LAPORA
N
KASUS
IDENTITAS PASIEN
PASIEN
Nama
: Ny. SA
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :
Pemotong
karet
Alamat : Tabir Barat,
Merangin
SUAMI PASIEN
Almarhum
( meninggal sejak 18
tahun lalu)
ANAMNESIS
KU : Nyeri pada perut
RPS : pasien datang ke RSUD Raden mattaher dengan keluhan
terdapat nyeri pada perut sejak 1 minggu lalu, perut terasa keras
seperti ada benjolan. 2 tahun lalu pasien mengeluh terdapat
benjolan sebesar telur ayam diperut bagian bawah, namun tidak
teraba nyeri dan pasien masih dapat melakukan aktivitas seharihari . Benjolan semakin lama semakin membesar dan nyeri
sejak 1 bulan lalu, nyeri hilang timbul dan dapat hilang dengan
obat anti nyeri. 1 minggu lalu nyeri semakin terasa berat.pasien
juga mengeluh keluar flek darah dari kemaluan dan BAB
berwarna hitam . Mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (+)
pasien memkiliki riwayat minum OAT 5 tahun lalu.
DATA KEBIDANAN
Haid
Menarche
:16 tahun
Haid
: teratur
Lama Haid : 5 hari
Siklus
: 30 hari
Dismenore : tidak
Warna : Merah segar
Bau Haid : Anyir
Fluor Albus : tidak ada
Riwayat Perkawinan
Os menikah satu kali, lamanya 2 tahun, menikah
pada usia 20 tahun
Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
yang
Tahun lalu
Umur:
Jeniis
Penolo Penyuli
Anak
Ket
partu
s
1996
kehamila
n
persali
nan
ng
aterm
normal
bidan
Perempu hidu
an
p
3000
gram
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Riwayat Kesehatan
yang lalu
DM (-)
Hepatitis (-)
Hipertensi (-)
Penyakit jantu koroner
(-)
Tifoid (-)
TB (+)
DATA OBJEKTIF
KU :cukup
Kesadaran : CM
TTV :
TD : 130/80 mmhg
Nadi : 74 x/menit
Temperature : 36,6 C
Pernafasan : 20 x/menit
BB : 50 kg
TB : 153 cm
Dada :
Tarikan :(-)
Bentuk : simetris
Mammae : benjolan (-)
Puting susu : menonjol
Areola mammae : hiperpigmentasi areola
Pembesaran Mammae : simetris
Abdomen :
Pembesaran perut
: teraba massa padat
ukuran
18x15
cm,konsistensi
keras,
immobile, nyeri tekan (-)
Linea : (-)
Striae : (-)
Bekas luka operasi : (-)
Genitalia Eksterna :
Labia mayora/minora : simetris
Pembengkakan kelenjar bartholin : (-)
Pengeluaran vagina : flek darah
Ekstremitas :
patella (+/+)
oedem
(-),
reflex
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
INSPEKULO
Portio : Licin
OUE : terbuka
Fluksus : tampak
darah
Fluor : (-)
Erosi : (-)
Laserasi : (-)
Polip : (-)
Kavum douglas :
BIMANUAL
Cerviks kenyal,Nyeri
goyang servix : (-)
Pemeriksaan penunjang
Parameter
Nilai
Nilai Rujukan
WBC
6,9 x 103/mm3
3.5-10.0
RBC
4,77 x 106mm3
3.80-5.80
HGB
10,6 g/dl
11.0-16.5
HCT
36,4 %
35.0-50.0
PLT
316 x 103/mm3
150-390
USG
Uterus : tampak massa
inhomogen intramural
ukuran 12 x 10 cm.
RONTGEN THORAK
KESAN : Sugestif TB
paru aktif
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSA :
MIOMA UTERI DENGAN
SUSPEK TB PARU RELAPS
PLANNING
FOLLOW UP ( 05-11-16)
S : perut bengkak, batuk
O : KU : cukup
Kesadaran : CM
TD : 140/90 mmhg, HR : 87 x/menit, RR
: 20 x/menit
A : mioma uteri + suspek TB paru relaps
P :
Antibiotik stop
Vit B com 2 x 1
SF 2 X 1
As Folat 2 x 1
Konsul paru : cek BTA 3 x dan cek LED
FOLLOW UP ( 06-11-16)
S : perut bengkak, batuk
O : KU : cukup
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmhg, HR : 87 x/menit, RR :
20 x/menit
A : mioma uteri + suspek TB paru relaps
P :
Vit B com 2 x 1
SF 2 X 1
As Folat 2 x 1
TERIMAKASIH
.
Obesitas konversi hormon androgen
menjadi esterogen oleh enzim
aromatease di jaringan lemak.
peningkatan jumlah esterogen
tubuh, penigkatan prevalensi dan
pertumbuhan mioma uteri.
Klasifikasi dan
Gejala Klinis
1.Mioma Uteri
Submukosa
. Letak dibawah endometrium
dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
. 6,1% dari seluruh kasus
mioma.
. keluhan menometrorhagia
irreguler.
. Mioma submukosa
umumnya dapat diketahui
dari tindakan kuretase,
terdapat Currete
bump(benjolan waktu kuret)
.
Cont.
Mioma intramural
Mioma terdapat
didinding uterus
diantara serabut
miometrium
biasanya multiple
Mioma ini sering tidak
memberikan gejala
klinis yang berarti
kecuali rasa tidak enak
karena adanya massa
tumor di daerah perut
sebelah bawah
DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Timbul benjolan diperut bagian
bawah dalam waktu relatif lama.
2. Kadang-kadang disertai gangguan
haid, buang air kecil atau buang air
besar.
3. Nyeri perut bila terinfeksi,
terpuntir mioma bertangkai, atau
pecah
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan abdomen
Pada pemeriksaan abdomen uterus yang membesar
dapat dipalpasi pada abdomen. Tumor teraba sebagai
nodul ireguler dan tetap, area perlunakan memberi
kesan adanya perubahan-perubahan degeneratif.
Mioma lebih terpalpasi pada abdomen selama
kehamilan. Perlunakan pada abdomen yang disertai
nyeri lepas dapat disebabkan oleh perdarahan
intraperitoneal dari ruptur vena pada permukaan tumor.
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
Ultra Sonografi (USG)untuk menentukan jenis
tumor,
lokasi
mioma,
ketebalan
endometrium dan keadaan adneksa dalam
rongga pelvis.Leiomioma yang besart erlihat
sebagai massa jaringanyang lunak pada rontgen
abdomen bawah,diagnosis kuat bila ditemukan
adanya kalsifikasi.
Anamnesis :
Gangguan Haid
Merasa ada benjolan di perut bawah
Keluhan penekanan
Mioma Uteri
Tanpa Kehamilan
Dengan kehamilan
Keluhan (+)
Keluhan (-)
Uterus 12 mg
Perdarahan
Keluhan Penekanan
Uterus > 12 mg
Ya
Tidak
Pemeriksaan PA
Observasi, konservatif
Tidak Ganas
Histerektomi
Ganas
Lihat Pengelolaan Ca
Endometrium
Penanganan konservatif
1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara
periodik setiap 3-6 bulan.
2) Monitor keadaan Hb
3) Pemberian zat besi
4)Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75
mg IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu
sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan
pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.Obat
ini
menekan
sekresi
gonadotropin
dan
menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa
yang ditemukan pada periode postmenopause.
Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor
diobservasi dalam 12 minggu.
Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita
mioma uteri dilakukan apabila :
Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan
penderita anemia.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Nyeri pelvis yang hebat.
Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa
(biasanya karena mioma berukuran kehamilan 12
minggu atau sebesar tinju dewasa).
Penekanan pada organ sekitarnya, misalnya gangguan
buang air kecil (retensi urin).
Pertumbuhan mioma setelah menopause.
Infertilitas.
Meningkatnya pertumbuhan mioma (pertumbuhan
mioma cepat).
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.