Anda di halaman 1dari 50

Anggaran Pengeluaran

Modal
Kelompok 9 :
1. Navy Eka Damayanti
(140421606538)
2. Rhenita Dwi Kartikasari
(140421606311)
3. Rina Melsyawati
(140421601870)

Pembahasan

1. Konsep teoretik keputusan


keuangan.
2. Informasi keuangan yang
diperoleh dalam pengambilan
keputusan investasi.
3. Penentuan tahun dasar untuk
perhitungan nilai sekarang.
4. Kriteria investasi.
5. Capital Rationing.

1.KONSEP TEORETIK KEPUTUSAN


KEUANGAN
Peranan seorang manager keuangan pada saat ini
tidak hanya terbatas pada penyusunan serta
pemeliharaan semua catatan yang bersangkutan
dengan transaksi keuangan, pembuatan laporan
keuangan secara periodik, pengendalian likuiditas
usaha, serta sampai batas tertentu mengusahakan
tamahan modal yang mungkin diperlukan.
Melainkan seorang manajer harus aktif untuk
menentukan pengelolaan keseluruhan aktiva
perusahaan. Pengelolaan aktiva disini tidak hanya
terbatas pada penentuan jumlah modal yang
dibutuhkan dan mengusahakan modal tersebut,
melainkan juga sekaligus ikut menentukan cara
bagaimana modal yang telah diperoleh tersebut
harus dialokasikan pada berbagai jenis aktiva,
sehingga diperoleh suatu kombinasi sumber serta

Fungsi Manager Keuangan dalam


Hubungannya dengan Tujuan
Perusahaan
Fungsi seorang manager keuangandapat dibagi
menjadi 4 kelompok, yaitu
1. Merencanakan jumlah kebutuhan permodalan
(financial planning)
2. Melakukan pengelolaan investasi (investment
management), dan juga termasuk pengambilan
keputusan yang menyangkut pemilihan
investasi (financing decision), serta penentuan
kebijaksanaan tentang penggunaan keuntungan
usaha (earning decision).
3. Mengusahakan permodalan yang dibutuhkan
serta emmelhara likuiditas usaha
4. Menyelenggarakn pengawasan keuangan,
termasuk di dalamnya penyelenggaraan
pembukuan perusahaan

Tujuan
Perusahaan

Tujuan untuk memberikan


kesempatan kerja yang kontinyu,
memberikan kesejahteraan pada
karyawan serat pihak-pihak lain
yang terlibat dalam perusahaan,
memberikan service terbaik bagi
masyarakat, dan lain-lain.
Disamping itu tujuan utama
perusahaan adalah
memaksimumkan nilai
perusahaan bagi pemiliknya,
siapapun juga pemilik
perusahaan yang bersangkutan,
sedangkan tujuan-tujuan yang
lain menjadi tujuan primer.

Cara
Pendekatan

Keputusan tentang
pemilihan investasi
barangkali merupakan
keputusan yang paling
penting diantara berbagai
jenis keputusan lain yang
harus diambil oleh seorang
manager keuangan.
Keputusan ini akan
menentukan tidak saja
tingkat resiko yang harus
ditanggung, melainkan juga
sekaligus menentukan
tingkat keuntungan
perusahaan untuk waktuwaktu mendatang

ALTERNATIF PENDEKATAN KEPUTUSAN


INVESTASI TERDAPAT 2, YAITU :

Pendekatan Langsung
(Share-price model)

Pendekatan Tidak
Langsung (Discounted
cash flow model)

Alternatif pendekatan pertamamenggunakan


rumus = f(I,F,E) dimana adalah nilai dari
perusahaan
(Value of the firm), I adalah

keputusan tentang pilihan investasi, f adalah


pilihan sumber-sumber permodalan, serta E
adalah kebijaksanaan tentang penggunaan
keuntungan perusahaan. Untuk
memaksimumkan nilai V, maka variable I, f
dan E secara sendiri- sendiri atau bersmaasama dirubah, sehingga diperoleh suatu
kombinasi dimana tertinggi.
Pendekatan lain yaitu Discounted Cash Flow
model. Pendekatan ini mencoba menilai setiap
proyek investasi yang diajukan dengan cara
menghitung keseluruhan penerimaan serta
pengeluaran yang diharapkan terjadi selama
usia proyek investasi yang bersangkutan.

Langkah-Langkah dalam
Pengambilan Keputusan
Investasi
Mencari peluang investasi
Memilih alternatif investasi yang memiliki peluang paling
baik dan layak utnuk dilaksanakan, baik dari segi aspek
teknis, komersial, keuangan, manajemen, maupun aspek
ekonomi makro.
Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak
biru (blueprint) dari proyek investasi itu, termasuk
organisasi dan jadwal pelaksanaan proyek.

Realisasi dan pengendalian pelaksanaan investasi

Bentuk Investasi Pengeluaran


Modal
2. Melakukan
1.
3.Merehabilitas
perluasan
Pendirian
mesin yang
usaha atau
usaha
telah menurun
perluasan
baru
5.Merubah efisiensinya
saluran
keuangan
4.Membang
distribusi, dari
un kembali
distribusi perantara
mesinmenjadi distribusi
mesin (Remelalui agen/cabang
building)
milik perusahaan
sendiri.
6.Melakukan
penelitianpenelitian

Kita mengenal adanya dua


macam arus kas masuk dan dua
macam arus kas.
pengeluaran modal
dimana setiap
pengeluaran yang
memberikan manfaat
jangka panjang (melebihi
periode opersasi yang
sedang berjalan).

Biaya (Revenue
expenditure) yakni
semua pengeluaran
yang diperhitungkan
sebagai pengorbanan
untuk memperoleh dari
penghasilan dari
periode yang sedang
berjalan.

2. INFORMASI KEUANGAN YANG


DIPERLUKAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI
1. Memperkirakan pola arus
kas dari investasi yang
diusulkan.
2.Menilai arus kas yang
diperkirakan dengan cara
tertentu.
3.Mengambil keputusan
investasi atas dasar kriteria
tertentu.
4.Melakukan pengawasan serta
membuat perhitungan penyesuaian
yang diperlukan dalam hal terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari
perkiraan semula.

Contoh Ilustrasi
Arus Kas

Contoh 1 : Transaksi hutang piutang


Saudagar A memberikan pinjaman pada
saudagar B uang sebesar Rp. 1000.000,dengan janji akan dikembalikan sekaligus
pada akhir tahun sebesar Rp. 1.100.000,merupakan Capital Outlay. Bagi saudagar A
jumlah piutangnya merupakan kekayaannya,
karena itu harus dikapitalisir. Karena itu
pengeluaran uang sebesar Rp. 1000.000,kepada saudagar B merupakan pengeluaran
modal bagi saudagar A.

Contoh 2 : Berdagang kendaraan


bermotor sambil menyewakan
kendaraan yang belum laku.
Pedagang A membeli Colt seharga Rp.
5 juta bersih. Selama belum terjual, colt
disewakan dengan penghasilan bersih
sebesar Rp.100.000 tiap bulan, selama
3 bulan berturut-turut. Pada akhir 3
bulan colt laku seharga Rp 5,5 juta.

Contoh 3 : Persewaan rumah untuk


kemudian dijual kembali.
Harga beli rumah Rp10,- jt, tahan
5tahun. Disewakan 5 tahun Rp50.000,tiap bulan. Biaya pemeliharaan
Rp10.000 tiap bulan, biaya perbaikan
Rp100.000 pada akhir tahun 2 dan
Rp100.000 pada akhir tahun ke 4.

Contoh 4 : Investasi Barang Industri Permodalan yang diibutuhkan.


Rp. 300,- juta terbagi menjadi Rp. 100,- juta aktiva lancar Rp. 200,- juta
aktiva tetap, dengan suia investasi 10 tahun. Dari investasi ini diperoleh
data operasi tahunan sebagai berikut:
Omzet bersih
Biaya maetrial, tenaga dan lain-lain
Dipresiasi aktiva tetap
E.B.I.T
Bunga
E.B.T
Pajak
E.A.T

Rp 500,- juta
380,- juta
20,- juta

Rp 400,- juta
Rp 100,- Juta
Rp 25,- juta
Rp 75,- juta
Rp 25,- juta
Rp 50,- juta

Dari investasi ini dapat diketahui :


Pengeluaran modal
= Rp 200,- juta = Capital Expenditur
Pengasilan
= Rp 500,- juta
Biaya
= Rp 450,- juta
Proceed = Rp 70,- juta (E.A.T + Depresiasi)

Perbedaan pola arus kas: dari keempat contoh


investasi dimuka, dapat kita ketahui bahwa
setiap jenis investasi memiliki pola arus kas
tersendiri. Berdasarkan perbedaan pola arus kas
ini dapat kita kenal 3 macam pola arus kas:
a.Invesasi dengan single outlay single proceed
seperti yang tercermin pada contoh 1 dengan
pola sebagai berikut:
0 = 1.000.000
(Tahunan)
=
1.100.000

Arus Kas dari Investasi


Penggantian Aktiva
Contoh : Perusahaan minyak kelapa untuk
industri dengan bahan kopra, karena kopra
harganya meningkat maka dipertimbangkan
untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru.
Mesin baru ditawarkan dengan harga Rp18,5 jt
dan ongkos pemasangan 1,5jt. Haraga mesin
lama diganti bilamana dijual akan laku 2jt, seperti
nilai bukunya, mesin lama dapat digunakan 5
tahun lagi. Mesin baru setahunnya dapat
menghemat sebesat 7,6jt karena perbedaan
harga bb, biaya operasi serta biaya reparasi. Usia
mesin baru 5 tahun dan tingkat pajak keuntungan
20% dari keuntungan bersih.

Pola arus kas investasi diatas akan


dapat berubah karena pengaruh:
1. Perbedaan usia aktiva yang
bersangkutan.
2. Perbedaan metode depresiasi
yang dipergunakan.
3. Adanya nilai sisa dari mesin
pengganti.
4. Perbedaan harga jual dengan niali
buku dari mesin yang diganti.
5. Perpajakan (untung ataupun rugi)

3. PENETUAN TAHUN DASAR


UNTUK PERHITUNGAN NILAI
SEKARANG
Perlu ditentukan secara tegas kapan
suatu investasi masih dianggap pada
tahap proses penyelesaian dan kapan
investasi itu dapat dikatakan
memasuki tahap komersil. Peralihan
dari kedua tahap itu disebut waktu nol
(time zero t0 )

Tahap
perkembangan
usia investasi
Tahap penelitian
proyek
2. Tahap
pelaksanaan
proyek
3. Tahap
Komersialisasi
proyek

Berikut ini memberikan


gambaran waktu investasi
selama 13 tahun (1985 sampai
dengan 1997), tahap penelitian
selama 1 tahun (1985), tahap
pelaksanaan selama 2 tahun
(1986 dan 1987) dan tahap
komersial selama 10 tahun
(1988-1997)

Pengeluaran
modal berupa

Amortisasi dan depresiasi


aktiva tetap
1. Amortisasi : Biaya Penelitian dan Bungan
Pinjaman selama 3 tahunan sebesar (Rp
130.000.000/ 3) Rp 43.333.333,33 setahun
2. Depresiasi :
Pabrik : Rp100.000.000/20 th =
Rp5.000.000 setahun
Mesin: Rp1.020.000.000/10 th =
Rp102.000.000 setahun

4. KRITERIA INVESTASI

Untuk alasan kesederhanaan, perlu kita buat


berbagai pengendalian (asumsi) terlebih
dahulu
a. Qualitas ataupun tingkat resiko dari satu
atau beberapa investasi yang sedang
kita nilai itu tidak berbeda dengan
qualitas atau tingkat resiko investasi
yang pada waktu itu telah dimiliki.
b. Penerimaan terhadap satu atau beberapa
investasi yang diusulkan dengan
sendirinya tidak merubah qualitas
ataupun tingkat resiko perusahaan
sebagai keseluruhan.
c. Penerimaan dari sesuatu investasi
dianggap terjadi pada akhir tahun,

A. Average Rate of
Return
Penerapan metode accounting dengan cara
mencari imbangan (ratio) antara rata-rata
keuntungan tahunan sesudah dikurangi
beban bunga dan pajak dan rata-rata jumlah
modal yang tertanam dalam investasi yang
sedang dipertimbangkan.
Rata-rata EAT
Rumusnya =
Capital Outlay

A. Average Rate of
Return

Keunggulan
utama dari
kriteria ini
adalah pada
kesederhanaannya dan
mudah
dimengerti.

Bila average rate


of return dari
investasi yang
diusulkan lebih
besar dari
minimum return
yang dapat
diterima maka
investasi yang
diusulkan dapat
diterima,
sebaliknya bila
lebih kecil maka
usul investasi
seharusnya
ditolak.

Kelemahan utama
average rate of return
Terlalu menitikberatkan pada masalah
accounting dan kurang memperhatikan
data arus kas dari investasi yang
bersangkutan, sehingga mengabaikan
sama sekali elemen waktu dari
berbagai pengeluaran/penerimaan
investasi.
2. Merupakan
pendekatan jangka
pendek dengan
menggunakan angka
rata-rata yang dapat
menyesatkan.

3. Kurang
memperhatikan
aspek besarnya
kebutuhan modal
dan usia investasi

B. Payback Method
Menjelaskan tentang lamanya waktu yang
diperlukan agar modal yang tertanam pada
sesuatu investasi dapat diperoleh kembali
seluruhnya.
Capital Outlay
Rumusnya =
Net Cash Proceeds

Meskipun konsep ini memasukkan unsur


waktu sebagai faktor penilai, namun
dalam kenyataannya mengabaikan sama
sekali pengaruh waktu terhadap nilai
uang. Sehingga kelemahannya terletak
pada
1. Mengabaikan time value of money.
2. Mengabaikan penerimaan-penerimaan
investasi yang diperoleh

C. Internal Rate of
Return
Internal Rate of return atau Yield
sesuatu Investasi adalah tingkat discount
rate yang dapat menjadikan sama antara
nilai sekarang dari outlay dengan nila dari
proceed investasi yang bersangkutan.


Dengan menggunakan tabel PV, dapat
diketahui nilai-nilai sbb
Discount
Rate

Discount
Factor

Arus Kas
Masuk Into

P.V dari Arus


Kas

18%

3,1272

6.800.000

21.264.960

20%

2,9906

6.800.000

20.336.080

25%

2.6893

6.800.000

18.287.240

30%

2,4356

6.800.000

16.562.080

Discount Rate Present Value


25%
18.287.240
Perbedaan

30%
5%

16.562.080
1.725.160

Nilai sekarang yang dicari adalah tepat


18.000.000.
Pada :
r = 30 % ; Nilai sekarang dari Proceed <
18.000.000
r = 25% ; Nilai sekarang dari Proceed >
18.000.000.
Jadi Tingkat r ada diantara 25 % dan 30%

Discount
Rate

Discount
Factor

Arus Kas
Masuk Into

P.V dari Arus


Kas

18%

3,1272

6.800.000

21.264.960

20%

2,9906

6.800.000

20.336.080

25%

2.6893

6.800.000

18.287.240

30%

2,4356

6.800.000

16.562.080

D. Net Present Value

Contoh:

Kriteria Penerimaan /
Penolakan Investasi
dengan Metode NPV

Kriteria Penerimaan /
Penolakan Investasi
dengan Metode NPV

E. Capital Rationing

Capital Rationing adalah suatu


proses tentang cara bagaimana
berbagai alternatif investasi yang
tersedia harus dipilih sehingga
seluruh atau sebagian besar modal
dapat tertanam dengan memperoleh
profitability maksimal.

Alasan Capital
Rationing
1. Terbatasnya modal yang tersedia untuk
diinvestasikan pada suatu waktu.
2. Adanya perbedaan hubungan antara
alternatif investasi satu dengan alternatif
investasi yang lainnya.
3.Imbangan antara modal yang tersedia
dengn kemungkinan mengubah komposisi
investasi masing-masing alternatif
dengan daya serap permodalan yang
berbeda

CONTOH
Suatu perusahaan memiliki keseluruhan modal
yang tersedia untuk diinvestasikan sebesar
Rp10.000.000. sedangkan alternatif yang tersedia
untuk dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
Investa Profitability Index
si

Outlay yang dibutuhkan

0,97

Rp1.500.000

1,16

Rp1.750.000

1,14

Rp1.250.000

1,25

Rp4.000.000

1,05

Rp1.000.000

1,09

Rp2.000.000

1,19

Rp1.000.000

Investasi

P.I

Outlay

P.v. of Proceed

1,25

4.000.000

5.000.000

0,97

1.500.000

1.450.000

5.500.000

6.450.000

Jumlah

Investa Profitability Index


si

Outlay yang dibutuhkan

1,19

Rp1.000.000

4+1

1,17

Rp5.500.000

1,16

Rp1.750.000

1,14

Rp1.250.000

1,09

Rp2.000.000

1,05

Rp1.000.000

Alternatif 7 dan 3 harus dipilih salah satu (mutually


exclusive). Atas dasar tingkat P.I diantara keduanya
pilihan atas alternatif 7 lebih menguntungkan,
sehingga alternatif 3 dapat kita hapus dari daftar
pilihan.
Investa Profitability Index
si

Outlay yang dibutuhkan

1,19

Rp1.000.000

4+1

1,17

Rp5.500.000

1,16

Rp1.750.000

1,09

Rp2.000.000

1,05

Rp1.000.000

Seandainya ada kemungkinan untuk


menunda, artinya alternatif yang kita tolak
sekarang dapat kita pilih periode
selanjutnya.
Investasi

P.I Sekarang

P.I Setahun
Lagi

Outlay

1,25

1,10

Rp200.000

1,10

0,30

Rp200.000

1,05

0,90

Rp200.000

Anda mungkin juga menyukai