Anda di halaman 1dari 39

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Oleh:
Aziza Fitriah, M.Psi, Psikolog
Apakah yang dimaksud dengan ABK (exceptional children) ?
1. berkaitan dengan konsep/istilah disability = keterbatasan
2. bersinggungan dengan tumbuh kembang normal--abnormal,
tumbuh kembang abnormal : penundaan, tidak muncul/absen,
menyimpang
3. pemahaman tehadap konteks (biologis, psiko, sosio-kultural)
Beberapa jenis disabilitas/gangguan:
1. fisik (mis. : blind/low vision, deaf/hard of hearing, atau
physical disabilities)
2. Retardasi mental
3. Gangguan perkembangan pervasif : autisme
4. Gangguan belajar
5. Gangguan komunikasi
6. Gangguan pemusatan perhatian
7. Gangguan perilaku & emosi
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran : semua bentuk hilangnya
kemampuan pendengaran dari yang paling ringan sampai
berat (hearing loss -- tuli)

Penyebab :
1. faktor keturunan (penelitianVernon&Andrews th.1990, 40-60 %
anak-anak gangguan pendengaran dipengaruhi oleh faktor
keturunan)
2. (meningitis)/infeksi bakteri pada selaput otak
3. kelahiran prematur & trauma medis pada proses kelahiran
Efek pada anak
Perkembangan bahasa yang terhambat kesulitan dalam
memahami dan mengekspresikan bahasa

Perkembangan kognitif&intelektual mengalami hambatan

Perkembangan sosial&emosional juga mengalami


hambatan
Gangguan penglihatan / visual impairment

Adalah hendaya dalam penglihatan yang bertingkat dari


keterbatasan penglihatan/low vision buta total

Penyebab : bawaan (hereditas) berkaitan dengan kehamilan


atau infeksi kehamilan, kecelakaan (buta perolehan)

Penting bagi pendidik untuk mengetahui seberapa parah


gangg.penglihatan yang dialami anak didiknya
Efeknya pada anak
Perkembangan bahasa yang terhambat kesulitan dalam
memahami dan mengekspresikan bahasa

Perkembangan motorik yang terhambat

Perkembangan kognitif&intelektual mengalami hambatan

Perkembangan sosial&emosional juga mengalami


hambatan
Gangguan Perkembangan Pervasif: Autisme

Yaitu, gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan


kegagalan/ketidakmampuan untuk berhubungan dengan
orang lain, terbatasnya kemampuan bahasa, perilaku motorik
yang terganggu, gangguan intelektual, dan tidak menyukai
perubahan dalam lingkungan (Nevid dkk., 2005)
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang
autisme seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri. Istilah autisme
baru diperkenalkan oleh Leo Kanner sejak tahun 1943 (Handojo,
2008). Autisme bukan suatu gejala penyakit, tetapi berupa
sindroma (kumpulan gejala) yang terjadi penyimpangan
perkembangan sosial, kemampuan berbahasa, dan kepedulian
terhadap sekitar (Yatim, 2003).

Menurut kamus psikologi, pengertian dari autisme adalah anak


dengan kecenderungan diam dan suka menyendiri yang ekstrem.
Anak autisme bisa duduk dan bermain berjam-jam lamanya dengan
jemarinya sendiri atau dengan serpihan kertas, serta tampaknya
mereka itu tenggelam dalam satu dunia sendiri.
Ciri-ciri autisme :
A. Hendaya interaksi sosial :
1. Hendaya pada perilaku nonverbal : ekspresi wajah, postur tubuh,
gestur, kontak mata
2. tidak mengembangkan hub. Teman sebaya yang sesuai usia
3. tidak menunjukkan reaksi sosial & emosional timbal balik
B. Hendaya Komunikasi :
1. terlambat dalam perkembangan bahasa verbal
2. abnormalitas pada bentuk/isi bahasa (bahasa stereotip, repetitif,
atau ecolali)
3. tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial spontan atau
imajinatif
C. Pola perilaku yang terbatas, repetitif, dan stereotip
1. minat yang terbatas
2. rutinitas
3. gerakan-gerakan stereotip (mis. membentur2kan kepala, dsb)
4. menunjukkan fokus yang berlebihan pada obyek

D. Gangguan dalan bidang perasaan atau emosi.


Tidak dapat ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya
melihat anak menangis, maka ia tidak merasa kasihan, tetapi merasa
terganggu dan anak yang menangis tersebut mungkin didatangi dan
dipukul.
Kadang tertawa sendiri, menangis, atau marah tanpa sebab yang
nyata.
Sering mengamuk takterkendali (bisa menjadi agresif dan destruktif).
E. Gangguan dalam persepsi sensori.
Mencium atau menggigit mainan atau benda apa saja.
Bila mendengar suara tertentu, maka ia langsung menutup
telinga.
Tidak menyukai rabaan atau pelukan.
Merasa sangat tidak nyaman bila dipakaikan pakaian dari bahan
yang kasar
Penyebab autisme
Autisme dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
1. Faktor internal meliputi genetik, psikologis, neorobiologis,
prenatal, natal, infeksi virus, dan trauma kelahiran.
2. Faktor eksternalnya antara lain lingkungan bahan kimia
beracun, merkuri, timbal, kadmium, arsenik, dan aluminium
(Handojo, 2008).
Abnormalitas otak (kerusakan otak atau ketidakseimbangan
kimiawi)
Kerusakan gen atau kromosom
PENATALAKSANAAN MENYELURUH
Terapi psikofarmaka
Kerusakan sel otak di sistem limbik, yaitu pusat emosi akan menimbulkan
gangguan emosi dan perilaku temper tantrum, agresivitas baik terhadap diri
sendiri maupun pada orang-orang di sekitarnya, serta hiperaktivitas dan
stereotipik. Untuk mengendalikan gangguan emosi ini diperlukan obat
yang memengaruhi berfungsinya sel otak.
Terapi bicara
Gangguan bicara dan berbahasa diderita oleh hampir semua anak autisme.
Tata laksana melatih bicara dan berbahasa harus dilakukan karena
merupakan gangguan yang spesifik pada anak autisme. Anak dipaksa untuk
berbicara kata demi kata, serta cara ucapan harus diperhatikan. Anak
dipaksa untuk memandang terapis, karena anak autisme tidak mau adu
pandang dengan orang lain. Dengan adanya kontak mata, maka diharapkan
anak dapat meniru gerakan bibir terapis.
Terapi perilaku
Penatalaksanaan gangguan autisme menggunakan metode Lovass.
Metode Lovass adalah metode modifikasi tingkah laku yang disebut
dengan Applied Behavioral Analysis (ABA). Dasar pemikirannya adalah
perilaku yang diinginkan atau yang tidak diinginkan bisa dikontrol
atau dibentuk dengan sistem penghargaan (reward) dan hukuman
(punishment). Pemberian penghargaan akan meningkatkan frekuensi
munculnya perilaku yang diinginkan, sedangkan hukuman akan
menurunkan frekuensi munculnya perilaku yang tidak diinginkan.

Terapi okupasional
Melatih anak untuk menghilangkan gangguan perkembangan motorik
halusnya dengan memperkuat otot-otot jari supaya anak dapat
menulis atau melakukan keterampilan lainnya.
Terapi fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak di antara
individu autis mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik
kasarnya. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak
menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki
keseimbangan tubuhnya
Terapi sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autis adalah dalam bidang
komunikasi dan interaksi. terapis sosial membantu dengan memberikan
fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan
mengajari cara-caranya.
Terapi Bermain
Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi,
dan interaksi sosial. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam
hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
DIET UNTUK ANAK AUTIS

Selain tindakan keperawatan harus disesuaikan dengan masalah


keperawatan, ada beberapa aturan diet khusus pada anak autis.
Hal ini patut dipertimbangkan, karena faktor eksternal
penyebab autis adalah banyak yang belum dapat dijelaskan
dengan tegas, dan banyak terkait dengan konsumsi makanan
yang mengandung logam berat.
Makanan yang Harus Dihindari
1. Gluten, yaitu pada gandum, terigu, mie, spageti, makanan ringan,
dan lain-lain. Produk olahan (gluten), seperti kecap, roti, kue, dan
sebagainya.
2. Kasein, yaitu susu sapi, kambing, keju, es krim, mentega, yoghurt,
kue kemasan (cookies).
3. Makanan yang mengandung penyedap rasa.
4. Bahan pemanis dan pewarna buatan, seperti permen, saos tomat,
minuman kemasan (soft drink), dan lain-lain.
5. Makanan yang diawetkan, seperti bakso, pangsit.
6. Makanan cepat saji (fastfood).
7. Buah yang harus dihindari, yakni pisang, apel, anggur, jeruk, tomat.
8. Semua makan yang menjadi alergen.
9. Penurun panas yang ada, misalnya asetil salisilat, asetaminofen,
parasetamol.
Makanan yang Boleh
Tepung, seperti ketan, beras, kedelai, tapioka, sagu, hunkwe, soun,
bihun, kentang.
Buah, seperti pepaya, semangka, melon, nanas.
Bahan pewarna alami, misalnya daun pandan, kunyit, coklat bubuk.
Margarin dari tumbuhan, santan.
Obat penurun panas, misal ibuprofen (proris).
Retardasi Mental /RM
Yaitu keterlambatan yang mencakup rentang yang luas dalam
perkembangan fungsi kognitif dan sosial (APA, 2000)
Klasifikasi RM berdasarkan derajat keparahan :
RM ringan (mild) IQ 50 70
RM sedang (moderate) IQ 35 50
RM berat (severe) IQ 20 40
RM parah (profound) IQ di bawah 20/25
Next.
Tingkat retardasi mental dalam pedoman penggolongan dan diagnosis
gangguan jiwa
2007 (PPDG J-III) yang ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel. Klasifikasi Tingkat Kecerdasan (IQ) Berdasarkan Keadaan Masyarakat Normal

Nama HI (IQ) Tingkat


Sangat superior >130 Tinggi sekali
Superior 110130 Tinggi
Normal 86109 Normal
Di Bawah Normal 6885 Taraf perbatasan
Debilitas 5268 RM ringan
Imbesillitas 3651 RM sedang
2035 RM berat
Idiosi <20 RM sangat berat
Perilaku adaptif yang terlihat dari anak RM
usia 6-21 tahun

a. RM ringan dapat menguasai ketrampilan praktis, membaca,


& aritmatika s/d kls 3-6 SD dgn pendidikan khusus, dpt
diarahkan pd konformitas sosial

b. RM sedang dpt mempelajari komunikasi sederhana,


perawatan kesehatan&keselamatan dasar, ketrampilan tangan
sederhana,tidak mengalami kemajuan dlm
membaca&aritmatika
Next

c. RM berat biasanya mampu berjalan tetapi memiliki


ketidakmampuan yang spesifik, dpt mengerti pembicaraan&
memberikan respon, tidak memiliki kemajuan dalam membaca &
aritmatika

d. RM parah keterlambatan yg terlihat jelas dlm semua area


perkembangan, memerlukan supervisi yang ketat, mungkin
berespon terhadap pelatihan ketrampilan dengan menggunakan
kaki, tangan, & rahang.
Penyebab RM :
Dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial, atau
kombinasi keduanya (APA, 2000) :
Biologis gangguan genetis penyakit infeksi, penggunaan
alkohol selama hamil
Psikososial budaya&keluarga, mis.kemiskinan
Bio-psikososial
Gangguan Belajar
Adalah defisiensi pada kemampuan belajar yang spesifik dalam
konteks intelegensi normal dan adanya kesempatan belajar.
Tipe gangguan belajar :
1. Gangguan matematika (diskalkulia) kekurangan dalam
bid.aritmatika misal memiliki masalah dlm memahami istilah-
istilah matematika dasar dan operasinya, biasanya dikenali saat
anak kelas 1-3 SD
Next.

2. Gangguan menulis (disgrafia) keterbatasan kemampuan


menulis dalam bentuk kesalahan mengeja, tata bahasa, tanda
baca, atau kesulitan dalam membentuk kalimat atau paragraf,
biasanya tampak pada usia 7 tahun atau pada kasus ringan
tampa di usia 10 tahun
3. Gangguan membaca (disleksia) keterbatasan kemampuan
dalam mengenali kata-kata&memahami bacaan. Anak-anak
disleksia membaca dgn lambat dan kesulitan, sulit
menguraikan huruf&kombinasinya serta kesulitan dllm
menerjemahkannya menjadi suara yang tepat, salah
mempersepsikan huruf mis. bingung antara w dan m
Penyebab gangguan belajar

Masalah pada kemampuan kognitif-perseptual (sebab utama :


minimal brain disfunction/kerusakan pada area tertentu di
otak)
Faktor neurologis (pada sensori-perseptual)
Gangguan Komunikasi
Adalah gangguan psikologis yang ditandai oleh kesulitan-
kesulitan dalam pemahaman atau penggunaan bahasa
Kategori-kategori dari gangguan komunikasi :
1. Gangguan bahasa ekspresif
2. Gangguan bahasa campuran (reseptif/ekspresif)
3. Gangguan fonologis
4. Gagap
Next

1. Gangguan bahasa ekspresif hendaya dalam penggunaan


bahasa verbal seperti perkembangan kosakata yang lambat,
kesalahan dalam tata bahasa, kesulitan mengingat kembali kata-
kata, masalah dalam memproduksi kalimat denga
keruitan&panjang yang sesuai dengan usia individu

2. Gangguan bahasa reseptif/ekspresif kesulitan baik dalam


memahami maupun emproduksi bahasa verbal
Next.

3. Gangguan fonologis kesulitan dalam artikulasi suara


dalam berbicara tanpa adanya kerusakan pada mekanisme
bicara/neurologis. Anak-ana dgn gangguan ini mungkin
menghilangkan, menganti, atau salah mengucapkan bunyi
seperti : ch, f, l, r,sh,dan th
4. Gagap gangguan pada kemampuan untuk bicara lancar
dengan waktu yang tepat, pengulangan suara/suku kata,
perpanjangan pada suara tertetu, penyisipan suara-suara yang
tidak tepat, kata-2 terputus/jeda
Gangguan Pemusatan Perhatian

Dikenal dengan istilah ADHD (Attention deficit


hyperactivity disorder), bisa disertai atau tidak disertai
dengan hiperaktivitas.
Ciri-ciri : gagal memperhatikan detail/melakukan
kecerobohan dalam tugas sekolah&lainnya, kesulitan
mempertahankan perhatian di sekolah atau saat bermain,
tampak tidak memperhatikan perkataan oranglain, tidak bisa
mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas, kesulitan
mengatur pekerjaan atau aktivitas yang menuntut perhatian,
mudah teralihkan perhatian
Next.

Tangan atau kaki bergerak gelisah, meninggalkan kursi pada


situasi belajar, berlarian atau memanjat benda-benda secara terus
menerus, kesulitan untuk bermain dengan tenang, sering
berteriak di elas, tidak bisa menunggu giliran dalam antrean,
permainan, dsb.
ADHD memiliki tiga ciri utama yaitu:
tidak mampu memusatkan perhatian;
kesulitan mengendalikan impuls;
hiperaktivitas.
Penyebab ADHD
Biologis genetik
Lingkungan merokok selama hamil, pengasuhan yang buruk
Faktor biokimia (dopamin, norefineprin, serotonin).
Kerusakan otak.
Faktor prenatal (ibu merokok saat hamil, keracunan, alkohol).
Perinatal (fetal distres, asfiksia)
Postnatal (kejang, CNS abnormalitas).
Zat makanan (pengawet).
Faktor lingkungan dan psikososial (stres, gangguan jiwa pada ibu saat
mengandung, kemiskinan, besar di penjara).
Tanda dan Gejala
Perhatian Kurang (Inattention)
1. Sering gagal dalam memberikan perhatian secara mendetail.
2. Sering mengalami kesulitan dalam memberikan perhatian pada tugas
atau aktivitas bermain.
3. Sering tampak tidak memperhatikan jika berbicara secara langsung.
4. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas.
5. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas.
6. Sering menolak dan tidak menyukai dalam tugas yang memerlukan usaha
mengendalian mental.
7. Sering kehilangan hal-hal yang diperlukan untuk aktivitas.
8. Sering mudah dikacaukan dengan stimulus lain.
9. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari.
Next.
Hiperaktif (Hyperactive)
1. Sering gelisah dan duduk tidak tenang.
2. Sering meninggalkan tempat duduk di ruang kelas.
3. Sering lari-lari atau memanjat pada keadaan yang tidak semestinya.
4. Sering mengalami kesulitan dalam aktivitas bermain atau
melakukan aktivitas dengan tenang.
5. Sering bertindak seolah-olah sedang mengemudikan motor.
6. Sering berbicara secara berlebihan

Impulsif (Impulsive)
1. Sering berkata tanpa berpikir dalam menjawab sebelum pertanyaan
selesai.
2. Sering mengalami kesulitan dalam menunggu giliran.
3. Sering menyela atau mengganggu orang lain.
Next
MASALAH KEPERAWATAN YANG TIMBUL
1. Risiko cedera berhubungan dengan impulsivitas, ketidakmampuan
mendeteksi bahaya.
2. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan perilaku immatur.
3. Harga diri rendah berhubungan dengan sistem keluarga yang
disfungsi/umpan balik negatif.

TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan disesuaikan dengan masalah keperawatan yang
timbul. Secara umum, terapi yang diberikan adalah farmakoterapi,
psikoterapi, terapi perilaku , dan bimbingan belajar. Fokus pemberian
terapi diutamakan untuk memperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial, dan
mengurangi agresivitas.
Gangguan perilaku & emosi
Adalah gangguan psikologis pada anak-anak & remaja
yang ditandai oleh perilaku bermasalah & antisosial
(conduct disorder)
Anak-anak dengan gangguan ini secara sengaja
melakukan perilaku antisosial yang melanggar norma dan
hak orang lain, bertindak agresif dan kasar, tidak
menunjukkan rasa bersalah&perasaan dalam berbuat
Penyebab gangg.perilaku

Pengasuhan dalam keluarga seperti : strategi reinforcement


yang tidak tepat, konflik anak-ortu, distres orangtua
(mis.perceraian)
Genetik dalam pembuktian
SEMOGA BERMAANFAAT

Anda mungkin juga menyukai