Anda di halaman 1dari 81

Oleh:

Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc

Jurusan Kesehatan Lingkungan


Politeknik Kesehatan Kemenkes medan

Pengertian sehat dan arti Kesehatan menurut WHO


1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya,
berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih mata
bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi,
berotot,tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik,tidur
nyenyak,gesit serta semua manfaat fisiologi badan normal.
1.

Sehat jasSemani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bercahaya, rambut tersisir
rapi, kenakan pakaASSSehat jasmani adalah komponen utama dalam makna sehat sepenuhnya, berbentuk sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bercahaya, rambut tersisir rapi, kenakan pakaian rapi, berotot, tak gemuk, nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua manfaat fisiologi badan
jalan normal.
ian rapi, berotot, tak gemuk, nafas tak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit serta semua manfaat fisiologi badan jalan normal.

2. Sehat Mental

Sehat mental serta sehat jasmani senantiasa dikaitkan


keduanya dalam pepatah kuno Mensana In Corpero Sano

2`

Atribut seorang insan yang mempunyai


mental yang sehat adalah sebagai berikut:
1) Senantiasa merasa senang dengan apa yang ada pada
dia, tidak sempat ada penyesalan pada diri
sendiri,senantiasa senang, enjoi serta mengasyikkan dan
tidak ada sinyal tanda konflik kejiwaan.
2) Dapat bergaul dengan baik serta bisa menerima kritik
dari orang lain dan tidak gampang tersinggung serta
geram,senantiasa pengertian serta toleransi pada
keperluan emosi orang lain.
3) Dapat mengontrol diri serta tidak gampang emosi dan
tidak gampang takut,cemburu, dapat menyelesaikan
persoalan dengan cara cerdik dan bijaksana.
3`

3. Kesejahtraan Sosial
Batasan kesejahtraan sosial yang ada di tiap area atau
Negara susah diukur serta benar-benar tergantung pada
kultur, kebudayaan serta tingkat kemakmuran penduduk
setempat. Dalam makna yang lebih hakiki kesejahtraan
sosial yaitu situasi kehidupan berbentuk perasaan aman
dan damai serta sejahtra, cukup pangan,sandang serta
papan.
4. Sehat Spiritual
Spiritual adalah komponen penambahan pada pengertian
sehat menurut WHO serta mempunyai makna utama dalam
hidup keseharian penduduk.Setiap individu membutuhkan
pendidikan resmi atau informal, peluang untuk liburan,
mendengarkan alunan lagu serta musik, siraman rohani

Pengertian Kesehatan menurut WHO


Menurut Wikepedia :Yaitu situasi sejahtra dari tubuh,
jiwa serta sosial yang sangat memungkinkan setiap
orang hidup produktif dengan cara sosial serta
ekonomis.Sedangkan pengertian Kesehatan menurut
WHO Thn 1948 adalah suatu situasi fisik, mental,
sosial,kesejahtraan dan tidak hanya bebas dari
penyakit atau kekurangan.

.Aspek-aspek Kesehatan pada prinsipnya


kesehatan itu mencakup 4 segi, diantaranya :
1) Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tidak
merasakan atau mengeluh sakit, seluruh organ tubuh
berperan normal atau tidak mengalami masalah.
2) Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen
yaitu:pikiran, emosional serta spritual. Pikiran sehat
tercermin dari cara memikirkan atau jalur pikiran.
3) Kesehatan sosial terwujud jika seseorang dapat
terkait dengan orang lain atau grup lain dengan cara
baik, tidak membedakan ras, suku dan agama atau
kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik dsb dan
sama-sama toleransi serta menghormati.
4) Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila
seseorang(dewasa) produktif dalam makna memiliki
aktivitas yang membuahkan suatu hal bisa menyokong
pada hidupnya sendiri atau keluarganya dengan cara
finansial.

ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN


Ilmu multi disipliner yang mempelajari dinamika hubungan
interaktif dari sekelompok manusia atau masyarakat dengan
berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang
diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan
dan pencegahan.

Lingkungan hidup adalah :


Kesatuan ruang dengan segala benda, daya dan keadaan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Kesehatan Lingkungan adalah :


Ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai
hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan,
kehidupan, zat yang memiliki potensi penyebab sakit yang
timbul akibat adanya perubahan lingkungan dengan
masyarakt serta menerapkan upaya pencegahan gangguan
kesehatan yang ditimbulkan.
8

b. Faktor Individu Aspek Personal Hygiene

c. Faktor Individu Aspek Penggunaan APD


Menggunakan topi;
Menggunakan hood (tutup kepala, hanya ada
lobang pada mata);
Menggunakan kaca mata rapat (gogles);
Menggunakan masker mulut hingga hidung;
Memakai Baju lengan panjang;
Memakai celana panjang;
Memakai sepatu boot.

10

Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola
pikir, atau model pembangunan bersifat holistik
dalam melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang
sakit atau pemulihan kesehatan.

Definisi secara makro, paradigma sehat berarti


pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan,
minimal pembangunan tersebut harus
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan
perilaku dan lingkungan sehat. Sedangkan definisi
secara mikro, paradigma sehat berarti
pembangunan kesehatan lebih menekankan
upaya promotif dan preventif , bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan
kesehatan.

Adapun komponen-komponen lingkungan


yang memiliki potensi bahaya penyakit
adalah sebagai berikut : komponen fisik
(kebisingan, radiasi, cuaca, panas, dll),
komponen kimia (pestisida dalam makanan,
asap rokok, limbah pabrik, pewarna
makanan, polutan udara, dll), komponen
biologi (spora, jamur, bakteri, cacing, dll),
serta komponen sosial (tetangga, atasan,
pesaing, dll).

Masalah kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh :


Pertumbuhan dan persebaran penduduk. Masalah
kesehatan lingkungan cenderung timbul karena
daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kebijakan (policy) para pengambil keputusan.
Sebagai contoh, kebijakan penggunaan Tetra Ethyl
Level (TEL) untuk campuran bahan bakar bensin
mampu meningkatkan pencemaran lingkungan.
Mentalitas dan perilaku penduduk. Sebagai
contoh, perilaku membuang sampah
sembarangan.
Kemampuan alam untuk mengendalikan
pencemaran

Resiko Kesehatan Lingkungan


Beberapa definisi mengenai resiko kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut (Gumilar, 2004)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan resiko
terhadap kesehatan manusia yang disebabkan
oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, dan
sosial)
Resiko kesehatan lingkungan merupakan suatu
faktor atau proses dalam lingkungan yang
mempunyai probability tertentu untuk
menyebabkan konsekuensi yang merugikan
manusia dan lingkungannya

Resiko kesehatan lingkungan mengandung unsur yang


tidak pasti, probabilitas terjadinya dapat rendah atau tinggi,
dan tidak dapat dikatakan pasti akan terjadi
Ketidakpastian dalam memperkirakan adanya resiko dapat
berasal dari beberapa hal, yaitu :
Kesalahan metodologi
Pengetahuan yang terbatas tentang sifat dan kelakuan
sistem yang diperkirakan
Probabilitas terjadinya yang rendah (flow probability event)
Kejadian yang tidak dapat diperkirakan

Berikut ini beberapa hal yang termasuk faktor


resiko lingkungan :
Faktor resiko lingkungan fisik : radiasi, kepadatan
lalu lintas, dll
Faktor resiko lingkungan kimia : pestisida, dll
Faktor resiko lingkungan biologi : jamur, spora, dll
Faktor resiko lingkungan sosial : life style,
hubungan sosial, dll
Faktor resiko lain : umur, sex, ras, etnis,
pekerjaan, dll

Proses Terjadinya Penyakit


Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya
interaksi antara berbagai elemen yang saling
mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon,
menggambarkan terjadinya penyakit pada
masyarakat dalam sebuah model yang pada
akhirnya dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya,
penyakit itu ditentukan oleh tiga faktor pengaruh,
yaitu (Fox,1970) :

A = Agent/penyebab penyakit
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar
penyakit dapat terjadi. Agent dapat berupa benda
hidup, tidak hidup, energi, dan lain sebagainya,
yang dalam jumlah berlebih atau kurang
merupakan sebab utama dalam terjadinya
penyakit. Agent hidup atau agent yang terdiri atas
benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa,
bakteri, rickettsia, dan virus menyebabkan
penyakit yang bersifat menular. Agent tak hidup
dapat berupa zat kimia, zat fisis, kekuatan
mekanis, faktor fisiologis, faktor psikologis, dan
faktor turunan.

H = Host/pejamu
Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko
untuk sakit. Element host ini sangat penting dalam proses
terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya,
karena ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari
aspek sosial ekonomi budaya, keturunan, lokasi geografis,
dan lainnya. Host juga akan sangat menentukan kualitas
lingkungan yang ada dengan cara-cara perlakuan yang
berbeda-beda sesuai dengan taraf pengetahuan, sikap,
dan budaya hidupnya.

Faktor penentu pada host dapat berupa faktorfaktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir
(usia, jenis kelamin, bangsa, keluarga, daya tahan
natural) juga faktor-faktor yang didapat setelah
dilahirkan (status kesehatan umum, status
fisiologis, status gizi, pengalaman sakit,
stress/tekanan hidup, kekebalan, perilaku host,
dan perilaku lingkungan).

L = Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata
atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk
akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk
host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan
menjadi lingkungan udara (atmosfer), lingkungan
air (hidrosfer), lingkungan padat (litosfer),
lingkungan flora dan fauna (biosfer), dan
lingkungan sosial (sosiosfer).

Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap


sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam
interaksi yang menentukan keadaan sehat atau
sakit. Ia menggambarkan/memodelkan terjadinya
penyakit sebagai batang pengungkit yang
mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya.

MODEL GORDON

Model pada Gambar 2 merupakan model di mana


pengungkit berada dalam kondisi seimbang. Ini
artinya, bahwa masyarakat berada dalam keadaan
sehat. Sebaliknya, apabila resultan dari interaksi
ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang
tidak seimbang, maka diperoleh keadaan yang
tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan
pada Gambar 3.

Keadaan ke-1 :
A memberatkan keseimbangan sehingga batang
pengungkit miring ke arah A. Pemberatan A
terhadap keseimbangan diartikan sebagai
agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host, misalnya
terjadinya mutasi pada virus influenza.

Keadaan ke-2 :
H memberatkan keseimbangan, sehingga batang
pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti itu
dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka
terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila proporsi
jumlah penduduk balita bertambah besar, maka
sebagian besar populasi menjadi lebih peka
terhadap penyakit anak.

Keadaan ke-3 :
Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya
titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya
pergeseran kualitas lingkungan sehingga A
memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini
berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan
memudahkan A memasuki tubuh H dan
menimbulkan penyakit. Contohnya, terjadinya
banjir menyebabkan air kotor yang mengandung A
berkontak dengan masyarakat (H), sehingga A
lebih mudah memasuki H yang kebanjiran.

Keadaan ke-4 :
Ketidakseimbangan terjadi karena pergeseran
kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga H
memberatkan keseimbangan atau H menjadi
sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya
pencemaran udara.
Model Gordon ini selain memberikan gambaran
umum tentang terjadinya penyakit pada
masyarakat, dapat pula digunakan untuk
melakukan analisis dan mencari solusi terhadap
permasalahan kesehatan.

HUBUNGAN EKOLOGI,EKOSISTEM,ILMU
LINGKUNGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN

Ekologi : Hubungan timbal balik mahluk


dgn lingkungan.
Ekosistem : Unsur-unsur tempat terjadinya
hubungan total antara organisme dgn
lingkungannya yg bersifat organik dan
anorganik pada suatu tempat tertentu.
Ilmu lingkungan : Penerapan berbagai
prinsip dan ketentuan ekologi dalam
kehidupan manusia

Ilmu Sanitasi Lingkungan : Bagian dari ilmu


kesehatan lingkungan yang meliputi cara
dan usaha individu atau masyarakat untuk
mengontrol dan mengendalikan
lingkungan hidup eksternal yang
berbahaya bagi kesehatan serta yang
dapat mengancam kelangsungan hidup
manusia.

Dasar kesehatan lingkungan diarahkan kepada


dua sasaran yaitu :
1. Mengarah kepada pemanfaatan individu
2. Mengarah kepada pemanfaatan bagi kelompok dan
masyarakat.

13

Ilmu kesehatan lingkungan adalah bagian dari ilmu


kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada :
- perencanaan
- pengorganisasian
- pengarahan
- pengawasan
- pengkoordinasian
- penilaian
dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang
diperkirakan ada hubungannya dengan perkembangan fisik,
kesehatan maupun kelangsungan hidup manusia sehingga
derajat kesehatan dapat ditingkatkan (Azrul Azwar, 1979)

Menurut WHO

Ilmu kesehatan lingkungan (environmental


health) adalah suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan
lingkungannya, agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.

Pencemaran lingkungan hidup


Adalah keadaan yang menyatakan bahwa masuknya
atau dimasukkannya suatu materi, energi atau
informasi ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia atau alami, baik langsung maupun tidak
langsung, telah mencapai tingkat tertentu yang
mengakibatkan terjadinya gangguan, kerusakan dan
penurunan mutu lingkungan hidup, sehingga tidak
berfungsi, baik dari segi kesehatan, kesejahtraan dan
keselamatan hayati

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN


SISTEM LINGKUNGAN TERDIRI DARI 4 KOMPONEN :
1. Sumber daya alam (life support)
- energi, mineral, tanah, air, tumbuhan, hewan
2. Aktivitas manusia (human activities)
- tempat tinggal, pekerjaan, transportasi, benda dan jasa.
3. Bahan buangan/sampah (residu and wastes)
- sampah padat, tinja, limbah cair, limbah gas, sampah radioaktif.
4. Faktor-faktor lingkungan berbahaya (environment hazards)
a. alami
: gempa bumi, angin ribut, banjir.
b. biologis
: binatang, serangga, mikroba, tumbuhan
c. kimia
: racun, toxin, allergen, irritan
d. fisik
: vibrasi, radiasi, ruda paksa, kelembaban
e. psikologi : stress, cemas, menjemukan, tidak senang.
f. sosiologi : kepadatan, isolasi

Sumber daya alam

Bahan buangan

Aktivitas Manusia

Faktor-faktor Lingkungan
berbahaya
Skema : Sistem Lingkungan

5 PERANAN LINGKUNGAN DALAM MENIMBULKAN


GANGGUAN KESEHATAN
1. Agens (penyebab penyakit)
contoh : mikroba, parasit, zat kimia, suara, suhu,
tekanan udara, radiasi, aliran listrik.
2. Reservoir : Manusia, hewan dan benda sebagai
tempat berkembang biak bibit penyakit.
contoh: air kotor, sampah.
3. Vektor : Hewan pemindah bibit penyakit sehingga
terjadi penularan. Contoh: lalat, kecoa.

4. Host : Manusia atau hewan yang ditumpangi suatu


parasit. Contoh: tikus, keong.
5. Medium transmisi : Benda sebagai perantara agens.
contoh: udara, air, makanan.

GANGGUAN KESEHATAN YANG DISEBABKAN


PERANAN LINGKUNGAN

Water borne disease / Food boene disease: Bibit


penyakit berada dalam air atau makanan dan masuk
kedalam pencernaan makanan manusia. Contoh:
kolera, typhus, dysentri, hepatitis infectiosa, polio
meylitis.
Water washed disease: Air yang digunakan dalam
jumlah terbatas untuk mencuci dan mandi dan
mengandung mikroba penyebab penyakit. Contoh:
skinsepsis, conyunctivitis, trachoma.

Water based disease : Mikroba atau parasit dari


penyakit yang siklus hidupnya mempunyai intermediat
host yang hidup di air. Contoh: demam
keong/shistosomiasis.
Water related to insect Vektor/insect borne disease :
Penyakit ditularkan oleh serangga pembawa bibit
penyakit yang hidup di dalam air. Contoh: malaria,
filariasis, demam berdarah, encepalitis, yellow fever,
relapsing fever.
Food intoxication : Keracunan makanan oleh karena
toxin yang dikeluarkan oleh botulisme, staphylococcus
dan clostridium welchii.

Food poisoning : Keracunan makanan oleh logam, zat


organik, hewan dan tumbuhan beracun. Contoh ; Pb,
Hg, As, Mi, Cr, Cd, Se, pestisida, jenis kerangkerangan, jenis kacang dan cendawan liar.
Keracunan gas. Menghirup udara yang mengandung
gas. Contoh: HCN, CO, SO.
Cacingan. Diperoleh dari pengelola tanah, kompos
dan sayuran. Contoh : Ascariasis, Taeniasis,
Oxyuriasis, Trichinosis, Ankylostomiasis.
Penyakit kulit dan kelamin melalui tempat umum.
Kontak langsung maupun tidak langsung.

Air borne disease. Kuman penyakit masuk melalui


saluran pernafasan manusia melalui udara. Contoh:
TBC, Pertusis, Diptheri, Influenza.
Pneumokoniosis > Penimbunan debu dalam paruparu. Contoh: silicosis, asbestosis, berryliosis,
siderosis, stanosis, bysinosis.
Penyakit akibat kerja agens fisik. Contoh: tuli, kelainan
sel, heat stroke, heat cramps hyperpyrexia, Frosbite,
Caison disease, Cataract lensa mata, Conyunctivitis
photo electra.
Kecelakaan akibat kerja. Contoh: luka, jatuh,
tersengat listrik, kebakaran, tenggelam, terjepit.

Heat stroke, heat cramps Hyperpyrexia : dialami dlam


lingkungan yang suhunya tinggi dan mengakibatkan
bertambahnya keringat, sehingga hilang garam
natrium dari tubuh.
Frosbite adalah akibat suhu yang sangat rendah
dibawah titik beku.
Caisson disease: adalah penyakit yang disebabkan
akibat tekanan udara tinggi seperti; gas nitrogen yang
ada di dalam tubuh menutup pembuluh darah
sehingga terjadi kelumpuhan. Penyakit ini diderita oleh
pekerja yang bekerja di bawah permukaan air dan
pekerja tambang.

PRINSIP PENGAWASAN LINGKUNGAN DAPAT


DIKELOMPOKKAN MENJADI 5 (LIMA)
1. Isolation (isolasi) : usaha membuat jarak antara
manusia dengan faktor lingkungan berbahaya.
contoh : pengadaan tempat sampah, membuat
septick tank, drainage, ruang khusus untuk listrik,
pompa, generator dan obat
2. Substitution (substitusi) : mengganti berbagai zat,
energi, alat atau komponen lain dianggap sumber
bahaya. Contoh : mengganti knalpot mobil,
mengganti kabel yang tua, mengganti lantai yang
retak, mengganti dinding kaca yang rusak,
mengganti ion atau senyawa kimia yang
menimbulkan polusi.

3. Shielding : menggunakan alat pelindung bahan untuk


menghadapi faktor lingkungan berbahaya.
Contoh : pakaian kerja, masker, sarung
tangan, kaca mata, helm, sepatu boot,
sumbat telinga.

4. Treatment : proses pengolahan


lingkungan yang meliputi :
a. Removal (pengurangan) : usaha
menghilangkan atau mengurangi
polutan fisika dan kimia pada
lingkungan yang sangat dibutuhkan
manusia.
b. Destruction (destruksi) : usaha merusak
atau membunuh faktor lingkungan
biologis, seperti mikroba patogen dan
vektor. Usaha ini sering disebut sebagai
usaha desinfeksi dan sterilisasi.

Destruksi dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1.Destruksi Animate, ditujukan kepada anggota badan
antara lain tangan dan rambut dengan jalan mencuci
tangan dengan zat anti septik, seperti sabun atau
desinfektan lodhoper, chlorhexi, dine gluconat atau
hexa chlorophen.
2.Destruksi inanimate, ditujukan kepada
benda/peralatan. Semua peralatan untuk pelayanan
kesehatan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi dapat
dilakukan dengan Autoclave, air mendidih atau
desinfectan.

Untuk mengembalikan kualitas sumber alam yang baik


dan tidak membahayakan manusia maka dilakukan
usaha sebagai berikut :
a. Terhadap air : koagulasi, sedimentasi, filtrasi,
aerasi dan demineralisasi.
b. Terhadap udara : Cyclone, Wet scrubber, Electro
static presipitator dan bag filter.
c. Inhibition (inhibisi) : merubah kebiasaan
lingkungan hidup bakteri. Contoh : menambah kadar
garam dan kadar gula pada makanan, merubah
suhu pada makanan sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri misalnya penyimpanan
makanan di dalam lemari pendingin.

d. Convertion (Konversi) : perubahan substitusi


yang bersifat mengganggu menjadi kurang
mengganggu. Contoh : asam kuat dicampur
dengan basa kuat sehingga menjadi larutan yang
netral.
5. Prevention (Prevensi)
Adalah suatu upaya untuk mencegah supaya
individu terhindar dari infeksi penyakit atau
gangguan kesehatan. Contoh : Imunisasi, propilaksi
untuk menghindarkan infeksi.

I. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)


Winslow :
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk :
1. mencegah penyakit
2. memperpanjang hidup
3. mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan cara
. mengorganisasikan usaha masyarakat untuk :
a. meningkatkan sanitasi lingkungan
b. mengendalikan infeksi menular
c. pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
d. mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan
untuk tercapainya diagnosis dini dan terapi pencegahan
terhadap penyakit.
e. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang
layak dalam bidang kesehatan.

II. Pengertian IImu Kesehatan Masyarakat


Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prayitno, 1994) adalah ilmu yang
lebih menitikberatkan penanganan kasus-kasus pada upayaupaya pencegahan, bukan pada upaya kuratif, sebab dalam IKM
dikenal adanya 5 tahap pencegahan (The Five Level of
Prevention) yang terdiri atas :
1.Upaya Promotive (meningkatkan pemahaman kesehatan)
2.Upaya Preventive (miningkatkat upaya pencegahan penyakit)
3.Upaya Protective (meningkatkan perlindungan terhadap
penyakit).
4.Upaya Curative (upaya penyembuhan terhadap penyakit)
5.Upaya Rehabilitative (upaya pemulihan)

Dari ke 5 tahap tersebut di atas,


Yang diutamakan adalah :
non kuratif atau upaya non medik.
Pertama upaya promotif, yang secara nyata lebih
mudah, dan
lebih murah, dapat dilakukan
oleh siapa saja, artinya tidak memerlukan
dokter.
Kedua, upaya preventif atau upaya pencegahan.
Ketiga, upaya protektif.

Keempat, Curative atau kuratif atau upaya pengobatan.


istilah Early Detection and Prompt Treatment yaitu
deteksi dini terhadap adanya penyakit dan adanya
penanganan atau pengobatan yang setepattepatnya.

Kelima, Rehabilitative atau rehabilitatif atau upaya pemulihan


adalah upaya tertentu yang dilakukan agar penderita
dimungkinkan meng-alami tahap kembali seperti semula
sebelum menderita penyakit.
1. Lembaga Pemasyarakatan (Pembinaan Khusus untuk
Narapidana)
2. Lokalisasi Wanita Tuna Susila (Pembinaan Khusus untuk
Wanita dengan Risiko Penyakit Menular Seksual)
3. Pembinaan ODHA (Pembinaan Khusus untuk Orang Dengan
HIV/AIDS)
4. Rumah Sakit Jiwa, (Pembinaan Khusus untuk Penderita
Sakit Jiwa)
5. dan sejenisnya

Letak Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)


Dalam Pohon Ilmu : Dalam pohon ilmu (The Body of Knowledge), maka Ilmu
Kesehatan Masyarakat (IKM) dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut di
d
bawah ini:
Filsafat
Ilmu-Ilmu Alam
Fisika
Matematika
Kimia
Biologi (Ilmu Tumbuhan dan
Hewan)
Ilmu Kesehatan
lmu Kedokteran
Ilmu Obat-Obatan (Farmasi)
llmu Kedokteran Gigi
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dalam gambar tersebut di atas, kenyataannya llmu


Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari rahim
Ilmu Kedokteran, karena dalam sejarah IImu
Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk
menopang penyelenggaraan Pendidikan Calon
Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam
yang memperlihatkan bahwa sisi yang satu tidak
dapat dipisahkan dari sisi mata uang lainnya.

MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Environmental Engineering
intervensi manusia terhadap lingkungan dalam
bentuk rekayasa lingkungan.
2. Pengendalian lingkungan
intervensi yang dilakukan manusia terhadap
lingkungan berupa peraturan per-undang
undangan yang menyangkut faktor lingkungan fisik,
biologik maupun kimia, studi AMDAL pada pendirian
industri/perumahan dsb.

3. Surveillance/monitoring
Komponen ini diperlukan dalam hubungannya dengan
kegiatan Environmental Engineering maupun
pengendalian lingkungan, sehingga diperoleh suatu
kualitas lingkungan yang diharapkan.

Tabel 1. Teori Simpul Achmadi : Dinamika Kesehatan


Lingkungan
Sumber
Alami
- tsunami
- gempa

Media

Biomarker

Dosis

Dampak
Kesehatan

- air

ppm
gr
liter
dsb

Sehat
Sakit
Mati
Samar

(D)

Buatan
- Industri
- RS

- tanah

Pasien
- HIV/AIDS
- TBC

- vektor

- darah
- rambut
- sperma
- urine
- kulit
- gigi
- kuku
- ludah
- keringat
- dsb

(A)

(B)

(C)

- udara

- makanan

(E)

Teori tersebut diatas memperlihatkan bagan alir


sejak dari sumber kegiatan (A) yang menghasilkan
bahan toksik, yang kemudian bahan toksik tersebut
masuk ke media (B) yang berupa air, udara, tanah,
makanan, dan vektor penyakit; selanjutnya dikonsumsi
manusia dan pada tubuh manusia didapatkan penunjuk
atau Biomarker (C) yang semuanya itu tergantung pada
besarnya
dosis
(D)
yang
selanjutnya
akan
mengakibatkan terjadinya : sehat, sakit, mati atau
samar-samar (E).

VEKTOR PENYAKIT
Penularan penyakit pada manusia melalui vektor
penyakit berupa serangga dikenal sebagai
arthropodborne disease atau sering juga disebut
sebagai vectorborne disease. Penyakit ini merupakan
penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis
maupun epidemis dan dapat menimbulkan bahaya
kematian.

Di Indonesia penyakit-penyakit yang ditularkan


melalui serangga merupakan penyakit endemis pada
daerah tertentu seperti :
- Demam Berdarah Dengue (DBD),
- malaria dan kaki gajah,
- penyakit virus chikungunya
- penyakit saluran pencernaan seperti disentri,
kolera, demam tifoid dan paratifoid yang ditularkan
secara mekanis oleh lalat rumah.

Pemutusan rantai penularan (mode of transmission)


dari arthropodborne disease dapat dilakukan
dengan mempelajari cara penularan dari penyakit
tersebut. Contoh : penyakit kaki gajah atau filariasis
pemutusan rantai penularan dilakukan melalui case
finding.
Penyakit ini bersifat cyclo-developmental, sebaliknya
penyakit malaria pemutusan rantai penularannya
dilakukan melalui manipulasi lingkungan agar
populasi nyamuk Anopheles menjadi berkurang.

Aspek Epidemiologi
Ada beberapa faktor epidemiologi yang dapat
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit, diantaranya
faktor cuaca, vektor, reservoir, geografis, dan faktor
perilaku.
Jenis Vektor
Arthropoda berasal dari kata arthro dan pous merupakan
suatu filum kerajaan binatang. Hewan yang termasuk dalam
filum ini memiliki organ dengan lubang eksoskeleton yang
bersendi dan keras serta tungkai yang bersatu. Anggota
filum ini antara lain kelas Insekta, Kelas Arachnida, serta
kelas Crustasea yang kebanyakan spesiesnya penting
secara medis baik sebagai parasit maupun sebagai vektor
organisme yang dapat menularkan penyakit.

Arthropodborne Disease
Arthropoda merupakan vektor penularan
penyakit dari satu host ke host lain.
Transmisi Arthropodborne Disease
agens penyakit ke dalam tubuh
manusia sampai timbul gejala penyakit
disebut sebagai masa inkubasi (incubation
period).

Istilah yang sering digunakan pada


transmisi arthropodborne Disease :
Inokulasi (inokulation)
agens penyakit atau bibit penyakit yang
berasal dari arthropoda ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan pada kulit atau deposit pada
membran mukosa.
Infestasi (infestation)
arthropoda pada permukaan tubuh
manusia kemudian berkembang biak.

Extrinsic Incubation Period dan Intrinsic


Incubation Period :
Waktu yang diperlukan agens penyakit
untuk berkembang dalam tubuh vektor
disebut masa inkubasi ekstrinsik.
Waktu yang diperlukan untuk
berkembang dalam tubuh manusia
disebut masa inkubasi intrinsik.
contoh parasit malaria dalam tubuh
nyamuk Anopheles.

Definitive Host dan Intermediate Host


Vektor atau manusia dan tergantung
pada apakah dalam tubuh vektor atau
manusia tersebut terjadi perkembangan
siklus seksual atau aseksual agens
penyakit. Contoh : parasit malaria.

3 Jenis cara Penularan


Arthropodborne Disease
1. Kontak langsung
2. Transmisi secara mekanis : Agens penyakit
ditularkan secara mekanis oleh arthropoda,
misalnya penularan penyakit diare, tifoid,
keracunan makanan dan trakoma oleh lalat.
3. Transmisi secara biologis. Agens penyakit
mengalami perubahan siklus dengan atau
tanpa multiplikasi di dalam tubuh arthropoda.

Arthropoda dan penyakit


yang disebarkannya
Anopheles
malaria
Culex
vektor penyakit filariasis
Aedes aegypti
demam kuning (yellow fever),
Dengue Haemorragic Fever.
Housefly /Musca domistica (lalat rumah)
vektor
mekanis bakteri patogen, protozoa, telur dan larva
cacing, tifus abdominalis, salmonellosis, kolera,
disentri, tuberkulosis, sampar, anthraks, frambusia,
kunjungtivitis.

Head Lice, Body Lice dan Crab Lice (Tuma kepala,


Tuma Badan dan Tuma Kemaluan). Tuma badan
vektor tifus dan relapsing fever.
Fleas (pinjal)
penyakit sampar dan tifus.

16 jenis senyawa yang berbahaya diyakini berasal dari


kosmetik baik itu berupa bedak, parfum dan sebagainya. 16
bahan berbahaya itu dikelompokan ke dalam 4 golongan:

1. Phthalate
Bahan yang digunakan juga dalam
pembuatan plastik untuk memberi sifat
elastis atau lentur. Apa dampaknya? Jika
terhirup atau tertelan dalam kadar tertentu,
bisa memicu gangguan sistem reproduksi,
asma dan alergi. Dalam kosmetik,
phthalate digunakan sebagai pelarut
tambahan dalam berbagai produk
wewangian.

2.Triklosan
Triklosan yang digunakan dalam beberapa
produk sabun dan pasta gigi bisa memicu
gangguan kesehatan saat bereaksi
dengan lingkungan aquatik atau berair.
Salah satunya adalah gangguan pada
keseimbangan hormon tiroid.

3.Paraben
Nama lain senyawa ini ialah
parahydroxybenzoic, yang juga digunakan
sebagai pengawet dalam mie instant ini
punya efek samping jika digunakan
melebihi ambang batas keamanan.
Karena sifatnya mirip dengan hormon
esterogen, maka di dalam tubuh akan
memicu ketidakseimbangan yang bisa
meningkatkan risiko kanker payudara.

Dalam kosmetik, paraben sering digunakan


sebagai campuran sabun, sampo, pasta
gigi dan deodoran. Meski jarang, kontak
langsung dengan kulit juga bisa
menyebabkan alergi pada orang yang
sensitif.

4.Wewangian (Sintetis)
Beberapa spesies binatang mengeluarkan
wewangian alami yang disebut feromon,
yang fungsinya adalah untuk menarik
pasangan di musim kawin. Oleh manusia,
wewangian ini dibuat tiruannya lalu
digunakan dalam parfum, serta beberapa
jenis sabun wangi dan produk perawatan
rambut.

Beberapa jenis wewangian sintetis diketahui


bisa memicu kanker pada binatang. Meski
belum diuji pada manusia, diduga kuat
senyawa ini juga meningkatkan risiko
kanker pada manusia.

Setelah mengetahui bahan-bahan


berbahaya yang terkandung dalam
kosmetik, masihkah Anda lebih memilih
mengambil risiko agar tetap tampil cantik?

ERBA KALTO GINTING MANIK


ERBA ; ERDEMU BAYU
KALTO ; KALAM <>TOKIH

Anda mungkin juga menyukai