Anda di halaman 1dari 51

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

DAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


(IKP)

Oleh : Tim PMKP RS ANNA


Pretes
1. Sasaran Keselamatan Pasien ke 1 adalah ……
A. Pengurangan risiko pasien jatuh
B. Peningkatan obat yang perlu diwaspadai (high alert medications)
C. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
D. Ketepatan identifikasi pasien

2. Sasaran Keselamatan Pasien ke 6 adalah ……


E. Ketepatan identifikasi pasien
F. Pengurangan risiko infeksi
G. Pengurangan risiko pasien jatuh
H. Peningkatan komunikasi yang efektif
Pretes
3. Ada berapakah sasaran keselamatan pasien …..
A. 6 sasaran
B. 7 sasaran
C. 5 sasaran
D. 4 sasaran

4. Melakukan identifikasi menggunakan cara ........


E. Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien
F. Sebutkan nama dan tanggal lahir pasien
G. Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian cocokkan dengan
gelang identitas pasien
H. Sebutkan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian cocokkan dengan
gelang identitas pasien
Pretes
5. Di bawah ini yang termasuk kategori IKP adalah ....
A. KNC, KTD
B. KTC
C. Sentinel
D. Benar semua

6. Berapa lama waktu pelaporan IKP ...


E. 2 x 24 jam
F. 1 x 24 jam
G. 7 hari
H. 1 bulan
Pretes
7. Dibawah ini pernyataan yang salah tentang 7 langkah
menuju keselamatan pasien ....
A. Bangun kesadaran akan nilai KP, pimpin & dukung
staf dan integrasikan aktivitas pengelolaan risiko
B. Kembangkan sistem pelaporan, libatkan &
berkomunikasi dengan pasien
C. Belajar & berbagi pengalaman tentang KP dan
cegah cedera melalui implementasi sistem KP
D. a dan c benar
Pretes
8. Di bawah ini yang termasuk jenis pelaporan IKP adalah ...
A. Laporan internal IKP
B. Laporan eksternal IKP
C. ( a & b benar)
D. Salah semua

9. Masalah yang dihadapi dalam pelaporan insiden adalah kecuali


E. Laporan dipersepsikan sbg pekerjaan perawat
F. Laporan sering underreport, karena takut disalahkan
G. Laporan terlambat
H. Bentuk laporan kaya data
Pretes
10. Jika terjadi Insiden di unit anda, siapakah yang
bertanggung jawab dalam pelaporan insiden tersebut ?
A. Staf RS yang pertama menemukan kejadian atau
supervisornya
B. Stas RS yang terlibat dgn kejadian atau
supervisornya
C. Pimpinan RS
D. Jawaban a dan b benar
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
6 Sasaran Keselamatan Pasien
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
 Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.

Menyebutkan nama pasien dan tanggal lahir (pasien


yang menyebutkan nama & tanggal lahir).

 Pasien Rajal  pasien menyebutkan nama & tanggal lahir, dicocokan


dengan dokumen rekam medis.

 Pasien Ranap  pasien menyebutkan nama & tanggal lahir, dicocokan


dengan gelang identitas
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Kapan identifikasi pasien dilakukan ?
Sebelum :
Pemberian obat
Pemberian darah dan produk darah
Tindakan diagnostik
Pengambilan spesimen atau sampel dari tubuh pasien
Pemberian diet makakanan
IDENTIFIKASI PASIEN KOMA, TIDAK
SADAR, & GANGGUAN JIWA
Memiliki keluarga / penunggu  identifikasi kepada keluarga
atau penunggu lalu dicocokkan dengan gelang identitas /
dokumen rekam medis pasien.

Tidak memiliki keluarga / penunggu  DOUBLE CHECK


(dua petugas secara bersamaan mencocokan data pada gelang
identitas dg data pada rekam medis/label obat/label tabung
sampel/lembar tindakan)

Tidak menggunakan gelang identitas 


Ada keluarga / penunggu  keluarga / penunggu menyebutkan
nama dan tanggal lahir pasien
Tidak ada keluarga/penunggu  petugas ruangan memfoto pasien
lalu ditempelkan di rekam medis pasien
IDENTIFIKASI PASIEN TANPA
IDENTITAS
Pasien diberikan identitas “Tn. X” untuk pria dan “Ny.
Y” untuk wanita dan diberikan angka romawi secara
berurutan mulai dari angka 1.
Jika sudah diketahui identitasnya maka diganti dengan
identitas sebenarnya dan dituliskan dalam rekam medis
pasien.
Jika terjadi insiden kesalahan identifikasi maka
WAJIB LAPOR DAN MENGISI FORM INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
2. PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF

Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan


menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien

Komunikasi efektif :
1. tepat waktu
2. akurat
3. lengkap
4. jelas
5. dipahami oleh pihak-pihak terkait
2. PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
Ruang lingkup komunikasi dalam pelayanan :
1. Komunikasi antar masyarakat  jam pelayanan,
pelayanan yg tersedia, cara mendapatkan pelayanan
2. Komunikasi antar pasien & keluarga
3. Komunikasi antar PPA (profesional pemberi asuhan) 
Dokter – Perawat – Staf klinis lainnya – antar unit
4. Pelaporan nilai kritis
2. PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF
Komunikasi efektif antar PPA
 Menggunakan SOAP di CPPT
 Pesan yang disampaikan bersifat TERKINI (perawatan
pasien, pengobatan, kondisi pasien, dll)
 Terjadi proses : PENULISAN KEMBALI –
MEMBACA KEMBALI – KONFIRMASI ULANG
(teknik Tulis Baca Kembali / TBAK) 
TERDOKUMENTASI DALAM CPPT
 Verifikasi order dalam 1x24 jam
TELEPHON ORDER
KOMUNIKASI
• MENULISKAN ORDER

(WRITE BACK )
KESALAHAN
• MEMBACA ULANG
SERING TERJADI  (READ BACK)
ORDER VERBAL
• TANDA TANGAN 1x
DAN ATAU 24 JAM
TELEPHON VERBAL ORDER
LAPORAN HASIL • REPEAT BACK
TEST • TANDA TANGAN
SETELAH SITUASI
( CRITICAL ) MEMBAIK  SEBELUM
DOKTER
MENINGGALKAN
TEMPAT
TELEPHON ORDER
Teknik SBAR

Baca kembali
instruksi
tertulis (Teknik
TBAK)

Verifikasi
1x24 jam
2. PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF

Pelaporan nilai kritis


Petugas yang melapor, menggunakan teknik SBAR,
yang menerima hasil kritis menggunakan teknik
TBAK
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu
Diwaspadai
Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD
atau kejadian sentinel

Obat yg Perlu diwaspadai :


1. NORUM/ LASA.
2. Elektrolit konsentrat (termasuk namun tidak terbatas pada Potasium
Klorida, Potasium Fosfat, Sodium Klorida > 0.9%) TIDAK ADA DI
RUANG PERAWATAN.

Kesalahan bisa terjadi:


– Secara tidak sengaja
– Bila perawat tidak mendapatkan orientasi sebelum ditugaskan
– Pada keadaan gawat darurat
PEMBERIAN OBAT :
CHEK INSTRUKSI DR
BENAR OBAT
BENAR DOSIS,
BENAR CARA PEMBERIAN,
BENAR WAKTU,
BENAR PASIEN,
PENDOKUMENTASIAN,
 CEK ALERGY OBAT
 JELASKAN TUJUAN DAN

KEMUNGKINAN EFEK OBAT


 CATAT / DOKUMENTASI
 kerjakan SESUAI SAK/ SOP
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu
Diwaspadai
Penyimpanan HIGH ALERT
Farmasi, IGD, ICU, R. Operasi, R. Bersalin
Gunakan tempat khusus dan diberikan label
4. Kepastian Tepat – Lokasi, Tepat – Prosedur, Tepat
Pasien operasi
 Maksud proses verifikasi MASALAH PEMBEDAHAN
praoperatif adalah untuk:  Salah Pasien
memverifikasi lokasi, prosedur,  Salah Lokasi
dan pasien yang benar;  Salah Prosedur
memastikan bahwa semua
dokumen, foto (imaging), hasil
pemeriksaan yang relevan  TERTINGGALNYA
tersedia, diberi label dengan BENDA ASING DALAM
baik, dan dipampang; dan TUBUH PASIEN
melakukan verifikasi
ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant2 yang
dibutuhkan.
Langkah-langkah

5 tahapan dari • Sebelum


Briefing, sign-in, induksi
time out, sign-out anestesi (“sign
and Debriefing
Fokus safe in”),
surgery sebelum

setelah Selama
• Sebelum • sebelum insisi
meninggalkan (“time out”)
kamar operasi
(“sign out”)
Sebelum Induksi Anestesi:
Apakah……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent
sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml
Sebelum Insisi Kulit (Time-Out): Apakah
…….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood
lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Sebelum Pasien Meninggalkan Kamar
Operasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama
dr dan anestesi
 Nama prosedur,
 Instrumen, gas verband, jarum lengkap
 Speciment telah di beri label dengan PID tepat
 Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus
diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien
5. Kepatuhan Kebersihan Tangan
• Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
(Semmelweis,1861),
•Penularan penyakit dari pasien
ke pasien melalui tangan petugas (
Boyce dan Larson 1995 )
• Kebersihan tangan baik dan
benar menurunkan insiden HAIs
( Boyke dan Pittet 2002 )
• Kegalalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten,
wabah
Organism transfer from patient to HCWs’ hands
6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Melakukan pengkajian ulang secara berkala mengenai
resiko pasien jatuh, termasuk resiko potensial yang
berhubungan dengan jadwal pemberian obat serta
mengambil tindakan.

Assesmen awal / Skrinning :


Ranap  dalam waktu 4jam setelah pasien masuk dg
assesmen risiko jatuh  Susun rencana intervensi 
implementasikan  catat dalam RM
Rajal  lakukan asesemen pada saat timbang tensi  susun
rencana intervensi (Risk (+)  beri tanda Pita Kuning)
Re- assemen risiko jatuh :
Lakukan assesmen ulang setiap saat transfer ke unit lain,
perubahan kondisi pasien, kejadian jatuh pada pasien
Rencana keperawatan terintegrasi diperbarui sesuai hasil
asesmen ulang
Risiko rendah  dikaji ulang per 24 jam
Risiko sedang  dikaji ulang per 12 jam
Risiko tinggi  dikaji ulang per 2 jam

Fall morse scale  pasien dewasa


Humpty Dumpty  pasien anak
 ASSESSMENT RISIKO JATUH  MONITOR SEJAK
ADMISSION
 MONITORING KETAT  PASIEN RISIKO TINGGI
( beri tanda pada TT : Segitiga Kuning)

 Gelang RESIKO : Stiker Kuning


 LIBATKAN PASIEN/ KEL DALAM PENCEGAHAN
PASIEN JATUH
 Laporan peristiwa pasien jatuh
ALGORITME PENCEGAHAN JATUH

PASIEN BARU MASUK RS/ PINDAH RUANG DG RISIKO JATUH

ASESMEN TINGKAT RISIKO JATUH DENGAN


MORS FALL SCALE ATAU HUMPTY DUMPTY

NILAI MFS RESIKO TINGGI


NILAI MFS (0-24) RESIKO ATAU NILAI HD
RENDAH ) ATAU NILAI HD ( >12)
(7-11) IMPLEMENTASIKAN IMPLEMENTASIKAN
UNIVERSAL FALL UNIVERSAL FALL
PRECAUTION PRECAUTION PLUSS
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

TIM PMKP
Kategori Insiden Keselamatan pasien ...
Kejadian Nyaris cedera (KNC)
Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Kejadian Sentinel
Kejadian Nyaris cedera (KNC) ...

Suatu insiden yang sudah terjadi namun belum


sampai terpapar ke pasien/korban, tidak
menyebabkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission), dapat terjadi karena “keberuntungan”
(misalnya : pasien menerima suatu obat kontraindikasi
namun tidak timbul reaksi obat).
Kejadian Tidak Cedera (KTC) ...

Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak


menimbulkan cedera.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) ...
Suatu insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cidera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah.

Analisa Kejadian Tidak Diharapkan meliputi :


1. Semua reaksi transfusi yang dikonfirmasi;
2. Semua kejadian serius akibat efek samping obat jika sesuai dan
sebagaimana yang didefinisikan oleh Rumah Sakit;
3. Semua kesalahan pengobatan;
4. Semua perbedaan besar antara diagnosa pra dan pasca operasi;
5. Efek samping sedasi selama sedasi moderat atau mendalam;
6. Kejadian tidak diharapkan lain seperti kejadian luar biasa penyakit
infeksius.
Kejadian Sentinel ...
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang menyebabkan kematian atau cedera fisik serius
atau psikologis. Cedera fisik yang serius khususnya mencakup kehilangan anggota gerak
atau fungsi anggota gerak.

Contoh kejadian sentinel adalah :


 Kematian yang tidak diharapkan dan tidak berhubungan dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasarinya (contoh : kematian yang disebabkan
infeksi post- operatif atau emboli paru), kematian bayi aterm, bunuh diri;
 Kehilangan fungsi permanen yang tidak berhubungan dengan perjalanan alamiah dari
penyakit pasien atau kondisi yang menyertainya;
 Operasi salah lokasi, salah prosedur, salah pasien;
 Terjangkit penyakit yang fatal atau kronis yang disebabkan oleh pemberian darah atau
produk darah atau transplantasi organ /jaringan yang telah terkontaminasi;
 Penculikan atau bayi yang dipulangkan kepada orang tua yang salah;
 Pemerkosaan, kekerasan di lingkungan kerja seperti penyerangan (yang bisa
menyebabkan kehilangan fungsi permanen) atau pembunuhan terhadap pasien, staf,
dokter, pengunjung, atau vendor saat berada dalam area Rumah Sakit.
Pelaporan IKP ...
Formulir Laporan Internal Insiden Keselamatan Pasien
Formulir Laporan Eksternal Insiden Keselamatan
Pasien
Formulir Laporan Internal Insiden
Keselamatan Pasien ...
Adalah formulir laporan yang dilaporkan ke Tim
PMKP di RS dalam waktu maksimal 2 x 24 jam / akhir
jam kerja / shift.

Laporan berisi : data pasien, rincian kejadian, tindakan


yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden,
pelapor dan penilaian grading.
Formulir Laporan Eksternal Insiden
Keselamatan Pasien ...
Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKP-RS
setelah dilakukan analisis dan investigasi.
Formulir Pelaporan KPC ...
Formulir Pelaporan Insiden ...
POST TES
1. Melakukan identifikasi menggunakan cara ........
A. Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien
B. Sebutkan nama dan tanggal lahir pasien
C. Tanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian cocokkan dengan gelang
identitas pasien
D. Sebutkan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian cocokkan dengan gelang
identitas pasien

2. Kapankah perlu dilakukan identifikasi pasien ?


E. Pada saat tindakan infus, pemberian terapi, pembagian air hangat, pergantian
linen
F. Sebelum pemberian obat, transfusi darah, tindakan diagnostik,pengambilan
sampel, pemberian diet makakanan
G. Pasien pulang, pasien APS, pasien meninggal, pasien menitipkan barang berharga
H. Sebelum melakukan tindakan sebelum pasien masuk rawat inap, sebelum
memberikan makanan ke pasien
POST TES
3. Singkatan SBAR pada komunikasi efektif, “A” Singkatan dari :
A. Analisis
B. Assesment
C. Attitude
D. Aquity

4.  Pada sasaran Keselamatan Pasien RS, komunikasi efektif


merupakan sasaran yang ke :
E. Satu
F. Dua
G. Tiga
H. Empat
Post Tes
5. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur , tepat pasien yang
menjalani tindakan dan prosedur. Merupakan Sasaran Keselamatan
Pasien yang ke :
A. 2 (dua)
B. 3 (tiga)
C. 4 (empat)
D. 5 (lima)

6. Meningkatnya keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert),


merupakan sasaran yang ke ?
E. 1 (satu)
F. 2 (dua
G. 3 (tiga)
H. 4 (empat)
Post Tes
7. Disebut apakah obat-obatan/ terapi yang mempunyai resiko tinggi
seperti : Resiko tertukar, obat yang mempunyai kemiripan ucapan atau
rupa ?
A. LASA / NORUM
B. Expire
C. High Risk
D. High Dose

8. Risiko jatuh dengan skor sedang dikaji ulang setiap ….


E. 24 jam
F. 2 jam
G. 12 jam
H. 6 jam
Pos Tes
9. Di bawah ini yang termasuk kategori IKP adalah ....
A. KNC, KTD
B. KTC
C. Sentinel
D. Benar semua

10. Berapa lama waktu pelaporan IKP ...


E. 2 x 24 jam
F. 1 x 24 jam
G. 7 hari
H. 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai