Anda di halaman 1dari 61

Manajemen nyeri orofasial

PENATALAKSANAAN
Mc. Caffery memberikan beberapa prinsip yg harus diperhatikan sebelum
intervensi :
1. Membentuk relasi saling percaya.
2. Menggunakan bbrp cara untuk
mengatasi nyeri.
3. Melakukan tindakan utk mengatasi
nyeri.

4. Hargai kemampuan psn dlm


mengatasi nyerinya.
5. Menentukan teknik mengatasi nyeri
seperti yg ditunjukkan psn.
6. Melakukan teknik yg oleh psn
efektif.
7. Mendorong psn untuk mencoba lagi.
8. Melindungi psn dari serangan nyeri.

TINDAKAN
I. NON FARMAKOLOGIS (tanpa
pengobatan)
II. FARMAKOLOGIS (dengan
pengobatan

I. NON FARMAKOLOGIS
Berdasarkan :
A. STIMULASI FISIK.
B. PERILAKU KOGNITIF.

I.A. STIMULASI FISIK


Tujuan :
1. Meningkatkan kenyamanan.
2. Memperbaiki dysfungsi fisik
3. Mengnubah respons fisiologik
4. Menurunkan kecemasan yg
berkaitan
dg ganggaun fungsi karena nyeri.

MACAM-2 STIM. FISIK


1. STIMULASI KULIT.
Tujuan :
a. Mengalihkan perhatian ke stimulus
tactil dan mengabaikan nyerinya.
b. Meningkatkan pelepasan endorfin.
c. Menstimulasi serabut A-Beta/besar
menurunkan transmisi Srbt.kecil.

STIMULASI MELIPUTI :
1). Masase.:. Dilakukan pada
bagian-2 tertentu (leher, punggung
@ 10 menit)
Dengan oinment atau liniment/cair
mengandung menthol./hangat.
Tipe masase :
- Effleurage : pukulan atau
mngurut pada tubuh.
- Petrissage : pijatan atau
cubitan besar pada kulit, atau otot.

Effleurage

2). Kompres hangat atau dingin.


Kompres hangat bertujuan :
- Mengurangi sensasi nyeri.
- Meningkatkan respon inflamasi.
- Meningkatkan aliran darah
setempat.
- Meningkatkan pelarutan edema.

Hot & Cold

Kontra indikasi kompres hangat :


Trauma<24 jm, Perdarahan;Gangguan
Vaskuler;Pleuritis.
Rekomendasi suhu yg dipakai.:
Suhu : 52C pd dws normal
40,5 - 46C pd dws pingsan
40,5 - 46C pd anak-2 < 2 thn.

Kompres dingin, bertujuan :


- Menurunkan sensasi nyeri.
- Menurunkan respon inflamasi jar.
- Menurunkan aliran darah.
- Mengurtangi edema.
Suhu disarankan : 18 27 C.

Indikasi kompres dingin :


Trauma<24 jm; Fraktur; Gigitan
serangga;Perdarahan; Sakit kepala;
Spasme otot; Pruritis.
Kontra-indikasi :
Allergi dingin; Trauma > 48 jm.

3). Stimulasi Kontralateral.


memberi stimulasi pd daerah
kulit di
sisi yg berlawanan dr daerah nyeri.
Bisa menggaruk, menggosok,
kompres.
Metode ini berguna karena daerah
nyeri
tak dpt disentuh, mis.

Nosiceptor

4). Accupressure (pijat refleksi)


Dg menggunakan sistem akupunktur.
Dengan berpedoman pada titik-2
tertentu yg dpt dipelajari, maka teknik
ini juga dapat diajarkan kepada psn
bila terbukti efektif untuk mengatasi
nyeri.

2. STIMULASI TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation).
Menggunakan satu unit peralatan yg
dijalankan dg elektrode pd kulit, akan
menimbulkan sensasi kesemutan,
getaran atau mendengung pd area
tertentu.

MEKANISME TENS :
- Menstimuli reseptor nonnyeri didaerah
nyeri (teori gerbang kendali nyeri).
Indikasi : Nyeri kronis; pasca
trauma;nyeri fantom;neuralgia perifer;
Nyeri pinggang; artritis; Trigeminal
Neuralgia; Ansietas dan depresi.

Elektrode tak boleh dipasang pada :


- Rambut; kulit iritasi; jahitan; otot
laring dan faring; uterus ibu hamil
3. IMMOBILISASI
Immobilisasi dapat meredakan nyeri.
Terutama pada fraktur. Dapat dengan
bantuan alat atau istirahat saja.

4. PLASEBO.(Ltn : saya ingin menyenangkan)


Zat tanpa kegiatan farmakologik dlm bentuk
yg dikenal psn sebagai obat seperti kaplet,
kapsul, injeksi dsb.
Umumnya t.a : gula, Na Cl 0,9%, atau
aquabidest atau amilum.

Tidak memiliki efek farmakologik, te


tapi memberi efek dikeluarkannya
endorfin dlm sistem kontrol desenden.
Semakin sering psn mendapatkan informasi keefektifan suatu terapi, maka
semakin efektif intervensi plasebo.

Prinsip pemberian plasebo :


1. Efek plasebo bkn indikasi bhs psn tdk
nyeri.
2. Plasebo tdk boleh utk menguji kejujuran
psn ttg nyeri atau sbg pengobatan lini
depan.
3. Respon + thdp plasebo, jgn diartikan
bahwa nyeri yg dirasakan psn tdk nyata.
4. Jangan pernah memberi plasebo sebagai
pengganti analgetik

I.B. PERILAKU KOGNITIF.


Ada beberapa macam:
1. DISTRAKSI
2. TEKNIK RELAKSASI
3. UMPAN BALIK BIOLOGIS
4. SENTUHAN TERAPEUTIK
5. HIPNOSIS

1. DISTRAKSI.
Adalah pengalihan dari fokus perhatian
pada nyeri ke stimulus yg lain.
Mekanisme :
-. Aktivasi retikuler menghambat
stimulus nyeri. Bila seseorang mene
rima input sensori berlebihan ter
hambatnya impuls nyeri ke otak

- Stimulus yg menyenangkan juga dpt


merangsang keluarnya endorfin shg
mengurangi nyeri.
Faktor yg berpengaruh :
1. Partisipasi aktif individu.
2. Banyaknya modalitas sensori yg di
gunakan (lihat, dengar, sentuhan).
3. Minat psn dalam stimulasi.

MACAM-2 DISTRAKSI :
a). Distraksi Visual. : Nonton TV,
melihat
pertandingan dll.
b). Distraksi pendengaran : Musik
kegemaran, suara burung, gerakan
tubuh menguikuti musik.
c). Distraksi pernafasan : Bernafas
ritmik
dg hitungan 1-4.

d). Distraksi intelektual : mengisi tekateki silang, bermain kartu, filateli.


e). Teknik pernafasan : bernyanyi,
bermain sama anak-2.
f). Imajinasi terbimbing : Membuat
bayangan yg menyenangkan dan
mengonsentrasikan pada bayangan
tsb untuk membebaskan diri dr nyeri.

3. UMPAN BALIK TUBUH.


Biofeedback adalah teknik dengan
memberi info ttg respon fisiologis tbh
thdp nyeri yg dialami psn dan cara
mengendalikan secara involunter.
Membantu psn mencapai relaksasi
optimal sehingga mampu mengatasi
nyeri.

4. SENTUHAN TERAPEUTIK.
Dokter melakukan meditasi untuk
me
ngumpulkan energi internal
kemudian
meraba dan mentranmisikan energi
penyembuhan.
Tetapi mekanisme rasional dari
metode ini belum dapat
diterangkan dengan jelas.

5. HIPNOSIS.
Memodifikasi berbagai tingkat
kecemasan yg ditimbulkan oleh
adanya
nyeri. Sehingga lebih banyak masuk
dalam ranah psykologis.
Dikembangkan dan dikenal dengan
Hypnoterapy, Hypnodontik dsb.

II. FARMAKOLOGIS.
Meliputi penggunaan obat :
1. Analgesik : - Narkotik/ Opioid.
- Non-narkotik/Non-opioid
NSIDs.
- Adjuvan & ko-analgesik.
2. Anestetikum : - Topikal.
- Injeksi.
3. Anti-inflamasi.
4. Mucle relaxant.

5. Anti depressant
6. Anti ansietas.
7. Antibiotika.
8. Vasoaktif.
9. Antiviral.
10. Anti-histamine.
11. Anti konvulsi.
12. Neurolitik.
13. Pertimbangan diet.

1. OBAT ANALGESIK.
1.1. Opioid/ Narkotik (efek sentral).
Derifat dari opium, spt morfin & kodein.
Efek : - menurunkan nyeri.
- memberi efek euforia, krn berikatan
dg reseptor opiat (mu, delta & kappa).
- mengaktifkan penekan nyeri endogen
pada SSP

Efek samping : - menekan pusat pernafasan


(penurunan
dari 18 12 overdosis.
- menekan pusat batuk di med. btg
otak.
- sedasi.
- addiktif
- mual & muntah
- konstipasi
- gatal.
- retensi urine.

Terdapat 2 jenis utama opioid :


1. Agonis murni.
Obat opioid murni berikatan kuat dg reseptor mu
efek maksimum pereda nyeri.
Contoh : Morfin, Kodein, Meperidin.
2. Agonis-antagonis.
Efek seperti opioid jika diberikan pd psn yg tdk
men
dpt opioid murni. Bila bercampur akan
menginaktifkan opioid murni. Mis.: Dekoksin
(Dalgan).

OBAT NARKOTIK YG UMUM.


Nama Generik

Merk dagang

Dosis

Cara
pemberian

Morfin sulfat

MST

5-15mg/3-4 (23)

SC, IM, PO

Kodein sulfat

Coditam

15-60mg/3-4

SC, PO

Hidromorfin HCl

Dialudid

2-4mg/4-6

IV,IM,SC,PO

Meperidin HCL

Demerol

50-150mg/3-4

IV,IM,SC,PO

Metadon

Dolophine

2,5-10mg/3-4

IM,SC,PO

Pentazosin

Talwin

50-100mg/3-4

PO

Oksikodon

Percodan

5mg/4-6

PO

Leforvanol
tatrat

Levo Dromoran

2mg/2-8

PO

EFEK OPIOID &


PENCEGAHAN
GEJALA

PENCEGAHAN/PENATALAKSAN
AAN

Konstipasi

Asupan cairan & mkn tinggi serat


Bila perlu beri laksatif.

Mual, muntah

Infokan psn, hanya bbrp hari.


Beri antiemetik

Sedasi

Infokan psn, hanya 3-5 hari


Beri stimulan dekstroamfetamin.

Depresi pernafasan

Berikan antagonisnya : Nalokson


HCl (Narcan). Dicampur dg 10 cc
saline.

Gatal

Beri kompres dingin, atau lotion.


Beri antihistamine dipenhidramin
HCl
(Benadryl) injeksi.

Retensi Urine

Mungkin kateterisasi.

1.2. Non-narkotik/Non-Opioid :
1.2.1. Analgetik, Antipiretik : Paracetamol,
Metampiron, Metamizol Na.
1.2.2. Nonsteroid Anti Inflamation Drugs (NSIDs)
Analgesik, Antirematik, Antipirai. :
- Asetaminofen (Tylenol)
- Asam asetilsalisilat (Aspirin)
- Diklofenak Sodium - Na (Voltaren)
- Diklofenak Kalium - K (Cataflam).
- Ibuprofen ( Motril)

Piroksikam (Feldene)
Tramadol (Tramal)
Tenoksikam (Tilkotil)
Selekoksib (Celebrex).
Asam Mefenamat (Ponstan)
Etorikoksib (Arcoxia)
Parasetamol+Tramadol (Zaldiar)
Ketoprofen (Profenid, Pronalges).
Lumiracoxib (Prexige0).
Phenilbutason (Propyrin). Dll.

Hipnosis
Membayangkan
Plasebo
Musik/hiburan

Terapi Nyeri

Systemic
Opioid
Tricyclics
Anticonvulsan

NSAIDs

Obat NSIDs bekerja pd ujung saraf perifer dg


menurunkan kadar mediator inflamasi.
Juga menurunkan pelepasan prostaglandin pd
cedera.
Obat ini memiliki efek maksimum, artinya
dengan
peningkatan dosis efek analgesiknya tetap.
Diberikan untuk nyeri ringan sedang.

EFEK SAMPING NSIDs.:


1. Gangguan pencernaan (ulcus
gaster, perdarahan gaster)
2. Gangguan pembekuan darah
3. Penyakit ginjal
4. Trombositopenia.

1.3. Analgesik Adjuvan.


Obat yg diberikan bukan untuk memberi efek
analgesik, tetapi mampu menurunkan nyeri
kronis.
Efek yg diharapkan :
- Sedasi ringan atau transquiliser.
- Menurunkan spasme otot.
- Menurunkan kecemasan dan stress.
- Menyebabkan tidur.

Yg termasuk obat ini :


1.3.1. Transquiliser : Diazepam (valium,
valisanbe)
1.3.2. Antidepressan : Amitriptillin HCl (Elavil),
utk
mengatasi depressi dan mood disorders.
1.3.3. Antikonvulsan : Karbamasepine
(Tegretol), Klonasepam (Klonopin), untuk
mengatasi kejang, dan meredakan nyeri
neuropati (Trigeminal Neuralgia).

Anda mungkin juga menyukai