Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nur Alim

201501P 228
kelas RUMKIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIDIYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2016

JUDUL
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN
TERHADAP KESADARAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN PADA
MASYARAKAT DESA PANI KEC
DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA

Latar belakang
Setiap manusia dalam menjalani kehidupan
tentunya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang
harus dipenuhi. Kebutuhan itu ada yang sifatnya
mutlak dipenuhi dan ada yang sifatnya hanya
sampingan atau tambahan. Salah satu contoh
kebutuhan yang mutlak dipenuhi adalah
pendidikan. Setiap individu memerlukan
pendidikan agar nantinya dapat menempatkan
diri secara baik di masyarakat

Masalah
Dari hasil observasi dan wawancara masih
banyak masyarakat desa pani yang tdk mau
berobat ke pelayanan kesehatan, lebih memilih
membeli obat di kios dan berobat ke
dukun(ditiup-tiup).

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal


yang sangat berkaitan erat. Pendidikan
merupakan sarana yang digunakan oleh seorang
individu agar nantinya mendapat pemahaman
terkait kesadaran kesehatan. Kebanyakan orang
menilai apabila seseorang itu mendapat proses
pendidikan yang baik dan mendapat
pengetahuan kesehatan yang cukup maka ia juga
akan mempunyai tingkat kesadaran kesehatan
yang baik pula.

Tujuan penelitian
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tingkat pendidikan
terhadap pemeliharaan kesadaran
kesehatan masyarakat di desa
Juanalan Pati.

Metode penelitian
Penelitian kali ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, dimana pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2008:8). Sedangkan metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode survei yaitu penelitian yang
mengambil sampe dari satu populasi dengan menggunakan
kuosioner sebagai alat pengumpul data pokok
(Singarimbun, 1989:3).

Thanks

Anda mungkin juga menyukai