Anda di halaman 1dari 9

GREDIO

APLIKASI BELAJAR MEMBACA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA


DENGAN METODE FONETIS

GREDIO
APPLICATION LEARNED TO READ USING THE PHONETIC METHOD
FOR MENTALLY DISABLED CHILDREN

Kartika Sundari1, Baharudin Yudhi2 , M Rijalul Mutaqin3

Prodi D3 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom


kartikasundari17@gmail.com 1, baharudin.yudhi@gmail.com 2, muhammadrijalulmutaqin@gmail.com 3

Abstrak Kata kunci: tunagrahita, aplikasi pembelajaran,


gredio, fonetis
Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam
hal belajar membaca. Menurut penelitian, mereka Abstract
mengalami kesulitan dalam menggabungkan beberapa
Mentally disabled children have limitations in
suku kata menjadi kata. Misalnya, membaca lebih dari
terms of learning how to read. Researchally, they
satu suku kata maka anak tunagrahita akan membaca
have difficulties in combining multiple syllables into
suku kata awalnya saja. Hal ini disebabkan karena
words. For example, to read more than one syllable,
anak tunagrahita memiliki keterbelakangan mental,
they will just readthe first syllable. This condition
ditandai dengan lemahnya kecerdasan dengan IQ
happen becauseof the children is mentally retarded
dibawah rata-rata atau dibawah 84.
signed by lack of intelligence with an IQ below 84
Oleh karena itu, diperlukannya sebuah metode or below average.
yang dapat dengan mudah dalam mengajarkan anak
Therefore, a method that can easily help
tunagrahita membaca, yaitu metode fonetis, dimana
mentally retarded children learning how to read
metode tersebut belajar membaca dengan menghafal
well is necessary. That method is phonetic method,
bunyi setiap rangkaian huruf dari suku kata.
which it taught how to read well by memorizing the
Dari permasalahan tersebut, maka perlunya sounds of every spectrum of letter of syllables.
sebuah aplikasi pembelajaran untuk anak tunagrahita
From those problems, an application of
belajar membaca yaitu aplikasi Gredio. Gredio
learning for mentally retarded children how to read
merupakan aplikasi berbasis android yang dirancang
is necessary and that application named Gredio.
khusus terutama untuk anak tunagrahita. Aplikasi ini
Gredio is an application based on android that
menggunakan media berupa suara, video, objek
specially designed especially for mentally retarded
gambar dan teks, yang dibangun berdasarkan sistem
children. This application using media such as
pembelajaran khusus untuk anak tunagrahita seperti
voice, videos, images and texts, which built based on
belajar membaca dengan menggunakan metode fonetis,
specifically learning system for children who have
belajar menyebutkan suku kata, juga dilengkapi dengan
difficulties on how to read. A companion is needed
latihan, agar anak tunagrahita dapat belajar
to do the learning process with this application.
mengingat, dan video, agar tidak cepat bosan.
Dibutuhkan pendamping untuk melakukan proses This application have been directly tested
belajar mengajar dengan aplikasi ini. towards six mentally retarded students of SLB C
YPLAB Wartawan, Bandung. From the test results
gotten conclusion that this application can help
teaching the children learn how to read if it used 1. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat
continuously. But this application also needed meningkatkan kemampuan membaca anak
further development to improve the quality of tunagrahita dengan metode fonetis?
materials and functionalities. 2. Bagaimana sebuah aplikasi dapat menjadi
alternatif alat bantu belajar bagi guru untuk
Keywords: mental retardation, mentally disabled
membantu anak tunagrahita untuk membaca?
children ,application of learning, gredio, phonetic
method 1.3 Batasan Masalah
1. PENDAHULUAN Berikut merupakan batasan masalah dalam
dibuatnya aplikasi adalah sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
1. User yang menjadi target adalah anak
Tunagrahita merupakan suatu keadaan
penyandang tunagrahita tingkat sedang
seseorang yang memiliki keterbelakangan mental.
yang mengalami kesulitan dalam
Hal ini ditandai dengan lemahnya kecerdasan dengan
membaca.
IQ dibawah rata-rata atau dibawah 84 berdasar uji tes
2. Metode belajar membaca dalam aplikasi
sebelum usia 16 tahun yang menunjukkan hambatan
menggunakan metode belajar membaca
dalam perilaku adaktif (American Asociation on
secara fonetis dengan memanfaatkan objek
Mental Deficiency/AAMD dalam B3PTKSM, p. 20)
sekitar.
[1]. Selain itu anak tunagrahita juga sangat sulit untuk
3. Aplikasi berjalan pada sebuah smartphone
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi anak
berbasis android.
tunagrahita merupakan anak yang memiliki
4. Aplikasi sebagai alternatif alat bantu
kekurangan dalam segi mental dan intelektual
belajar bagi pengajar.
sehingga akan mengalami kesulitan dalam bidang
5. Aplikasi hanya bisa membuat sepuluh akun
akademik, komunikasi, maupun sosial dan
murid.
memerlukan perhatian khusus untuk dalam
mendidiknya[2].
1.4 Tujuan
Anak tunagrahita juga memiliki potensi untuk
Adapun tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah
kepentingan pendidikannya, anak tunagrahita dapat
sebagai berikut :
dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan berat
ringannya pelajaran yang akan mereka dapat, yaitu 1. Membuat sebuah aplikasi yang dapat
tunagrahita ringan (debil), tunagrahita sedang membantu anak tunagrahita belajar
(imbesil) dan tunagrahita berat (idiot). Salah satu membaca menggunakan metode fonetis.
kelompok tunagrahita yang mampu dididik adalah 2. Membangun aplikasi sebagai alternatif
kelompok anak tunagrahita ringan (debil) dan sedang alat bantu belajar bagi guru untuk
(imbesil). Anak tunagrahita ringan dan sedang pada mengajarkan anak tunagrahita belajar
umumnya memiliki kondisi fisik yang tidak berbeda membaca.
dengan anak normal lainnya. Mereka memiliki IQ
sekitar 30-50 untuk anak tunagrahita sedang dan 50 2. TEORI PENUNJANG
70 untuk anak tunagrahita ringan dan bisa dilatih
untuk membaca, menulis dan berhitung tapi masih 2.1 Anak Berkebutuhan Khusus
dalam tahap yang sederhana. Anak tunagrahita ringan Anak berkebutuhan khusus (special needs children)
biasanya bisa menyelesaikan pendidikan setingkat dapat diartikan secara simpel sebagai anak yang
kelas IV SD Umum, sedangkan anak tunagrahita lambat (slow) atau mengalami gangguan (retarded)
sedang biasanya dapat menyelesaikan pendidikan yang tidak akan pernah berhasil di sekolah
setingkat kelas II SD Umum [3]. sebagaimana anak-anak pada umumnya.
Menurut Heward anak berkebutuhan khusus adalah
1.2 Perumusan Masalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan dengan anak pada umumnya tanpa selalu
dengan permasalahan yang dihadapi adapun menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi
beberapa rumusan masalah yang ada yaitu : atau fisik. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus
adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena
karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK
memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus h. Tidak dapat memimpin dirinya maupun orang
yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi lain[7].
mereka[4]. i. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia [6].

2.2 Anak Tunagrahita 2.2.2 Kesulitan Belajar Anak Tunagrahita


Tunagrahita adalah kondisi Keterbatasan kecerdasan yang di miliki anak
kelainan/keterbelakangan mental, (retardasi mental) tunagrahita menjadi kendala utama dalam belajar [8].
atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu, Kesulitan belajar merupakan bidang yang sangat
yang disebabkan oleh fungsi-fungsi kognitif yang luas, dan sangat komplek untuk dipelajari, karena
sangat lemah [5]. Gejalanya tak hanya sulit menyangkut sekurang-kurangnya aspek psikologis,
berkomunikasi, tetapi juga sulit mengerjakan tugas- neurologis, pendidikan dan aspek kehidupan sosial
tugas akademik. Ini karena perkembangan otak dan anak dalam keluarga/ masyarakat. Setiap disiplin
fungsi sarafnya tidak sempurna. Anak-anak seperti ilmu memiliki cara pandang yang berebeda dalam
ini lahir dari ibu kalangan menengah ke bawah. memahami dan menjelaskan fenomena kesulitan
Ketika dikandung, asupan gizi dan zat antibodi ke belajar yang dialami oleh seorang anak. Anak
ibunya tidak mencukupi. berkesulitan belajar adalah anak yang memiliki
Banyak yang berasumsi bahwa anak tunagrahita gangguan satu atau lebih dari proses dasar yang
sama dengan anak idiot. Asumsi tersebut kurang tepat mencakup pemahaman penggunaan bahasa lisan atau
karena sesungguhnya anak tunagrahita terdiri atas tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakkan
beberapa klasifikasi. Tunagrahita ialah istilah yang diri dalam bentuk kemampuan yang tidak sempurna
digunakan untuk anak yang memiliki perkembangan dalam mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca,
intelejensi yang terlambat [6]. menulis, mengeja atau menghitung.

2.2.1 Karakteristik Anak Tunagrahita Ketika seorang anak belajar memerlukan


kemampuan dalam beberapa aspek yaitu : persepsi
Adapun Karakteristik atau ciri-ciri anak tunagrahita (perception), baik pendengaran, penglihatan, taktual
dapat dilihat dari segi sebagai berikut, dan kinestetik, kemampuan mengingat (memory),
1. Fisik (Penampilan) proses kognitf (cognitive prcsess) dan perhatian
a. Kematangan motorik lambat. (attention). Kemampuan-kemampuan tersebut
b. Koordinasi gerak kurang. bersifat internal di dalam otak. Proses belajar akan
c. Anak tunagrahita berat dapat kelihatan[7]. mengalami hambatan/kesulitan apabila kemampuan-
d. Penampilan tidak seimbang, misalnya kepala kemampuan tersebut mengalami gangguan. Apabila
terlalu kecil/besar[6]. ada seorang anak yang mengalami kesulitan pada
keempat aspek seperti itu ada kemungkinan anak
2. Intelektual
a. Sulit mempelajari hal-hal akademik. tersebut mengalai kesulitan belajar yang bersifat
internal (learning disability).
b. Anak tunagrahita ringan, kemampuan belajarnya
paling tinggi setaraf anak normal usia 12 tahun Salah satu contoh kesulitan belajar yang dialami
dengan IQ antara 50 70. anak tunagrahita yaitu kesulitan membaca. Pada
c. Anak tunagrahita sedang kemampuan belajarnya umumnya anak Tunagrahita memiliki kemampuan
paling tinggi setaraf anak normal usia 7, 8 tahun IQ yang kurang dalam hal mengingat
antara 30 50. (memory) yang merupakan suatu kesulitan kronis
d. Anak tunagrahita berat kemampuan belajarnya yang diduga bersumber dari neurologis (syaraf) ,
setaraf anak normal usia 3 4 tahun, dengan IQ 30 ke sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan
bawah. membaca anak Tunagrahita dipengaruhi oleh Aspek
3. Sosial dan Emosi Persepsi dan Aspek Memori yang merupakan proses
a. Bergaul dengan anak yang lebih muda. mental yang terletak di otak. Kesulitan membaca
b. Suka menyendiri disebabkan karena kompetensi dasar
c. Mudah dipengaruhi membaca belum tercapai dengan baik yaitu:
d. Kurang dinamis
e. Kurang pertimbangan/kontrol diri a. Mengenal huruf
f. Kurang konsentrasi b. Menggabungkan dua huruf menjadi suku kata
g. Mudah dipengaruhi (peleburan bunyi)
c. Menggabungkan suku kata menjadi kata atau c. Huruf Semivokal, yaitu bunyi huruf antara vokal
kesulitan dalam menyusun kata dalam kalimat[6]. dan konsonan. Dalam kamus besar bahasa indonesia,
semivokal didifinisikan sebagai bunyi bahasa yangg
Untuk mengatasi keadaan permasalahan yang diteliti mempunyai ciri vokal ataupun konsonan, bunyi ini
tersebut, yaitu perlunya belajar membaca mempunyai sedikit geseran dan tidak muncul sbg inti
menggunakan metode fonetis untuk menunjang suku kata. Yang termasuk bunyi semivokal adalah
kelancaran proses pembelajaran, tumbuhnya minat bunyi y dan w[9].
dan perasaan senang dari para siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. 2.4 Pengertian Suku Kata
Setiap kata yang kita ucapkan pada umunya dibangun
2.3 Pengertian Huruf oleh bunyi-bunyi bahasa, baik berupa bunyi vokal
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, huruf konsonan maupun berupa bunyi semi konsonan. Kata
didifinisikan sebagai tanda aksara dalam tata tulis yg yang dibangun tadi dapat terdiri atas satu segmen atau
merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi lebih. Di dalam kajian fonologi segmen tersebut
bahasa. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita disebut suku. Suku kata merupakan bagian atau unsur
katakan kalau huruf adalah lambang dari bunyi. pembentuk suku kata. Setiap suku paling tidak harus
Misalnya bunyi be lambangnya atau hurufnya adalah terdiri atas sebuah bunyi vokal atau merupakan
b, bunyi el lambangnya adalah l, dan seterusnya[9]. gabungan antara bunyi vokal dan konsonan[10].
Jenis-jenis Huruf :
Ada beberapa istilah yang ada dalam suku kata,
Huruf dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan
antara lain:
bunyinya menjadi beberapa macam.

1. Jenis-jenis huruf berdasarkan bentuknya


1. Puncak suku, yaitu bunyi vocal yang menjadi inti
Berdasarkan bentuknya, huruf dibedakan menjadi 4 suku kata.
yaitu sebagai berikut. 2. Lembah suku, yaitu bunyi konsonan dalam suku
a. Huruf fonemis, yaitu huruf yang melambangkan kata dimana jumlahnya bisa lebih dari satu.
satu bunyi seperti huruf latin. 3. Tumpu suku, yaitu bunyi konsonan yang berada
b. Huruf silabis, yaitu huruf yang melambangkan didepan bunyi vocal.
satu suku kata seperti huruf jepang atau aksara jawa. 4. Koda suku, yaitu bunyi konsonan yang terletak
c. Huruf logograf atau idiograf, yaitu huruf yang dibelakang bunyi vocal.
melambangkan bunyi satu kata seperti huruf cina. 5. Suku buka, yaitu suku kata yang berakhir dengan
d. Huruf piktograf, yaitu bunyi huruf yang vocal(K)V.
dilambangkan dalam bentuk gambar atau lukisan
6. Suku tutup, yaitu suku kata yang berakhir dengan
peristiwa seperti relif manusia prasejarah.
konsonan(K)VK.
Untuk menentukan jumlah suku kata dalam suatu
2. Jenis-jenis huruf berdasarkan bunyinya
kata kita dapat menghitungnya dengan melihat
Berdasarkan bunyinya, huruf dibedakan menjadi
jumlah bunyi vocal dalam kata itu. contoh: baju
3 yaitu sebagai berikut.
memiliki dua bunyi vocal a dan u maka jumlah suku
a. Huruf vokal, yaitu bunyi yang tidak disertai katanya adalah dua yaitu ba dan ju.
hambatan pada alat bicara, hambatan hanya terdapat
Dalam penguraian suku kata ada hal-hal yang perlu
pada pita suara, tidak pada artikulator. Jadi udara
diperhatikan yaitu:
yang keluar dari paru-paru melewati pita suara dan
tidak ada artikulator atau alat ucap yang menghambat 1. Jika sebuah konsonan diapit dua vocal maka
seperti bibir, gigi, ataupun lidah. Yang termasuk konsonan tersebut ikut vocal dibelakangnya.
bunyi vokal adalah a, i, u, e, o, . Contoh: abu menjadi a-bu.
b. Huruf Konsonan, yaitu bunyi yang dibentuk
dengan menghambat arus udara yang keluar dari 2. Awalan dan akhiran harus dituliskan tercerai dari
paru-paru. Hambatan dapat terjadi pada sebagian alat kata dasarnya.
bicara, seperti hambatan pada dua bibir pada bunyi B, Contoh: pelaksanaan menjadi pe-lak-sa-na-an.
hambatan pada ujung lidah dengan menyentuh
belakang gigi depan atas pada bunyi T, dan 3. Jika dua konsonan diapit dua vocal,kedua vocal
sebagainya. itu harus diceraikan.
Contoh: anda menjadi an-da [11]. Apabila tidak diulang terus menerus kebanyakan
siswa akan mudah lupa antara bentuk dan bunyi
2.5 Metode Fonetis tersebut[14].
Metode fonetis adalah metode yang mengajarkan
2.6 Urutan mengenal huruf dalam metode fonetis
pada siswa untuk mengidentifikasi bunyi dari setiap
rangkaian huruf atau suku kata. Pada umumnya Anak-anak mulai bisa berbicara, tidak seperti urutan
selama ini upaya guru dalam mengajarkan membaca alfabet, tetapi berdasarkan kemudahan mengucapkan.
kata dengan mengunakan metode mengeja. Melalui Pelajaran menjadi mudah jika disusun berdasarkan
metode mengeja dimana anak memperkenalkan urutan tahapan anak dalam mengucapkannya.
abjad satu persatu terlebih dahulu dan menghafalkan Menurut penelitian, maka urutannya sebagai berikut
bunyinya, kemudian menghapalkan bunyi rangkaian :
abjad/huruf menjadi sebuah suku kata, lalu rangkaian
1. Pertama huruf hidup atau vokal dengan urutan : a,
dua huruf, tiga huruf, tiga huruf, empat huruf hingga
i, u, e, o.
anak mampu membaca secara keseluruhan. Misalnya
2. Kedua huruf mati atau konsonan yang mudah
pada tulisan: baju (dibaca Be a ba je u ju ) bagi anak
diucapkan yaitu : m dan p.
di sekolah reguler membaca dengan metode mengeja
3. Tahap ketiga konsonan seperti : b, t, d, h, n, c.
tidak masalah, tetapi bagi anak tunagrahita sedang
4. Tahap selanjutnya konsonan seperti : k, l, w, j.
yang mengalami hambatan karena keterbelakangan
5. Kemudian konsonan berikutnya adalah : s, y, g.
mental intelektual sangatlah susah untuk
6. Lalu yang terakhir adalah konsonan yang paling
dilakukan[12].
sulit diucapkan oleh anak, yaitu : r, f, v, x, q, z.
Menurut metode ini pelajaran mula pertama dimulai Walaupun anak usia ini sudah mampu menguasai
dengan latihan-latihan mendengarkan latihan pengucapan semua konsonan, adalah lebih bijaksana
mendengar[13], menekankan pada pengenalan kata dan akan terasa lebih mudah bagi anak, jika susunan
melalui proses mendengarkan bunyi huruf. Pada urutan pembelajaran, berdasarkan urutan kemudahan
mulanya anak di ajak mengenal bunyi huruf, pengucapan, atau bisa juga dengan urutan tematik
kemudian menjadi suku kata dan kata. Mengenalkan [16].
huruf mengaitkan huruf depan dengan berbagai nama
3. ANALISIS KEBUTUHAN DAN
yang sudah dikenal anak[6]. Metode bunyi ini
PERANCANGAN APLIKASI
berdasarkan fonetik (ilmu yang mempelajari cara
bunyi dihasilkan). Metode ini cenderung mudah
dipelajari, sebab metode bunyi ini telah diteliti 3.1 Analisis Kebutuhan
menggunakan seperangkat ilmu linguistik, pedagogik Berdasarkan dari survey yang telah kami lakukan
dan psikologi. Secara bertahap siwa dikenalkan pada langsung di SLB B-C YPLAB Wartawan Turangga
huruf huruf yang mudah dibunyikan siswa misalkan Lengkong, anak tunagrahita mengalami kesulitan
anak yang tidak bisa menggabungkan antara huruf dalam membaca huruf lebih dari dua suku kata.
konsonan dan vokal[14]. Terkadang, jika membaca satu suku kata hanya
dibaca huruf depan atau belakangnya saja. Dan jika
Melalui metode Fonetis yang membuat anak mudah
membaca dua suku kata hanya dibaca suku kata
dan cepat mengenal bentuk, bunyi huruf, dan
pertama atau terakhir saja. Kasus ini sering dijumpai
kombinasinya. Dengan sendirinya suku kata akan
oleh semua anak tunagrahita sedang.
langsung terbaca tanpa di eja[15].
Untuk belajar sehari-hari guru biasanya
Kelebihan metode fonetis : menggunakan laptop atau menulis dibuku untuk
- Siswa diharuskan untuk mengetahui setiap mengajarkan anak tunagrahita tersebut, apabila
lambang huruf, jadi siswa lebih cepat hafal fonem. diperhatikan, anak lebih menyukai belajar
- Siswa langsung mengetahui bunyi dari setiap menggunakan laptop atau gadget dan sudah memiliki
bentuk huruf. handphone. Berdasarkan hasil dari data yang
Kekurangan metode fonetis : diterima, dapat disimpulkan anak tunagrahita bisa
menggunakan gadget, namun masih harus butuh
- Siswa diharuskan untuk mengetahui setiap pendamping untuk mengajarkan, sehingga sangat
lambang huruf kemudian menyusunnya menjadi kata memungkinkan membuat aplikasi pembelajaran
maka membutuhkan waktu yang lama. menggunakan handphone atau tablet yang berbasis
android untuk mempermudah kegiatan belajar 2. Pemilihan objek untuk setiap bab kami
membaca. mengunakan objek yang memiliki dua suku kata yang
menyusunnya.
3.2 Perancangan Materi Pembelajaran 3. Perancangan antarmuka yang digunakan untuk
Aplikasi Gredio memiliki dua fungsionalitas utama materi dan latihan yaitu memisah antara gambar dan
untuk pembelajarannya yaitu fungsionalitas Tampil tulisannya.
Materi dan Fungsionalitas Latihan. Pada 4. Pengunaan huruf dalam tampil materi dan latihan
fungsionalitas Tampil Materi terdiri dari 6 kategori, mengunakan huruf kecil (bukan kapital).
yaitu :
3.3 Analisis Sistem
a. Bab 1 : huruf vokal (a,i,u,e,o)
b. Bab 2 : konsonan satu (m,p) 3.3.1 Gambaran Umum Sistem
c. Bab 3 : konsonan dua (b,t,d)
d. Bab 4 : konsonan tiga (h,n,c) Gredio merupakan aplikasi berbasis android yang
dirancang khusus terutama untuk anak tunagrahita.
e. Bab 5 : konsonan empat (k,l,w,j)
Aplikasi ini menggunakan media berupa suara,
f. Bab 6 : konsonan lima (s,y,g)
gambar, teks dan video. Dibangun berdasarkan
sistem pembelajaran khusus untuk anak tunagrahita
Kategori bab diatas kami peroleh dari buku karangan
seperti belajar membaca dengan menggunakan
Rully J dan Jarot Wijanarko (2015) Dengan judul
metode fonetis, yang didalamnya terdapat mengenal
Belajar Membaca Tanpa Mengeja[29].
objek, mengenal bentuk suku kata serta mengenal
Metode Fonetis memiliki tahapan pertama yaitu bunyi dari suku kata tersebut, agar user dapat belajar
menekankan pada pengenalan kata melalui proses menyebutkan suku kata, juga dilengkapi dengan
mendengarkan bunyi huruf. Pada mulanya anak di latihan agar anak tunagrahita dapat belajar
ajak mengenal bunyi huruf, kemudian menjadi suku mengingat, dan adanya video untuk fun learning,
kata dan kata [29]. Berdasarkan survey yang telah agar anak tidak cepat merasa bosan. Dan juga
dilakukan di SLB B-C YPLAB Wartawan Turangga diperlukannya pendamping untuk melakukan proses
Lengkong materi yang disampaikan untuk anak belajar mengajar dengan aplikasi ini.
tunagrahita belajar membaca yaitu dengan
menggunakan objek sekitar. Pertama guru
3.3.1.1 Target User
mengajarkan anak untuk mengenal gambar dari objek
User yang menjadi target merupakan anak
terlebih dahulu kemudian diajarkan untuk
tunagrahita dengan ciri-ciri sebagai berikut:
mengenalkan kata dari objek tersebut.
- Anak tunagrahita tingkat sedang yang
Berdasar saran yang diperoleh dari ibu Gena,
masih mengalami kesulitan dalam
pemilihan objek yang dipelajari dalam setiap bab
membaca.
kami menggunakan objek yang memiliki dua buah
- Anak tunagrahita tingkat sedang yang lebih
suku kata tanpa ada penggabungan huruf konsonan
cepat merasa bosan jika tidak diberikan
mati disetiap suku katanya. Untuk antarmukanya
metode belajar yang bervariatif.
sendiri anak tunagrahita tidak boleh diberikan
- Anak tunagrahita tingkat sedang yang
gambar dan tulisan secara bersamaan karena mereka
kesulitan jika diberikan metode belajar
akan cenderung fokus pada gambarnya saja. Untuk
membaca dengan mengeja huruf.
pemilihan huruf ajarkan anak untuk menggunakan
huruf kecil (bukan kapital) terlebih dahulu.
3.3.1.2 Fungsionalitas Aplikasi
Dari studi literatur dan saran yang diperoleh maka
didapatkan justifikasi pemilihan perancangan Pada aplikasi pembelajaran Gredio terdapat
pembelajaran sebagai berikut : beberapa fungsionalitas, antara lain :

1. Pemilihan materi setiap bab berdasarkan pada - Fungsionalitas Profil


buku karangan Rully J dan Jarot Wijanarko. Pada fungsionalitas ini, aplikasi akan menampilkan
profil milik pengguna akun tersebut, pengguna dapat
memilih profil miliknya saat akan memulai belajar.
- Fungsionalitas Bab
Pada fungsionalitas ini, aplikasi menyediakan 3.3.1.3 Target Design Spesification
beberapa tahapan untuk memudahkan pengguna
dalam belajar membaca, yang terdiri dari : 1. Target software
Berikut ini perangkat lunak yang digunakan dalam
a. Bab 1 : huruf vokal pengembangan aplikasi, yaitu :
b. Bab 2 : konsonan satu
a. IDE Eclipse
c. Bab 3 : konsonan dua
b. JDK (Java SE Development Kit)
d. Bab 4 : konsonan tiga c. SDK (Android Software Development Kit)
e. Bab 5 : konsonan empat d. ADT (Android Development Tool)
f. Bab 6 : konsonan lima e. Adobe Illustrator
- Fungsionalitas Suku Kata f. Adobe Photoshop
Pada fungsionalitas ini, aplikasi menampilkan sub g. Adobe After Effect
menu dari masing-masing bab yang tersedia, yaitu h. Operating System Windows 7 64 bit
terdiri dari beberapa huruf yang akan dipelajari suku i. Ms. Office
katanya, yaitu : j. IBM

a. huruf vokal : a, i, u, e, o 2. Target Hardware


b. konsonan satu : m, p Berikut ini perangkat keras yang digunakan dalam
c. konsonan dua : b, t, d pengembangan aplikasi, yaitu :
d. konsonan tiga : h, n, c a. Smartphone
e. konsonan empat : k, l, w, j - Android OS, V4.3 (Jellybean)
- Dual Core 1.2 GHz
f. konsonan lima : s, y, g
- Li-Po 1200/1600 mAh battery
- 4/8 GB, 1 GB RAM
- Fungsionalitas Latihan
b. Laptop
Pada fungsionalitas ini, pengguna dapat mengukur
- Processor intel core - i3
seberapa jauh kemampuannya dengan mengerjakan
- CPU Quad-core 2.3 GHz
beberapa soal yang telah disediakan.
- Memory Internal 10 GB, 1 GB RAM
- Fungsionalitas Reward - Display size 1366 x 768 pixels
Pada fungsionalitas ini, pengguna dapat mengetahui c. Mouse
reward yang diperoleh dari beberapa suku kata yang
telah dipelajari sebelumnya dan dari latihan yang
telah dikerjakan. 3.3.2 Diagram Alir Sistem

- Fungsionalitas Video
Berikut merupakan gambar diagram alir dari aplikasi
Pada fungsionalitas ini, aplikasi akan menampilkan
Gredio
video di masing-masing bab sebagai fun learning,
dengan syarat pengguna harus menyelesaikan
kegiatan belajar pada bab tersebut, dengan tujuan
agar pengguna tidak cepat bosan.

- Fungsionalitas CRUD (Create, Read, Update,


Delete) Akun Profil
Pada fungsionalitas ini, pengguna dapat mengedit
akun profil miliknya sesuai yang pengguna inginkan.

- Fungsionalitas History
Pada fungsionalitas ini, terdapat histori yang
menyimpan data user seperti, sampai sejauh mana
bab yang telah dipelajari, hasil dari latihan yang telah
user kerjakan, tanggal dan jam terakhir user
mengakses.
yang disusun per-bab berdasarkan buku
panduan khusus belajar membaca. Untuk
itu jika ada pengembangan selanjutnya
diharapkan dapat menambah materi lain
sebagai bahan untuk latihan belajar
membaca, seperti adanya pengucapan
kalimat.
3. Adanya penambahan fungsionalitas baru
yang lebih interaktif dan dapat lebih
membantu membangkitkan minat anak
tunagrahita dalam belajar membaca.

5. DAFTAR RUJUKAN
[1] Anonim. (14 Juni 2013). ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS. Diakses pada
tanggal 19 Mei 2015, dari WINDA
ANDRIA FEBRIANTI Blog:
https://windaandria13.wordpress.com/2013/
Gambar 1. Diagram Alir Aplikasi Gredio 06/14/anak-berkebutuhan-khusus/

[2] Widiastuti. (01 Januari 2010). MENGENAL


4. SIMPULAN DAN SARAN ANAK TUNA GRAHITA. Diakses pada
tanggal 10 Februari 2015, dari Kita Harus
SIMPULAN
Bisa! Blog:
Kesimpulan yang dapat diambil dari aplikasi http://widiastuti2009.blogspot.com/2010/01/
belajar membaca untuk anak tunagrahita dengan mengenal-anak-tuna-grahita.html
metode fonetis ini adalah: [3] Defli. (15 Mei 2009). PSIKOLOGI ANAK
1. Berdasarkan hasil pengujian kegunaan LUAR BIASA. Diakses pada 10 Februari
sebagian besar anak tunagrahita mampu 2015, dari Makalah Psikologi Anak Luar
dan dapat memahami materi yang ada Biasa Blog
dalam aplikasi, dan jika digunakan secara :http://makalahpsikologianakluarbiasa.blogs
terus menerus aplikasi dapat membantu pot.com/
anak tunagrahita belajar membaca [4] Alfani, S. (09 Oktober 2011). DEFINISI
menggunakan metode fonetis ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.
2. Fungsionalitas pada aplikasi Gredio ini Diakses pada tanggal 19 Mei 2015, dari
berjalan dengan baik sesuai dengan PENDIDIKAN ABK dan INKLUSIF
kegunaannya dan dapat membantu guru Blog:http://pendidikanabk.blogspot.com/201
sebagai alternatif alat bantu belajar untuk 1/10/definisi-anak-berkebutuhan-
mengajarkan anak tunagrahita belajar khusus.html
membaca.
[5] Anonim. (14 Juni 2013). ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS. Diakses pada
SARAN
tanggal 19 Mei 2015, dari WINDA
Saran pengembangan proyek aplikasi belajar ANDRIA FEBRIANTI Blog:
membaca untuk anak tunagrahita dengan metode https://windaandria13.wordpress.com/2013/
fonetis kedepannya adalah: 06/14/anak-berkebutuhan-khusus/

1. Adanya pengembangan aplikasi ini dapat [6] Alfani, S. (09 Oktober 2011).
digunakan tidak hanya di smartphone. IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR
2. Pada aplikasi gredio ini materi yang ANAK TUNAGRAHITA. Diakses pada
tanggal 19 Mei 2015, dari PENDIDIKAN
dijarkan sebagai bahan latihan belajar
ABK dan INKLUSIF Blog:
membaca adalah pengenalan suku kata
http://pendidikanabk.blogspot.com/2011/10/ [12] Nurzalenawati, Sri. (Mei 2013).
identifikasi-kesulitan-belajar-anak.html MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA KATA MELALUI METODE
[7] Hambali, R. (16 Oktober 2012).
FONETIS BAGI ANAK TUNAGRAHITA
PEMBINAAN ANAK TUNAGRAHITA.
SEDANG. Diakses pada tanggal 19 Mei
Diakses pada tanggal 20 Mei 2015, dari
2015, dari E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH
MANESAO8PENJAS Blog:
PENDIDIKAN KHUSUS) Website:
http://manesa08penjas.blogspot.com/2012/1
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/
0/pembinaan-anak-tuna-grahita.html
article/view/1155/1004
[8] Pertiwi, B. (30 April 2013). PENDIDIKAN
[13] Anonim. (11 Januari 2013). METODE
BAGI TUNAGRAHITA. Diakses pada
BELAJAR BAHASA. Diakses pada tanggal
tanggal 19 Mei 2015, dari PENDIDIKAN
19 Mei 2015, dari VARIETY OF SCIENCE
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Blog:
Website:http://e-
http://baktipertiwi-smklb.blogspot.com/
science.weebly.com/learning-
[9] Kekait, Bajang. (Mei 2013). PENGERTIAN methods/metode-belajar-bahasa
HURUF DAN JENIS-JENISNYA. Diakses
[14] Subahah, Nurus. (14 Desember 2012).
pada tanggal 20 Mei 2015, dari MATERI
METODE FONETIK. Diakses pada tanggal
PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
19 Mei 2015, dari Wadhifaty Blog:
INDONESIA Blog:
http://nurussubahah.blogspot.com/2012/12/
http://ruangbacabajang.blogspot.com/2013/0
metode-fonetik.html
5/pengertian-huruf.html
[15] Oktaviane, Dwi. (11 Juli 2011). CARA
[10] Anonim. LINGUISTIK SUKU KATA.
BELAJAR ANAK MELALUI METODE
Diakses pada tanggal 20 Mei 2015, dari
FONETIS. Diakses pada tanggal 19 Mei
EMPERORDEVAS WEBLOG Blog:
2015, dari TEMPO.CO VIDEO Website:
https://emperordeva.wordpress.com/about/li
http://video.tempo.co/read/2011/07/11/285/
nguistik-suku-kata/
Cara-Belajar-Anak-Melalui-Metode-Fonetis
[11] Iqbal. (18 Desember 2008). SUKU KATA.
[16] J, Rully dan Wijanarko, Jarot.. 2015.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2015, dari
BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA.
BLOG KITA SEMUA
Serpong: HHK MEDIA.
Blog:http://iqbalyulianto.blogspot.com/2008
/12/suku-kata.html

Anda mungkin juga menyukai