Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Kelompok 1
IKM B 2015
1. Naomi Cimera 101511133002
2. Niluh Tarina Ekaputri 101511133008
3. Rafdi Ghazi I. P. 101511133023
4. Risna Nur Fajariyah 101511133056
5. Neula Armyttha R. R. 101511133077
6. Rina Wahyu Andani 101511133089
7. Radhia Maya R.101511133125
8. Fitri Anugerahani W.101511133159
9. Nur Vita Widianingrum 101511133204

PELAYANAN DI
INSTALANSI GAWAT DARURAT (IGD)
Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
merupakan pelayanan yang dapat memberikan
tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau
kelompok orang agar dapat meminimalkan
angka kematian dan mencegah terjadinya
kecacatan.
Perlu adanya standar pelayanan sehingga
diperoleh pelayanan yang cepat dan tepat dengan
response time yang tepat pula.
2

SPM (Kepmenkes RI No.


856/MENKES/SK/IX/2009)
Pelayanan Klasifikas SDM
Jenis
IGD
i
Pelayanan
LEVEL IV
RS kelas 1,2,3,4,5,6 A,B,C,D
A
,7,
LEVEL III
RS kelas 2,3,4,5,6,7 A,B,C,D
B
KETERANGAN:
LEVEL II
RS kelas 2,4,5,6,7 A,B,D
1= Dokter subspesialis
A= Diagnosis dan penanganan:
C
2= Dokter spesialis
permasalahan pada A, B, C
3= Doter PPDS
B=
Penilaian
LEVEL
I disability,
RS kelas 4,5,6,7
A,E
4= Dokter Umum(+pelatihan
penggunaan obat, EKG, defibrilasi
kegawatdaruratan)
D
C= Observasi HCU/R. ResusitasiICU
D=Bedah Cito
E= Melakukan stabilisasi dan
evakuasi

5= Perawat Kepala S1/D3 (+pelatihan


kegwatdaruratan)
6= Perawat (+Pelatihan Emergency
Nursing)
7= Non Medis Bagian Keuangan, Kamtib (24
3
jam), Pekarya (24 jam)

Pelayanan IGD selama 24 jam 7 hari seminggu


Pasien gawat darurat mendapat penanganan paling
lama 5 menit setelah sampai diIGD
Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada
saat menangani kasus gawat darurat.
IGD berlokasi di lantai dasar
Pintu masuk ke IGD terpisah dengan pintu masuk
utama RS, mudah dijangkau & jelas, berukuran
besar
Pelayanan ruang perekaman dan lab. harus mudah
diakses di dalam IGD
Setidaknya memiliki 2-3 area fungsional: trauma
4
area, observation bed

SOP (Standard Operating Procedure)


suatu cara untuk mempermudah setiap proses
kerja dan meminimalisir adanya kesalahan di
dalam proses pengerjaan tugas pada suatu
organisasi
berupa peraturan tertulis
Contoh SOP RS mengenai IGD: SOP Triase
(digolongkan berdasarkan kegawatdaruratannya)
5

CONCLUSION
Emergency department services are services that can provide
rapid and appropriate action on a person so as to prevent the risk of
disability or death.
Minimum services standard is the provision of the type and
quality of basic services that are obligatory area obtained every
citizen entitled to a minimum. The health ministers decision number
856 of 2008 has been explained about the standard of the emergency
department of the hospital including the classification and level of
walters, human resources, facilities and infrastructure to the
emergency department.
Standard Operating Procedures in the emergency department of
a hospital is a rule that was made in order to reduce the occurrence
of miscommunication in the implementation of the emergency
services in hospitals.
6

DAFTAR PUSTAKA
Al-Shaqsi, Sultan.2010. Models of International Emergency Medical
Service (EMS) Systems. http
://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3191661/. Diakses tanggal 17
September 2016 pukul 00.10 WIB
American College of Emergency Physician. 2016. Transfer of Patient
Care Between EMS Providers and Receiving Facilities.
https://www.acep.org/clinical---practice-management/transfer-of-patient-carebetween-ems-providers-and-receiving-facilities/
. Diakses 17 September 2016 pukul 01.05 WIB
Griffin, Don. 1949. Hospital What They Are and How They Work. Third
edition. Jones And Bartlett Publishers. Sudbury, Massachusetts.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 Tahun 2008.
Standar Pelayanan Minimal. 6 Februari 2008. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 856 Tahun 2009.
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. 25 September 2009.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai