Anda di halaman 1dari 32

IKATAN kimia

IKATAN KIMIA
Kompetensi dasar:

HOME

Main Menu

Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan


menggunakan tabel periodik

Indikator:
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kesetabilannya
dengan cara berikatan dengan unsur lain
Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia ( duplet dan
oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis)
Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa
contoh senyawa sederhana.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisis logam
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan
membandingkan sifat fisisnya
2

Tujuan Pembentukan Ikatan


Tujuan pembentukan ikatan kimia
adalah
agar
terjadi
pencapaian
kestabilan suatu unsur.
Elektron
yang
berperan
pada
pembentukan ikatan kimia adalah
elektron valensi dari suatu atom/unsur
yang terlibat.

Ikatan Kimia

Teori Oktet dan Duplet


W Kossel dan G.N Lewis berpendapat
atom disebut stabil jika mempunyai
konfigurasi elektron mirip gas mulia
yaitu pada kulit terakhir mempunyai 8
elektron (oktet) atau 2 elektron
(duplet) jika jumlah kulit hanya 1.

Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Pengantar
KESTABILAN KONFIGURASI GAS MULIA
Konfigurasi
gas mulia
2
2

He

2 8

Ne

HOME

Materi

Konfigurasi elektron gas mulia tergolong


konfigurasi penuh dan merupakan bentuk
konfigurasi elektron yang paling stabil
dengan elektron valensi berjumlah 8 (oktet)
kecuali He berjumlah 2 (duplet), Atom lain
memiliki kecenderungan ingin stabil
seperti gas mulia terdekat.

10

2 8 8

18

Ar

IKATAN KIMIA

Atom unsur lain agar stabil menjadi oktet atau


duplet dengan 2 cara :
1. Serah terima elektron (Ikatan Ion)
2. Pemakaian bersama elektron (Ikatan Kovalen)
7

CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

HOME

Konfigurasi
gas mulia
2
2

He

Konfigurasi 3Li: 2 1
mulia Cenderung

2 8

Ar

Kr

Xe Rn

Agar atom Li stabil seperti gas

menerima

Melepaskan
/

elektron

Berapa Elektron yang dilepas


1

Ne

10

He Ne

Atom 3Li dekat dengan?

2 8 8

18

Ar

IKATAN KIMIA

CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Materi

Konfigurasi
gas mulia
2
2

He

He Ne

Atom 3Li dekat dengan?


Konfigurasi 3Li: 2 1

2 8

Kr

Xe Rn

melepaskan
/

elektron

Berapa Elektron yang dilepas ?


1

Ne

Ar

Agar atom Li stabil seperti gas

mulia Cenderung

10

HOME

Li melepaskan 1 elektron membentuk Li+ yang stabil


2 8 8
2 1

18

Ar

IKATAN KIMIA

Li

Li+ (stabil)

CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM

Materi

Konfigurasi
gas mulia
2
2

He

Atom 17Cl dekat dengan?

He Ne

Konfigurasi 17Cl : 2 8 7

Agar atom Cl stabil seperti gas

2 8

Ar

Kr

Xe Rn

menerima

mulia Cenderung

elektron

Berapa Elektron yang diterima ?


1

Ne

10

HOME

Cl menerima 1 elektron membentuk Cl- yang stabil


17
17

Cl- (stabil)

Cl

2 8 8
28 7
18

Ar

IKATAN KIMIA

2 8 8
10

HOME

Konfigurasi
gas mulia
2
2

He

CARA PENCAPAIAN KESTABILAN ATOM


He Ne

Atom 20Ca dekat dengan?

Ar

Kr

Xe Rn

Konfigurasi 20
Ca: 2 8 8 2 Agar atom Ca stabil seperti gas
20
mulia Cenderung menerima
melepaskanmelepaskan
elektron
Berapa Elektron yang dilepas ?

2 8

2
Ca melepaskan 2 elektron membentuk Ca2+ yang stabil

Ne

10

20

Ca2+ (stabil)

Ca

2 8 8
2 8 8 2

18

Materi

Ar

IKATAN KIMIA

2 8 8

11

Teori Atom Niels Bohr


1.

Atom Hidrogen terdiri dari sebuah


elektron yang bergerak dalam suatu
lintas
edar
berbentuk
lingkaran
mengelilingi inti atom; gerak elektron
tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb
sesuai dengan kaidah mekanika klasik.

lintasan itu, yang juga disebut kulit atom,


adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jarijari tertentu. Setiap lintasan ditandai dengan
satu bilangan bulat yang disebut bilangan
kuantum utama (n), mulai dari 1, 2, 3, 4, dan
seterusnya, yang dinyatakan dengan lambang
K, L, M, N, dan seterusnya. Lintasan pertama,
dengan n = 1, dinamai kulit K, dan seterusnya.

Kulit Atom

Lintas edar elektron dalam hydrogen yang


mantap hanyalah memilikiharga
momentum angular L yang merupakan
kelipatan dari tetapanPlanck dibagi
dengan 2.dimana n = 1,2,3, dan disebut
sebagai bilangan kuantum utama, dan h
adalah konstanta Planck.

2. Dalam lintas edar yang mantap elektron


yang mengelilingi inti atomtidak
memancarkan energi elektromagnetik,
dalam hal ini energitotalnya E tidak
berubah.

3.

Jika suatu atom melakukan transisi dari


keadaan energi tinggi EU kekeadaan
energi lebih rendah EI , sebuah foton
dengan energi h=EU-EI diemisikan.
Jika sebuah foton diserap, atom
tersebut akan bertransisi ke keadaan
energi rendah ke keadaan energi tinggi

Bohr menyatakan bahwa elektronelektron hanya menempati orbit-orbit


tertentu disekitar inti atom,
yang masing- masing terkait sejumlah
energi kelipatan dari suatu nilai
kuantum
dasar.

Teori Mekanika Kuantum


Teori ini dikemukakan oleh Erwin
Schrodinger pada tahun 1926. Ia
mengemukakan
bahwa
keberadaan
elektron tidak dapat ditemukan secara
pasti tetapi hanya merupakan peluang
terbesar atau kemungkinan terbesar
menemukannya.

Daerah peluang terbesar menemukan


elektron ini disebut sebagai
ORBITAL.untuk menyatakan suatu
orbital dari suatu atom, dijabarkan dengan
4 Bilangan Kuantum yang
terdiri dari :
Utama (n), Azimut (l),
Magnetik (m) dan
Spin (s).

4 Jenis Bilangan Kuantum


BILANGAN KUANTUM UTAMA (n)
Bilangan kuantum ini menunjukkan
tingkatan energi elektron tiap atom,
disebut juga kulit atom. n bernilai 1, 2, 3,
. dst.
Jika n = 1 maka elektron terletak pada
kulit K
n = 2 maka elektron terletak pada
kulit M dst.

BILANGAN KUANTUM AZIMUT (l)


Bilangan Kuantum ini menunjukkan sub
tingkatan energi atau sub kulit. nilai l dari
elektron suatu atom berasal dari n-1.
misal:
n = 1, maka l = (1-1) = 0 yang
dilambangkan dengan sub kulit s
n = 2, maka l = (2-1) = 1 yang
dilambangkan dengan sub kulit p dst.

BILANGAN KUANTUM MAGNETIK (m)


Bilangan kuantum ini menunjukkan orbital dari elektron
yang ada. m bernilai mulai dari -l s/d +l, yang dinyatakan
dengan diagram orbital dengan beberapa bentuk:

BILANGAN KUANTUM SPIN (s)

Bilangan kuantum ini menunjukkan


perputaran elektron pada porosnya. spin
bernilai , yang didasarkan dengan
arah perputaran pada porosnya. spin
bernilai (+) diasumsikan perputaran
elektron pada porosnya searah dengan
jarum jam, sebaliknya jika spin bernilai (-)
maka perputaran elektron pada porosnya
berlawanan dengan arah putar jarum jam.

3 Aturan Dasar Penerapan 4 Bilangan Kuantum


Asas larangan Pauli Bahwa dalam 1 atom tidak boleh ada 2
elektron yang memiliki keempat
bilangan kuantum sama

Asas AufBau Pengisian orbital elektron dimulai dari


tingkatan energi yang lebih rendah terlebih
dahulu baru
kemudian dilanjutkan ke
tingkat energi yang lebih tinggi

Aturan Hund

baru
dengan

Pengisian elektron pada orbital yang


memiliki tingkat energi sama, mula-mula
elektron akan menempati sendiri masingmasing orbital dengan arah spin (+),
kemudian dilanjutkan berpasangan
arah spin (-)

Tingkatan Energi

Unsur-Unsur Golongan Utama A

EV

GOLONGAN

EV

GOLONGAN

ns1

IA (ALKALI)

ns2np3

VA (NITROGEN)

ns2

IIA (ALKALI TANAH)

ns2np4

VIA (OKSIGEN/KHALKOGEN)

ns2np1

IIIA (BORON)

ns2np5

VIIA (HALOGEN)

IVA ( KARBON)

ns2np6

VIIIA (GAS MULIA)

ns2np2

Unsur-Unsur Golongan Transisi (B)


EV

GOL

EV

GOL

ns1(n-1)d10

IB

ns2(n-1)d3

VB

ns2(n-1)d10

IIB

ns2(n-1)d4

VIB

ns2(n-1)d1

IIIB

ns2(n-1)d5

VIIB

ns2(n-1)d2

IVB

ns2(n-1)d6, ns2(n-1)d7, ns2(n-1)d8

VIIIB

Unsur-Unsur Golongan Transisi Dalam

EV

KELOMPOK

PERIODE

6s2 4f1-14

LANTANIDA

7s2 5f1-14

AKTINIDA

Soal Latihan

Tentukan periode dan golongan dari 11Na


dan tentukanlah Nilai Dari 4 Bilangan
Kuantum dari elektron tidak berpasangan
yang dimilikinya.

Penyelesaian

Sehingga dapat diketahui bahwa 11Na terletap


pada periode 3 golongan IA dan terdapat 1
elektron tidak berpasangan. Yang apabila
elektron terakhirnya dinyatakan ke dalam 4
bilangan kuantum menjadi: n = 3, l = 0, m = 0,
s = + (spin bernilai + karena hanya
terdapat 1 elektron pada sub kulit s dan
digambarkan dengan tanda anak panah ke atas)

Anda mungkin juga menyukai