Anda di halaman 1dari 29

Kuliah (1)

Hidrolika Bangunan
Sumberdaya Air

TSA Pengairan

Perkuliahan Hidrolika Bangunan


SDA
Tujuan:
Mampu mengembangkan
hidrolika dan
aplikasinya pada bangunan SDA
dalam
karya inovatif dan teruji
Mampu memecahkan masalah Hidrolika
Bangunan SDA
dengan pendekatan
inter/multi disipliner
Mampu mengelola riset Hidrolika Bangunan
dalam
mencapai pengakuan nasional/inter-nasional

Jenis Bangunan SDA

Bangunan
Bangunan
Bangunan
Bangunan
Bangunan
Bangunan
Bangunan

di Sungai dan di Saluran


Penyedia Air Bersih
Irigasi
Drainasi
Pengendali Banjir
Pompa
PLTA, dan lain-lain.

Bangunan-bangunan
SDA menggunakan Pintu
Pengatur
Bahasan pada bangunan Pintu Pengatur muka
air:
Translatory wave pada saluran
Surge type
Surge celerity
dan
Contoh soal pada translatory wave.
(Kenaikan ataupun penurunan debit secara tiba-tiba
dalam saluran akan menimbulkan suatu translatory
wave)

Bangunan SDA
Translatory Wave
Perhatian aliran dalam saluran sejauh ini
dibatasi untuk keadaan steady (tenang).
Sekarang perhatian ditingkatkan pada aliran
unsteady, yang dalam praktek misalnya:
- Surge (ombak) pada head race canal dan
tail
race canal pada turbine plant.
- Flood wave pada saluran alam

Types of Surge
Ada 4 kemungkinan tipe dari surge wave
menurut direction of propagation dan perubahan
kedalaman, upstream atau downstream yaitu
increase atau decrease.
Gelombang (wave) yang bergerak (berjalan) ke
upstream disebut a back water surge, sedang
yang bergerak ke downstream disebut a flood
surge
Gelombang
yang
menghasilkan
kenaikan
kedalaman disebut positif dan yang menurunkan
permukaan/kedalaman disebut negatif.

4 kemungkinan tipe surge:


Positif back water surge (stable)
a. Steep fronted
b. Undular
Negatif flood surge (unstable)
a. Steep fronted
b. Undular
(lihat gambar 8.19 dan 8.20 pada
fotocopy hal 205)

Surge Celerity
Suatu saluran dengan penampang
segiempat dengan suatu sluice gate.
Bila pintu tiba-tiba diturunkan, terjadi
back water surge positif yang
bergerak ke upsteram dengan celerity
c. Pada suatu satuan waktu, volume
A1V1 akan dibagi pada bagian storage
volume c(A2 A1) dan pada aliran dari
bagian A2V2.

Berdasarkan Kontinuitas

(i)

A1V1 = A2V2 + c (A2 A1)


V2 = {A1 V1 c (A2 A1)}/ A2
(1)
Perubahan momentum terjadi bila ombak berlalu.
Perubahan momentum adalah: untuk suatu satuan
waktu
= V
M1 M2 = (w/g) A1 ( c + V1)(V1 V2)
(2)
jumlah vektor dari wave
celerity dan
massa air

upstream water velocity

Berdasarkan Kontinuitas

(ii)

Dengan mengabaikan tahan geser pada


dasar dan sisi pada jarak pendek, maka
perubahan momentum dapat disamakan
dengan ketidak seimbangan gaya
hidrostatis, sehingga:
w.A2.y(av)2 w.A1.y(av)1 = w.A1/g (c+v1)(v1v2)............(3)
Dengan yr1 dan yr2 berturut-turut
merupakan kedalaman dari daerah di
bawah permukaan.

Berdasarkan Kontinuitas

(iii)

Pers (1)
(3) didapat:
A2Y(av)2 A1Y(av)1 = A1/g {(A2 A1)/A2}(c
+ v1)2
atau:
c = {gA2(A2y(av)2 A1y(av)1)/A1(A2-A1)}1/2
(4)
jika surge wave tetap (stationary),
maka persamaan (4) menjadi:
v1 = [gA2(A2 y(av)2 A1 y(av)1)/{A1(A2-

Berdasarkan Kontinuitas
(iv)

Persamaan (5) identik dengan


persamaan hydraulic jump,
A2Y(av)2 A1Y(av)1 = {Q2/(gA1A2)}(A2
A1).
Jadi dapt dikatakan bahwa: keadaan
hydraulic dapat dilukiskan sebagai
surge wave yang stationer.

Catatan:

(i)

Jika dari persamaan (4), harga d1 >


dkritis
Maka surge wave berjalan ke
upstream atau downstream
tergantung dari ruas kanan
persamaan (4) berharga positif atau
negatif.
Tetapi bila dari pers. (4), harga d1 <
dkritis, maka v1 selalu lebih besar,

Catatan:

(ii)

Saluran siku-siku, A = b d, dan yr =


d, sehingga persamaan (4)
menjadi:
c = {gd2(d1 +d2)/(2 d1)}1/2 v1
(6)
Jika tinggi surge kecil sekali
dibandingkan dengan kedalaman (d1
= d2), maka persamaan (6) dapat
disederhanakan sebagai berikut:

Catatan:

(iii)

Dari persamaan (7), jika c = 0 maka


v1 = (gd1)
(adalah = kecepatan kritis pada
saluran siku-siku)
Untuk kedalaman insidental, bahwa
untuk air yang diam (v1 = 0), dan
dari persamaan (7) didapat:
c=(gd)
(8)

Catatan:

(iv)

Persamaan (8) ini sama dengan celerity untuk


dimana panjang gelombang small gravity
wave (w > 2,5 d)
Gelombang ini bersifat translatory dan sering
diobservasi disekitar garis pantai yang dangkal
Pasang adalah dalamkategori ini, panjang
gelombang dari periode T (12,4 jam untuk
a semi di urnal tide) dinyatakan dengan
hubungan sbb.:
c = w/T

Catatan:

(v)

Dari suatu perhitungan sederhana


ternyata bahwa panjang gelombang
adalah beberapa kali lebih besar dari
maximum kedalaman samudra ( 11
km)

Catatan:

(vi)

Jika kita membawa gelombang dalam keadaan


istirahat/berhenti dengan menempatkan di atasnya sebuah
kecepatan yang sama dan bertrurut-turut kemudian untuk
specifik energi yang konstan didapat:
d + (c + c)2/2g = d + d + c2/= g d2g
Dengan mengabaikan pangkat dua dari suku terkecilk
didapatkan:
c c = g d
Juga untuk kontinuitas:
(c + c) d = c (d + d) atau d c = c d
(10)
dari (9) d/c = c/g
Masuk (10)
d = c2/g
c = gd
(lihat gambar propagation of a small gravity wave)

Gambar

Penyebaran gelombang gravity kecil


(hal. 208 pada fotocopy)

Soal 1: Bangunan Pengatur


(tinggi muka air)
Bangunan pengatur tinggi muka air
(= elevasi air), atau pintu air
(sluice gate), umumnya di hilir pintu
sering terjadi loncatan air (hydraulics
jump).
[Ditanyakan apakah benar? Beri
penjelasan jawaban Sdr!]

Soal 2
Suatu head race canal mempunyai lebar 12 m
yang mensupply sebuah instalasi turbine,
dengan kemiringan dasar saluran 1 : 1800
dan kekasaran n = 0,02. Pada kondisi beban
penuh canal tersebur mensupply 40 m 3/sec
pada turbine dan aliran dalam saluran adalah
uniform. Pada suatu pembuangan beban yang
mendadak, sehingga hanya diizinkan
pembuangan air 3 m3/sec. Tentukanlah
celerity permulaan dimana surge wave
bergerak ke upstream.

Soal 3
Sluice gate dengan lebar siku-siku,
naik setinggi 0,25 m di atas dasar
saluran, ho = 3m (kedalaman
upstream). Ditanya: Hitung gaya
horizontal yang bekerja pada pintu. C
= 2,5.
(gambar di fotocopy halaman 209)

Kecepatan dan Percepatan


dalam Aliran Tunak ( Steady Flow)
Suatu partikel dalam aliran mempunyai
komponen u, v dan w, paralel dengan
sumbu x, y, dan z, dalam steady flow
(stf) sebagai berikut:

ustf = u(x, y, z)

ustf = v(x, y, z)

ustf = w(x, y, z)
(11)

aplikasi pada deferensial parsial


percepatan suatu partikel dalam
steady flow (astf) dapat dituliskan
sebagai berikut:
astf = d/dt v(x,y,z) = v/t * dt/dx

(12)
dengan:

V = (u2 +v2 +w2)1/2


(13)

Jenis-jenis Pengaliran
pada Saluran Terbuka
Tinjauan terhadap aspek waktu:
1. Pengaliran Langgeng/Permanen/Steady Flow
2. Pengaliran tidak Langgeng/ Unsteady Flow
Tinjauan terhadap aspek ruang:
1. Pengaliran Beraturan/Uniform flow
2. Pengaliran tidak Beraturan/Varied Flow
a. Gradually Varied Flow (GVF)
b. Rapid Varied Flow (RVF)
Tinjauan terhadap aspek kecepatan rata-rata:
Mengalir: V < Vkr; Kritik : V = Vkr; Meluncur: V >
Vkr

Aliran Beraturan/Uniform
Flow
Aliran Beraturan atau aliran
seragam: Kedalaman air konstan,
disebut kedalaman normal.
Perhitungan saluran dilakukan sekali
sapanjang saluran

Aliran tidak Beraturan/non


UF
Aliran tidak Beraturan ada 2:
1. GVF:
Kecepatan V berubah secara gradual
terhadap jarak
Percepatan dapat diabaikan pada
jarak yang berurutan atau
berdekatan.
Perhitungan profil muka air dapat
dilakukan dengan prinsip energi.

Aliran tidak Beraturan/non


UF

2. RVF:
Aliran berubah mendadak, contoh: hydraulic jump.
1. Perubahan kecepatan V terjadi secara cepat
2. Perubahan penampang basah (A) juga secara
cepat.
Kemudian dilanjutkan bahwa laju perlambatan
aliran mendadak, sehingga terjadi kehilangan
energi
Perhitungan kedalaman air ( misal y1 dan y2) tidak
bisa dilakukan dengan prinsip energi, tetapi
dengan prinsip momentum.

Anda mungkin juga menyukai