Anda di halaman 1dari 37

BED SITE TEACHING

Mioma Uteri dan suspek TB Paru


Relaps

LAPORA
N
KASUS

IDENTITAS PASIEN

PASIEN
Nama
: Ny. SA
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :
Pemotong
karet
Alamat : Tabir Barat,
Merangin

SUAMI PASIEN

Almarhum
( meninggal sejak 18
tahun lalu)

MRS : 30 oktober 2016, Pukul 21.22 WIB


(dari IGD), pindah ke bangsal kebidanan 04
november 2016

ANAMNESIS
KU : Nyeri pada perut
RPS : pasien datang ke RSUD Raden mattaher dengan keluhan
terdapat nyeri pada perut sejak 1 minggu lalu, perut terasa keras
seperti ada benjolan. 2 tahun lalu pasien mengeluh terdapat
benjolan sebesar telur ayam diperut bagian bawah, namun tidak
teraba nyeri dan pasien masih dapat melakukan aktivitas seharihari . Benjolan semakin lama semakin membesar dan nyeri
sejak 1 bulan lalu, nyeri hilang timbul dan dapat hilang dengan
obat anti nyeri. 1 minggu lalu nyeri semakin terasa berat.pasien
juga mengeluh keluar flek darah dari kemaluan dan BAB
berwarna hitam . Mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (+)
pasien memkiliki riwayat minum OAT 5 tahun lalu.

DATA KEBIDANAN
Haid
Menarche
:16 tahun
Haid
: teratur
Lama Haid : 5 hari
Siklus
: 30 hari
Dismenore : tidak
Warna : Merah segar
Bau Haid : Anyir
Fluor Albus : tidak ada

Riwayat Perkawinan
Os menikah satu kali, lamanya 2 tahun, menikah
pada usia 20 tahun
Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
yang
Tahun lalu
Umur:
Jeniis
Penolo Penyuli
Anak
Ket
partu
s

1996

kehamila
n

persali
nan

ng

aterm

normal

bidan

Perempu hidu
an
p
3000
gram

RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan
Keluarga

Riwayat Kesehatan
yang lalu

Keturunan kembar (-)


Hipertensi (-)
DM (-)
Hipertiroid (-)
Penyakit jantung
koroner (-)
Hepatitis (-)
TB (+)

DM (-)
Hepatitis (-)
Hipertensi (-)
Penyakit jantu koroner
(-)
Tifoid (-)
TB (+)

DATA OBJEKTIF
KU :cukup
Kesadaran : CM
TTV :
TD : 130/80 mmhg
Nadi : 74 x/menit
Temperature : 36,6 C
Pernafasan : 20 x/menit
BB : 50 kg
TB : 153 cm

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


Kepala
Wajah : pucat (-) , cloasma gravidarum (-) ,
konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Mulut dan gigi : karies (-)
Telinga : dalam batas normal
Leher :
Pembesaran Kelenjar Tiroid (-)
Pembesaran KGB (-)
Pembesaran vena jugularis (-)

Dada :
Tarikan :(-)
Bentuk : simetris
Mammae : benjolan (-)
Puting susu : menonjol
Areola mammae : hiperpigmentasi areola
Pembesaran Mammae : simetris
Abdomen :
Pembesaran perut
: teraba massa padat
ukuran
18x15
cm,konsistensi
keras,
immobile, nyeri tekan (-)
Linea : (-)
Striae : (-)
Bekas luka operasi : (-)

Genitalia Eksterna :
Labia mayora/minora : simetris
Pembengkakan kelenjar bartholin : (-)
Pengeluaran vagina : flek darah
Ekstremitas :
patella (+/+)

oedem

(-),

reflex

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
INSPEKULO

Portio : Licin
OUE : terbuka
Fluksus : tampak
darah
Fluor : (-)
Erosi : (-)
Laserasi : (-)
Polip : (-)
Kavum douglas :

BIMANUAL

Cerviks kenyal,Nyeri
goyang servix : (-)

Pemeriksaan penunjang

Parameter

Nilai

Nilai Rujukan

WBC

6,9 x 103/mm3

3.5-10.0

RBC

4,77 x 106mm3

3.80-5.80

HGB

10,6 g/dl

11.0-16.5

HCT

36,4 %

35.0-50.0

PLT

316 x 103/mm3

150-390

USG
Uterus : tampak massa
inhomogen intramural
ukuran 12 x 10 cm.

RONTGEN THORAK
KESAN : Sugestif TB
paru aktif

TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSA :
MIOMA UTERI DENGAN
SUSPEK TB PARU RELAPS

PLANNING

Injeksi Kalnex 3 x 500 mg


Injeksi Ceftriaxone 1 x 2gr
Metronidazole 3 x 500 mg
M acetyl sirup 2 x 1

FOLLOW UP ( 05-11-16)
S : perut bengkak, batuk
O : KU : cukup
Kesadaran : CM
TD : 140/90 mmhg, HR : 87 x/menit, RR
: 20 x/menit
A : mioma uteri + suspek TB paru relaps
P :
Antibiotik stop
Vit B com 2 x 1
SF 2 X 1
As Folat 2 x 1
Konsul paru : cek BTA 3 x dan cek LED

FOLLOW UP ( 06-11-16)
S : perut bengkak, batuk
O : KU : cukup
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmhg, HR : 87 x/menit, RR :
20 x/menit
A : mioma uteri + suspek TB paru relaps
P :
Vit B com 2 x 1
SF 2 X 1
As Folat 2 x 1

TERIMAKASIH

Mioma uteri neoplasma jinak yang berasal dari


lapisan miometrium uteri dan jaringan ikat yang
menumpangnya. ( fibromioma, leiomioma, fibroid)

EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO


Sering pada wanita umur 35 45 th,jarang
wanita post menopause. wanita menopause
(hipoestrogen),
Wanita yang sering melahirkan sedikit
kemungkinan untuk berkembangnya mioma
dibandingkan dengan wanita yang tak pernah
hamil atau hanya 1 kali hamil. ada jeda
paparan estrogen dan adnya remodeling uterus
selama involusi postpartum

.
Obesitas konversi hormon androgen
menjadi esterogen oleh enzim
aromatease di jaringan lemak.
peningkatan jumlah esterogen
tubuh, penigkatan prevalensi dan
pertumbuhan mioma uteri.

Faktor Ras (kulit hitam ) Pada wanita ras


tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka
kejadian mioma uteri tinggi.
Genetik Penderita mioma yang mempunyai
riwayat keluarga penderita mioma mempunyai 2
(dua) kali lipat kekuatan ekspresi dari VEGF- (a
mioma-related growth factor) dibandingkan
dengan penderita mioma yang tidak mempunyai
riwayat keluarga penderita mioma uteri

Makanan(daging sapi, daging setengah


matang (red meat), dan daging babi )
meningkatkan insiden mioma uteri, namun
sayuran hijau menurunkan insiden mioma uteri.
Kehamilan tingginya kadar esterogen dalam
kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke
uterus. Kedua keadaan ini ada kemungkinan
dapat mempercepat terjadinya pembesaran
mioma uteri.

Klasifikasi dan
Gejala Klinis

1.Mioma Uteri
Submukosa
. Letak dibawah endometrium
dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
. 6,1% dari seluruh kasus
mioma.
. keluhan menometrorhagia
irreguler.
. Mioma submukosa
umumnya dapat diketahui
dari tindakan kuretase,
terdapat Currete
bump(benjolan waktu kuret)
.

Tumor jenis ini sering mengalami


infeksi, terutama pada mioma
submukosa pedunkulata ( mioma
submukosa yang mempunyai
tangkai (polip).

Tumor ini dapat keluar dari


rongga rahim ke cervix atau
vagina, dikenal dengan nama
mioma geburt atau mioma yang
di lahirkan, yang mudah
mengalami infeksi, ulserasi, dan
infark.

Mioma Uteri Subserosa


berada pada permukaan serosa
saja atau keluar dari dinding
uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus dan diliputi
oleh serosa.

Mioma yang bertangkai dapat


mengalami
torsi
torsi
menganggu
sirkulasi
dan
nekrosis nyeri perut

mioma mnjd lebih lunak selama


khamilan.dpt brubh bntuk.,gguan
sirkulasi nyeri perut

Cont.

Mioma besar akan mengisi


rongga peritoneal sebagai suatu
massaPerlengketan dengan
usus,
omentum
atau
mesenteriumsistem
peredaran darah diambil alih
dari tangkai ke omentum
tangkai makin mengecil dan
terputusterlepas dari uterus
sebagai massa tumor yang
bebas
dalam
rongga
peritoneum : disebut mioma
parasitic(wandering fibroid).

Mioma intramural
Mioma terdapat
didinding uterus
diantara serabut
miometrium
biasanya multiple
Mioma ini sering tidak
memberikan gejala
klinis yang berarti
kecuali rasa tidak enak
karena adanya massa
tumor di daerah perut
sebelah bawah

DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Timbul benjolan diperut bagian
bawah dalam waktu relatif lama.
2. Kadang-kadang disertai gangguan
haid, buang air kecil atau buang air
besar.
3. Nyeri perut bila terinfeksi,
terpuntir mioma bertangkai, atau
pecah

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan abdomen
Pada pemeriksaan abdomen uterus yang membesar
dapat dipalpasi pada abdomen. Tumor teraba sebagai
nodul ireguler dan tetap, area perlunakan memberi
kesan adanya perubahan-perubahan degeneratif.
Mioma lebih terpalpasi pada abdomen selama
kehamilan. Perlunakan pada abdomen yang disertai
nyeri lepas dapat disebabkan oleh perdarahan
intraperitoneal dari ruptur vena pada permukaan tumor.

Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
Ultra Sonografi (USG)untuk menentukan jenis
tumor,
lokasi
mioma,
ketebalan
endometrium dan keadaan adneksa dalam
rongga pelvis.Leiomioma yang besart erlihat
sebagai massa jaringanyang lunak pada rontgen
abdomen bawah,diagnosis kuat bila ditemukan
adanya kalsifikasi.

Anamnesis :
Gangguan Haid
Merasa ada benjolan di perut bawah

Suspek Mioma Uteri


Pemeriksaan Bimanual
Pemeriksaan Tambahan (bila perlu):
Tes Kehamilan, USG, Histeroskopi

Keluhan penekanan

Mioma Uteri

Tanpa Kehamilan

Dengan kehamilan

Pengobatan tergantung komplikasi


Bila menghalangi jalan lahir, pada persalinan
dilakukan seksio sesarea

Keluhan (+)

Keluhan (-)

Uterus 12 mg

Perdarahan

Keluhan Penekanan

Uterus > 12 mg

Ingin Punya Anak


Umur agak tua : Dilatasi dan Kuret

Ya

Tidak
Pemeriksaan PA

Miomektomi bila teknis memungkinkan

Observasi, konservatif

Tidak Ganas

Histerektomi

Ganas
Lihat Pengelolaan Ca
Endometrium

Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri & Ginekologi RSHS, hlmn 92

Penanganan konservatif
1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara
periodik setiap 3-6 bulan.
2) Monitor keadaan Hb
3) Pemberian zat besi
4)Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75
mg IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu
sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan
pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.Obat
ini
menekan
sekresi
gonadotropin
dan
menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa
yang ditemukan pada periode postmenopause.
Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor
diobservasi dalam 12 minggu.

Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan


sebelum
pembedahan,
karena
memberikan
beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah
selama pembedahan, dan dapat mengurangi
kebutuhan akan transfusi darah.
Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin
dilaporkan mempunyai efek terapeutik. Kehadiran
tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan
pemberian progestin dan levonorgestrol intrauterin.

Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita
mioma uteri dilakukan apabila :
Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan
penderita anemia.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Nyeri pelvis yang hebat.
Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa
(biasanya karena mioma berukuran kehamilan 12
minggu atau sebesar tinju dewasa).
Penekanan pada organ sekitarnya, misalnya gangguan
buang air kecil (retensi urin).
Pertumbuhan mioma setelah menopause.
Infertilitas.
Meningkatnya pertumbuhan mioma (pertumbuhan
mioma cepat).
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai