Osteoporosis
Osteoporosis
Osteo+Porous = Osteoporosis
Etiologi
Gender (Wanita)
Usia
Suku/Ras
Keturunan Osteoporosis
Mengonsumsi obat
Gaya Hidup
Konsumsi daging merah dan minuman bersoda
Minuman berkafein dan beralkohol.
Malas Olahraga
Merokok
Kurang Kalsium
Manifestasi Klinis
Gejala yang paling sering dan paling mencemaskan pada osteoporosis adalah :
1.Nyeri tulang akut
2.Nyeri timbul mendadak
3.Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yang terserang
4.Nyeri berkurang pada saat istirahat
5.Nyeri bertambah karena melakukan aktivitas
6.Perubahan Postur tubuh.(Nancy E. Lane, Osteoporosis, 2001)
Klasifikasi
Menurut Farida Mulyaningsih (2008), osteoporosis diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Osteoporosis Postmenopausal
2.
Osteoporosis Sinilis
3.
Osteoporosis Sekunder
4.
Patofisiologi
SecaragarisbesarpatofisiologiosteoporosisberawaldariAdanyamassapunca
k tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang. Massa
puncaktulang yang rendah ini diduga berkaitan dengan faktor genetic, sedangkan
faktor yangmenyebabkanpenurunan massa tulang adalah proses ketuaan,
menopause, faktor lainseperi obat obatan atau aktifitas fisik yang kurang serta
faktor genetik.Akibat massa puncak tulang yang rendah disertai adanya
penurunan massa tulang menyebabkan.Densitas tulang menurun yang merupakan
faktor resiko terjadinya fraktur.
Komplikasi
fraktur vertebra,
fraktur pinggul,
fraktur femur,
fraktur pergelangan tangan, dan berbagai macam fraktur lainnya
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
Penatalaksaan
1.
Pengobatan
Pengobatan
osteoporosis
difokuskan
kepada
memperlambat atau menghentikan kehilangan mineral,
meningkatkan kepadatan tulang, dan mengontrol nyeri
sesuai dengan penyakitnya. tujuan dari pengobatan ini
adalah mencegah terjadinya fraktur (patah tulang).
a.
Estrogen
b.
Bifosfonat
c.
c.
2.
Pencegahan
a.
Mengurangi asupan protein hewani: Protein hewani meningkatkan
kehilangan kalsium.
b.
c.
f.
g.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosis keperawatan untuk pasien
osteoporosis sebagai berikut:
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis),nyeri sekunder.
disfungsi
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Hambatan
mobilitas fisik
Dapat
meningkatkan
mobilitas
aktivitas fisik
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Gangguan
konsep diri
Dapat
menggunakan
Resiko cedera
(fraktur) yang b.d
tulang
osteoporosis
untuk
memperbaiki
menghasilkan vitamin D
kemampuan
tubuh
Kurang pengetahuan
Memahami
osteoporosis
dan
program pengobatan