Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus

Kondilomata Akuminata

Edelen Nauli Purba


115070107111058
Muhammad Bilal
115070107111077
Jasmira Binti Jasni
115070108111005
Ephram Sanders A S
115070107121011

Pembimbing:

PENDAHULUAN

Etiologi

Human Papiloma Virus (HPV)

Virus DNA
Tipe : 6, 11, 16, 18, 30,
31, 33, 35, 39, 41, 42,
44, 51, 52, dan 56

6 & 11: sering pada kondilomata


akuminata dan neoplasma
intraepitelial serviks derajat ringan

16 & 18 : potensi onkogenik yang tingg

Kondilom
Manifestasi Klinis
ata
Cara Penularan
Papula/nodul pada
inokulasi dari virus pada Akumina
perineum, genitalia,
epidermis yang terdapat
lipat paha, dan anus
ta
defek epitel (mikrolesi)
Ukurannya bervariasi,
bersifat eksofitik,
Terapi
dengan massa seperti
- bedah listrik (elektrokauter), bedah beku (N2, N2O cair), & kembang kol
laser
karbondioksidakimiawi menggunakan agen
- pengobatan

kemoterapi seperti podofilin resin,


asamtrikloroasetat,
5-fluorourasil
bisaquadrivalen (tipe 6, 11, 16,
sinasi
HPV bivalen (tipedan
16 dan
18) maupun
dioleskan langsung pada lesi

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama

: Nn.Klara Adiana

Usia

: 19 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Malang

Status

: Bujang

No.RM

: 11299xx

Pekerjaan
Agama
Suku Bangsa

: Mahasiswa
: Islam
: Jawa

ANAMNESIS
(Autoanamnesis)
Keluhan Utama
Benjolan di daerah vagina

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan terasa ada benjolan di daerah vagina sebesar biji jagung
sejak 1 minggu yang lalu. Benjolan yang dirasakan tidak nyeri,tidak mudah
berdarah,tidak berbau maupun gatal.Terdapat juga benjolan berukuran kecil-kecil
dan permukaannya dirasakan tidak rata.Sebelumnya,pasien tidak pernah
mengalami benjolan seperti itu.. Pasien sudah pernah melakukan hubungan seks
tanpa kondom dengan pacarnya dan terakhir berhubungan seks sekitar 6 bulan
yang lalu. Pasien tidak mengetahui apakah pasangan seksnya mempunyai keluhan
serupa atau tidak. Tidak didapatkan riwayat luka tidak nyeri di daerah vagina.Tidak
ada keluhan benjolan di lipatan paha.

Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah mengobati benjolannya ini
Riwayat Kontak
Pasien memiliki riwayat berhubungan seks dengan pasangan
seksual.Pasien melakukan hubungan seks tanpa menggunakan
kondom. Pasien mengaku terakhir berhubungan seksual 6
bulan yang lalu Pasien tidak tau apakah pacarnya memiliki
penyakit menular seksual atau tidak .
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami masalah keputihan pada setiap kali
mau menstruasi dan akhir selesai menstruasi.Pasien sudah
pernah berobat ke bidan diberikan obat Ketokonazole
tablet,diminum 1x1 sehari dan sudah membaik.

Riwayat Keluarga
Tidak didapatkan keluhan yang sama di dalam
keluarga
Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang mahasiswa jurusan
manajemen, belum
menikah dan tinggal
bersama orang tua nya di Malang. Pasien tidak
merokok.
Riwayat Hygiene
Pasien mengganti celana dalam 3x sehari
Pasien pernah menggunakan sabun kewanitaan

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis, GCS 456
Hygine : Tampak terawat (pakaian, rambut, kuku bersih)
Tanda Vital

Tekanan Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan


Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan
RR : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tax : Tidak dilakukan pemeriksaan

Kepala/Leher : Pemeriksaan KGB: Tidak dilakukan pemeriksaan


Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Edema -/-/-

Pemeriksaan Fisik
Status Venereologis
Limfonodi : Pembesaran (-)
Labium minor :
discharge (-), ulkus (-), papula single, permukaan verucous, sewarna
kulit, tidak nyeri, vesikel (-), erosi (-)

Labium mayor :
discharge (-), ulkus (-), papula (-), vesikel (-), erosi (-)

Vulva vagina :
discharge (-), ulkus (-), papula multiple, permukaan verucous, bewarna
keabu-abuan, tidak nyeri, vesikel (-), erosi (-)

Kelenjar (Bartholin dan Skene) :


Nyeri (-), pembesaran (-), ulkus (-)

Inspekulo :
Tidak di evaluasi karena pasien belum menikah

Lesi pada Labium Minora

Pemeriksaan Penunjang

Tes Acetowhite (+)

Diagnosis Banding
1. Kondilomata Akuminata
2. Kondiloma Lata
3. Squamous Sel Karsinoma

Diagnosis
Kondilomata Akuminata

Terapi
Tutul Asam Trikloroasetat (TCA) 80-90 %
-Natrium Fusidat 2% ointment 2 dd ue pada luka bekas tutul TCA
-Konsul ke Poli Voluntary Counselling Test (VCT)

Komunikasi Informasi dan Edukasi :


Tidak diperbolehkan berhubungan seks selama sakit
Menjaga kebersihan alat kelamin dengan mengganti celana
dalam minimal 2x sehari
Melakukan seks aman yaitu dengan 1 pasangan dan
menggunakan kondom
Menyarankan untuk memeriksa pasangan seksual
Menyarankan untuk datang kontrol 1 minggu lagi ke poli
Dermato-Venereologi RSSA.

PEMBAHASAN

Identitas

Kasus
Perempuan
Usia 19 tahun
Riwayat seksual yang
tidak aman

TEORI

kondilomata akuminata
terjadi pada 5,5 juta
orang di Amerika per
tahunnya.
Sementara di Inggris dari
1000 anak-anak berusia 16
tahun dengan kondiloma yang
dirujuk ke RS di Cambridge,
0,5% menderita kondiloma
akuminata
Transmisi tersering melalui kontak
seksual

ANAMNESA
KASUS
Adanya benjolan 1 minggu
yang lalu, benjolan dirasakan
sebesar biji jagung.

TEORI
Papul halus (smooth papular form),
berwarna seperti daging.
Pada perineum, genital, lipatan
paha dan anus.
Ukuran bervariasi.
Cauliflower like masses.
Infeksi dari HPV dapat terjadi
karena proses inokulasi dari virus
pada epidermis yang terdapat defek
epitel (mikrolesi).

PEMERIKSAAN FISIS
KASUS
status venereologis
didapatkan papula
berjumlah single, dengan
permukaan verukosa,
sewarna kulit, dan tidak
nyeri yang berada pada
labium minor.
Terdapat juga papula
berjumlah multiple
permukaan verucous,
bewarna keabu-abuan,
tidak nyeri pada
perineum vulva vagina

TEORI
Lesi yang didapatkan pada pasien
harus dibedakan dengan infeksi dari
Treponemal palidum yang berada
dalam fase sekunder dengan
manifestasi kulit yang disebut
kondilomata lata. Pada
kondilomata lata permukaan lesi
tampak datar/rata sedangkan pada
kondilomata akuminata
permukaannya berdungkul.

TATALAKSANA
KASUS
Tutul asam trikloroasetat
(TCA) 80-90 %
Natrium Fusidat 2% oint
2 dd ue

Topikal

munoterapi

Teori

agen sitotoksik yang mengandung


campuran lignin aktif
toksisitas sistemik, efikasi yang
terbatas, sangat iritatif sehingga
konsentrasinya
untukantara
lesi 1Podofilintidak boleh digunakan
5% dalam krim
internal
tidak
diperbolehkan untuk ibu hamil

Topikal 5-fluorourasil
asam salisilat, asam laktat,
Kaustik dan asam trichloroacetic acid, dan
bichloroacetic acid
menghancurkan dan
mengelupas kulit yang
terinfeksi

Pembedahan
Pilihan
Cryotherapy
terapi
menggunakan nitrogen
Elektrodesikasi
dan kuretase
immunod
liquid
topikal
salahsecara
satu terapi
yang efektif
Terapi
laser
ulator
sehingga
untuk lesimembekukan
internal maupun
menggunakan
karbon dioksida
antara
Bedah
eksisi
jaringan
lesi
eksternal
dan sering
lesi diambil menggunakan
lain
diaplikasikan
drophy,
dkk,
2008;
George
dan
Mark,
2014;
Iso,
2012)
sepasang
forsep dan dieksisi
interferon
(Patrick, dkk, 2015

PROGNOSIS
KASUS
Pasien belum mendapatkan
pengobatan sebelumnya.

TEORI
Angka kekambuhan dari kondilomata akuminata
bervariasi dan dilaporkan antara 4,6 70%
Meskipun terapi saat ini bertujuan untuk menghilangkan
dan menghancurkan seluruh lesi yang terlihat, diketahui
bahwa masih dapat terjadi adanya virus di dalam sel
Faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan antara
lain status imunitas pasien, kebiasaan pasien, dan teknik
pengobatan yang dilakukan, dan autoinokulasi virus

Ringkasan
Telah dilaporkan kasus kondilomata
akuminata pada seorang perempuan, usia
19 tahun, belum menikah.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
lesi pada genital berupa benjolan di daerah
kelamin dengan:

jumlah single
permukaan verucous
berwarna keabu-abuan
tidak nyeri
pemeriksaan acetowhite positif

23

Workin
g
Diagno
sa

kondilomata
akuminata

Plannin
g
Terapi

Asam Trikloroasetat
80-90%
Natrium Fusidate 2%
Ointment
Konsul ke poli VCT

Terapi yang diberikan adalah:


Asam Trikloroasetat 80-90%
Natrium Fusidate 2% Ointment
Konsul ke Poli VCT

25

Tandatanda
Objektif
Lesi pada genital
pasien

Keluhan
Subyektif
Pasien
Keluhan berupa
benjolan pada
genital pasien

PLANNING
MONITORING

Edukasi yang penting untuk


diberikan:
kemungkinan kekambuhan dari penyakit
perilaku seks yang aman
menyarankan pasangannya untuk
memeriksakan diri

KIE
Diberitahukan kepada pasien
tentang kemungkinan kekambuhan
dari penyakit.
Diberitahukan kepada pasien
mengenai perilaku seks yang aman.

Dan juga menyarankan


pasangannya untuk memeriksakan
diri.
27

PROGNOSIS
OS ad vitam: ad
bonam
OS ad
fungtionam:
ad bonam
OS ad
sanationam:
ad bonam
OS ad kosmetikam:
ad bonam
28

Anda mungkin juga menyukai