Anda di halaman 1dari 16

Metalurgi Fisik

Budi Santoso
Dept. Teknik Mesin UNISMA

TEKNIK MESIN

PENDAHULAN

Program Studi : Teknik mesin


Nama Mata Kuliah : Metalurgi Fisik
Jumlah SKS : Tiga
Deskripsi Mata Kuliah :
Logam merupakan grup bahan yang banyak dipakai karena sifat
mekaniknya yang relatif kaku, kuat, dan liat dan juga sifat fisiknya
seperti konduktor listrik dan panas yang baik, titik cair relatif tinggi,
massa jenis yang relatif tinggi, mengkilat ketika dipoles, serta tidak
transparan. Sifat logam sangat dipengaruhi oleh aspek fisik seperti
struktur dan ikatan atom, struktur kristal, dan fasa. Sifat logam ini dapat
diubah sesuai sifat yang diinginkan dengan mengubah aspek fisiknya.
Standar Kompetensi :
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep, dan prinsip metalurgi fisik untuk
mendapatkan sifat logam sesuai dengan kebutuhan.
0.1 Tugas I + 0.1 Tugas II + 0.1 kehariran + 0.3 UTS + 0.4 UAS = Nilai
akhir
Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 2

TEKNIK MESIN

SILABUS

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 3

TEKNIK MESIN

BAB 1 STRUKTUR DAN PENGIKATAN


ATOM

1.1. RUANG LINGKUP ILMU MATERIAL


Material dalam kehidupan : Logam Plastik dan keramik Dari ukuran Nano
sampai Sangat besar, ini sangat berpengaruh terhadap krakteristiknya
misalnya pengaruh besi cor dalam revolusi industri.
Rekayasa terutama berurusan dengan fungsi suatu komponen atau struktur,
seringkali dgn kemampuan komponen atau struktur tsb untuk mengirim
tegangan2 kerja tanpa resiko kegagalan.
Kelas utama matrial siap pakai dgn sektor utama logam, keramik dan
polimer

Non kristalin dengan rongga yg tergabung


2
atau lebih material seperti CFRP carbon fibre
reinforced polimer dan MMC metal matrix
composite
Dengan berbagai fungsi seperti material
keras, kuat
Getas mampu tempa, magnetik, tahan aus
dll.

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 4

TEKNIK MESIN

1.2. ATOM BEBAS

1.2.1. Keempat bilangan kuantum elektron


Rutherfordatom adalah nukleus bermuatan positif, yang membawa
bagian terbesar masa atom tersebut dengan electron2 yang
mengelompok disekelilingnya

orbital electrons:
n = principal
quantum number
1
n=3 2
Adapted from Fig. 2.1,
Callister 6e.

Nucleus: Z = # protons

BohrOrbit2 yg diskrit ini diasumsikan memiliki sifat yg luar biasa shg


ketika suatu elektron berada pada salah satu dari antar orbit2 ini, tidak
ada radiasi yg terjadi
Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 5

TEKNIK MESIN

Metal
Nonmetal

Intermediate

Li Be

accept 2e
accept 1e
in e rt g a s e s

g iv e u p 1 e
g iv e u p 2 e
g iv e u p 3 e

1.2. ATOM BEBAS

He

Ne

Na Mg

Cl Ar

K Ca Sc

Se Br Kr

Rb Sr

Te

Cs Ba

Xe

Po At Rn

Fr Ra

Electropositive elements:

Electronegative elements:

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 6

TEKNIK MESIN

1.2. ATOM BEBAS

Electron berprilaku tdk hanya berevolusi mengelilingi nukleus seakan2 juga


melakukan spin (berputar cepat) mengelilingi sunbunya sendiri.Akibanya
spesifik gerak suatu elektron dlm atom dgn satu bilangan tunggal n , tetapi
sekarang tidak melainkan ada 4 bilangan dimana kuantum utama n ,
kuantun orbital l , bilangan kuantum magnetik m, dan bilangan kuantum
spin adalah s
Bilangan kuantum utama memiliki nilai dimulai n = 1 yaitu energi terendah
yg stabil dimana akan berkurang stabilitas jika n bertambah nilai l antara 0
dan (n-1). Jika n = 1 nilai l hanya ada yaitu 0 sedangkan n=2, l=0 atau 1,
n=3, l=0,1 atau 2, lihat tabel 1.1

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 7

TEKNIK MESIN

1.2. ATOM BEBAS

1.2.2. Nomenklatur untuk keadaan elektronik


Karena energi suatu elektron terutama dan orbital, maka kita hanya perlu
mempertimbangkan kedua bilangan ini dalam nomenklatur (unit organisasi)
kita. Bilangan kuantum utama cukup dinyatakan dengan memberikan
bilangan tersebut, namun bilangan kuantum orbital dinyatakan dengan
huruf. Huruf ini diturunkan masa2 awal digunakan adalah s, p, d, dan f
N = 1 l harus sama dengan 0 , m=0 dan memiliki +1/2 atau +1/2 untu s.
lihat tabel 1.2

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 8

TEKNIK MESIN

1.2. ATOM BEBAS

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 9

TEKNIK MESIN

1.3. TABEL PERIODIK

Tabel periodik merupakan cara klasifikasi elemen kimia yang sangat


berharga, dimana elemen merupakan suatu kumpulan yang berisi atom2
sejenis. Pada tabel 1.2. diperlihatkan versitipikal suatu tabel periodik. Dari n
107 elemen yang muncul 90 diantaranya terdapat dalam alam sisanya
diproduksi di reaktor2 nuklir atau akselerator2 partikel.
Tabel periodik bertumpu pd 2 kaidah pertama prinsip ekslusi Pauli kedua
kaidah Hud mengenai multiplisitas maksimum, keadaan ini harus
menghasilkan spin maksimum ini diperlihatkan pada gambar 1.2.

Misalnya 3 elektron ketiga orbital 2p yg kosong. Ketiga elektron akan


membentuk sebuah pola yg terdiri dari spin2 sejajar (a) dan bukan spin
berpasangan (b) elektron keempat akan menghasilkan pasangan (c)
Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 10

TEKNIK MESIN

1.3. TABEL PERIODIK

Selanjutnya proses umum penyusunan tabel periodik seperti pada Tabel 1.3.
Hidrogen satu proton dalam nukleus dan sau elektron tunggal Z = 1
Helium nukleus bertambah satu proton dan satu elektron Z = 2
Litium memiliki muatan nuklir Z = 3 krn kulit pertama penuh memiliki -2s
energi lebih tinggi.

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 11

TEKNIK MESIN

1.3. TABEL PERIODIK

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 12

TEKNIK MESIN

1.4 PENGIKATAN INTERATOMIK PD


MATERIAL

Material hadir dalam 3 wujud pada saat atom2 berubah langsung dari wujud
gas (desublimasi) atau cair (solidifikasi) ke wujud padat (solid) yang lebih
rapat.
Ada empat tipe pengikatan utama dalam material :
~ Pengikatan matalik
~ Pengikatan ionik
~ Pengikatan kovalen
~ Pengikatan van der waals

Gambar 1.3

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 13

TEKNIK MESIN

1.5. PENGIKATAN DAN LEVEL2


ENERGI

Jika dibayangkan atom2 dikumpulkan bersama2 secara uniform untuk


membentuk sebuah struktur mekanik, maka ketika jarak antar atom yang
berdekatan mendekati nilai interatomik, elektron2 luar tdk lagi berada di
sekitar atom2 individu. Gambar 1.4 memperlihatkan meluasnya suatu level
elektron atomik ketika atom didekatkan dan juga penurunan energi elektron
yg menyertainya

Gambar 1.4

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 14

TEKNIK MESIN

1.5. PENGIKATAN DAN LEVEL2


ENERGI

Celah energi antara level2 yang berurutan tidak konstan akan tetapi
berkurang dengan menigkatnya energi dari level2 tersebut. Untuk elektron
bebas merupakan fungsi parabolik dari energi seperti gambar 1.5

Gambar 1.5

Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 15

TEKNIK MESIN
LATIHAN :
1. Apa yang dimaksud dengan atom?
2. Sebutkan empat tipe pengikatan utama dalam material dan
gambarkan?

TERIMA KASIH
Metalurgi Fisik

Mercedes-Benz Indonesia / QM/QPP

Page 16

Anda mungkin juga menyukai