KEDOKTERAN
FORENSIK
SEBAGAI ILMU DAN
PROFESI
Siswo P Santoso
SEJARAH
Sejarah Mesir 2980-2900 SM,
ahli medikolegal pertama, Imhotep yang
merupakan dokter sekaligus hakim bagi Pharaoh Zoser.
zaman Babilonia,
Code of Hammurabi (1700 SM) dan Code of the
Hittites (1400 SM). ketentuan bahwa dokter
mempunyai kewajiban untuk memberi
kesembuhan pasiennya dengan ketentuan
hukuman bagi dokter yang melakukan pengobatan
yang tidak tepat dan ganti rugi bila mengakibatkan
cedera.
SEJARAH
SEJARAH
masa
PRINSIP KERJA
Sikap
mengajukan pendapat
keahliannya
Para dokter klinik , dalam menangani korbankorban harus juga menggunakan ilmu
kedokteran forensik untuk membuat
pemeriksaan-pemeriksaan tertentu,
pencatatan dan pembuatan laporan atau visum
et repertumnya.
Dalam hal seorang pasien / korban diperiksa
oleh beberapa orang dokter, maka satu atau
lebih dokter tersebut harus membuat visum et
repertumnya; sebaiknya adalah dokter yang
menjadi penanggung-jawab pasien tersebut.
PERANAN DALAM
PENEGAKAN HUKUM
Di dalam sistem peradilan pidana di Indonesia,
ilmu kedokteran forensik, menyumbangkan ilmu
pengetahuan dan teknologinya untuk
memperoleh pembuktian "sesuatu perihal"
secara ilmiah.
Pembuktian ilmiah ini dituangkan ke dalam
konsep alat bukti sah di dalam KUHAP.
Para ahli forensik dapat memberikan
keterangan ahli untuk memperjelas suatu
perkara di persidangan maupun di dalam
tahap pemeriksaan oleh penyidik atau
penuntut umum (pasal 186 KUHAP).
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
Permintaan pemeriksaan
forensik
AUTOPSI
Autopsi Forensik
Autopsi forensik ditujukan untuk menemukan:
Identitas korban
Sebab kematian
Sifat dan jumlah luka atau cedera
Saat kematian
Adanya racun
Adanya penyakit sebagai faktor kontribusi
penyebab kematian
Interpretasi cedera
Interpretasi hal-hal lain, termasuk kemungkinan
adanya malpraktek medis.
Autopsi klinik
AUTOPSI KLINIK.
Autopsi ini dilakukan terhadap pasien yang
meninggal dunia setelah dirawat di rumah
sakit dan sebab kematiannya belum
diketahui, atau sebab kematiannya
diketahui tetapi memerlukan konfirmasi,
atau untuk menemukan luasnya kelainan atau
berbagai hal lain yang ingin diketahui untuk
kepentingan akademik, pendidikan dan
penelitian.
SEKIAN