Anda di halaman 1dari 25

frankymsmpd@yaho

o.co.id
1

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 ayat (19)

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan


sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi
untuk pendidikan menengah
UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X, Pasal 38 ayat (2)

(1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan


dikembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan,
potensi/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik.
(2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah
dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan.
2005)

( Pasal 17 PP Nomor 19 Tahun

Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis


pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik
UU Nomor 20 Tahun 2003 BAB X, Pasal 36 ayat (2)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan


(KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan.
PP Nomor 19 Tahun 2005 BAB I, Pasal 1 ayat (15)

Berdasarkan aturan tersebut, maka:

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan


dan komite sekolah (Tidak ada kurikulum
nasional yang ada adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan)

Dimaksudkan untuk memungkinkan adanya


penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

KTSP adalah istilah generik dari


kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Kurikulum
yang telah disusun sekolah disebut
kurikulum sekolah yang bersangkutan
Contoh : Penulisan Cover
KURIKULUM SMK .......
KOMPETENSI KEAHLIAN ............

DOKUMEN I
Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan,
Struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan,
Kalender pendidikan
DOKUMEN II
Silabus.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan


mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
UU Nomor 20 Tahun 2003 BAB X, Pasal 36 ayat (1)

Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan


pendidikan berpedoman pada panduan yang
disusun oleh BSNP.
PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16

Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan


dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan
kebutuhan kompetensi keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi kerja di dunia kerja.
PERMENDIKNAS Nomor 28 Tahun 2009

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun atau
dapat diperpanjang hingga empat tahun,
sesuai dengan kebutuhan kompetensi
keahlian.

Struktur kurikulum Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan
Pendidikan Kejuruan. Kurikulum SMK/MAK berisi
mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan,
Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.

Struktur Kurikulum
Komponen

Durasi Waktu (Jam)

A. MATA PELAJARAN
1.

Pendidikan Agama

192

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

192

3.

Bahasa Indonesia

192

4.

Bahasa Inggris

5.

Matematika

5.1

Matematika Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata.


Pariwisata.

330 a)

5.2

Matematika Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen

403 a)

5.3
6.
6.1
6.2
6.2.1
6.2.2

Matematika Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa,


Rekayasa, Kesehatan, Agrobisnis dan Agroindustri,
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ilmu Pengetahuan Alam
IPA
Fisika
Fisika Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri
Fisika Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

6.3
6.3.1
6.3.2
6.4
6.4.1
6.4.2

Kimia
Kimia Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri
Kimia Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa dan Kesehatan
Biologi
Biologi Bidang Studi Keahlian Agrobisnis dan Agroindustri
Biologi Bidang Studi Keahlian Kesehatan

7.

Ilmu Pengetahuan Sosial

128 a)

8.

Seni Budaya

128 a)

9.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

440 a)

516 a)
192 a)

192 a)
276 a)
192 a)
192 a)
192 a)
192 a)

192

B. Kelompok Program Produktif


1.Dasar
1.Dasar Kompetensi Kejuruan
Kejuruan
a.
a...
b.
b.
2. Kompetensi Kejuruan
ejuruan
K
a.
a.
b.
b.
C. Muatan Lokal
.
.

D. Pengembangan Diri

140
1044
192
(192)

Keterangan Struktur Kurikulum SMK


a) Durasi Waktu:
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
Kompetensi Keahlian.
Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam
tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di
luar jumlah jam yang dicantumkan. ( contoh: matematika untuk
Teknologi dan Rekayasa, jam terstruktur = 516. karena kebutuhan
pendalaman, dibutuhkan tambahan waktu 120 jam, maka jumlah jam
tersruktur matematika menjadi 636)

lanjutan

Keterangan Struktur Kurikulum SMK


Kompetensi Kejuruan terdiri atas berbagai mata
pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan Kompetensi keahlian.
b)

Jumlah jam terstruktur untuk kompetensi


kejuruan
sebagai hasil dari konversi jumlah
jam ril
kebutuhan standar kompetensi kerja yang
berlaku
di dunia kerja tidak boleh kurang dari 1044
jam. Jumlah jam terstruktur untuk Dasar kompetensi
kejuruan sebagai hasil dari konversi jumlah jam
ril,
tetapi tidak boleh lebih dari 140 jam.
c)

lanjutan

Keterangan Struktur Kurikulum SMK


d)
Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam
pembelajaran per minggu.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri
(Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Total beban belajar bagi SMK - 3 tahun tidak
boleh lebih dari 5700 jam pembelajaran (mg efktf
114 x 50 jp/mg), dan 7700 Jam pembelajaran
bagi SMK- 4 tahun.

1.

Analisis silabus

2.

Estimasi kebutuhan jam tatap muka, jam praktik di


sekolah dan jam praktik di industri

3.

Konversi jam estimasi dengan perbandingan jam tatap


muka : jam praktik di sekolah : jam praktik di industri
1:2:4

1.

Hitung jumlah total jam terstruktur sbb:


Estimasi jam TM
1

Estimasi jam PS
2

Estimasi jam PI
4

Contoh:
Misalnya satu kompetensi dasar membutuhkan jam belajar sbb :

tatap muka (TM) = 8 jam


praktik di sekolah (PS) = 28 jam
praktik di industri (PI) = 20 jam
Maka :
Jumlah jam terstruktur : 8/1 + 28/2 + 20/4 = 27 jam
Jumlah jam di sekolah : 8 + 28 = 36 jam

jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam


Total jam belajar yang tercantum dalam jadwal adalah:
8 + 28 + 20
= 56 jam pelajaran

PENENTUAN
JAM PRAKERIN

Satuan waktu yang dibutuhkan oleh


peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan sistem:

Tatap Muka (TM)

Penugasan Terstruktur (PT)

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur


(KMTT)

TM :
Kegiatan pembelajaran yang
berupa
proses interaksi antara
peserta didik
dengan pendidik.
PT :
Kegiatan pembelajaran berupa
pendalaman materi untuk siswa,
dirancang guru untuk mencapai
kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan ditentukan oleh guru.
KMTT :
Kegiatan pembelajaran
berupa
pendalaman materi untuk
siswa, dirancang guru untuk mencapai
kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan ditentukan oleh siswa.

MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler yang
berbentuk mata
pelajaran, yang
pengembangannya
disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi
daerah, termasuk
keunggulan daerah
serta selaras dengan
program
keahlian.

Tujuan mata pelajaran muatan lokal


adalah
untuk memperkaya dan
meningkatkan kualitas keahlian sesuai
dengan tuntutan
lapangan kerja.

Lanjutan...

Standar kompetensi muatan lokal


ditentukan oleh satuan pendidikan, yang
kompetensinya tidak dapat diwadahi pada
mata pelajaran yang telah ada.

Satuan pendidikan dapat


menyelenggarakan minimal satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester.
Atau dengan kata lain muatan lokal tidak
harus terus-menerus diajarkan setiap
semester, tetapi dapat diajarkan hanya
dalam waktu tertentu.

KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan

diri adalah kegiatan yang


bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik
sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan

pengembangan diri difasilitasi


dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuer.

Lanjutan...

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan


melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan
kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok
ilmiah remaja.

Khusus untuk sekolah menengah kejuruan


pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan
karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata


pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan
diri dilakukan secara kualitatif.

PENYUSUNAN KTSP
Mekanisme Penyusunan
KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite
sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan
Tim Penyusun
-

guru
konselor
kepala sekolah, ketua merangkap anggota
komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan
anggota institusi pasangan lainnya)
- nara sumber
- dinas pendidikan, sebagai koordinator dan supervisor.

Anda mungkin juga menyukai