Anda di halaman 1dari 17

PENYULUHAN ERGONOMI MENGANGKAT DAN

MENGANGKUT BEBAN INDUSTRI KASUR DI RW 1


DAWUHAN WETAN

MAHASISWA PROFESI NERS


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ERGONOMI

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka

sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan
hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar
mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya

KETENTUAN MENGANGKAT BEBAN SESUAI STANDAR


ILO
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sbb:

Laki-laki dewasa 40 kg

Wanita dewasa 15-20 kg

Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg

Wanita (16-18 th) 12-15 kg

CARA MENGANGKAT DAN MENGANGKUT


YANG
Cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu :

Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang
yang lemah dibebaskan dari pembebanan.

Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.

Untuk menerapkan kedua prinsip kinetis itu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut
harus dilakukan sebagai berikut :

Pegangan harus tepat. Memegang diusahakan dengan tangan penuh dan jangan memegang
dengan hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari
tersebut harus dihindarkan.

Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan
untuk mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan.

Punggung harus diluruskan.

Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan.
Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan.

Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum
yang terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkan ke arah jurusan gerakan
yang dituju, kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong
tubuh pada gerakan pertama.

Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan
dan perimbangan.

Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat
gravitasi tubuh.

Gambar 1. Ergonomi mengangkat beban

Selain hal diatas dalam kegiatan mengangkat dan mengangkut juga harus diperhatikan
ketentuan berikut ini :

Semua barang/benda yang menghalangi pandangan mata sebaiknya disingkirkan


terlebih dahulu, sebelum pekerjaan mengangkat dan mengangkut dilakukan.

Tinggi maksimum tempat pemegang dari lantai tidak lebih dari 35 cm.

Jika suatu beban harus diangkut dari permukaan lantai dianjurkan agar menggunakan
alat mekanis (katrol).

Beban yang akan diangkut harus berada sedekat mungkin dengan tubuh.

Punggung harus lurus agar bahaya kerusakan terhadap diskus dapat dihindarkan.

Mula-mula lutut harus bengkok dan tubuh harus berada pada sikap dengan punggung
lurus.

Gambar 2. Cara mengangkat dan mengangkut beban

Cara mengangkat dan mengangkut:

Mengangkat dan mengangkut beban balok dengan pegangan.

Tubuh posisi jongkok, salah satu kaki yang terkuat diletakkan didepan sebagai
tumpuan dan sikap punggung diusahakan tegak atau sebesar 60.

Tangan mengangkat beban dengan sikap punggung tetap tegak dan meletakkannya
pada paha kaki yang terkuat.Pastikan pegangan tangan sudah kuat dan nyaman.

Berdiri dengan bertumpu pada kaki yang terkuat, beban diangkat hati-hati dengan
sikap punggung masih tegak sampai dengan berdiri sempurna.

Saat berjalan, beban harus berada sedekat mungkin dengan tubuh dengan posisi
tangan disesuaikan dengan kenyamanan saat berjalan.

Saat akan meletakkan beban kembali dilakukan seperti cara mengangkat beban
tetapi dengan urutan terbalik.

Mengangkat dan mengangkut beban tanpa pegangan

Tubuh posisi jongkok dengan kaki yang terkuat di depan dan sikap punggung diusahakan
tegak.

Kedua tangan kedua ujung beban bagian atas, lalu beban dimiringkan ke kiri dan tangan
kanan turun ke bawah memegang ujung kanan bawah beban.

Beban didorong ke belakang pada kaki yang terkuat, kemudian tangan kiri turun ke bawah
memegang ujung kiri bawah.

Beban kemudian diletakkan pada paha yang terkuat, gunanya sebagai persiapan untuk
berdiri, atau boleh langsung diangkat jika mampu.

Kemudian berdiri dengan hati-hati kemudian berjalan, usahakan beban tidak melebihi
atau menghalangi pandangan mata.posisikan tangan senyaman mungkin.

Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.

Mengangkat dan mengangkut papan

Tubuh posisi jongkok dengan kaki yang terkuat di depan dan sikap punggung
diusahakan tegak.

Kedua tangan mengangkat beban, lalu beban dimiringkan ke kiri dan tangan kanan
turun ke bawah memegang ujung kanan bawah beban.

Kemudian letakkan beban pada paha kaki yang terkuat dan tangan kiri masih
memegang beban yang atas dengan sikap punggung masih tetap tegak.

Berdiri dengan hati-hati dengan posisi tangan yang nyaman untuk berjalan. Kemudian
berjalan dengan posisi miring agar dapat melihat jalan yang akan dilalui.

Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.

Mengangkat dan mengangkut beban di meja.

Mengatur posisi beban yang akan diangkat pada meja sehingga memudahkan ketika akan
mengangkat.

Tubuh dengan posisi jongkok dengan salah satu kaki yang terkuat di depan sebagai
tumpuan dan usahakan punggung dalam posisi tegak.

Tangan kanan memegang bagian bawah beban dan tangan kiri memeganga bagian atas
beban.

Letakkan beban pada bahu yang terkuat dan menyandarkannya pada kepala, hindarkan
bagian sudut yang lancip agar tidak terkena kepala, kemudian berdiri dengan hati-hati dan
berjalan.

Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.

Mengangkat beban karung :

Perhatikan posisi dasar badan sebelum mengangkat, dan cara memegang kedua sudut
karung.

Badan dan karung dirapatkan agar tangan kanan dapat mendekap karung dari bawah.

Kemudian tangan kiri digerakkan ke pinggang karung.

Lutut diluruskan untuk mengangkat beban.

Kaki kiri melangkah ke arah tujuan.

Pengangkat membelakangi tempat meletakkan beban.

Saat akan meletakkan beban kembali, kaki kiri ditekuk perlahan-lahan, kemudian
badan dimiringkan ke kanan.

Bahu kanan direndahkan agar beban terlepas dengan selamat.

Gambar 3. Cara mengangkat beban

FAKTOR RESIKO YANG BERPENGARUH DALAM PEMINDAHAN MATERIAL

Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator.

Jarak horizontal dari beban relatif terhadap operator.

Ukuran beban yang harus diangkat (berukuran besar) memiliki pusat massa (centre of gravity) yang letaknya jauh dari badan
operator. Selain itu juga menghalangi pandangan (vision) operator.

Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban (mengangkat beban dari permukaan lantai akan relatif lebih
sulit dari pada mengangkat beban dari ketinggian pada permukaan pinggang).

Beban puntir (twisting load) pada badan operator selama aktivitas angkat beban.

Prediksi terhadap berat beban yang akan diangkat. Untuk mengantsipasi beban yang lebih berat dari yang diperkirakan.

Stabilitas beban yang akan diangkat.

Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja.

Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur tubuh yang berada pada suatu tempat kerja.

Kondisi kerja, meliputi: pencahayaan, temperatur, kebisingan, kelicinan lantai.

Frekuensi angkat, yaitu banyaknya aktivitas angkat.

Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (lifting team).

Diangkatnya suatu beban dalam suatu periode. Hal ini sama dengan membawa beban pada jarak tertentu dan memberi tambahan
beban pada vertebral discus (VD) dan intervertebral discus (ID) pada vertebral column di daerah punggung.

Metode angkat angkut yang benar (tidak boleh mengangkat dan mengangkut beban secara tiba-tiba).

AKIBAT MENGANGKAT DAN MENGANGKUT BEBAN


YANG TIDAK BAIK
Adapun contoh kerusakan tulang belakang akibat teknik mengangkat dan mengangkut
beban yang terlalu berat antara lain :

Over Exertion Lifting and Carrying yaitu kerusakan jaringan, tubuh yang diakibatkan
oleh beban angkut yang berlebihan.

HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yaitu robeknya bagian dalam dari lempeng menonjol
keluar serta mungkin menekan saraf-saraf disekitarnya akibat beban angkut berlebih
dan pembebanan tiba-tiba.

Back Injury yaitu timbulnya nyeri pada punggung, biasanya sikap kerja atau
mengangkat yang tidak benar dipengaruhi oleh arah beban yang diangkat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai