1.
2.
3.
4.
Oleh :
Anisa Devianda Fidiandari
20121033031112
Mirna Nastiti Louqi Machfud 20141033031116
Askarani Kamilasari
201410330311167
Siti Qomariyah
201410330311188
Tujuan Pernikahan
TUJUAN PERNIKAHAN
Mewujudkan ketenangan, mawaddah dan rahmat
Membangun Keluarga
Sakinah
Kewajiban Suami
Memberi nafkah keluarga agar terpenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Membantu peran istri dalam mengurus anak
Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara
keluarga dengan penuh tanggung jawab demi
kelangsungan dan kesejahteraan keluarga.
Siaga / Siap antar jaga ketika istri sedang
mengandung / hamil.
Menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan
tidak sewenang-wenang
Memberi kebebasan berpikir dan bertindak pada
istri sesuai ajaran agama agar tidak menderita
lahir dan batin.
Hak Suami
Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik
sesuai ajaran agama seperti mendidik anak,
menjalankan urusan rumah tangga, dan
sebagainya.
Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga
Kewajiban Isteri
Mendidik dan memelihara anak dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
Menghormati serta mentaati suami dalam batasan
wajar.
Menjaga kehormatan keluarga.
Menjaga dan mengatur pemberian suami (nafkah
suami) untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Mengatur dan mengurusi rumah tangga keluarga
demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga.
Hak Istri
Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari
suami.
Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh
suami tanpa kekerasan dalam rumah tangga /
kdrt.
Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian
suami agar terhindar dari hal-hal buruk.
Bagaimana cra
mengatasi konflik
anatara suami istri?
1. Tahap primer
Tahap ini merupakan tahap pencegahan terhadap
terjadinya konflik keluarga. Upaya-upaya yang dilakukan
oleh suami-suami antara lain:
.Meningkatkan derajat keharmonisan suami istri sehingga
lebih intim
.Mengerti terhadap pekerjaan pasangan masing-masing;
2. Tahap sekunder.
Tahap ini sudah terjadi konflik dan bagaimana cara
mengatasinya:
Kompromi, musyawarah untuk mencari jalan keluar terbaik.
Metode yang dipergunakan Win-win solution, semua menang,
tidak ada yang dikalahkan.
Mencari alternatif pemecahan masalah berdasarkan sumber
masalahnya apa. Bila tidak dapat melakukan sendiri bisa
mencari bantuan pihak ketiga yang kompeten, konsultasi pada
psikolog atau konselor perkawinan.
Memilih cara yang terbaik ( salah satu )
Melaksanakan cara yang sudah dipilih dari kompromi diatas
Evaluasi penyeleseaian konflik. Hasilnya bagaimana, lebih
harmonis atau tidak
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr
Wb