identifikasi pasien
Komunikasi efektif.
Peningkatan keamanan obat
Tepat lokasi, Tepat Prosedur,
Tepat pasien operasi
7
Hal hal yang perlu dilakukan sebelum operasi sectio
ceasaria :
Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan sepert
USG yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;
Lakukan verifikasi ketersediaan setiap peralatan khusus dan/atau implant-
implant yang dibutuhkan.
Penilaian SKP 4. Pada keperawatan Maternitas
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi
saat preoperasi tepat lokasi, tepat p
rosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia, tepat, dan fungsional.
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum insisi /
time-out tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk 8
prosedur medis.
Langkah dan Prosedur SKP.4 dalam Penerapannya Pada Keperawatan
Maternitas Khususnya Pada Sectio Ceasaria
Sesuai dengan sepuluh sasaran dalam safety surgery (WHO 2008).
Yaitu:
Tim bedah akan melakukan operasi pada pasien dan posisi janin di dalam perut ibu.
Tim bedah akan menggunakan metode yang sudah di kenal untuk mencegah bahaya dari
pengaruh anastesi, pada saat melindungi pasien dari rasa nyeri.
Tim bedah mengetahui dan secara efektif mempersiapkan bantuan hidup dari adanya
bahaya kehilangan atau gangguan pernafasan pada saat proses kelahiran maupun sesudah
proses kelahiran.
Tim bedah mengetahui dan secara efektif mempersiapkan adanya resiko kehilangan darah.
Tim bedah menghindari adanya reaksi alergi obat dan mengetahui adanya resiko alergi obat
pada pasien.
Tim bedah secara konsisten menggunakan metode yang sudah dikenal untuk meminimalkan
adanya resiko infeksi pada lokasi operasi.
Tim bedah mencegah terjadinya tertinggalnya sisa kasa dan instrument pada luka
pembedahan.
Tim bedah akan mengidentifikasi secara aman dan akurat, specimen (contoh bahan)
pembedahan.
Tim bedah akan berkomunikasi secara efektif dan bertukar informasi tentang hal-hal
penting mengenai pasien untuk melaksanakan pembedahan yang aman.
Rumah sakit dan system kesehatan masyarakat akan menetapkan pengawasan yang rutin
9
dari kapasitas , jumlah dan hasil pembedahan.
Penerapan Pasien Safety Pada Keperawatan nifas :
10
Contoh Kebijakan tentang Standar Pelayanan Maternitas-
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit :
FISIK
Bising : bila lokasi bangsal berdekatan dengan
laundry,incenarator dan genset.
Getararan : bila lokasi berdekatan dengan laundry,incenarator
dan genset.
Radiasi : lokasi bangsal berdekatan dengan pusat radiologi.
Kimia
Desinfektan : alcohol, h2o2, cairan betahdine dan lain-lain
Cytotoxics : zat atau bahan yang bersifat racun dan merusak sel.
Solvents : Cairan pembersih lantai, bisa terdapat di semua area
nifas yang berisiko : cleaning service, perawat dan petugas lainya
13
Lanjutan..
Biologic
Virus : hiv, hepatitis, rubella dan herpes.
Bakteri : tbc , pneumonia dan lain-lain
Jamur : tinea, dan dermatologis lain.
Ergonomic
Pekerjaan yang di lakukan secara manual
Postur yang salah dalam melakukan pekerjaan.
Pekerjaan yang berulang.
Psikososial.
Sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja berlebih, dan
ancaman secara fisik.
Fisiologis 14
Kerapian meja kerja tidaknteratur dengan rapi, dan ruangan yang
terlalu sempit.