Anda di halaman 1dari 76

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DARI

PERSALINAN ATERM PADA IBU HIPERTENSI


DAN IBU TIDAK HIPERTENSI DI RSUD
PALEMBANG BARI PERIODE 1 JANUARI
31 DESEMBER 2014

Disusun Oleh:
MITRA AIDINA
702012051

Pembimbing I:
Pembimbing II
dr. Severina Adella, Sp. OG
dr. RA Tanzila, M. Kes
Penguji : dr. Iskandar Zulkarnain, Sp. Park, DTM&H

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health
Organization (WHO), 500.000
kasus per tahun di seluruh
dunia,

Saat ini Angka Kematian


Ibumasih tinggi

Tahun 2012 di Indonesia,


angka kematian ibu sebesar
359 per 100.000 kelahiran
hidup (Depkes.2013)

Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh


tiga penyebab utama yaitu:
1. Perdarahan
2. hipertensi dalam kehamilan (HDK)
3. Infeksi
(Depkes, 2013).

Hipertensi dalam kehamilan berakibat pada


Ibu dan Janin.
Pada janin salah satu efeknya yaitu
Pertumbuhan janin terhambat BBLR
(Bayi Berat Lahir Rendah)

Diperkirakan 15 % sampai 20 % dari


semua kelahiran di seluruh dunia
adalah BBLR yang mewakili lebih
dari 20 juta kelahiran per tahun.
(WHO. 2015)

Saat ini angka kejadian


BBLR pun cukup tinggi

Di Indonesia Persentase BBLR tahun


2013 sebesar 10,2% dari semua
kelahiran

Di Sumatera Selatan terdapat 10,0 %


kejadian BBLR (Kemenkes RI, 2013).

40 x Kematian Neonatal
5 x Kematian Postnatal
Keterlambatan perkembangan
kognitif
Dan masih banyak lagi

BBLR

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada perbedaan berat badan
lahir bayi dari persalinan aterm
pada ibu hipertensi dan ibu tidak
hipertensi di RSUD Palembang
Bari periode 1 Januari 31
Desember 2014?

1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan berat badan
lahir bayi dari persalinan aterm pada Ibu
hipertensi dan Ibu tidak hipertensi di
RSUD Palembang Bari periode 1 Januari
31 Desember 2014.

Tujuan Khusus
1. Mengetahui berat badan lahir bayi dari persalinan aterm
pada ibu hipertensi di RSUD Palembang Bari periode 1
Januari 31 Desember 2014.
2. Mengetahui berat badan lahir bayi dari persalinan aterm
pada ibu tidak hipertensi di RSUD Palembang Bari periode
1 Januari 31 Desember 2014.
3. Menganalisis perbedaan berat badan lahir bayi dari
persalinan aterm pada Ibu hipertensi dan Ibu tidak
hipertensi di di RSUD Palembang Bari periode 1 Januari
31 Desember 2014.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat Teroritis
Hasil
penelitian
ini
mengharapkan
penelitian ini dapat memberikan tambahan
referensi tentang perbedaan berat badan
lahir bayi dari persalinan aterm pada ibu
hipertensi dan ibu tidak hipertensi

Manfaat Praktis
Bagi Peneliti:
Hasil penelitian mengharapkan penelitian ini dapat menambah
pengetahuan mengenai perbedaan berat badan lahir bayi dari
persalinan aterm pada ibu hipertensi dan ibu tidak hipertensi
Bagi Rumah Sakit:
Hasil penelitian ini mengharapkan penelitian ini dapat menjadi
salah satu bahan rujukan bagi instansi terkait mengenai perbedaan
berat badan lahir bayi dari persalinan aterm pada ibu hipertensi
dan ibu tidak hipertensi
Bagi Masyarakat
Hasil peelitian ini mengharapkan penelitian ini dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi
dalam kehamilan dan dampaknya terhadap janin.

Keaslian Penelitian
Riska Ariani (2010)
Hubungan Preeklampsia Dengan Berat Bayi Lahir Rendah Di
RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

Metode Analisis Retrospektif menggunakan Uji statistik Chi


Square
Dari hasil penelitian didapatkan 26 Ibu (26,5 %) menderita
preeklampsia dan melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah
terdapat hubungan antara kejadian preeklampsia dengan berat
bayi lahir rendah

Keaslian Penelitian
Feby Andammori, Nur Indrawaty Lipoeto,
Yusrawati
Hubungan Tekanan Darah Ibu Hamil Aterm Dengan Berat Badan
Lahir di RSUP Dr. M. Djamil Padang 2013
design penelitian Cross Sectional Study dengan Independent
Sample T-test sebagai uji statistik
rata-rata BBL bayi pada kelompok ibu yang tidak mengalami
hipertensi pada kehamilannya adalah 3.408 gram dan rata-rata
BBL bayi pada kelompok ibu yang mengalami hipertensi pada
kehamilannya adalah 2.799 gram.

Keaslian Penelitian
Yihua Bian, Zhan Zhang, Qiao Liu, Di wu,
dan Shoulin Wang
Faktor resiko maternal terhadap kejadian berat badan lahir rendah
pada persalinan aterm di Cina

Survei analitik dengan menggunakan uji statistik Fisher exact test

Faktor resiko maternal yang dapat menyebabkan BBLR adalah


kurangnya pengetahuan, anemia, hipertensi, plasenta previa,
oligohydramnion dan premature rupture membrane.

BAB II
LANDASAN TEORI

Kerangka Teori
Hipertensi pada ibu hamil
vasospasmus arteriola
pertumbuhan janin
terganggu
BBLR
Sumber: Prawirohardjo.2013

Kerangka Konsep
Usia Kehamilan
Prematur
Preterm
Aterm

Normal

Posterm
Penyulit dalam
kehamilan

oligohidramnion
Neonatus

Abortus
KET
Hiperemesis
Perdarahan
Hipertensi
Infeksi

BBLR
Solutio Plasenta

Keterangan:
------- : Variabel yang tidak diteliti
_____: variabel yang diteliti
Sumber : Prawirohardjo.2013

Asfiksia

Hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan berat badan lahir bayi dari persalinan aterm pada ibu hiperte

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian


analitik inferensial dengan menggunakan uji
statistik parametrik

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian


Waktu
Penelitian

Tempat
Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada


bulan Oktober sampai Desember
.

Penelitian ini dilaksanakan di


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Palembang Bari.

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini diambil


dari data sekunder seluruh ibu yang
melahirkan aterm dengan hipertensi
540 orang dan tidak hipertensi 853
orang dengan total populasi 1393
orang.

Sampel
Populasi

Besar Sampel
Penentuan Besar Sampel dalam penelitian ini
digunakan rumus besar sampel rerata dua populasi
independen (Sastroasmoro, 2011).

Keterangan:
n = Ukuran sampel
s = Simpangan baku (dari pustaka)
x1-x2 = Perbedaan klinis yang diinginkan

Sehingga besar sampel yang digunakan dalam


penelitian ini adalah:

Dibulatkan menjadi 51 Ibu hipertensi dan 51 ibu


tidak hipertensi

Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Kriteria Inklusi
1. Semua persalinan aterm yang tercatat di
rekam medik di RSUD Palembang Bari
2. Bayi hidup

Kriteria eksklusi

1. Ibu usia < 20 tahun dan > 35 tahun


2. Ibu yang melahirkan gemelli
3. Data rekam medis yang tidak terdapat
variabel yang diteliti

Cara Pengambilan Sampel


Sampel penelitian diambil secara random
menggunakan teknik systematic random sampling

Keterangan :
k = Angka kelipatan
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
(Notoatmodjo, 2005).

Sehingga besar sampel yang digunakan dalam


penelitian ini adalah:
1. Ibu Hipertensi

Dibulatkan menjadi 10 . Jadi anggota populasi yang


terkena sampel adalah setiap elemen yang
mempunyai nomor kelipatan 10,20,30. dan
seterusnya sampai mencapai jumlah 51 anggota
sampel

2. Ibu Tidak Hipertensi

Dibulatkan menjadi 17 . Jadi anggota


populasi yang terkena sampel adalah setiap
elemen yang mempunyai nomor kelipatan
17, 35, 52. dan seterusnya sampai
mencapai jumlah 51 anggota sampel

3.4. Variabel Penelitian


Variabel Terikat

Variabel bebas

Berat Badan Lahir Bayi

1. Ibu hipertensi
2. Ibu tidak hiperensi

3.5. Definisi Operasional


Hipetensi

Definisi

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah


diastolik 15 mmHg atau 90 mmHg
dalam dua pengukuran berjarak 1 jam atau
tekanan sistolik sampai 110 mmHg
Alat ukur: Observasi
Cara ukur: Dari rekam medis

Hipetensi

Hasil ukur:1. Hipertensi: tekanan darah


diastolik 90 mmHg
2.Tidak hipertensi: tekanan
darah diastolik < 90
mmHg
Skala : Nominal

Berat badan lahir

Definisi

Berat badan lahir bayi dalam gram yang


ditimbang segera setelah kelahiran tanpa
pakaian. BBL normal adalah 2500 gram
Alat ukur: Observasi
Cara ukur: Dari rekam medis

Berat badan lahir

Hasil Ukur
: Berat badan lahir bayi
dalam gram
Skala
: Numerik

3.6 Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang diambil yaitu data sekunder.


Pengumpulan data dilakukan dengan
mengambil data rekam medik dibagian
Obstetri dan Ginekologi RSUD Palembang
Bari periode 1 Januari 31 Desember 2014

3.7. Cara Pengolahan Data


Entry
Editing
Coding
Tabulating

3.7. Analisis Data


Analisis univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan
untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing
masing variabel, baik variabel terikat maupun
variabel bebas.

Analisis Bivariat
Menggunakan uji statistik parametrik. Variabel
tekanan darah ditransformasikan terlebih dahulu ke
skala nominal selanjutnya dilakukan uji t
independent dengan derajat kebebasan 1 dan tingkat
kepercayaan = 0,05, menggunakan spss versi 16.0.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan
aplikasi pengolahan data secara komputerisasi. Hasil
pengumpulan dan analisis data akan disajikan dalam
bentuk tabulasi dan narasi.

3.8 Alur Penelitian


Seluruh ibu yang melahirkan aterm dengan hipertensi dan tidak
hipertensi di RSUD Palembang Bari sebanyak 1393 orang

Sampel yang digunakan 51 ibu


hipertensi dan51 ibu tidak hipertensi
Pengambilan data
dari rekam medis
Analisis data berdasarkan analisis
univariat dan bivariat dengan uji t
independent

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Penelitian ini menggunakan populasi
seluruh ibu yang melahirkan aterm dengan
hipertensi dan tidak hipertensi di RSUD
Palembang Bari sebanyak 1393 orang.
Dari 1393 orang ibu yang melahirkan aterm
didapatkan 540 ibu yang melahirkan aterm
menderita hipertensi dan 853 ibu yang
melahirkan tidak hipertensi.

Pada
penelitian
ini
menggunakan
penghitungan besar sampel rerata dua
populasi independen sehingga sampel yang
diikut 51 ibu melahirkan aterm dengan
hipertensi dan 51 ibu yang melahirkan
aterm tidak hipertensi.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu yang Melahirkan


Aterm di RSUD Palembang Bari Periode 1
Januari 31 Desember 2014
Kategori

Frekuensi

Persentase (%)

540

38,8

Tidak Hipertensi 853

61,2

Total

100

Hipertensi
Hipertensi

1393

Dari Tabel 4.1 Distribusi frekuensi ibu


melahirkan aterm di RSUD Palembang Bari
periode 1 januari 31 desember 2014 dapat
diketahui bahwa
ibu melahirkan dengan hipertensi lebih
sedikit
yaitu
540
orang
(38,8%)
dibandingkan
ibu melahirkan aterm tidak hipertensi yaitu
853 orang (61,2%).

Tabel 4.2 Rerata Tekanan Darah Diastolik pada Ibu


Melahirkan Aterm dengan Hipertensi
No

Tekanan darah
diatolik

Frekuensi

(n1 x f)

(f)

Rerata
(mmHg)

(mmHg) (n1)
1

90

17

1530

100

20

2000

110

880

120

480

130

260

51

5150

Jumlah

100,98

Pada penelitian ini didapatkan frekuensi


Tekanan darah diastolik pada ibu
melahirkan aterm dengan hipertensi
terbanyak adalah 100 mmHg yaitu
sebanyak 20 dan
Tekanan darah diastolik paling sedikit
adalah 130 mmHg yaitu sebanyak 2 orang
Rerata tekanan darah diastolik 100,98
mmHg.

Tabel 4.3 Rerata Tekanan Darah Diastolik pada Ibu


yang Melahirkan Aterm Tidak Hipertensi.
No

Tekanan Darah
Diastolik

Frekuensi

(n2 x f)

(f)

Rerata
(mmHg)

(mmHg) (n2)
1

60

60

70

14

980

80

36

2880

Jumlah

51

3920

76,86

Tekanan darah diastolik pada ibu yang


melahirkan aterm tidak hipertensi terbanyak
adalah 80 mmHg sebanyak 36
Tekanan darah diastolik yang paling sedikit
adalah 60 mmHg sebanyak 1 orang
Rerata tekanan darah diastolik 76,86
mmHg.

Tabel 4.4 Rerata Berat Badan Lahir Bayi dari Ibu


Hipertensi
No

Berat Badan

Frekuensi

Lahir (gram) (n3)

(f)

(n3 x f)

Rerata
(gram)

1200

1200

1600

1800

1
1

1600
1800

1900

1900

2000

2000

2100

6300

2200

6600

2250

4500

2300

2300

10

2400

2400

2777,65

Lanjutan...
No

Berat Badan Lahir

Frekuensi

(gram) (n3)

(f)

(n3 x f)

Rerata
(gram)

11

2450

2450

12

2500

5000

13

2550

5100

14

2600

2600

15

2700

5400

16

2800

8400

17

2900

5800

18

2950

2950

19

3000

18000

20

3100

3100

Lanjutan...
No

Berat Badan Lahir

Frekuensi

(gram) (n3)

(f)

21

3200

9600

22

3300

9900

23

3500

14000

24

3600

10800

25

3700

3700

26

3710

3710

27

3800

3800

Jumlah

51

(n3 x f)

Rerata
(gram)

141660

Pada penelitian ini didapatkan


Frekuensi berat badan lahir bayi dari ibu
hipertensi terbanyak adalah berat badan
lahir 3000 gram sebanyak 6
Rerata berat badan lahir 2777,65 gram (SD
SD 598,2)
Hasil ini masih berada dalam batas normal
dimana nilai normal berat badan lahir
adalah 2500 4000 gram (Depkes.2010)

Tabel 4.5 Rerata Berat Badan Lahir Bayi dari Ibu


Tidak Hipertensi
No

Berat Badan Lahir

Frekuensi

(gram) (n3)

(f)

(n3 x f)

Rerata
(gram)

2400

2400

2
3

2500
2600

1
1

2500
2600

2700

5400

2750

5500

2800

14000

2850

2850

2900

20300

3000

21000

10

3100

9300

Lanjutan...
No

Berat Badan Lahir

Frekuensi

(gram) (n3)

(f)

(n3 x f)

Rerata
(gram)

11

3200

3200

12

3300

3300

13

3350

3350

14

3400

13600

15

3500

17500

16

3800

7600

17

3900

11700

18

4000

4000

19

4100

4100

20

4500

4500

21

4600

4600

Jumlah

51

163300

3201,96

Berat badan lahir bayi dari ibu tidak


hipertensi frekuensi terbanyak adalah 2900
dan 3000 yang masing-masing sebanyak 7
Rerata berat badan lahir 3201,96 (SD
493,7) hasil ini masih berada dalam batas
normal dimana nilai normal berat badan
lahir adalah 2500 4000 gram
(Depkes.2010)

Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Berat Badan Lahir Bayi


dari Persalinan Aterm pada Ibu Hipertensi
dan Ibu Tidak Hipertensi di RSUD
Palembang BARI Periode 1 Januari 31
Desember
2014.
Tekanan
Darah Ibu
Hipertensi

Tidak
Hipertensi

SD

P value

Ket

51

Rata-rata
BBL
2777,65

598,2

0,002

Ho

51

3201,96

493,7

ditola
k

Dari hasil analisis uji normalitas didapatkan:


variabel tekanan darah diastolik ibu adalah
0,0005, (p<0,05) maka diambil kesimpulan
distribusi data tekanan darah diastolik ibu
tidak normal.
variabel berat badan lahir diperoleh nilai p
= 0,012 (p<0,05) maka diambil kesimpulan
distribusi data berat badan lahir tidak
normal.
Oleh karena syarat menggunakan uji t
distribusi data harus normal, maka pada
penelitian ini digunakan uji wilcoxon.

Dari Tabel 4.6 didapatkan hasil uji statistik


p = 0,002 (p<0,05)
maka dapat disimpulkan
terdapat perbedaan berat badan lahir bayi
dari persalinan aterm pada ibu hipertensi
dan ibu tidak hipertensi di Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI periode 1
Januari 31 Desember 2014.

Rerata berat badan lahir bayi dari ibu


hipertensi sebesar 2777,65 (SD 598,2)
angka ini lebih rendah dibandingkan dengan
rerata berat badan bayi dari ibu tidak
hipertensi adalah 3201,96 (SD 493,7).
Besar perbedaan rerata berat badan lahir
dari kedua kelompok adalah 424,31 gram.

4.2 Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan rerata berat
badan lahir bayi dari ibu Hipertensi 2777,65
gram (SD SD 598,2)
Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan
penelitian
Feby Andammori, dkk (2013)

Rerata berat badan lahir pada


ibu Hipertensi 2.799 gram
(SD 413)

Rizka Ariani (2009)

Rerata berat badan lahir pada


ibu Hipertensi 2412,20 gram

Rerata berat badan lahir bayi dari ibu tidak


hipertensi pada penelitian ini adalah
3201,96 (SD 493,7)
Hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda
penelitian
Feby Andammori, dkk (2013)

Rerata berat badan lahir pada


ibu tidak hipertensi 3.408 (SD
307) gram

Rizka Ariani (2009)

Rerata berat badan lahir pada


ibu tidak hipertensi 3436,88
gram.

Menurut Barker (2006), Faktor tekanan


darah dalam kehamilan mempunyai
pengaruh terhadap berat badan lahir.
tingginya tekanan darah ibu hamil berkaitan
dengan gangguan vaskular yang dapat
mengakibatkan rendahnya asupan nutrisi
dan oksigen untuk janin. Hal ini tentunya
dapat mengakibatkan gangguan terhadap
proses tumbuh kembang janin normal

Pada penelitian ini dilakukan uji wilcoxon


dikarnakan distribusi data tekanan darah
diastolik ibu dan berat badan lahir bayi
tidak normal.
Analisis uji wilcoxon didapatkan hasil nilai
p = 0,002 (p<0,05) sehingga Ho ditolak
maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan
berat badan lahir bayi dari persalinan aterm
pada ibu hipertensi dan ibu tidak hipertensi
di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI periode 1 Januari 31 Desember
2014.

Hasil ini sama dengan penelitian Feby


Andammori, dkk (2013) yang mendapatkan
hasil nilai tarif signifikansi p= 0,00 (p <
0,05). Dari hasil analisa uji statistik tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
hubungan signifikan antara tekanan darah
ibu hamil aterm dengan berat badan lahir

penelitian Rizka Ariani (2009) menunjukkan


hasil yang sama yaitu ada perbedaan yang
signifikan antara berat badan lahir bayi
yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami
hipertensi dan ibu yang tidak mengalami
hipertensi pada kehamilannya dengan nilai
p=0,043 (p< 0,05)

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil


penelitian Yihua Bian (2012) tentang faktor
resiko maternal terhadap kejadian berat
badan lahir rendah pada persalinan aterm
yang menunjukkan hasil:
Faktor resiko maternal yang dapat
menyebabkan berat badan lahir rendah
adalah kurangnya pengetahuan, anemia,
hipertensi,
plasenta
previa,
oligohydramnion dan premature rupture
membrane.

Pada penelitian ini didapatkan hasil besar


perbedaan berat badan lahir dari kedua
kelompok adalah 424,31 gram.
Berat lahir dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik faktor ibu, faktor dari janin
sendiri maupun faktor plasenta (Xiong,
2002).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Rerata berat badan lahir bayi dari persalinan
aterm pada ibu hipertensi di Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI periode 1 Januari 31
Desember 2014 masih dalam batas normal. Batas
nomal berat badan lahir 2.500 4.000 gram
(Depkes. 2010).

2. Rerata berat badan lahir bayi dari persalinan


aterm pada ibu tidak hipertensi di Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI periode 1
Januari 31 Desember 2014 masih dalam batas
normal. Batas nomal berat badan lahir 2.500
4.000 gram (Depkes. 2010)

3. Terdapat perbedaan rerata berat badan lahir bayi


dari persalinan aterm pada Ibu hipertensi dan Ibu
tidak hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI periode 1 Januari 31
Desember 2014

5.2 Saran
Bagi petugas kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan lebih
meningkatkan
program penyuluhan
mengenai hipertensi dalam kehamilan agar
gejala awal dari hipertensi dalam kehamilan
dapat diketahui secara dini

Bagi mahasiswa
Diharapkan melakukan penelitian lanjutan
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
penurunan berat badan lahir bayi yang
dilahirkan oleh ibu hipertensi.
Bagi masyarakat
Bagi
Ibu Hamil agar memeriksakan
kehamilannya secara rutin agar gejala awal
dari hipertensi dalam kehamilan dapat

Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai