Anda di halaman 1dari 8

Asuhan Keperawatan Jiwa pada

Autisme
Kelompok 6:
Fitri Sepriani S
Josua David
Nia Nova
Sulistiyowati
Tris Harefa

DEFENISI

Autisme
merupakan
kelainan
perilaku yang penderitanya hanya
tertarik pada aktivitas mentalnya
sendiri. Autis dapat terjadi di semua
kalangan masyarakat (Veskarisyanti,
2008).Autis adalah Suatu keadaan
dimana seseorang anak berbuat
semaunya sendiri baik cara berpikir
maupun berperilaku

Kerusakan
jaringan
otak

Terlalu
banyak
vaksin
Hepatitis B

Etiolo
gi

Kombinasi
makanan
atau
lingkungan
yang salah

klasifik
asi
Aloof :
Anak
senantiasa
berusaha
menarik diri
dari kontak
sosial, dan
cenderung
untuk
menyendiri di
pojok

Passive :
Anak tidak
berusaha
mengadakan
kontak sosial
melainkan
hanya
menerima saja

Active but
odd :
Anak
melakukan
pendekatan
namun
hanya
bersifat
repetitif dan
aneh.

Penatalaksanaan

Menurut Danuatmaja, (2003), gangguan otak pada


anak autis umumnya tidak dapat disembuhkan (not
curable), tetapi dapat ditanggulangi (treatable)
melalui terapi dini, terpadu, dan intensif. Gejala
autisme dapat dikurangi, bahkan dihilangkan
sehingga anak bisa bergaul dengan normal. Jika
anak autis terlambat atau bahkan tidak dilakukan
intervensi dengan segera, maka gejala autis bisa
menjadi
semakin
parah,
bahkan
tidak
tertanggulang.

Terapi ini bertujuan agar anak


autis dapat mengurangi
perilaku yang bersifat selfjenis terapi yang dilakukan untuk
anak autis,
antara
maladaption
(tantrum
atau
lain : melukai diri sendiri) dan
menggantinya dengan
1. Terapi obat (medikamentosa)
perilaku yang dapat diterima
oleh masyarakat.
Terapi ini dilakukan dengan
obat-obatan yang bertujuan
5. Terapi okupasi .
untuk memperbaiki
Terapi okupasi ini dapat
komunikasi, memperbaiki
membantu menguatkan,
respon terhadap lingkungan,
memperbaiki koordinasi dan
dan menghilangkan perilakuketrampilan ototnya.
perilaku aneh yang dilakukan
6. Terapi sensori integrasi .
secara berulang-ulang.
Terapi ini berguna untuk
2. Terapi biomedis
meningkatkan kematangan
Terapi ini bertujuan untuk
susunan saraf pusat,
memperbaiki metabolisme
sehingga lebih mampu untuk
tubuh melalui diet dan
memperbaiki struktur dan
pemberian suplemen.
fungsinya.
3. Terapi wicara
Terapi wicara (speech
therapy) pada penyandang
autisme merupakan suatu
keharusan, tetapi
pelaksanaannya harus sesuai

Pengkajian Keperawatan

1. Riwayat gangguan psikiatri/jiwa pada keluarga.


2. Riwayat keluarga yang terkena autisme.
3. Riwayat kesehatan ketika anak dalam kandungan
a. Sering terpapar zat toksik, seperti timbal.
b. Cedera otak.
4. Status perkembangan anak.
a. Anak kurang merespon orang lain.
b. Anak sulit fokus pada objek dan sulit mengenali bagian tubuh.
c. Anak mengalami kesulitan dalam belajar.
d. Anak sulit menggunakan ekspresi non verbal.
6. Keterbatasan Kongnitif.
7. Pemeriksaan fisik
a. Tidak ada kontak mata pada anak.
b. Anak tertarik pada sentuhan (menyentuh/disentuh).
c. Terdapat Ekolalia.
d. Tidak ada ekspresi non verbal.
e. Sulit fokus pada objek semula bila anak berpaling ke objek lain
f. Anak tertarik pada suara tapi bukan pada makna benda tersebut.
g. Peka terhadap bau

Diagnosa keperawatan
Hambatan

komunikasi.
Risiko membahayakan diri sendiri
atau orang lain.

Anda mungkin juga menyukai