Anda di halaman 1dari 42

BLOK

XIV

TUMBUH KEMBANG DAN GERIATRI

ANTROPOMETRI DAN DENVER II


LABORATORIUM KETRAMPILAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

PENDAHULUAN
Anak berbeda dengan oraang dewasa atau
dewasa dalam bentuk tubuh kecil.
Ini karena anak akan terus melakukan proses
tumbuh dan kembang.
Pada anak, proses tumbuh dan kembang saling
berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Tumbuh berarti bertambahnya ukuran dan jumlah
sel serta jaringan interseluler, dengan kata lain
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh.
2

PENDAHULUAN
Kembang berarti bertambahnya kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
misalnya: personal sosial, adaptif-motorik halus,
kemampuan berbahasa, dan motorik kasar.
Pertumbuhan anak lazimnya digambarkan
dengan status gizi.
Penentuan status gizi sangat penting dilakukan
untuk menilai keseimbangan asupan zat gizi
dengan kebutuhan zat gizi.
Dengan adanya status gizi yang baik diharapkan
pertumbuhan akan optimal sesuai dengan
proporsinya.
3

PERSIAPAN
Pastikan pengukuran dilakukan pada
ruangan yang nyaman pada bayi dan
anak, seperti: cat dinding dengan warnawarni, boneka, permainan anak, dan alat
bermain lainnya.
Pemeriksa menyapa dan memberi salam
kepada orang tua dan anaknya.
Pemeriksa mempersilahkan orang tua
beserta anaknya duduk.

PERSIAPAN
Pemeriksa terlebih dahulu memberitahukan
pada orang tua si anak tentang prosedur,
maksud dan tujuan pengukuran
antropometri secara lisan dengan bahasa
yang mudah dimengerti, kemudian mintalah
persetujuan orang tua si anak (informed
consent).
Pemeriksa mempersiapkan alat dan bahan
berupa: timbangan bayi elektrik, timbangan
injak elektrik, selimut bayi, stadiometer,
microtoise dan meteran lingkar kepala.
5

PERSIAPAN
Mintalah seorang perawat dan orang tua
si anak untuk mendampingi pemeriksa
selama pengukuran berlangsung, yang
dapat bertindak sebagai saksi untuk
menghindari perlakuan yang tidak benar
ditinjau dari pihak pemeriksa maupun
pasien serta menjaga kenyamanan si
anak tersebut.

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia < 2 tahun

Sebaiknya menggunakan timbangan bayi


elektrik yang selalu ditera secara berkala
yang diletakkan di atas meja
pemeriksaan.
Pada timbangan bayi, dasar alas untuk
meletakkan bayi terlebih dahulu dilapisi
kain lembut kemudian skala timbangan
ditera hingga dipastikan menunjukkan
angka 0 (nol).

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia < 2 tahun

Sebelum menimbang usahakan bayi tidak


memakai pakaian yang tebal ataupun alas
kaki, bahkan lebih baik tidak memakai
pakaian (telanjang).
Mintalah orang tua si bayi untuk
meletakkan anaknya di atas timbangan
bayi pada posisi berbaring supinasi.
Bacalah angka pada skala dengan
ketelitian 0,01 Kg pada saat bayi tidak
bergerak aktif.
8

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia < 2 tahun

Jika bayi sangat rewel dan bergerak aktif


sehingga sulit menimbangnya catat hasil
pengukuran dengan tanda berat badan
prakiraan.
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
dan dicatat rata-ratanya.
Penimbangan dilakukan pada waktu yang
sama dengan menggunakan alat timbang
yang sama pula.

Gambar 1.a Timbangan Bayi NonElektrik; 1.b Timbangan Bayi Elektrik; 1.c Timbangan Injak Elektrik
10

Gambar 2. Cara Menimbang Bayi

Gambar 3. Timbangan Kamar Mandi


11

Gambar 2. Cara Menimbang Bayi

Gambar 3. Timbangan Kamar Mandi


12

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia > 2 tahun

Sebaiknya menggunakan timbangan injak


elektrik yang selalu ditera secara berkala
yang diletakkan di dasar lantai.
Usahakan tidak menggunakan timbangan
injak kamar mandi (bathroom scale)
karena skala kasar dengan ketelitian 1 kg
dan per (pegas) mudah lemah jika
dilakukan penimbangan berulang-ulang.
Pastikan skala timbangan menunjukkan
angka 0 (nol).
13

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia > 2 tahun

Sebelum menimbang usahakan anak hanya


memakai celana pendek tipis dan kaos
dalam tipis serta tidak menggunakan semua
atribut atau benda yang membiaskan
pengukuran berat badan.
Mintalah anak untuk berdiri tegak di atas
timbangan dan tidak bergerak.
Bacalah angka pada skala dengan ketelitian
0,01 Kg.
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan
dicatat rata-ratanya.
14

Cara Mengukur Berat Badan untuk Usia > 2 tahun

Penimbangan dilakukan pada waktu yang


sama dengan menggunakan alat timbang
yang sama pula.

15

Cara Mengukur Panjang Badan (untuk Usia < 2 tahun)

Posisikan si anak dalam keadaan


berbaring supinasi.
Mintalah seorang asisten untuk
melakukan immobilisasi si anak, terutama
memegang si anak pada lutut dan telapak
kaki.
Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan stadiometer.

16

Cara Mengukur Panjang Badan (untuk Usia < 2 tahun)

Pemeriksa meletakkan kepala anak


menempel pada Bidang Kepala yang
statis pada stadiometer, sedangkan
Bidang Kaki yang dapat digeser
ditempatkan pada telapak kaki dalam
keadaan tegak lurus.
Geser Bidang Kaki stadiometer hingga
merapat ke telapak kaki.
Hasil pengukuran dibaca pada skala
dengan ketelitian 0,1 cm.
17

Gambar 4. Stadiometer dan Cara Mengukur Panjang Badan


18

Cara Mengukur Tinggi Badan (untuk Usia > 2 tahun)

Posisikan si anak dalam keadaan berdiri


tegak lurus dengan bidang dasar yang
rata, kepala tegak dan pandangan mata
lurus ke depan.
Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan microtoise.
Microtoise digantungkan pada dinding
tegak lurus pada ketinggian 2 meter dari
bidang dasar yang rata.

19

Cara Mengukur Tinggi Badan (untuk Usia > 2 tahun)

Pada waktu mengukur tinggi badan,


punggung, tumit, pantat, dan belakang
kepala menempel pada dinding.
Meteran microtoise diturunkan hingga
mengenai kepala anak.
Hasil pengukuran dibaca pada skala
dengan ketelitian 0,1 cm.

20

Gambar 5. Cara Mengukur Tinggi Badan

Gambar 6. Microtoise
21

Gambar 7. Posisi Anak Saat Diukur dengan Microtoise


22

Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak

Posisikan anak dalam keadaan berbaring


supinasi atau duduk tegak, kemudian
pemeriksa berada di sisi kanan pasien.
Sebelum mengukur lingkar kepala
usahakan anak tidak memakai topi,
bendo, serta atribut atau benda lain yang
dapat membiaskan pengukuran lingkar
kepala.

23

Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak

Meteran pengukur dilingkarkan pada


kepala anak melewati dahi, menutupi alis
mata dan bagian belakang kepala yang
menonjol, dicari ukuran kepala yang
terbesar.
Hasil pengukuran dibaca pada skala
dengan ketelitian 0,1 cm.

24

Cara Mengukur Lingkar Kepala Anak

Sesuaikan hasil pengukuran dengan melihat


grafik lingkaran kepala berdasarkan umur
menurut Nellhaus, gunakan grafik sesuai
jenis kelamin (laki-laki atau perempuan).
Interpretasi hasil pengukuran:
- Normosefali
:
Jika lingkar kepala hasil
pengukuran berada diantara garis median putus-putus dalam
jalur hijau (diantara -2 SD s.d. +2 SD).
- Makrosefali :
Jika lingkar kepala hasil pengukuran
berada di atas garis median putus-putus (> +2 SD).
- Mikrosefali :
Jika lingkar kepala hasil pengukuran
berada di bawah garis median putus-putus (< -2 SD).
25

Gambar 8. Cara Mengukur Lingkar Kepala

26

27

28

Penentuan Status Gizi: Berat Badan Berdasarkan Umur Menurut


Grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk Usia 0-5 tahun (Balita)

Tentukan terlebih dahulu umur anak dalam bulan,


jika umur anak > 16 hari maka dibulatkan
menjadi 1 bulan.
Pada grafik KMS, lihat sumbu vertikal berat
badan, sesuaikan angka berat badan yang diukur
kemudian tarik garis imajiner horizontal ke kanan.
Kemudian lihat sumbu horizontal umur dalam
bulan, sesuaikan umur bayi kemudian tarik garis
vertikal ke atas sehingga kedua garis imajiner
tersebut bertemu dalam satu titik.
Beri tanda silang pada titik temu tersebut dan
perhatikan letaknya pada grafik.
29

Penentuan Status Gizi: Berat Badan Berdasarkan Umur Menurut


Grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk Usia 0-5 tahun (Balita)

Interpretasi hasil pengukuran:


Letak titik temu:
Status gizi:
* Di atas hijau (> 120%) Gizi Lebih atau
Kegemukan
* Hijau (80-120%) Gizi Baik
* Kuning (70-80%) Gizi Kurang
* Di bawah garis merah (< 70%) Gizi
Buruk
30

GRAFIK KMS

31

Penentuan Status Gizi: Berat Badan Berdasarkan Tinggi Badan


Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2000

Tentukan terlebih dahulu umur anak dalam bulan,


jika umur anak > 16 hari maka dibulatkan menjadi 1
bulan.
Pakai Grafik CDC 2000 sesuai usia (kelahiran s.d.
6 bulan atau 2 s.d. 20 tahun) dan jenis kelaminnya
(laki-laki atau perempuan).
Pada grafik CDC 2000, lihat sumbu vertikal atas
panjang/tinggi badan, sesuaikan angka
panjang/tinggi badan yang diukur dan beri tanda
silang kemudian tarik garis putus-putus horizontal
ke kanan atau ke kiri menuju garis persentil 50
pada grafik panjang/tinggi badan dan beri tanda
titik.
32

Penentuan Status Gizi: Berat Badan Berdasarkan Tinggi Badan


Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2000

Dari tanda titik pada garis persentil 50 grafik


panjang/tinggi badan lanjutkan penarikan
garis putus-putus secara vertikal ke bawah
menuju garis persentil 50 pada grafik berat
badan dan beri tanda titik.
Kemudian dari tanda titik pada garis
persentil 50 grafik berat badan lanjutkan
penarikan garis putus-putus secara
horizontal ke kanan atau ke kiri menuju
sumbu vertikal bawah berat badan dan beri
tanda silang.
33

Penentuan Status Gizi: Berat Badan Berdasarkan Tinggi Badan


Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2000

Baca skala Berat Badan Seharusnya pada sumbu vertikal


bawah berat badan.
Tentukan Median BB/TB dalam persentil dengan rumus:
Berat Badan Sekarang X 100 %
Berat Badan Seharusnya
Interpretasi hasil pengukuran:
Median BB/TB dalam Persentil:
Status gizi:
* > 120 %
Obes
* 110-120 % Overweight
* 90-110 %
Normal
* 80-90 %
Mild Malnutrition (Underweight)
* 70-80 %
Moderate Malnutrition (Underweight)
* < 70 %
Severe Malnutrition
34

GRAFIK CDC 2000

35

GRAFIK CDC 2000

36

PEMERIKSAAN DENVER II
Perkembangan anak dapat dinilai dan diukur secara objektif,
salah satunya dengan melakukan pemeriksaan Denver II.
Pemeriksaan Denver II merupakan evaluasi performans untuk
melakukan tugas-tugas sesuai dengan umurnya.
Pemeriksaan ini dilakukan pada anak usia < 6 tahun yang diduga
mengalami gangguan proses perkembangan dan untuk
memonitor anak dengan resiko gangguan perkembangan seperti:
riwayat prematur, penyakit genetik dan metabolik, riwayat sepsis,
riwayat meningitis, riwayat asfiksia, trauma kepala, dan kejang.
Gangguan perkembangan yang dapat diperiksa melalui Denver II
adalah Global Development Delay (GDD) dan Spesific Delay.
Pada anak yang mengalami GDD akan memiliki resiko tinggi
menjadi Retardasi Mental yang dapat dilanjutkan dengan tes
intelegensia setelah usia 6 tahun.
37

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DENVER II


Pastikan pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang nyaman
pada bayi dan anak, seperti: cat dinding dengan warna-warni,
boneka, permainan anak, dan alat bermain lainnya.
Pemeriksa menyapa dan memberi salam kepada orang tua dan
anaknya.
Pemeriksa mempersilahkan orang tua beserta anaknya duduk.
Pemeriksa terlebih dahulu memberitahukan pada orang tua si
anak tentang prosedur, maksud dan tujuan pemeriksaan Denver
II secara lisan dengan bahasa yang mudah dimengerti, kemudian
mintalah persetujuan orang tua si anak (informed consent).
Pemeriksa mempersiapkan alat dan bahan yang terdaftar dalam
tabel Denver II seperti: bola, kubus, sikat gigi, baju, cangkir,
kertas, alat tulis, dan sebagainya.

38

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DENVER II


Anak bersama ibunya ditempatkan di dalam ruang periksa yang
dilengkapi dengan bahan dan alat yang digunakan pada pemeriksaan
Denver II.
Ambil lembar tabel Denver II, sesuaikan umur anak pada sumbu
horizontal umur pada sisi atas dan beri tanda silang kemudian tarik
garis vertikal menuju sumbu horizontal umur pada sisi bawah.
Mintalah anak untuk melakukan tugas yang tertera dalam grafik
batang putih-hijau yang tidak bersinggungan dengan garis vertikal
yang telah dibuat pada sisi kiri garis tersebut pada sektor fungsi
personal sosial, adaptif-motor halus, bahasa, dan motor kasar.
Kemudian minta pula anak untuk melakukan tugas yang tertera dalam
grafik batang putih yang bersinggungan dengan garis vertikal yang
telah dibuat pada sisi kiri garis tersebut pada sektor fungsi personal
sosial, adaptif-motor halus, bahasa, dan motor kasar.
39

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DENVER II


Anak tidak wajib melakukan tugas yang tertera dalam grafik batang
hijau yang menyinggung garis vertikal yang berada pada sisi kiri garis
vertikal tersebut.
Jika anak dapat melakukan tugas yang diberikan, beri tanda cek pada
sisi kiri grafik batang tersebut.
Pengamatan mengerjakan tugas-tugas tersebut dapat pula diperoleh
melalui alloanamnesa orang yang paling sering menjaga si anak
seperti ibu atau pengasuh.
Interpretasi pemeriksaan:
Usia < 6 bulan: dikatakan gangguan bila tidak dapat melakukan 2
tugas dalam 1 sektor fungsi.
Usia 6 bulan 6 tahun: dikatakan gangguan bila tidak dapat
melakukan 4 tugas dalam 1 sektor fungsi.
Global Development Delay: apabila terdapat gangguan
perkembangan 2 sektor fungsi.
Spesific Delay: apabila terdapat gangguan perkembangan hanya 1
sektor fungsi, contoh: Gangguan Personal Sosial.
40

BAGAN DENVER II

41

TERIMA KASIH

42

Anda mungkin juga menyukai