Anda di halaman 1dari 25

PERAWATAN

DISKOLORISASI
Drg. ARLINA NURHAPSARI,SpKG

Klasifikasi diskolorisasi berdasarkan


etiologi (menurut Ingle)

Pewarnaan
Ekstrinsik

Intrinsik

Perubahan gigi karena usia

Usia

Perubahan permukaan (defek)

Trauma

Red wine

Medikasi spesifik

Tembakau

Ketebalan jaringan keras

Kopi dan teh

Struktur jaringan keras

Obat kumur Chlorhexidine gluconate

Enamel cracks

Tingkat kebersihan mulut

Penyakit pencernaan

Makanan yang mengandung polyphenol


(blueberries, saus tomat,kari, dll)

Kondisi sistemik

MANAJEMEN

PEWARNAAN EKSTRINSIK
Ekstrinsik tooth stain

Diet (cola, teh, red wine)

Peroxide

Tembakau

Abrasives

Oral therapeutics

Aluminium oxide

Poor oral hygiene

Calcium carbonate
Silica
Chemical agents

Sodium pyrophosphate
Sodium tripolyphosphate

Sodium hexametaphosphate
Hydrochloric acid

PROPHYLAXIS
Menggunakan :

Ultrasonic scalling atau hand scalling

Hand atau electric polishers

Untuk menghilangkan:
Plak
Kalkulus
Stain
Sisa makanan

Macroabrasion
Indikasi : membuang pewarnaan yang terlokalisasi

Cara :
bur finishing komposit atau fine grit finishing diamond dengan tekanan

ringan
Setelah defek hilang, gunakan bur yang lebih halus
Permukaan di poles dengan abrasif rubber

PEWARNAAN INTRINSIK
1.
2.

Microabrasion
Bleaching
Non vital bleaching
Vital bleaching

3.

Composite resin restoration

4.

Porcelain veneer

MICROABRASION
sedikit permukaan email menggunakan gabungan
antara dental intrument abrasion dengan cairan asam erosion,
disebut abrosion

Pembuangan

Demineralisasi superficial
Modifikasi optical properties dari enamel enamel tidak dapat

merefleksikan cahaya karena ada pewarnaan di bawah lapisan tersebut.

Indikasi pada Kasus:


1.

Fluorosis

2.

Post orthodontic demineralisation

3.

Localised hyphoplasia karena trauma

4.

Idiopatic hypoplasia diskolorisasi pada lapisan luar enamel

Ada 2 teknik :
Hydrochloric acid/pumice technique
Phosphoric acid / pumice technique

Cara gabungan macroabrasion dan


microabrasion untuk kasus fluorosis

macroabrasion
Aplikasi pasta
microabrasion

Pasta di gosokkan ke
gigi dengan bur khusus

1 kali aplikasi

4 minggu setelah pemakaian


tray bleaching

3 kali aplikasi

Poles dengan abrasif


rubber

Setelah perawatan

Restorasi komposit

Bleaching factor

Shade match

Polishing of restoration

Staining of restoration

Marginal leakage garis hitam

Recurrence of discolouration

Bond strength

Estetik

PORCELAIN VENEER

Fungsi gigi

A.

Porcelain Veneers

Lapisan tipis

semen

dicekatkan pada gigi

Porcelain Laminate Veneers

2 3 kali kunjungan

Porcelain veneers terdiri atas 4 bahan, yaitu :


Porselin
Etsa Asam
Silane agent
Composite Resin Luting Cement

Indikasi

Porcelain
Veneers
Kontra indikasi

Indikasi Porcelain laminate veneers :

Menutup diastema
Perubahan warna pada gigi

Gigi malposisi atau rotasi


Gigi fraktur
Gigi atrisi atau abrasi

Pasien dewasa muda


Gigi pendek (bukan kasus ekstrim)

Kontraindikasi Porcelain laminate veneers :


Kebiasaan buruk
OH buruk
Sisa jaringan sedikit
Gigi berjejal berat
Gigi dengan trauma oklusi
Kerusakan email di seluruh makhota
Gigi rentan karies
Gigi dengan jaringan email yang tidak cukup

Keuntungan Porcelain laminate veneers :


Hasil proporsional

Warna
Jaringan gigi yang tersisa cukup banyak
Resistensi terhadap abrasi

Permukaan halus, mengkilap


Kesehatan jaringan periodontal

Kerugian Porcelain laminate veneers :


Multi kunjungan

Waktu
Perbaikan

Rapuh
Warna
Harga

Dua hal yang perlu diperhatikan agar mendapat hasil yang


optimal :
Penambahan restorasi di daerah proksimal harus dimulai sedikit
dibawah gingival crest

Anda mungkin juga menyukai