Assalaamualaikum WW..
PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA
dan
UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)
di PUSKESMAS
Pengusaha adalah :
a. orang perseorangan, persekutuan,
atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan,
atau badan hukum yang secara
berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
Perusahaan adalah :
a. setiap bentuk usaha yang berbadan
hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan,
atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja/buruh
dengan membayar upah atau
dalam
bentuk
lain;
b.imbalan
usaha-usaha
sosial
dan usaha-usaha
lain
yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
Perlindungan Hubungan
kerja
Hubungan industrial adalah suatu
sistem hubungan yang terbentuk
antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan/atau jasa yang
terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang
didasarkan pada nilai nilai Pancasila
dan Undang -Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Jenis perselisihan
Perselisihan hak
Perselisihan kepentingan
Perselisihan pemutusan hubungan kerja
Perselisihan antar serikat pekerja dalam
satu perusahaan.
Proses
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Pekerja
Serikat Pekerja
Pengusaha
Serikat Pekerja
Bipartit
Disnaker
Konsiliasi
Arbitrase
Mediasi
Konsiliasi
Perselisihan kepentingan
Perselisihan PHK
Perselisihan antar Serikat Pekerja
Arbitrase
Perselisihan Kepentingan
Perselisihan antar Serikat Pekerja
Mediasi
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Hak
Kepentingan
PHK
antar Serikat Pekerja
Perlindungan Dalam
Pelaksanaan Pekerjaan
Setiap karyawan atau pekerja mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
kerja ( K3)
b. Norma Kerja
c. Moral dan Hukum
d. Perlakuan sesuai harkat dan mrtabat
manusia
e. Perlakuan sesuai nilai norma dan agama
Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung
terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun
non materil
a.Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material
diantaranya sebagai berikut.
1) Baju kerja
2) Helm
3) Kaca mata
4) Sarung tangan
5) Masker
6) Sepatu
7) dll
b. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat non material adalah
sebagai berikut.
1) Buku petunjuk penggunaan alat
2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
3) Himbauan-himbauan
4) SOP/SPO
5) Petugas keamanan
Tingkat-Tingkat Pencegahan
Gangguan Kesehatan dan
Kecelakaan Akibat Kerja
1. Peningkatan Kesehatan (Health
Promotion)
Pendidikan kesehatan kepada pekerja
Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
Perkembangan kejiwaan pekerja yang sehat
Penyediaan perumahan pekerja yang sehat
Rekreasi bagi pekerja
Penyediaan tempat dan lingkungan kerja
yang sehat
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
Perhatian terhadap faktor-faktor keturunan.
Penyaringan
Upaya-Upaya Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja
1. Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan
bahan-bahan yang kurang berbahaya atau tidak
berbahaya sama sekali, misalnya karbon tetraklorida
diganti dengan triklor-etilen.
2. Ventilasi Umum
Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya menurut
perhitungan kedalam ruang kerja, agar bahan-bahan
yang berbahaya ini lebih rendah dari kadar yang
membahayakan, yaitu kadar pada nilai ambang batas.
3. Ventilasi Keluar Setempat
Adalah alat yang dapat mengisap udara dari suatu
tempat kerja tertentu, agar bahan-bahan yang
berbahaya dari tempat tersebut dapat dialirkan keluar.
4. Isolasi
Adalah dengan cara mengisolasi proses
perusahaan yang membahayakan, misalnya
isolasi mesin yang hiruk pikuk, sehingga
kegaduhan yang disebabkannya menurun dan
tidak menjadi gangguan pada pekerja.
5. Pakaian / Alat Pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaaan dapat berupa
ear plug, kacamata, masker, helm, sarung
tangan, sepatu atau pakaian khusus yang
didesain untuk pekerjaan tertentu.
6. Pemeriksaan Sebelum Bekerja
Yaitu pemeriksaan kes pada calon pekerja
untuk mengetahui apakah calon pekerja
tersebut sesuai dgn pekerjaan yang akan
diberikan ( fisik, mental).
BPJS KESEHATAN
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan antara lain, konsultasi
medis dan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dan
pengobatan oleh dokter umum dan atau paramedis,
pemeriksaan dan pengobatan gigi, dan lainnya.
BPJS KETENAGAKERJAAN
program-program yang terkait dengan risiko, seperti jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan
kesehatan, dan jaminan hari tua.
meliputi: biaya pengangkutan, biaya pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, biaya rehabilitasi, serta santunan uang bagi
pekerja yang tidak mampu bekerja, dan cacat.
BPJS KETENAGAKERJAAN
adalah salah satu bentuk perlindungan sosial suatu
perlindungan bagi tenaga kerja / karyawan dalam
bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti
berkurang atau hilangnya penghasilan dan berupa
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan
yang dialami oleh tenaga kerja berupa :
kecelakaan
meninggal
hari tua
KANTOR
RUMAH TINGGAL
TEMPAT LAIN
47
MANFAAT JAMINAN
KECELAKAAN KERJA
SEMENTARA
TIDAK MAMPU
BEKERJA
1.SANTUNAN
SEKALIGUS
70% X 80 BLN UPAH
2.SANTUNAN
BERKALA
Rp. 200.000,-/BLN
CACAT
TETAP
SELAMA
24SEBAGIAN
BLN
BEKERJA
KEMBALI
1.BIAYA PENGOBATAN
Rp. 20.000.000
2.SANTUNAN STMB
- 4 BLN PERTAMA 100 %
UPAH
- 4 BLN KEDUA 75%
UPAH
- SETERUSNYA 50% UPAH
CACAT
SANTUNAN
SEKALIGUS
% TABEL CACAT X
80 BLN UPAH
CACAT FUNGSI
KECELAKAAN
KERJA
% KURANG
FUNGSI X %
TABEL CACAT X 80
BLN UPAH
PENGANGKUTAN
DARAT Rp
750.000
LAUT Rp
1.000.000
UDARA Rp
2.000.000
MENINGGAL
DUNIA
1. SANTUNAN SEKALIGUS
60% X 80 BLN UPAH
2. SANTUNAN BERKALA
Rp. 200.000,- /BLN
SELAMA 24 BLN
3. BIAYA PEMAKAMAN Rp.
2.000.000
BIAYA
REHABILITASI
-REHABILITASI MEDIK
Max. Rp. 2.000.000
-PROTHESE ANGGOTA
BADAN TIRUAN
48
Perlindungan Khusus
Karyawan/Pekerja Perempuan :
Protective Kebijakan yg diarahkan pd
perlindungan fungsi reproduksi
Corrective Kebijakan yg diarahkan pd
peningkatan kedudukan pekerja
perempuan (pemberdayaan pekerja
perempuan)
Non Diskriminatif Kebijakan yg
diarahkan pd kesetaraan hak & kewajiban
ditempat kerja.
49
Protective,meliputi:
1. Perlindungan Pada Masa Haid
Pekerja perempuan tdk diwajibkan bekerja pd hari pertama &
kedua pd waktu haid, dg ketentuan :
- Merasakan sakit
- Memberi tahu Pengusaha
- Pelaksanaan diatur dlm PK, PP, PKB
Pekerja perempuan diberi waktu istirahat 1,5 bln sesudah gugur kandung
(berdasarkan surat ket.dokter kandungan atau Bidan)
50
Corective,meliputi:
1.
2.
Corective
3. Adanya peluang bagi PP hamil utk bekerja pada
malam hari, sepanjang ada surat keterangan dokter
yg menyatakan hal tsb tidak berbahaya bagi pekerja
dan kandungannya.
Non Diskriminatif
1. Adanya kesempatan yang sama utk memperoleh
pekerjaan dan adanya perlakuan yang sama tanpa
diskriminasi dari pengusaha
2. Adanya pengupahan yang sama bagi pekerja lakilaki dan perempuan utk pekerjaan yg sama nilainya
3. Adanya kesempatan yg sama dalam pekerjaan dan
jabatan tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis
kelamin, agama, politik dan asal usul dalam
masyarakat
53
Non Diskriminatif
Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk menolong
dirinya sendiri shg terjadi peningkatan status kesehatan
yang akhirnya meningkatkan produktivitas kerja
Tujuan khusus
meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Sasaran
tenaga kerja yang mempunyai
dampak besar dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi.
tenaga kerja yang memperoleh
yankes yang memadai.
diutamakan pada sektor informal
yang merupakan separuh dari
angkatan kerja.
Strategi
dikembangkan secara terpadu dan
menyeluruh dalam pola yankes puskesmas
bagi pekerja dan keluarganya.
dilakukan melalui pelayanan paripurna,
yang menekan pada pelayanan kesehatan
kerja, keselamatan kerja, kesehatan
keselamatan kerja.
dilakukan melalui peran serta aktif
masyarakat pekerja melalui pendekatan
PKMD.
b. Kegiatan ergonomik
Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja dengan pekerjaan agar tidak terjadi
stress fisik akibat kerja.
c. Kegiatan monitoring
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja yang
dilakukan oleh anggota kelompok kerja yang dilatih
untuk mendeteksi pencemaran zat kimia, pestisida, dll.
d. Perbaikan mesin / alat kerja
Ditujukan pada industri kecil dan pada
pemaparan/pencemaran karena bahan-bahan produksi.
3. Kegiatan pengobatan
a. Pendekatan system orga tubuh (pengobatan yang
ditujukan pada organ tubuh yang terkena) misalnya
alat pendengaran, paru-paru, kulit dan sebagainya.
b. Pendekatan jenis pernapasan (exposure)
4. kegiatan pemulihan