Anda di halaman 1dari 6

Dana Abadi Umat

DANA ONH INDONESIA

Dana Abadi Umat


Sejumlah dana yang diperoleh dari hasil
pengembangan DAU dan/atau sisa biaya
operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji
serta sumber lain yang halal dan tidak
mengikat.

Dasar Hukum

UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji terakhir


diubah dengan UU Nomor 13 Tahun 2008

PP Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 13 Tahun 2008


tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2008 tentang Badan Pengelola Dana


Abadi Umat

PMA Nomor 4 Tahun 2013 tentang Sekretariat Badan Pengelola dan


Pengelolaan Dana Abadi Umat

Keputusan Menteri Agama Nomor 348 tahun 2001 juncto Nomor 484 Tahun
2001 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2001
tentang Badan Pengelola Dana Abadi Umat sebagai acuan operasional
pengelolaan Dana Abadi Umat;

Keputusan Menteri Agama Nomor 274 tahun 2002 tentang Alokasi Besarnya
Jenis Pengeluaran Hasil Pengelolaan Dana Abadi Umat.

Struktur Badan Pengelola DAU


1.

Ketua/Penanggung Jawab yang dijabat oleh Menteri Agama Republik


Indonesia;

2.

Dewan Pengawas yang terdiri atas 9 (sembilan) orang anggota yang


berasal dari unsur masyarakat dan unsur pemerintah.

3.

Dewan Pelaksana BP DAU yang terdiri atas 7 (tujuh) orang anggota


yang berasal dari unsur pemerintah dan ditunjuk oleh Menteri Agama.

Undang-Undang Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan


Haji yang sampai saat ini masih dalam proses penyusunan peraturan
pelaksanaannya. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, seluruh
penerimaan dan pengeluaran Dana Abadi Umat akan menjadi
penerimaan dan pengeluaran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
setelah terbentuknya badan tersebut.

Sumber DAU
PMA No. 4 Tahun 2013 tentang BPDAU

Sisa biaya operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji


Dana Pokok DAU

Hasil Pengembangan DAU

Dana yang dapat dimanfaatkan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku

Sumber lain yang halal dan tidak mengikat


Digunakan sesuai ikrar peruntukan

Pemanfaatan DAU
PMA No. 4 Tahun 2013 tentang BPDAU

Dana Pokok DAU saat ini diinvestasikan dalam bentuk SBSN, Giro,
dan Deposito.

DAU yang bersumber dari hasil pengembangan DAU dan sumber


lain yang halal tidak mengikat, dimanfaatkan untuk: pelayanan
ibadah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial
keagamaan, ekonomi, dan pembangunan sarana dan prasarana
ibadah.

Anda mungkin juga menyukai