Anda di halaman 1dari 31

Presentasi Kasus

Anemia Dalam Kehamilan


Disusun oleh:
Maya Damayanti
1111103000004
Pembimbing:
Dr . Aditya Rangga Putra, SpOG

Pendahuluan
Populasi penderita anemia di dunia
adalah sekitar 33%

Prevalensi anemia dalam kehamilan:


Di negara maju 14%
Di negara berkembang 51%

Definisi
Status kehamilan

Hemoglobin (g/dL)

Hematokrit (%)

Trimester 1

11,0

33

Trimester 2

10,5

32

Trimester 3

11,0

33

Fisiologi anemia dalam kehamilan


Darah
bertamba
h banyak,
plasma
30% dan
sel-sel
darah
18%

hidramia
atau
hipervole
mia

Meringan
kan kerja
jantung

Etiologi
Didapat

Herediter

Anemia defisiensi besi

Thalasemia

Anemia karena perdarahan

Hemoglobinopati sel sabit

akut
Anemia

karena

inflamasi

Hemoglobinopati lainnya

atau keganasan
Anemia megaloblastik

Anemia hemolitik herediter

Anemia hemolitik didapat


Anemia
hipoplastik

aplastik

atau

Gejala dan tanda


Tidak spesifik
Mudah lelah, pucat
Tanda-tanda penyebab lain
Takikardi, palpitasi
Pada anemia dengan penyebab yang serius

perlu diperhatikan demam, memar,


hepatomegali, splenomegali

Diagnosis
Anemia (Ht < 30%, Hb <10
g/dL)
MCV rendah
(<80)
Cek status
besi

MCV sedang
(80-94)
Retikulosit, apus
darah tepi

Retikulosi
Retikulo
Normal
t N atau
sit >2Thalase
rendah
3%
mia
Thalase
Morfolo
Morfolo
mia
gi
gi
abnorm
normal
al
Hemolisis
Perdarahan

hemoglobinopa
obat-obatan
ti
Penyakit kronis
Kelainan
Kelainan
membran
sumsusm tulang
Eritrosit
Defisiensi Fe
Obat-obatan
ringan
Autoimun

Feritin ,
TIBC ,
Fe
serum
Anemia
defisiensi
besi

MCV tinggi
(>94)
Apus arah
tepi, kadar
folat da B 12
Folat <3 ng/mL,
B12 <80 pg/
mL,
Hipersegmentas
i neutrofil
Defisiensi folat
atau B12

Komplikasi
Keguguran
Partus prematurus
Inersia uteri dan partus lama
Atonia uteri dan perdarahan post partum
Syok
Afibronogenemia dan hipofibrinogenemia
Infeksi intrapartum dan dalam nifas

Anemia defesiensi besi


Penyebab anemia yang paling sering terjadi

pada kehamilan
Etiologi: kurangnya asupan besi, infeksi kronik
(malaria), kehamilan berulang
kebutuhan besi: 800mg
Terapi: oral Fe (fero sulfat dan fero glukonat),
Parenteral Fe (ferum dekstran), transfusi
darah
Kebutuhan besi = (Hb target - Hb sekarang) x
berat badan x 3

Anemia defisiensi asam folat


Penyebab anemia pada kehamilan kedua

setelah anemia defisiensi besi


Pada kehamilan kebutuhan asam folat
adalah 400 g/hari
Pemberian folat secara oral sebanyak 1-5
mg/ hari merupakan penatalaksanaan pada
keadaan defisiensi asam folat

Anemia karena perdarahan akut


Anemia karena perdarahan akut sering

terjadi pada kehamilan dini seperti pada


kasus abortus, kehamilan ektopik, dan
molahidatidosa.
Terapi yang diberikan pada anemia karena
perdarahan akut: transfusi darah atau
suplemen besi jika kadar hemoglobin 7
g/dL, dapat beraktivitas dengan baik, dan
tidak septik.

Anemia karena penyakit kronik


Penyakit-penyakit yang dapat

menyebabkan anemia adalah gagal ginjal


kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi HIV,
dan peradangan kronik.
Penyakit kronik secara umum dapat
menyebabkan beberapa perubahan yaitu
pada fungsi retikuloendotel, metabolisme
besi, dan penurunan eritropoiesis.

Anemia aplasti
Jarang ditemui pada kehamilan
Etiologi : Infeksi, radiasi, leukemia,

penyakit imun
Hasil pemeriksaan: pancytopenia
pilihan terapi antara lain terminasi
kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum
tulang setelah persalinan

Ilustrasi kasus
Identitas

Nama pasien
: Ny. N
No RM : 00919021
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 6 Agustus 1991 (23 Tahun)
Agama: Islam
Suku bangsa
: Betawi
Pendidikan : Tamat SLTP
Pekerjaan : Pelajar
06/02
Alamat: Jl. H Nawi I Dalam II No 23, RT/RW
Datang ke Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP
tanggal 21 November 2014

Anamnesis

Autoanamnesis pada tanggal 21 November 2014

Keluhan Utama
Rujukan dari puskesma karena anemia dengan kadar
hemoglobin 8 gr/dl

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengaku hamil 39 minggu, hari pertama haid
terakhir tidak ingat. Mulas (+), keluar air-air (-),
keputihan (-), lendir (-), keluar darah lendir (-) dan gerak
janin aktif. Demam (-), sakit kepala (-), mual dan
muntah (-), serta gigi berlubang (-). BAB dan BAK
normal. Kadang pasien merasa tampak pucat, tetapi
tidak merasakan lemas. Tidak ada keluhan lainnya.
Pasien rutin kontrol ke bidan, dan pernah dilakukan USG
1x dan dinyatakan normal

Riwayat Menstruasi
Menarche: usia 12 tahun
Siklus : teratur, 28 hari
Lama haid : 7 hari
Banyak haid : 2-4 pembalut/ hari
Dismenorea : tidak ada
HPHT : tidak ingat
TP : Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1x, usia perkawinan 11 bulan

Riwayat Kehamilan Lalu


Hamil ini merupakan kehamilan pertama

Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB

Riwayat Penyakit Sistemik


Alergi (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-),
penyakit jantung (-), asma (-), penyakit paru (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Alergi (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-),
penyakit jantung (-), asma (-), penyakit paru (-)

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


Merokok (-), alkohol (-), obat tidur/ narkoba (-),
minum jamu (-), aktivitas berlebihan (-). Pasien
makan teratur 3x sehari. Pasien mengaku tidak
rutin mengkonsumsi suplemen vitamin dan besi
yang diberikan oleh bidan untuk kehamilan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 21 November 2014


Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital : Tekanan darah 120/90 mmHg
Frekuensi nadi 84x/menit
Frekuensi nafas 21x/menit
Suhu 36,7oC
Berat badan : 62 kg
Tinggi badan : 150 cm
Kepala : Deformitas (-), rambut hitam dan tersebar
merata
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/THT : Dalam batas normal

Gigi dan mulut : Mukosa bibir tampak pucat,


lembab, karies gigi (-)
Leher : Pembesaran kel. tiroid (-), pembesaran
KGB (-)
Toraks : Mammae simetris, hiperpigmentasi pada
kedua
areola, retraksi puting tidak ada,
benjolan -/-,
Pulmo suara nafas vesikuler pada seluruh
lapang paru, ronkhi-/-, wheezing -/-,
Cor S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat, pucat (-), CRT< 3
detik,
edema -/-, kolionychia (-)

Status Obstetri

Abdomen
Inspeksi : abdomen membesar, striae gravidarum (+), linea
nigra (+)
Palpasi: TFU 37 cm, teraba bagian besar, bundar, dan kenyal
His tidak ada
TBJ : 3780 gram
Auskultasi : denyut jantung janin 140 denyut/menit, reguler

Anogenital
Inspeksi : Vulva dan uretra tenang
Inspekulo : Porsio livid, licin, ostium tertutup, fluor (-), fluksus
(-)
VT : Porsio kenyal, tebal 3 cm, pembukaan 1 cm, kepala
pada hodge I-II

USG (21 November 2014)

TBJ 3570 gram/ ICA 14,55/ SDAU 1,97


Janin presentasi kepala tunggal hidup, hamil
aterm

Laboratorium

Diagnosis
G1 hamil 39 minggu, janin presentasi

kepala tunggal hidup, belum inpartu


Anemia mikrositik hipokromik ec suspek
defisiensi Fe dd/ thalassemia

Tatalaksana
Observasi tanda vital, his, denyut jantung

janin
CTG
Rencana diagnostik : pemeriksaan
gambaran darah tepi, feritin, TIBC

Follow up
21 November 2014 di VK

Dilakukan pemeriksaan ulang:


G1 hamil 39 minggu, janin presentasi oblique
tunggal hidup, PK 1 laten.
Pada jam 23.40 pasien pasien masuk ke
ruang OK. Jam 23.50 lahir bayi preabdominal
dengan apgar score 9/10, dengan berat
badan 2900 g, panjang badan 49 cm,
plasenta lahir lengkap, ketuban dipecahkan
dengan warna jernih.

Pada hari nifas pertama, pasien kembali

diberikan transfusi darah 200 cc pada jam


14.00 tanggal 22 November 2014 dan
diberikan lagi transfusi darah 300 cc pada
jam 19.00. Dan kembali diperiksa darah
lengkap post transfusi. Didapatkan
hemoglobin 10,3 g/dL.

Analisa kasus

ANEMIA DALAM
KEHAMILAN ???

Anemia
dalam
kehamilan

Hb :
Ht

Mikrositik
hipokrom

MCV : 75.2%
MCH : 23,6 %

Defisiensi
besi

Thalassemi
a

8,5 g/dL
: 27 %

Anemia
mikrositik
hipokrom ec
defesiensi besi

Serum Fe: 53
mg/dL
TIBC: 443 mg/dL

Tatalaksana

Suplementa
si besi oral

besi
parenteral

Transfusi
darah

Usia gestasi pasien sangat


mendekati persalinan dan
proses persalinnya yaitu
dengan sectio sesarea.

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan

Anemia memiliki pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan maupun nifas dan masa selanjutnya, juga bagi
hasil konsepsi. Maka dari itu, anemia dalam kehamilan merupakan
salah satu keadaan yang harus dievaluasi dalam kehamilan pada
setiap pemeriksaan antenatal. Karena anemia pada kehamilan
merupakan sebab potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak.
Diagnosis dan penyebab anemia dalam kehamilan harus dicari melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang baik.
Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan serta tingkat keparahan dari anemia.

Saran

Pemeriksaan antenatal yang rutin dapat mengurangi terjadinya


anemia dalam kehamilan. Setiap ibu hamil, sebaiknya mengkonsumsi
suplemen besi oral secara teratur untuk mencegah terjadinya anemia
dalam kehamilan.

Daftar pustaka

Shiro

Kozuma. Approaches to Anemia in Pregnancy. JMAJ. 2009;52 (4):214-218.


Gary Cunningham, et al. Williams Obstetrics. McGraw-Hill Companies. 2010.
Abdul Bari Saifuddin, dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.
K. Kalaivani. Prevalence & Consequences of Anaemia in Pregnancy. Indian J Med Res. 2009;130 (11):627-633.
Iron Deficiency Anemia. Guideines for Control of Iron Defeciency Anemia.
E Albert Reece, John C Hobbins. Clinical Obstetrics: the fetus & mother. Blackwell Publishing. 2007.
Lee, et al. Anemia in Pregnancy. Elsevier Inc. 2011
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta:EGC. 2011
Abdul Bari Saifuddin, dkk. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2010.
Rustam Mochtar. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC. 1998.
Mastiadji, Bekti. Hubungan Kadar Hemoglobin, Hematokrit, Jumlah Eritrosit dengan Kadar Feritin pada Kehamilan
Trimester II dan III.Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011
D. Keith Edmonds. Dewhursts Textbook of Obstetrics & Gynaecology. Blackwell Publishing. 2007
Singh Subhadra, et al. A Study to Compare the Efficacy and Safety of Intravenous Iron Sucrose and Intramuscular
Iron Sorbitol Therapy for Anemia During Pregancy. J Obstet Gynecol India. 2013;63 (1):18-21.
Jamaiyah Haniff, et al. Anemia in pregnancy in Malaysia: a cross-sectional survey. Asia Pac J Clin Nutr. 2007;16
(3):527-536.
Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. 2010.
World Health Organization. The Clinical Use of Blood: in General Medicine, Obstetrics, Paediatrics, Surgery &
Anaesthesia, Trauma & Burns.
Anuradha Gupta, et al. Guidelines for Control of Iron Deficiency Anaemia. India: National Iron+ Initiative. 2013.
Victor Hoffbrand, et al. Essential Haematology. Blackwell Publishing. 2006.
I Made Bakta. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC. 2006.
F

Anda mungkin juga menyukai