Anda di halaman 1dari 28

Disusun oleh :

khairin rahmat
Richard
Olhan poliwa
dahlia
TUNARUNGU
Istilah tunarungu diabil dari kata tuna dan
rungu, tuna artinya kurang dan rungu artinya
pendengaran. Orang dikatakan tunarungu apabila
ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu
mendengar suara yang pada umumnya ada pada
ciri fisik orang tunarungu.
Tunarungu adalah seseorang yang mengalami
kekurangan atau kehilangan kemampuan
mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang
diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian
atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak
dapat menggunakan alat pendengaranya dalam
kehidupan sehari-hari yang membawa dampak
terhadap kehidupannya secara kompleks.
CIRI CIRI TUNARUNGU
A.Dalam segi fisik
1. Cara berjalannya kaku dan anak
membungkuk
2. Gerakan matanya cepat agak
beringas.
3. Gerakan kaki dan tangannya
sangat cepat/kidal
4. Pernafasannya pendek dan
agak terganggu.
B. Ciri khas dari segi intelegensi
Intelegensi merupakan faktor yang
sangat penting dalam belajar,
meskipun disamping itu ada faktor
faktor lain yang dapat diabaikan.
begitu saja seperti kondisi kesulitan,
faktor lingkungan intelegensi
merupakan motor dari
perkembangan anak
C. Ciri ciri dari segi sosial
Perasaan rendah diri dan
merasa diasingkan oleh
keluarga atau masyarakat.
Perasaan cemburu dan salah
sangka diperlakukan tidak adil
Kurang menguasai irama
gaya bahasa.
D. Ciri Ciri khas dari segi emosi
Kekurangan bahasa lisan dan
tulisan seringkali menyebabkan
siswa tuna rungu akan
menafsirkan sesuatu negative
atau salah dalam hal
pengertiannya. Hal ini
disebabkan karena tekanan
pada emosinya
KLASIFIKASI TUNA RUNGU
0 db :
Menunjukan pendengaran yang
optimal

0 26 db :
Menunjukan seseorang masih
mempunyai pendengaran yang
optimal
27 40 db
Mempunyai kesulitan mendengar
bunyi bunyi yang jauh,
membutuhkan tempat duduk yang
strategis letaknya dan memerlukan
terapi bicara .
41 55 db

Mengerti bahasa percakapan,


tidak dapat mengikuti diskusi
kelas, membutuhkan alat
bantu dengar dan terapi
bicara
56 70 db
Hanya bisa mendengar suara
dari jarak yang dekat, masih
punya sisa pendengaran untuk
belajar bahasa dan bicara
dengan menggunakan alat
Bantu dengar serta dengan cara
yang khusus
71 90 db
Hanya bisa mendengar bunyi yang
sangat dekat, kadang kadang
dianggap tuli, membutuhkan
pendidikan khusus yang intensif,
membutuhkan alat Bantu dengar
dan latihan bicara secara khusus.
91 db
Mungkin sadar akan adanya
bunyi atau suara dan getaran,
banyak bergantung pada
penglihatan dari pada
pendengaran untuki proses
menerima informasi dan yang
bersangkutan diangap tuli
Penyebab tunarungu
Moores (1978) mengidentifikasi beberapa penyebab
ketunarunguan masa anak-anak yang terjadi di Amerika Serikat.
Berdasarkan hasil penelitiannya, ia menemukan bahwa faktor
keturunan, penyakit maternalrubella, lahir sebelum waktunya
(prematur), radang selaput otak, serta ketidaksesuaian antara
darah anak dengan ibu yang mengandungnya, toxoemia,
pemakaian antibiotik overdosis, infeksi, otitis media kronis, dan
infeksi pada alat-alat pernapasan menjadi penyebab utama
terjadinya ketunarunguan. Kondisi ketunarunguan yang dialami
anak, dihubungkan dengan kurun waktu terjadinya, yaitu
sebelum anak lahir (prenatal), saat anak lahir (neonatal), atau
sesudah anak lahir (posnatal). Ketunarunguan yang terjadi
sebelum anak lahir maupun saat lahir disebut tunarungu bawaan
(congenital), sedangkan ketunarunguan yang terjadi ketika anak
mulai meniti tugas perkembangannya disebut tunarungu
perolehan (acquired).
MENGIDENTIFIKASI, ASSESMEN
DAN INTERVESI DINI
Istilah identifikasi dimaknai sebagai proses
penjaringan dan menemukan anak yang
mempunyai kelainan atau masalah.
Identifikasi dilakukan oleh orangtua, guru
atau anggota keluarga lain. Proses
identifikasi melakukan proses terhadap
penyimpangan dengan memperhatikan
gejala awal
Lanjutan..
Intervensidini suatu kegiatan edukatif
dengan memberikan pengaruh
dengan layanan layanan khusus
pada anak yang mengalami masalah
atau gangguan. Intervensi diawali
dengan stimulasi dini yang melakukan
perubahan terhadap anak dan tidak
memandang anak sebagai manusia
yang memiliki potensi dan berbagai
keinginan serta peran orangtua untuk
Lanjutan,,,
Assesmen adalah suatu proses
pengumpulan informasi tentang
seorang anak yang digunakan
untuk mempertimbangan dan
keputusan yang digunakan untuk
membuat pertimbangan dan
kebutuhan yang berhubungan
dengan anak tersebut.
Ada beberapa intervensi anak
tunarungu diantaranya :
Intervensi dini secara medis yang
dilakukan oleh dokter anak, dokter THT
dan audiologi melalui pengukuran dejarat
ketulian
Intervensi dini secara prostetik dengan
memberikan alat bantu dengar sesuai
dengan derajat ketulian
Intervensi dini secara habilitatif dengan
memberikan pemerolehan bahasa kepada
anak melalui pendidikan bahasa lisan
melalui pemberian stimulasi atau
rangsangan kepada anak tunarungu
KOMUNIKASI UNTUK
TUNARUNGU

Komunikasi tuna rungu di bagi


atas dua bagian :
komunikasi expresif dan
komunikasi reseftif
Metode pembelajaran :
Belajar Melalui Membaca
Ujaran (Speechreading)
Belajar Melalui
Pendengaran.
Belajar secara Manual
patofisiologi
Kehilangan konduktif biasanya terjadi akibat kelainan telinga
luar, seperti infeksi serumen, atau kelainan telinga tengah,
seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti itu,
hantaran suara efisien melalui udara ke telinga dalam
terputus..Jenis kedua,kehilangan sensoris melibatkan
kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear.
kehilangan sensoris melibatkan kerusakan koklea atau saraf
vestibulokoklear. Selain kehilangan konduktsi dan sensori
neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran campuran
begitu juga kehilangan pendengaran fungsional. Pasien dengan
kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik
konduktif maupun sensori neural akibat disfungsi konduksi
udara maupun konduksi tulang. Kehilangan suara fungsional
(atau psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan
dengan perubahan struktural mekanisme pendengaran yang
dapat dideteksi biasanya sebagai manifestasi gangguan
emosional.
ANALISIS KEKUATAN DAN
HAMBATAN PADA TUNA RUNGU

Kekuatan (strength)
Positif thingking (berfikir positif )
Diam dan lebih lebih banyak
berfikir.
hambatan
Hambatan yang di hadapi oleh seorang
tuna rungu adalah sulit berkomunikasi.
Keperawatan terdiri dari pengkajian sampai
evaluasi. Meskipun saat pengkajian dapat
di lakukan dengan pendekatan data dari
orang terdekat, seperti orang tua, namun
implementasi perawat tetap berhadapan
langsung dengan klien. Solusi yang dapat
dilakukan adalah pelatihan khusus bagi
perawat agar mampu.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
ANAK TUNARUNGU
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan harga diri rendah
berhubungan dengan anomaly
kongenital, harapan yang tidak
terpenuhi.
Isolasi social : menarik diri
berhubungan dengan perlambatan
dalam pemenuhan tugas
perkembangan dan perilaku atau nilai
social yang tidak di terima
Intervensi dx 1
Gangguan harga diri rendah berhubungan
dengan anomaly kongenital, harapan
yang tidak terpenuhi.
NOC : harga diri
Kriteria hasil :
Mengungkapkan penerimaan diri
Komunikasi terbuka
Mengetahui kekuatan diri
Melakukan perilaku yang dapat menigkatkan
kepercayaan diri
NIC : peningkatan harga diri

Pantau frekuensi pengungkapan diri yang


negative.
Ajarkan orang tua akan pentingnya ketertarikan
dan dukungan terhadap perkembangan konsep
diri yang positif pada anak
Hindari tindakan yang melemahkan pasien
Berikan penghargaan atau pujian terhadap
perkembangan pasien dalam pencapaian tujuan
Bantu pasien mengindentifikasi dampak teman
sebaya terhadap perasaan penghargaan diri
Intervensi dx 2
menarik diri berhubungan dengan
perlambatan dalam pemenuhan tugas
perkembangan dan perilaku atau nilai
social yang tidak di terima
NOC : keterlibatan social
Kriteria hasil :
Melaporkan adanya interaksi dengan teman dekat,
tetangga , anggota keluarga.
Memulai hubungan dengan orang lain.
Mengembangkan hubungan satu sama lain.
Mengembangkan keterampilan social yang dapat
mengurangi isolasi.
Melaporkan adanya peningkatan dukungan social.
NIC : peningkatan sosialisasi

Dentifikasi dengan pasien factor factor yang


berpengaruh pada perasaan isososial.
Dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai
ketertarikan dan tujuan yang sama.
Dukung usaha usaha yang di lakukan pasien, keluarga
dan teman teman untuk berinteraksi
Kurangi stigma isolasi dengan menghormati martabat
pasien.
Berikan umpan balik tentang peningkatan dalam
penampilan diri, atau aktivitas lainya.
Anjurkan sabar dalam membangun hubungan baru.
Anjurkan menghargai hak orang lain.
Gunakan teknik bermain peran untuk meningkatkan
keterampilan dan teknik berkmunikasi.
Kaji pola interaksi pasien dengan orang lain.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai