Anda di halaman 1dari 10

H

T
I
L
O
S
R
U

I
S
A
I

Pengertian
Urolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam
uretra umumnya merupakan batu yang berasal
dari ureter atau vesika urinaria yang oleh aliran
kemih sewaktu miksi terbawa ke uretra, tetapi
menyangkut di tempat yang agak lebar. Tempat
uretra yang agak lebar ini adalah di pars bulbosa
dan di fossa navikular. Bukan tidak mungkin
dapat ditemukan di tempat lain.

Ethiologi
- Idiopatik
- Gangguan saluran kemih
- Gangguan metabolisme
- Infeksi saluran kemih oleh micro
organisme berdaya membuat
urease
- Dehidrasi
- Benda asing
- Jaringan mati
- dll

Teori pembentukan batu


a. Teori Nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu (nukleus). Partikelpartikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan
mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti
batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih.
b.

Teori Matriks
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan
mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.

c.

Penghambatan kristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal,
antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida.
Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan
terbentuknya batu di dalam saluran kemih.

Patofisiologi
Batu urethra pada umumnya
berasal dari kandung kemih yang
terbawa saat buang air kecil ke
urethra yang tetap tinggal di urethra
sambil
menyumbat
dan
menyebabkan obstruksi, tidak jarang
terjadi hematuri.

Tanda dan Gejala


a. Ketika batu menghambat aliran urin,
terjadi obstruksi RU
b. Perubahan pola berkemih
c. Nyeri yang luar biasa dan ketidak
nyamanan
d. Demam, menggigil
e. Mual dan muntah

Pemeriksaan
a. Urinalisa : warna kuning, coklat gelap, berdarah. Secara umum
menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih dan kristal
serta serpihan, mineral, bakteri, pus, pH urine asam.
b. Urine (24 jam) : kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau
sistin meningkat.
c. Kultur urine : menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.
d. Survei biokimia : peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam
urat, fosfat, protein dan elektrolit.
e. Kadar klorida dan bikarbonat serum : peningkatan kadar klorida dan
penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis
tubulus ginjal.
f. Darah lengkap :
- Sel darah putih : meningkat menunjukkan adanya infeksi.
- Sel darah merah : biasanya normal.
- Hb, Ht : abnormal bila pasien dehidrasi berat atau
polisitemia.
g. IVP : memberikan konfirmasi cepat urolithiasis, seperti penyebab
nyeri abdominal atau panggul.
h. USG : untuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu.

Penatalaksanaan :
Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan
batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan urethra,
mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang
terjadi.
Indikasi pengeluaran batu saluran kemih:
Obstruksi jalan kemih
Infeksi
Nyeri menetap atau nyeri berulang-ulang
Batu yang agaknya menyebabkan infeksi atau
obstruksi
Batu metabolic yang tumbuh cepat.

Diagnosa keperawatan
a. Nyeri (akut), berhubungan dengan trauma
jaringan
b. Perubahan pola eliminasi berkemih (polakisuria)
berhubungan dengan obstruksi mekanik
c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan diuresis pasca obstruksi
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
tindakan pengangkatan batu

Anda mungkin juga menyukai