) )
Menjamin kelestarian hewan dan
mencegah dampak buruk yang
tidak langsung bagi kesehatan
manusia. (Pasal 44 , (4) )
U
P
A
Y
A
K
E
S
E
H
A
T
A
N
BAB VI
UPAYA KESEHATAN
Pasal 46 & 48
UPAYA KESEHATAN
2. PENGAMANAN MAKANAN DAN MINUMAN (BAB VI, Bagian
16, Pasal 111)
UPAYA KESEHATAN
3. PENGAMANAN ZAT ADIKTIF (BAB VI, Bagian 17, Pasal 113)
SEDIAAN FARMASI
BAB VI
Bagian Kelimabelas
Pengamanan & Penggunaan Sediaan Farmasi dan Alk
1. AMAN
2. BERKHASIAT/
BERMANFAAT
3. BERMUTU
4. TERJANGKAU
Lanjutan...
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadak
Lanjutan...
Pasal 98 ayat (4)
Pemerintah
Wajib
Lanjutan...
Pasal 99 ayat (1) & (2)
Lanjutan...
Pasal 99 ayat (3)
Pemerintah
Menjamin
Pengembangan dan Pemeliharaan
sediaan farmasi.
Lanjutan...
Pasal 102
(1) Penggunaan sediaan farmasi yang berupa narkotika
dan psikotropika hanya dapat dilakukan berdasarkan
resep dokter atau dokter gigi dan dilarang untuk
disalahgunakan.
(2) Ketentuan mengenai narkotika dan psikotropika
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Lanjutan...
Pasal 103 Ayat (1) & (2)
Setiap orang yang memproduksi, menyimpan,
mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan
psikotropika
wajib
Memenuhi standar
dan/atau
persyaratan
tertentu.
Lanjutan...
Pasal 104
(1) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu
dan/atau keamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan.
(2) Penggunaan obat dan obat tradisional harus dilakukan
secara rasional.
Lanjutan...
Lanjutan...
Pasal 106 ayat (1)
Sediaan farmasi dan
alat kesehatan hanya
dapat diedarkan
IZIN EDAR.
persyaratan objektivitas
dan kelengkapan
serta tidak menyesatkan
Lanjutan...
Pasal 106 ayat (3)
Lanjutan...
Pasal 108 Ayat (1)
(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Cont
Untuk membantu pemerintah dalam proses
perencanaan
program,
perumusan
kebijaksanaan dan hal lain yang diperlukan,
perlu adanya BPKN dan BPKD terdiri dari
unsur:
tokoh masyarakat;
ahli ekonomi;
ahli sosiologi;
ahli pendidikan;
ahli agama;
ahli hukum;
organisasi profesi bidang kesehatan;
akademisi bidang kesehatan; dan
organisasi kemasyarakatan yang lainnya.