ILMU GIZI 2A
Disusun Oleh Kelompok
13:
1. Anis Sufiani
2. Catur Putri Anggari
Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
terjdinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin
(air kemih).
Sistem Perkemihan
1.
2.
Sistem Perkemihan
3.
Satu
vesika
urinaria
(VU),
tempat
urin
dikumpulkan
4.
Ginjal
Kedudukan: Ginjal suatu
kelenjar yang terletak
dibagian belakang dari
kavum abdominalis di
belakang peritonium
pada kedua sisi vetebrata
3, melekat lansung pada
dinding belakang
abdomen.
Bentuk: Bentuknya
seperti biji kacang
merah, jumlahnya ada 2
buah kiri dan kanan,
ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan.
Ginjal:
1. Disebelah kanan dan kiri
tulang belakang dibunkus
lapisan lemak tebal
2. Panjang ginjal: 6 7,5
cm
3. Tebal: 1 2,5 cm
4. Berat ginjal orang
dewasa: 40 gram
5. Ginjal kiri lebih tinggi dari
ginjal kanan karena
adanya lobus hepatis
dexter yang besar
6. Pada umumnya ginjal
laki-laki lebih panjang
dari ginjal wanita.
Fungsi Ginjal
1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran
zat-zat toksis atau racun,
2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan
basa dari cairan tubuh,
4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam
dan zat lain dalam tubuh,
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari
protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh
selaput
tipis
yang
disebut
kapsula renalis yang terdiri dari
jaringan fibrus berwarna ungu
tua. Lapisan luar terdiri dari
lapisan
korteks
(subtansia
kortekalis), dan lapisan sebelah
dalam bagian medulla (subtansia
medularis) berbentuk kerucut
yang disebut renal piramid.
Puncak kerucut tadi menghadap
kaliks yang terdiri dari lubanglubang kecil disebut papilla
renalis. Masing-masing piramid
dilapisi oleh kolumna renalis,
jumlah renalis 15-16 buah.
Struktur Ginjal
Garis-garis
yang
terlihat
di
piramid
disebut tubulus nefron
yang merupakan bagian
terkecil dari ginjal yang
terdiri dari glomerulus,
tubulus
proksimal
(tubulus kontorti satu),
ansa
henle,
tubulus
distal (tubulus kontorti
dua)
dan
tubulus
urinarius (papilla vateri).
Pada
setiap
ginjal
diperkirakan ada 1.000.000
nefron, selama 24 jam dapat
menyaring darah 170 liter.
Arteri renalis membawa darah
murni dari aorta ke ginjal,
lubang-lubang yang terdapat
pada piramid renal masingmasing membentuk simpul
dari kapiler satu badan malfigi
yang
disebut
glomerulus.
Pembuluh
aferen
yang
bercabang membentuk kapiler
menjadi vena renalis yang
membawa darah dari ginjal ke
vena kava inferior.
Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena
permukaan aferen lebih besar dari permukaan
eferen maka terjadi penyaringan darah.
Sedangkan sebagian yang tersaring adalah
bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowman yang
terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat,
bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke
tubulus ginjal.
2. Proses reabsorpsi
Proses penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya
terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi
terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal
bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan
ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke
dalam tublus bagian bawah. Penyerapannya terjadi
secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi
Proses penambahan zat-zat atau urea di tubulus distal,
dalam proses ini terbentuk urin sesungguhnya (urin
sekunder).
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis
(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur
jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang
masuk ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar
suprarenalis, kelenjar ini merupakan kelenjar buntu
yang menghasilkan dua macam hormon yaitu
hormon adrenalin dan hormon kortison. Adrenal
dihasilkan oleh medulla.
2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa,
masingmasing
bersambung
dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria), panjangnya
25-30
cm,
dengan
penampang 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding abdomen
terdiri dari:
1. Dinding luar jaringan ikat
(jarinagn fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot
polos
3. Lapisan sebelah dalam
lapisan mukosa
3. Vesika urinaria
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang
dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang
simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang
kuat,
berhubungan
dengan
ligamentum
vesika
umbilikalis medius.
Dinding kandung kemih
terdiri dari lapisan sebelah
luar (peritonium), tunika
muskularis (lapisan otot),
tunika submukosa, dan
lapisan mukosa (lapisan
bagian dalam). Pembuluh
limfe vesika urinaria
mengalirkan cairan limfe
ke dalam nadi limfatik
iliaka interna dan eksterna
2.
3.
4.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal
pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air
kencing keluar.
A.
B.
C.
Proses Miksi
Distensi vesika urinaria oleh air kemih
merangsang stress receptor yg terdapat pada
dinding vesika urinaria dgn jumlah 250 cc
sudah cukup untuk merangsang berkemih
refleks kontraksi dinding vesika urinaria pada
saat yang sama relaksasi spinter internus
relaksasi spinter eksternus oleh serabut saraf
parasimpatis.
Bila terjadi kerusakan pada saraf tersebut
inkontinensia urin dan retensi urin.
Sistitis
Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak
menyerang wanita dari pada pria, karena pada wanita
muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal.
Faktor resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan,
kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter,
keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus.
3.Glomerulonefritis
Glomerulonefritis
adalah
suatu
penyakit
yang
disebabkan oleh infeksi di
nasofaring oleh Streptococcus
-hemolitik.
Lebih
sering
menyerang
anak-anak,
dengan gejala yaitu edema
akut, oiguria, proteinuria,
urine berwarna, dan biasa
disertai dengan hipertensi.
Penyakit
ini
merupaka
penyakit autoimun karena
terbentuk
antibodi
yang
merusak
membran
basal
gromerulus tubuh itu sendiri.
Penyakit
ini
dapat
menyebabkan gagal ginjal.