KELOMPOK ULUGALUNG
Pembimbing : dr. Farlis Deliana Wahab
Novi Safitri Nurdin
0037
Zaskia Az-Zahra Wijayanti
0040
Reski Mulia Paramita
0043
Rizki Sundusiasih Ashari
0057
Siti Fildzah Nadhilah
Slamet Salam I. Mantali
0063
110 212
110 212
110 212
110 212
110 212 0090
110 212
MINI CASE 1
NON INFEKSI : PTERYGIUM
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. K
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Bangsa/Suku
: Indonesia/Makassar
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Guru Mengaji dan Petani
Alamat
: Landang
Tanggal pemeriksaan : 27 Januari 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Gangguan Visus
Anamnesis Terpimpin
: terdapat jaringan di
bagian mata dibagian medial baik pada okuli
dextra maupun okuli sinistra.
Dialami sejak
: Sekitar setahun yang lalu
Riwayat Penyakit sebelumnya : Riwayat Kebiasaan
: Tidak Ada
PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi Badan
: 153 cm
Berat Badan
: 55 kg
Tanda Vital
:
o Tekanan Darah : 120/80 mmHg
o Nadi
: 75x per menit
o Pernapasan
: 22x/menit
o Suhu
: 370C
Kepala
: Normocephal
Abdomen
: Dalam batas normal
Ekstremitas
: Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TIDAK ADA
DIAGNOSIS
PTERYGIUM
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI : VIT C 2 x 1(50 mg)
Vit. B Comp. 2x1
Ciprofloxacin 2x1(500 mg)
PEMBAHASAN
DEFINISI
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI
Pterygium
- Progresif
tebal dan
vascular tebal
dengan vascular
beberapa infiltrat
di depan kepala
pterygium
(disebut cap
FAKTOR RESIKO
pterygium)
Radiasi UV
Pterygium
- Regresif
tipis, atrofi,
sedikit tipis,
atrofi, sedikit
vascular.
Akhirnya
menjadi
membran dan
akhirnya tidak
Faktor Genetik
pernah hilang
Faktor Lain-Lain
PEMBAHASAN
PATOMEKANISME
Sinar
meningkat
UV
Proliferasi
yang
Pterygium
menunjukkan
matriks
Metalloproteinase
dimana
matrix
ekstraseluler berfungsi untuk jaringan
rusak, penyembuhan luka, mengubah
bentuk
Cenderung tumbuh
PEMBAHASAN
GEJALA KLINIS
Anamnesis
Gangguan Visus
Permasalahan kosmetik
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
:
Terdapat jaringan berbentuk
segitiga di bagian medial dari
pada Mata
Palpasi
: dalam batas
normal
Perkusi
: dalam batas
normal
Pemeriksaan Fisik
Tipe 1
Meluas kurang dari 2 mm dari
kornea. Lesi sering asimptomatis
menskipun
sering
mengalami
inflamasi ringan.
Tipe 2
Menutupi kornea sampai 4 mm
Tipe 3
Mengenai kornea, ukurannya lebih
dari 4 mm dan mengganggu aksis
visual. Lesi yang luas dengan fibrosis
subkonjungtiva yang meluas ke fornix
PEMBAHASAN
GEJALA KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Derajat 1 :
Terbatas pada limbus kornea
Derajat 2 :
Melewati limbus kornea tapi tidak
lebih 2 mm melewati kornea
Derajat 3 :
Sudah melebihi derajat 2 tapi
tidak melebihi pinggiran pupil
mata dalam keadaan cahaya
normal (pupil dalam keadaan
normal sekitar 3-4 mm)
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN
Pinguekula
Pseudopterygium
PROGNOSIS
BONAM
KOMPLIKASI
Mata merah
Iritasi
Skar kronis pada konjungtiva
Distorsi
Penglihatan sentral berkurang
PEMBAHASAN
DIFFERENTIAL DIAGNOSE
Pinguekula
Pseudopterygium
Blefaritis
KOMPLIKASI
LAPORAN KASUS
INFEKSI : FARINGITIS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. D
Umur
: 18 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Bangsa/Suku
: Indonesia/Makassar
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: Lonrong
Tanggal pemeriksaan : 14 Januari 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Sakit saat menelan
Anamnesis Terpimpin
: Dialami kurang lebih
satu minggu yang lalu. Demam (-).
Riwayat kebiasaan
:
Tidak pernah minum air hangat
Selalu makan ice cream, pedas dan berminyak
Riwayat Penyakit sebelumnya : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
: Tidak ada
PEMFIS
Tinggi Badan
: 158 cm
Berat Badan
: 50 kg
Tanda Vital
:
o Tekanan Darah : 120/90 mmHg
o Nadi
: 64x per menit
o Pernapasan
: 20x/menit
o Suhu
: 36,50C
Kepala
: Normocephal
Abdomen
: Dalam Batas Normal
Ekstremitas
: Dalam Batas Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TIDAK ADA
DIAGNOSIS
FARINGITIS
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI : Asam Mefenamat,
Dexametason, Cefadroxil, Vitamin C, Vitamin
B. comp
PEMBAHASAN
DEFINISI
Faringitis Viral
Dapat
disebabkan
oleh
rinovirus,
adenovirus,
Epstein
Barr Virus (EBV), virus
influenza,
Faringitis
Bakteri
Infeksi
Faringitis Fungal
Candida dapat
grup
A tumbuh di mukosa
streptococcus rongga mulut dan
beta
faring
hemolitikus
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
Bakteri
Virus
Fungal
FAKTOR RESIKO
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Faringitis Viral
Diawali gejala rinitis
beberapa hari kemudian
timbul faringitis dan
demam disertai rinore dan
mual
Faringitis Bakteri
Nyeri kepala hebat, muntah,
kadang disertai demam
dengan suhu yang tinggi dan
jarang disertai batuk
PEMFIS
Faringitis Viral
- Faring dan tonsil hiperemis
- Eksudat (pada virus
influenza coxsachievirus,
dan cytomegalovirus tidak
menghasilkan eksudat)
Faringitis Bakteri
Tonsil membesar, Faring dan tonsil
hiperemis, Terdapat eksudat lalu
petechie pada palatum dan faring.
Kadang kelenjar limfa leher
anterior membesar, kenyal dan
PEMBAHASAN
KOMPLIKASI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Influenza
Difteri
PROGNOSIS
BONAM
Sinusitis
Otitis Media
Epiglotitis
Abses peritonsiler
Abses retrofaringeal
Abses retrofaringeal
Septikemia
Meningitis
Glomerulonefritis
Demam rematik akut
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FAKTOR RESIKO
PENATALAKSANAAN
- Anti virus :
- Metisoprinol (isoprenosine)
dosis 60-100mg/KgBB
dalam 4-6x/hari
- Steroid :
- Dexametason 0,01mg/kgBB
dibagi dalam 3x/hari selama
3 hari
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN
- Bacterial :
- Penicilin G Benzatin 50.000
U/kgBB/IM/IM dosis tunggal
bila pasien tidak alergi
penicilin
- Amoxicilin 50mg/kgBB dosis
dibagi 3x/hari selama 10
hari dan dewasa 3x50 mg
selama 6-10 hari
- Eritromisin 4x500 mg/hari
PENATALAKSANAAN
- Fungal :
- Nystatin 100.000-400.000
IU 2x/hari
THANK