Anda di halaman 1dari 45

MOLA HIDATIDOSA

Oleh :
Trisnawanta Asih Pasambo
N 111 14 018

Pembimbing Klinik :

dr. Daniel Saranga, SP.OG

STATUS PASIEN
Tanggal Pemeriksaan : 11 Agustus 2016
Ruangan : IGD Kebidanan
Jam
: 02.00 WITA
Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 46 tahun
Alamat : Desa Pangalasian, Dusun Siraru, Sojol
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama:
Pendarahan dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke IGD kebidanan Rumah Sakit Undata
Palu
dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir,
dialami sejak kemarin siang sekitar pukul 13.00 WITA
(11 jam SMRS). Pasien mengaku darah yang keluar
banyak dan sesekali bergumpal. Pasien juga mengeluh
nyeri perut terutama bagian bawah. Pasien sudah 2
bulan tidak menstruasi kemudian pasien periksa ke
bidan dan dinyatakan positif hamil namun gerakan janin
belum dirasakan oleh pasien. Keluhan disertai dengan
adanya mual dan muntah. Pusing (+), sakit kepala (-),
BAK biasa dan BAB lancar. Pasien sudah diperiksa
dengan USG di salah satu dokter ahli kandungan dan
dinyatakan sebagai kehamilan anggur.

Riwayat Penyakit Terdahulu:


Riwayat yang serupa : Disangkal
Riwayat alergi
: Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang
sakit serupa

Riwayat Menstruasi

Haid pertama kali usia 15 tahun


Menstruasi teratur
Lama menstruasi 7 hari
Haid terakhir tanggal : ?/5/2016
Jumlah darah haid 2- 3 kali mengganti
pembalut setiap hari

Riwayat pernikahan
Menikah 2 kali, usia pernikahan
dengan suami sekarang 20 tahun
Riwayat Kontrasepsi (Keluarga
Berencana)
Suntik KB 3 bulanan

Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : baik
GCS
: 4-5-6

Tanda vital

Tensi
: 140/90 mmHg
Nadi
: 92 x/menit
Suhu
: 36,4 C
Pernapasan : 20x/menit

Kepala leher
Normochepal, Konjungtiva anemis +/+, sclera
ikterik -/-, edema palpebra -/-, secret -/-

Thorax :
Inspeksi
simetris
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Bentuk dada simetris,pergerakan


: Pergerakan simetris,nyeri (-)
: Sonor
: Paru
: rhonki(-),wheezing(-)
Jantung : S1/S2 murni reguler

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi

: Abdomen tampak mengalami


pembesaran, tidak ada tanda-tanda
peradangan, bekas operasi (-).
Perkusi
: Redup abdomen kuadran
bawah,lainnya
timpani
Palpasi
: Teraba tinggi fundus uteri setinggi
umbilikus, balotement (-), tidak
teraba
bagian janin, nyeri tekan (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal, Aorta
abdominalis (+)

Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : deformitas (-), akral dingin (-/-)
Inferior : deformitas (-), akral dingin (-/-)
Pemeriksaan Genitalia
Inspekulo :Tidak dilakukan
VT : Dinding vagina normal, massa (-),
porsio licin, (-), teraba jaringan (-), nyeri
goyang porsio (-), lunak

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap :
Leukosit
10,87x103/L
Eritrosit
3,54 x106/L
Hemoglobin
9,8 g/dL
Platelet 224 x103/L
Clotting Time
7 menit 30 detik
Bleeding Time 4 menit
HbSAg : (-)

Ultrasonografi (USG) Abdomen :

Gambaran snow storm atau badai salju


Kesan : Mola hidatidosa

Resume
Pasien wanita usia 46 tahun datang ke IGD
kebidanan Rumah Sakit Undata Palu
dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir, dialami sejak
11 jam SMRS. Pasien mengaku darah yang keluar
banyak dan sesekali bergumpal. Pasien juga
mengeluh nyeri perut terutama bagian bawah.
Pasien sudah 2 bulan tidak menstruasi kemudian
pasien periksa ke bidan dan dinyatakan positif
hamil. Gerakan janin belum dirasakan oleh pasien.
Keluhan disertai dengan adanya nausea, vomitus,
dan vertigo.

Cont..
Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik,
composmentis. Tanda vital; TD 140/90 mmHg, N 92
x/menit, R 19x/menit, S 36,4oC. Konjungtiva; anemis
+/+.
Pada pemeriksaan abdomen , abdomen
tampak
mengalami pembesaran, perkusi redup pada
abdomen kuadran bawah, teraba tinggi fundus uteri
setinggi umbilikus, balotement (-), tidak teraba
bagian janin, nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan
vaginal toucher didapatkan dinding vagina normal,
massa (-), porsio licin, (+), teraba jaringan (+),
nyeri goyang porsio (-), lunak.

Asessment
Diagnosis
Molahidatidosa
Penatalaksanaan
Cek -HCG
Infus RL 20 tpm
Transfusi PRC 1 kantong
Antasida sirup 3 x 1 cth
Inj. Keorolac bila perlu
SF 1 x 1
Pro Kuretase

Cont..
Pemeriksaan
laboratorium;
leukosit 10,87 x103/L, eritrosit 3,54
x106/L, hemoglobin 9,8
g/dL,
platelet 224 x103/L, clotting time 7
menit 30 detik, bleeding time 4
menit
30.
Pemeriksaan
USG
menunjukkan gambaran snow storm
atau badai tiroid yang memberikan
kesan mola hidatidosa

Follow up (12 Agustus 2016)


S : Nyeri perut (-), mual (-)
muntah (-), pusing (-), sakit
kepala
(-)
perdarahan
pervaginam (+) sedikit, BAK
biasa, dan BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis

TD: 120/80 mmHg


N: 80 x/m
P: 20 x/m
S : 36,6 C

Konjungtiva anemis +/+


Lab : Hb : 9,9 g/dl
WBC : 9,07 ribu/uL
Titer -HCG = >1500

A : Mola hidatidosa
P : IVFD RL 20 tpm
Antasida Sirup 3 x 1 cth
Inj.Ketorolac bila perlu
Sulfas ferrous 1 x 1
Transfusi labu ke II hingga
HB 11
Pro kuretase

Follow up (14 Agustus 2016)


S : Nyeri perut (+), mual (+)
muntah (-), pusing (-), sakit
kepala
(-)
perdarahan
pervaginam (+) sedikit, BAK
biasa, dan BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis

TD: 150/100 mmHg


N: 88 x/m
P: 20 x/m
S : 36,5 C

Konjungtiva anemis +/+


Lab : Hb : 9,9 g/dl
WBC : 9,07 ribu/uL

A : Mola hidatidosa
P : IVFD RL 20 tpm
Antasida Sirup 3 x 1 cth
Inj.Ketorolac bila perlu
Sulfas ferrous 1 x 1
Konsul jantung tidak ada
kontraindikasi
untuk kuretase
Transfusi PRC hingga HB 11
Pro kuretase

Follow up (15 Agustus 2016)


S : Nyeri perut (+), mual (+)
muntah (-), pusing (-), nafsu
makan menurun, susah tidur,
pusing
(+),
perdarahan
pervaginam (+) sedikit, BAK
biasa, dan BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis

TD: 120/80 mmHg


N: 80 x/m
P: 20 x/m
S : 37,0 C

Konjungtiva anemis +/+


Lab : Hb : 10,3 g/dl
WBC : 10,29 ribu/uL

A : Mola hidatidosa
P : IVFD RL 20 tpm
Antasida Sirup 3 x 1 cth
Inj.Ketorolac bila perlu
Sulfas ferrous 1 x 1
Alprazolam 1 x 0,5gr
Konsul jantung tidak ada
kontraindikasi
untuk kuretase
Transfusi PRC hingga HB 11
Pro kuretase
Gastrul 1 tablet/vaginam pkl
18.00

Cont..
15 Agustus 2016 (Jam 20.00 WITA)
Pasien mengeluh perdarahan banyak dan beberapa kali
bergumpal 500 cc diikuti dengan lahirnya mola secara
spontan. Berat mola 1000gram. Dokumentasi mola :

Terdapat jaringan bulat yang menyerupai buah anggur


putih abu-abu kecoklatan rapuh.

Cont..
O : TD : 100/60 mmHg
N : 118 x/mnt
R : 25x/mnt
S :36,3oC
TFU
:2 jrbpst
A : Mola Hidatidosa

P : Memasang infus double


line
Memasang kateter
Memasang tampon 2 buah
Transfusi WB 1 labu
Histolan tabket/6 jam
Drips ketorolac
Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
Inj. Asam traneksamat 1
amp/8jam
Observasi perdarahan
Stop gastrul
Bed rest total

FOLLOW UP (16 Agustus 2016)


S : Nyeri perut (+),perdarahan
pervaginam (+), mual (-) muntah
(-), pusing (-), sakit kepala (-),
BAK biasa, dan BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD : 120/80 mmHg
N
: 96 x/m
P
: 20 x/m
S
: 36,8 C
Konjungtiva anemis +/+
TFU : 2 jari di bawah pusat
Nyeri tekan suprapubik (+)
Lab : Hb
: 8,3 g/dl
HCT
: 24,4 %
PLT : 119 ribu/uL
WBC : 12,61 ribu/uL

A : Mola hidatidosa
P : IVFD RL 20 tpm
Dexamethasone 1 amp (extra)
Inj.ceftriaxone 1gr/IV
Transfusi 1 labu WB (labu ke-V)
Tindakan Kuretase hari ini

LAPORAN OPERASI :
Pasien diposisikan secara litotomi dibawah pengaruh anestesi
Desinfeksi daerah kerja menggunakan kasa steril dan betadine
Memasang duk steril untuk batasi area kerja
Memasang speculum anterior dan posterior pada mulut Rahim
Menjepit serviks dengan tenaculum pada arah jam 11
Melepaskan speculum anterior
Mengukur panjang uterus dengan sonde
Melakukan kuretase mola hingga dipastikan tidak ada mola yang
tersisa, dikeluarkan sisa mola sedikit
Melepas tenaculum dan speculum posterior
Membersihkan area kerja dengan kasa steril dan betadine
Memasang tampon vagina 1 buah
Membersihkan area luar vagina
Operasi selesai

Cont..

Instruksi post kuretase :


IVFD RL + oksitosin 1 amp 28 tpm
Inj. Asam traneksamat 1 amp/8jam
Inj. Ranitidin 1amp/8jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam
Aff tampon setelah 24 jam

Follow up (18 Agustus 2016)


S : Nyeri perut (-), mual (-)
muntah (-), pusing (-), sakit
kepala
(-)
perdarahan
pervaginam (+) sedikit, BAK
biasa, dan BAB lancar
O :Ku : sedang
Kesadaran : komposmentis

TD : 110/80 mmHg
N
: 92 x/m
P
: 20 x/m
S
: 36,5 C

Konjungtiva anemis -/TFU 3 jari d bawah pusat

A : Post Kuretase a/i Mola


hidatidosa H2
P : Cefadroxil 2 x 500mg
Asam mefenamat 3 x 500mg
SF 1 x 1
Furosemid - 0-0 selama 3
hari
Kontrol 10 hari kemudian

Definisi
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang
tidak
wajar
dimana
terjadi
keabnormalan dalam konsepsi plasenta yang
disertai dengan perkembangan parsial atau tidak
ditemukan adanya pertumbuhan janin, hampir
seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropobik.
Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah
dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai
1-2 cm.

Epidemiologi
Frekuensi mola hidatidosa umumnya di wanita
Asia lebih tinggi (1 per 120 kehamilan) daripada
wanita di negara Barat (1 per 2.000 kehamilan).
Di Indonesia, mola hidatidosa dianggap sebagai
penyakit yang penting dengan insiden yang tinggi
(data RS di Indonesia, 1 per 40 persalinan), faktor
risiko banyak, penyebaran merata serta sebagian
besar data masih berupa hospital based.
Faktor risiko mola hidatidosa terdapat pada usia
kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun, gizi
buruk, riwayat obstetri, etnis dan genetik
(Prawirohadjo, 2009).

Klasifikasi
Mola hidatidosa dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

Bila tidak disertai janin maka disebut


mola hidatidosa atau Complete mole

Bila disertai janin atau bagian dari


janin disebut mola parsialis atau Parsials
mole

Etiologi
Faktor ovum : ovum memang sudah patologik
sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.
Usia ibu yang terlalu muda atau tua (36-40 tahun)
beresiko 50% terkena penyakit ini.
Imunoselektif dari sel trofoblast
Keadaan sosioekonomi yang rendah
Paritas tinggi
Defisiensi vitamin A
Kekurangan protein
Infeksi virus dan factor kromosom yang belum
jelas.

Manifestasi Klinis
Amenorea dan tanda tanda kehamilan
Perdarahan pervaginam dari bercak sampai perdarahan
berat. Merupakan gejala utama dari mola hidatidosa, sifat
perdarahan bisa intermiten selama berapa minggu sampai
beberapa bulan sehingga dapat menyebabkan anemia.
Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya dan
tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Tidak dirasakan tanda tanda adanya gerakan janin
maupun ballotement
Hiperemesis. Pasien dapat mengalami mual dan muntah
cukup berat.
Keluar jaringan mola seperti buah anggur yang merupakan
diagnosa pasti

Diagnosis
Anamnesis
- Ada kehamilan disertai gejala dan tanda
kehamilan muda yang berlebihan, perdarahan
pervaginam berulang cenderung berwarna coklat
dan kadang bergelembung seperti busa.
- Hiperemesis.
- Hipertiroid.

Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Abdomen nampak cembung
Palpasi : Uterus membesar tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan, teraba lembek, tidak teraba
bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin.
Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung
janin
Pemeriksaan dalam :
Memastikan besarnya uterus
Uterus terasa lembek
Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis

Pemeriksaan kadar hCG : hasil yang didapatkan


melebihi kadar hcG normal pada kehamilan (10.000 30.000 mIU/mL)
BetaHCG urin > 100.000 mlU/ml
Beta HCG serum > 40.000 IU/ml
Pemeriksaan rontgen : Tidak ditemukan kerangka
Janin
Pemeriksaan USG : Gambaran badai salju (snow flake
patten/Snow storm) atau gambaran sarang lebah
(honey comb).
Dignosis
yang paling tepat bila didapatkan
pengeluaran gelembung mola

Penatalaksanaan
1. Perbaikan keadaan umum
2. Pengeluaran jaringan mola
- Kuretase
- Histerektomi
3. Pemeriksaan tindak lanjut

Komplikasi
Perdarahan yang hebat sampai syok
Perdarahan berulang yang dapat
menyebabkan anemia
Infeksi sekunder
Koriokarsinoma

Prognosis
Dinegara maju, kematian karena mola hidatidosa
hampir tidak ada, oleh karena diagnosis yang
lebih dini dan terapi yang tepat. Akan tetapi di
negara berkembang kematian akibat mola masih
cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,2% dan 5,7%.
Kematian pada mola hodatidosa biasanya
disebabkan oleh karena perdarahan, infeksi,
eklamsia, payah jantung dan tirotoksikosis

PEMBAHASAN
Pada kasus ini, faktor resiko terjadinya kehamilan mola
kemungkinan dikarenakan keadaan sosioekonomi yang
rendah, sehingga kekurangan asupan protein dan asam folat
selain itu juga terdapat riwayat paritas yang tinggi sebanyak
lima kali.
Ciri-ciri mola yang dapat dilihat antara lain perdarahan uterus
yang merupakan gejala utama pada kasus, gejala ini
bervariasi mulai dari spoting sampai perdarahan yang banyak.
Pasien juga mengeluh merasa mual dan muntah, hal ini
merupakan salah satu manifestasi klinis yang ditimbulkan
mola akibat peningkatan kadar beta HCG. Gerakan janin juga
tidak pernah dirasakan pasien selama hamil, dimana pada
kehamilan normal gerakan janin sudah mulai bisa dirasakan
pada minggu ke 18-20.

Hasil pemeriksaan didapatkan status generalis tekanan darah yang


rendah, nadi sedikit meningkat namun masih dalam batas normal, hal ini
merupakan kompensasi dari perdarahan yang terjadi. Status lokalis,
didapatkan konjungtiva anemis, namun pemeriksaan lain masih dalam
batas normal
Pemeriksaan abdomen didapatkan TFU setinggi umbilikus, djj tidak dinilai,
balotement (-), dan tidak teraba bagian janin, uterus membesar tidak
sesuai dengan tuanya kehamilan, tidak teraba bagian janin dan
ballotemen juga gerakan janin .
Pada kasus mola hidatidosa temuan klinis yang dapat ditemukan untuk
menentukan diagnosis pasti antara lain adalah uterus yang membesar
tidak sesuai dengan tuanya kehamilan serta tidak teraba bagian janin dan
ballotemen juga gerakan janin . Berdasarkan taksiran hari pertama haid
terakhir pasien usia kehamilan pasien adalah sekitar 12 minggu,
sedangkan TFU pasien setara dengan usia kehamilan 20-22 minggu.

Pemeriksaan USG ditemukan adanya gambaran snow


storm atau badai salju, menurut teori diagnosis pasti dari
mola
hidatidosa
biasanya
dapat
dibuat
dengan
ultrasonografi dengan menunjukkan gambaran yang khas
berupa vesikel-vesikel (gelembung mola) dalam kavum
uteri atau badai salju (snow flake pattern/snow storm).
Selain itu juga terjadi peningkatan titer -hCG yaitu >1500
iu yang semakin memperkuat diagnosis mola hidatidosa.
Pada pasien ini terjadi ekspulsi spontan pada perawatan
hari kedua, sehingga jaringan mola dapat dilihat secara
langsung, dan penegakan diagnosis tidak sulit untuk
dibuat.

Cont..
15 Agustus 2016 (Jam 20.00 WITA)
Pasien mengeluh perdarahan banyak dan beberapa kali
bergumpal 500 cc diikuti dengan lahirnya mola secara
spontan. Berat mola 1000gram. Dokumentasi mola :

Terdapat jaringan bulat yang menyerupai buah anggur


putih abu-abu kecoklatan rapuh.

Curetase dilakukan pada pasien ini dan didapatkan


darah keluar bersama cairan berwarna coklat dan sedikit
jaringan mola. Ada tidaknya janin tidak dapat diketahui
dari temuan
intra kuretase karena sebagian besar
jaringan mola sudah mengalami ekspulsi spontan.
Tindakan curetase pada pasien ini sudah tepat dilakukan
dan perlu tindakan kuret ke-2 (7-10 hari berikutnya)
untuk memastikan tidak ada jaringan mola yang tersisa.
Pasien dianjurkan untuk melakukan kontrol kembali
pada hari ke 10 untuk menilai titer -hC, jika titer -hCG
masih terlampau tinggi maka dapat direncanakan untuk
melakukan tindakan kuretase kembali

Sebagai
penatalaksanaan
lanjutan
pasien
sebaiknya menunda kehamilan selama 12 bulan
dengan
menggunakan
kontrasepsi
non
hormonal.
Tindakan histerektomi total bukan dapat menjadi
pilihan pada pasien ini dikarenakan pasien dalam
kasus ini pasien tergolong beresiko tinggi yang
memiliki kriteria usia lebih dari 30 tahun, paritas
4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu
setinggi pusat atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Trisnawanta Asih Pasambo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Prolapsus Uteri
    Prolapsus Uteri
    Dokumen31 halaman
    Prolapsus Uteri
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Kehamilan Ektopik Terganggu Status
    Kehamilan Ektopik Terganggu Status
    Dokumen6 halaman
    Kehamilan Ektopik Terganggu Status
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Dokumen34 halaman
    Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Ket
    Ket
    Dokumen43 halaman
    Ket
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Prolapsus Uteri
    Prolapsus Uteri
    Dokumen31 halaman
    Prolapsus Uteri
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    amaliakha
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bahan KET
    Bahan KET
    Dokumen61 halaman
    Bahan KET
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Kista Bartholini
    Lapsus Kista Bartholini
    Dokumen14 halaman
    Lapsus Kista Bartholini
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Referat Mioma Uteri Dan Infertile
    Referat Mioma Uteri Dan Infertile
    Dokumen23 halaman
    Referat Mioma Uteri Dan Infertile
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Referat Mioma Uteri Dan Infertile 3
    Referat Mioma Uteri Dan Infertile 3
    Dokumen24 halaman
    Referat Mioma Uteri Dan Infertile 3
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan
    Terjemahan
    Dokumen12 halaman
    Terjemahan
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat
  • Referat Mioma Uteri Dan Infertilitas Revisi
    Referat Mioma Uteri Dan Infertilitas Revisi
    Dokumen18 halaman
    Referat Mioma Uteri Dan Infertilitas Revisi
    Wahid Kastury
    Belum ada peringkat