Anda di halaman 1dari 34

COUNTER IRRITAN

Oleh :
TINGKAT 3 REGULER B
KELOMPOK 4
Nama Anggota Kelompok 4 :
1. Fella Yhuenti (P27820314057)
2. Yonanda Harisda S (P27820314058)
3. Otik Puspa Mega (P27820314059)
4. Farah Rosyidah A (P27820314060)
5. Lurinda Seta M (P27820314061)
6. Imaroatus Sholihah (P27820314062)
7. Vallentino Lumen D R (P27820314063)
Counter Irritant
Counter irritant adalah suatu zat yang
diaplikasikan ke kulit untuk menghasilkan panas
atau efek vasodilatasi dalam rangka untuk
mempercepat penyembuhan local dengan
meningkatkan sirkulasi darah.
Pada pelaksanaan teknik counter irritant terbagi menjadi
beberapa terapi yaitu :
A. Konsep nyeri
Definisi Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial (Brunner & Sudart, 2002). Rasa nyeri merupakan sensasi
fisik yang tidak menyenangkan dan kadang-kadang menimbulkan
ansietas atau rasa putus asa. (Lumbantobing, 2004)

B. Fisiologi Nyeri
Sebagian besar nyeri karena trauma, iskemia, inflamasi disertai
kerusakan jaringan mengakibatkan terlepasnya zat kimia tertentu
seperti histamin, bradikinin, dan prostaglandin yang dapat berperan
dalam merangsang ujung-ujung saraf perifer (Lumbatobing, 2004).
Didapatkan 3 konsep yang menonjol mengenai rasa nyeri :
1. Teori modalitas sesifik
Didapatkan ujung saraf khusus dan serabut saraf khusus
yang menghantarkan impuls ke spinal khusus yang naik ke
pusat nyeri di otak.
2. Teori pola
Serabut eferen yang sama digunakan untuk meghantarkan
segala jenis sensansi. Adanya kualitas sensasibilitas yang
berbeda terjadi karena analisi sentral dari pola aktifitas.
3. Sintasa dari pada kedua padangan diatas
Sampai derajat tertentu didapatkan spesifisitas daripada
reseptor dan jalurnya. Namun interpretasi akhirnya ditentukan
oleh analisispola impuls di sentral (Lumbantobing, 2004)
C. Respon Nyeri
1. Respon fisiologi terhadap nyeri
.Respon fisiologi terhadap nyeri dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Respon simpatik
2) Respon parasimpatis

2. Respon perilaku terhadap nyeri


3) Verbal
4) Ekspresi wajah
5) Interaksi sosial
6) Gerakan tubuh
D. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
1. Usia Jenis kelamin
2. Kebudayaan
3. Makna nyeri
4. Perhatian
5. Keletihan
6. Ansietas
7. Pengalaman sebelumnya
8. Gaya koping
9. Dukungan keluarga dan social
Teori kontrol gerbang (gate
control)
Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur atau
dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang
sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls
nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan
impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.
Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar
teori menghilangkan nyeri.
Dikemukanan oleh Melzack dan wall pada tahun 1965 yaitu :
a) Teori ini mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bahkan
dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat.
b) Dalam teori ini dijelaskan bahwa Substansi gelatinosa (SG) yg ada pada
bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran sebagai
pintu gerbang (gating Mechanism), mekanisme gate control ini dapat
memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka
sampai di korteks serebri dan menimbulkan nyeri.
c) Impuls nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok
ketika pintu gerbang tertutup
d) Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri
e) Berdasarkan teori ini perawat bisa menggunakannya untuk memanage
nyeri pasien
f) Neuromodulator bisa menutup pintu gerbang dengan cara menghambat
pembentukan substansi P.
g) Menurut teori ini, tindakan massase diyakini bisa menutup gerbang nyeri
Teori Pengontrol Nyeri (Theory Gate Control)
Teori gate control dari Melzack dan Wall ( 1965)
menyatakan bahwa implus nyeri dapat diatur dan
dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang
sistem saraf pusat, dimana implus nyeri dihantarkan saat
sebuah pertahanan dibuka dan implus dihambat saat
sebuah pertahanan tertutup (Andarmoyo, 2013).
Massage Endorpin
Massage endorphin adalah terapi sentuhan dan
pemijatan ringan, dan dinilai cukup penting
diberikan kepada ibu hamil diwaktu menjelang
hingga saatnya melahirkan. Pijatan merangsang
tubuh untuk melepaskan senyawa endoprin yang
merupakan pereda rasa sakit dan dapat
menciptakan perasaan rasa nyaman (Khuswandi,
2011:53).
Cara melakukan masase endorphin
Cara 1 :
1. Ambil posisi senyaman mungkin bisa dilakukan dengan duduk atau
berbaring miring. sementara pendamping persalinan berada didekat
ibu (duduk disamping atau dibelakang ibu).
2. Tarik nafas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil
memejamkan mata. Sementara itu pendamping persalinan
mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai
lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya dengan sangat
lembut yang dilakukan dengan jari jemari atau hanya ujung jari.
3. Setelah kurang lemih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah
kelengan atau tangan yang lain.
4. Meski sentuhan ringan hanya dilakukan dikedua dengan, namun
dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh jadi
rileks dan tenang Gambar 1.1 Masase Lengan
Cara 2 :
Teknik sentuhan ini, juga sangat efektif jika dilakukan dibagian
punggung.

Gambar 1. 2 Massase Punggung

caranya
1. Ambil posisi berbaring miring atau duduk
2. Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan
lembut dan ringan dari arah leher membentuk huruf V
terbalik, kearah luar menuju sisi tulang rusuk
3. Terus lakukan pijatan ringan ini hingga ketubuh ibu bagian
bawah belakang
Gambar 1.3 Massase Bagian Belakang

4.Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan


ringan dengan kata-kata yang menentramkan
5. Setelah melakukan endoprin masase sebaiknya
melakukan langsung memeluk istrinya, sehingga
tercipta suasana yang menenangkan
Pengaruh Masase Endorpin Dalam
Proses Persalinan
Masase mengganggu transmisi nyeri dengan
cara meningkatkan sirkulasi neurotransmitter
yang dihasilkan secara alami oleh tubuh pada
sinaps neural dijalan system saraf pusat. Endorpin
berikatan dengan membran prasinaptik,
menghambat pelepasan subtan sipe yang dapat
menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri
berkurang.
Manfaat Masase Endorpin
Manfaat zat endoprin mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap. Endorpin merupakan
nerutransmiter atau neuro modulator yang menghambat pengiriman nyeri,
dengan demikian keadaan endorpin pada sinapssel saraf menyebabkan
penurunan sensari nyeri. Masase endorpin sangat bermanfaat sebab bisa
memberikan kenyamanan, rileks dan juga tenang pada wanita yang
sedang hamil dan melahirkan selain itu juga terapi masase endorpin ini
juga bisa mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah pada
keadaan yang normal hal ini yang membuat proses persalinan lancar
(setiawati, 2013)
Masase endorpin sebaiknya diberikan pada ibu hamil yang usia
kehamilannya sudah memasuki 36 minggu karena pada usia ini masase
endorpin dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang bisa memicu
datangnya proses persalinan
TENS
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation(TENS)
merupakan suatu cara penggunaan energi listrik yang
digunakan untuk merangsang sistem saraf dan
peripheral motor yang berhubungan dengan perasaan
melalui permukaan kulit dengan penggunaan energi
listrik dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai
tipe nyeri.
TENSmemiliki tiga bentuk pulsa, antara lain adalah:
1. Monophasic memiliki bentuk gelombang rectangular,
trianguler dan gelombang separuh sinus searah.
2. Biphasic memiliki bentuk gelombang simetris.
3. Polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk
interfensi atau campuran.Pulsa monophasic selalu
mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa
dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi
elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan
rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas
dan durasi terlalu tinggi.
Modifikasi Intensitas
Intensitas pulsa yang memadai durasi pulsa akan
memberikan energi listrik ke dalam suatu jaringan pada
tiap-tiap fase dari pulsa disebut muatan pulsa. dengan
kata lain muatan pulsa ditentukan oleh intensitas arus
dan durasi pulsa.
Frekuensi Pulsa
Frekuesi pulsa merupakan kecepatan/pulsa rate yang
terjadi pada setiap second sepanjang durasi arus listrik
yang mengalir. Frekuensi pulsa dapat berkisar 1-200
pulsa/detik.
Penerapan Elektroda
Penempatan elektrode tidak terbatas pada daerah
1. Di sekitar nyeri
Penempatan pada daerah nyeri paling mudah dan paling sering
digunakan.
2. Area dermatom
Mannheim menyarankan 3 cara teknik pada area dermatom yang
mungkin dapat di gunakan:
Penempatan pada area dermatom yang terlibat.
Penempatan pada lokasi spesifik dalam area dermatom.
Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari
suatu area dermatom tertentu.
3. Area acupuntur, trigger dan motor point
Area ini mungkin dilakukan oleh pemeriksaan dengan
menggunakan elektronik, sebab titik-titik ini jadi lebih konduktif di
sekitar jaringan. Tahanan rendah pada titik acupuntur bersesuaian
pada erea vasodilatasi atau pada aktive pseudomotor glands.
Kontra Indikasi
Kontra indikasi dariTENSantara lain , hipersensitif
kulit karena penggunaanTENSdalam waktu lama dengan
intensitas tinggi dapat menyebabkan resiko elektrical
damage.
Dosis
Kondisi osteoathritis menggunakanTENSkonvensional
dengan pulsa pendek sekitar 50 ms pada 40-150 Hz,
dengan frekwensi tinggi dan intensitas rendah ber-durasi
200 msec. Tipe konvensional dapat mengurangi nyeri
dalam waktu 10 15 menit dengan lama pemberian
antara 30 menit. Intensitas rendah akan mengstimulasi
serabutAbuntuk menginhibisi nyeri denganpain gate
mechanism.
Prosedur Penerapan TENS
1) Persiapan alat
Tentukan prosedur yang akan digunakan, semua tombol dalam posisi
nol. Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel
diletakan pada permukaan pad yang akan di kontakan dengan kulit pasien.
Pemeriksaan alat yang akan di gunakan. Pesiapan semua materi yang akan
digunakan. Pemanasan alat yakinkan tombol intensitaas off.
2) Persiapan pasien
Posisi pasien senyaman dan serileks mungkin. Periksa area yang akan di
terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion. Periksa
sensasi kulit. Lepaskan semua metal diarea terapi. Sebelum memulai
intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang
dapat ditimbulkan dari TENS.
3) Intervensi
Pada diletakan pada daerah nyeri, dengan durasi 15 menit dan fekuensi
6 kali.
TEKNIK-TEKNIK UNTUK
MENGATASI NYERI PERSALINAN
Definisi Effleurage
Effleurage berasal dari bahasa perancis yang berarti
Skimming the Surface makna menurut bahasa
Indonesia artinya Mengambil buih dipermukaan
(Kennet,1994). Effleurage merupakan teknik pijatan
dengan menggunakan telapak jari tangan dengan pola
gerakan melingkar dibeberapa bagian tubuh atau usapan
sepanjang punggung dan ekstremitas. Effleurage pada
abdomen biasanya digunakan dalam metode Lamaze
untuk mengurangi nyeri pada persalinan normal (Kennet,
1994).
Pola teknik Effleurage yang bias dilakukan mengurangi
nyeri persalinan akibat kontraksi uterus adalah:
1. Menggunakan dua tangan
2. Menggunakan satu tangan
3. Teknik yang bisa dilakukan keluarga dan petugas
Peranan Teknik Effleurage
Mekanisme penghambatan nyeri persalinan dengan
teknik Effleurage berdasarkan pada konsep Gate Control
Theory. Berdasarkan teori tersebut stimulasi serabut
taktil kulit dapat menghambat sinyal nyeri dari area
tubuh yang sama atau area lainnya. Stimulasi serabut
taktil kulit dapat dilakukan dengan beberapa teknik
massage, rubbing,usapan, fibrasi dan obat olesan
Prosedur Tindakan Stimulasi Kulit
Dengan Teknik Effleurage
1. Atur posisi tidur ibu dengan posisi tidur terlentang
rileks dengan menggunakan satu atau dua bantal,
kaki diregangkan 10 cm dengan kedua lutut fleksi
dengan membentuk sudut 45 derajat.
2. Pada waktu timbulnya kontraksi:
.Kaji respon fisiologis dan respon psikososial
.Kaji dan tanakan kualitas nyeri yang dirasakan
berdasarkan skala nyeri.
3. Pada waktu timbul kontraksi berikutnya:
Letakkan kedua telapak ujung-ujung jari tangan diatas
simphisis pubis
Bersama inspirasi pelan, usapkan kedua ujung-ujung
jari tangan dengan tekanan yang ringan, tegas dan
konstan ke samping abdomen, mengelilingi samping
abdomen menuju kea rah fundus uteri.
Setelah sampai fundus uteri seiring dengan ekspirasi
pelan-pelan usapkan kedua ujung-ujung jari tangan
tersebut menuju perut bagian bawah diatas simphisis
pubis melalui umbilicus.
Lakukan gerakan ini berulang-ulang selama ada
kontraksi.
4. Sesudah dilakukan perlakuan
Kompres Menggunakan Es
Pengertian Kompres Menggunakan Es
Pengertian kompres menggunakan es menurut
Bouwhuizen (1996) adalah suatu metode dalam
penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Kompres
menggunakan es dapat digunakan pada pengobatan
nyeri dan bengkak yang local, serta dapat memberikan
efek anestesi, dimana hilangnya sensasi termasuk sakit,
sentuhan dan persepsi temperature (Gabriel, F.J, 1998).
Pengaruh Kompres Menggunakan Es
1. Menurut Carpenito (1995) efek terapiutik dari kompres
menggunakan es meliputi:
2. Menurunkan diameter konduksi saraf sehingga menurunkan
persepsi nyeri
3. Mengurangi respon peradangan pada jaringan
4. Mengurangi aliran darah
5. Mengurangi odem
6. Efek lain dari kompres menggunakan es adalah memberikan
perasaan nyaman sementara terhadap nyeri (Kozier,dkk,1995).
7. Pengaruh es dipercaya dapat menyebabkan anestesi local dengan
mengurangi atau menurunkan kecepatan hantaran dari reseptor
nyeri yang memberi perasaan nyaman terhadap nyeri (Black, M.J,
1997).
Tujuan Kompres Menggunakan Es
1. Menurunkan suhu
2. Mencegah perluasan infeksi
3. Mengurangi perasaan yang dalam dan memberikan rasa nyaman
4. Menghentikan perdarahan.
Metode Kompres Menggunakan Es
5. Ke dalam sebuah kantung es kita masukkkan sebuah bongkahan es
yang berukuran kecil-kecil.
6. Kompres menggunakan es dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi
tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri,
atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
7. Pemberian kompres menggunakan es dapat dilakukan dalam waktu
< 5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit (Potter & Perry, 2005).
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam memberikan
kompres menggunakan es
1. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna
merah jambu masih bias dilakukan pengompresan,
tetapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap
metode ini tidak dapat dilakukan (Bouwheizen, 1996).
2. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien
nyeri yang mempunyai alergi dingin (Leo, M.J. 1990).
Pengaruh Kompres menggunakan es terhadap nyeri
Secara fisiologis pada dasarnya teori Gate Control
oleh Melzack dan Wall (1965) menjelaskan bagaimana
impuls rasa sakit/ nyeri termodulasi dimana aliran impuls
rasa nyeri aferen dapat dihambat atau diteruskan dalam
subtansia gelatinosa di spinal cord atau nucleus sehingga
impuls yang menimbulkan berbagai sensasi dapat
ditransmisikan bersama, dimodifikasikan dan dihambat.
Pemberian Obat Topikal
Obat topikal adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui kulit (Depkes,1987).
Tujuan Pemberian Obat Topikal
Mempertahankan hidrasi peermukaan kulit, melindungi bagian atas kulit.
Mengurangi iritasi kulit lokal.
Membuat anestesi lokal,mengobati infeksi,danabrasi.
Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Obat Topikal
Umur
Pemilihan agen topikal yang tepat
Lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit
Stadium penyakit
Konsentrasi bahan aktif
Metode aplikasi
Penentuan lama pemakaian obat.
Menurut Djuanda (1993) kegunaan dan khasiat
pengobatan topikal didapat dari pengaruh fisik dan
kimiawi obat-obat yang diaplikasi diatas kulit yang sakit.
Pengaruh fisik antara lain:
Mengeringkan
Membasahi
Melembutkan
Lubrikasi
Mendinginkan
Memanaskan
Melindungi dari pengaruh buruk dari luar
Klasifikasi Obat Topikal
Pada pemberian obat secara topikal dapat digolongkan
sebagai obat:
1.Salep (lotion)
Salap adalah bahan berlemak atau seperti lemak,
yang pada suhu kamar berkonsistens, seperti mentega.
Bahan dasar biasanya biasanya vasein tetapi dapat pula
lanonin atau minyak.
2.Obat-obat tetes mata , hidung, telinga.(Steven,
1999)

Anda mungkin juga menyukai